NovelToon NovelToon
OM KEN YANG PERKASA

OM KEN YANG PERKASA

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Anak Yatim Piatu / Nikahmuda / Crazy Rich/Konglomerat / Duda / Cintapertama
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: YuKa Fortuna

Kenneth memutuskan untuk mengasuh Keyra ketika gadis kecil itu ditinggal wafat ayahnya.
Seiring waktu, Keyra pun tumbuh dewasa, kebersamaannya dengan Kenneth ternyata memiliki arti yang special bagi Keyra dewasa.
Kenneth sang duda mapan itupun menyayangi Keyra dengan sepenuh hatinya.
Yuk simak perjalanan romantis mereka🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YuKa Fortuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16. First Kiss

16

Suasana rumah tampak berbeda sore itu.

Madame Elvira menata meja panjang lengkap dengan piring porselen, gelas anggur kosong, serbet linen, sendok, garpu dan pisau berlapis perak. Semua itu dipersiapkan sebagai simulasi jamuan resmi.

Keyra duduk tegak di kursi, memakai gaun sederhana warna krim yang dipilih Elvira.

“Punggung lurus,” ujar Elvira sambil mengetuk meja kecil dengan tongkat tipis yang selalu ia bawa.

“Dagu sedikit terangkat. Bahu serelaks mungkin. Tidak terlihat tegang, tapi juga tidak seperti ingin tidur.”

Keyra hanya mengangguk.

Awalnya ia cukup fokus karena ia mulai tertarik untuk benar-benar belajar.

Namun baru sepuluh menit latihan berlalu ketika pintu ruang tengah terbuka.

Kenneth masuk sambil melonggarkan dasinya

“Maaf, aku pulang agak terlambat, Madame Elvira bilang aku harus ikut simulasi?”

Madame Elvira tersenyum tipis.

“Ya. Anda akan menjadi tamu kehormatan dalam simulasi makan malam ini. Keyra perlu belajar menghadapi pria dewasa dalam situasi formal.”

Keyra refleks menoleh cepat.

Pria dewasa.

Itu saja sudah cukup membuat pipinya hangat.

Ken mendekat, duduk tepat di sebelahnya.

Aroma parfum pria yang lembut segera memenuhi ruang.

Keyra berusaha duduk tegak, tapi tubuhnya menegang sendiri.

Elvira memperhatikan keduanya dengan mata tajam.

“Baiklah. Keyra, kita mulai dari cara menyapa tamu kehormatan dengan elegan. Berdiri dan lakukan penghormatan kecil.”

Keyra berdiri.

Ia mengambil napas.

Melangkah pelan ke arah Ken.

“Selamat sore, Tuan Miles,” ucapnya dengan senyum klasik dan anggun yang diajarkan Elvira.

“Selamat sore, Nona Oetama.” jawab Ken ramah, tak menyadari bahaya.

Semuanya berjalan lancar… sampai Keyra mendekat terlalu dekat.

Elvira ingin memerintah sesuatu lagi, tapi belum sempat bicara, Keyra tiba-tiba pura-pura tersandung karpet yang sebenarnya tidak bergeser sama sekali.

“A-ah!”

Tubuhnya jatuh ke arah Ken.

Dan tanpa ragu, ia mendarat tepat di pangkuan Kenneth.

Dunia membeku sepersekian detik.

Ken langsung terperanjat.

“Keyra!? Kamu... ”

Keyra memeluk lengan Ken erat-erat, seolah ketakutan.

“Aduh… maaf, Ken… aku... keseleo…”

Tentu saja itu bohong.

Madame Elvira tahu.

Ken tahu.

Bahkan Keyra sendiri hampir tidak bisa menahan senyum nakal yang ia sembunyikan di balik rambutnya.

Ken mencoba mengangkatnya pelan.

“Keyra, berdiri. Pelan-pelan. Kamu tidak apa-apa?”

“Sakit…” lirih Keyra berlebihan.

Ia sengaja menekan sedikit dada ke bahu Ken, membiarkan Ken merasakan kelembutan salah satu bagian tubuhnya tersebut. Ia betul-betul memainkan adegannya dengan sempurna.

"Astaga Key... " Ken menggumam dalam hati ketika merasakan miliknya berdenyut mendapat perlakuan semacam itu dari Keyra.

Madame Elvira menghela napas panjang, sangat panjang.

Ia memijat pelipis.

“Keyra Oetama.”

Suaranya datar dan menusuk.

“Tidak ada jamuan resmi yang menuntutmu terbang melayang ke pangkuan pria.”

Keyra berpura-pura terkejut.

“Aku nggak sengaja, Madame… sungguh.”

Ken masih memegang lengannya, mencoba memastikan.

“Kamu yakin baik-baik aja?”

Keyra menatapnya dari jarak amat dekat, mata mengkilat penuh keberanian baru yang tidak pernah ia punya sebelumnya.

“Kalau Ken yang pegangin, aku pasti baik-baik aja.”

Kenneth terdiam.

Madame Elvira langsung berdiri.

“Cukup.”

Nada suaranya seperti palu godam.

“Keyra, kembali ke kursimu. Tuan Miles, jangan sentuh apa pun dulu. Aku perlu… menyesuaikan ulang materi pelajaran ini.”

Keyra kembali duduk sambil tersenyum lebar, senyum kemenangan kecil yang ia sembunyikan dengan menundukkan kepala pura-pura malu.

Ken duduk kaku seperti patung.

Wajahnya tidak marah, hanya… kacau.

Elvira memperhatikan keduanya lama, sangat lama.

Kemudian ia bergumam lirih, hanya cukup keras untuk didengar Ken.

“Ini… sudah lebih jauh dari dugaan saya.”

Ken buru-buru memalingkan wajah.

Sementara Keyra, di balik senyumnya, hanya berpikir satu hal,

Amara benar.

Kalau tidak mencoba… dia tidak akan pernah tahu apa yang Ken rasakan.

Dan itu membuatnya semakin berani.

**

Kamar Keyra remang, hanya diterangi lampu meja yang temaram.

Gadis itu duduk di tepi ranjang sambil memegang ponselnya. Notifikasi dari Amara muncul berulang, voice note.

Awalnya Keyra hanya ingin mendengarkan sebentar karena penasaran.Tapi begitu ia menekan tombol putar...

Suara Amara terdengar sangat mesra bersama Rendi.

Lembut, menggoda, penuh gelak kecil yang jelas-jelas… intim.

"Ren... Pelan-pelan dong... Pake satu jari aja... Ahhh ... Reeen.... Jangan dicubitin dong iihh .... Sorry gemes sayang... Aku jilat boleh nggak... Serius Ren ... Mauu... Uhhh... Kenapa enak banget Reeenn..."

Keyra membeku.

Pipinya memanas.

Napasnya tercekat.

“Amara… kamu serius kirim beginian ke aku?” gumamnya gemas, panik, sekaligus bingung.

Ia mencoba menghentikan voice note, tapi justru terulang lagi.

Dalam beberapa detik, suara-suara itu memenuhi kamarnya.

Bukan karena Keyra ingin mendengarnya, tapi karena Amara terlalu bersemangat pamer.

Semakin Keyra mendengar, semakin ia merasa kacau.

“Kenapa sih dia harus segitunya… aku jadi... ah!”

Ia menutup wajah dengan bantal, tapi suara itu masih terngiang di kepala.

Membuatnya gelisah.

Tak nyaman.

Dan tanpa ia sadari… pikirannya mulai mencari seseorang.

Seseorang yang wajahnya langsung muncul begitu ia panik.

Seseorang yang selama ini membuat jantungnya berdebar tanpa alasan.

Ken.

Tentu saja.

Siapa lagi.

Keyra bangkit, spontan, tanpa logika, tanpa rencana.

Hanya mengikuti dorongan yang mengalahkan semua rasa malu.

Ia keluar dari kamar, melangkah cepat di koridor gelap.

Rumah sudah sunyi, Madame Elvira sudah terlelap.

Lampu di bawah pintu kamar Ken masih menyala.

Keyra menggigit bibir.

Ragu sesaat.

Tapi suara Amara kembali terngiang, membuatnya benar-benar tak tahan.

Ia mengetuk.

Tidak ada jawaban.

Keyra menelan ludah… lalu memutar kenop.

Pintu terbuka perlahan.

Ken duduk bersandar di ranjang, buku manajemen di tangan, wajahnya langsung berubah kaget.

“Keyra?” Ken meletakkan bukunya dengan tiba-tiba. “Kamu belum tidur? Ada apa?”

Keyra menutup pintu di belakangnya. Ia berdiri di sana, wajahnya memerah, mata tak bisa menatap langsung.

“Ken…” suaranya lirih, nyaris bergetar. “Aku… nggak bisa tidur.”

Ken mengerutkan kening. “Kamu mimpi buruk?”

Keyra menggeleng cepat.

Ia mengambil langkah kecil mendekat… lalu berhenti tepat di depan ranjang.

Ken masih duduk bersandar ketika Keyra berdiri tepat di depannya.

Wajah gadis itu memerah, tapi ada keberanian yang jauh berbeda dari biasanya.

“Keyra… kamu harus tenang dulu,” ucap Ken pelan, mencoba mempertahankan nada dewasa.

Tapi Keyra sudah melewati batas logika malam itu.

Tiba-tiba ia menapak ke ranjang, lalu dengan gerakan cepat namun hati-hati, Keyra naik ke tubuh Ken, menahan kedua sisi bahunya agar pria itu tidak mundur.

Ken refleks menegang.

“K-Keyra…” suaranya langsung turun beberapa oktaf. “Turun dulu. Kita bicara baik-baik.”

Namun Keyra justru menatapnya lurus, jarak mereka terlalu dekat.

Matanya berkilat, campuran antara gelisah, penasaran, dan keberanian yang didorong oleh voice note Amara yang masih terngiang.

“Aku nggak mau turun,” bisik Keyra.

“Aku mau tau… kenapa aku selalu ngerasa aneh tiap dekat Ken.”

Ken menahan napas.

Ia memegang pinggang Keyra dengan maksud membantu turun, tetapi justru posisinya membuat ia semakin merasakan kehadiran gadis itu terlalu nyata.

“Keyra, serius… ini nggak boleh,” katanya lagi, tapi kali ini suaranya kehilangan ketegasan.

Terlalu lembut.

Terlalu ragu.

Keyra merunduk sedikit, wajahnya hanya beberapa sentimeter dari dada Ken.

“Apa yang nggak boleh?”

Nada suaranya manja, nakal, jelas-jelas menggoda.

Ken menutup mata sepersekian detik, mencoba bijak, tapi tubuhnya bereaksi lebih dulu dibanding pikirannya.

Napasnya tersengal halus, dan Keyra merasakannya.

Itu membuat keberaniannya makin menjadi.

Ia mencondongkan tubuh, tangannya menyentuh kerah kaos Ken.

“Aku cuma… mau Ken lihat aku, dan jujur tentang apa yang Ken rasain,” bisiknya lirih.

“Itu aja.”

Ken membuka mata, dan di sinilah bencananya dimulai.

Karena untuk pertama kalinya, Ken tidak melihat Keyra sebagai anak tanggung yang harus ia jaga.

Yang ia lihat adalah gadis muda yang menatapnya dengan ketulusan yang memabukkan. Gadis muda yang setiap inci tubuhnya sangat memabukkan walau hanya sekedar dipandang, apalagi jika sampai lebih daripada itu.

“Keyra…” suaranya makin tenggelam.

“Jangan bikin Om...”

“Kenapa?” Keyra memotong.

“Ken… Ken tergoda?”

Ken terpaku.

Ia seharusnya marah.

Seharusnya mendorong gadis itu turun.

Tapi tangan Ken justru perlahan bergerak, menahan pinggang Keyra agar tidak kehilangan keseimbangan dan... Perlahan namun pasti ia membelai punggung gadis itu. Belaian itu berbeda. Ada rasa yang berbeda di dalamnya.

Dan itu, hanya itu, sudah menjawab semuanya tanpa kata.

Wajah Keyra langsung memanas.

“Ken…” napasnya bergetar.

“Kamu… beneran tergoda?”

Ken memalingkan wajah sejenak, berusaha keras menegaskan batas.

Tapi kemudian ia kembali menatap Keyra, tatapan yang terlalu jujur, terlalu hangat, terlalu pria dewasa yang sedang berusaha menahan diri.

“Aku manusia biasa, Keyra…” ucap Ken lirih.

“Dan kamu… kamu terlalu indah…”

Keyra menelan ludah, jantungnya meledak-ledak.

“Aku cuma mau begini sama Ken. Aku nggak menginginkan siapapun lagi.”

Ken menarik napas panjang, berbahaya, putus asa, kalah.

“Kamu… bikin Om susah mikir.”

Keheningan menggantung.

Panas.

Intens.

Dan untuk pertama kalinya…

godaan Keyra benar-benar membuat Ken hampir menyerah.

Aura binal gadis itu benar-benar keluar maksimal. Terlebih ketika dengan nakalnya ia menggesekkan bagian bawah tubuhnya di perut Ken.

Tanpa begitu disadari, tangan Ken turun ke bongkahan pantat Keyra yang kenyal. Mencengkeram, namun lembut.

Keyra makin terangsang, bibirnya refleks menangkap bibir Ken yang kemerahan. Begitu pula dengan Ken, seakan tak mau melewatkan kesempatan, ia pun melumat pelan bibir gadis itu.

Akankah terjadi hal yang lebih jauh lagi?

.

YuKa/ 071225

1
🌻sunshine🌻
om Ken sudah menampakkan rasa cinta nya ..perhatian nya cemburu nya dan posesif nya keyra ..
🌻sunshine🌻
hatimu retak ya Ken
🌻sunshine🌻
cemburu nie 😂
🌻sunshine🌻
keyra masih saja ngintil seperti anak ayam pada induk nya 😂
merry
key bgtu krn ken dk tglinn key tnp kepastian mky bljrr gk berhrp,, tp key kmu jgn kdh hrpnn sm rael lh nnti klian bersatu bukn dsini Rafael yg patah hati ,,, dan ksh Rayya jgg pcr ya Rafael tp kyk gk di anggp raya ud kyk wadah penampungan ajjj,, moga ajj raya berubh jgn berhrp pd Rafael
🌻sunshine🌻
kamu kelamaan sih Ken ..ati ati ya rasa nya keyra hilang 🤭
🌻sunshine🌻
ternyata lama sekali Ken meninggal kan keyra 🥺
🌻sunshine🌻
kenapa raya mempertahan hubungan seperti ini ? sangat menyakitkan loh berjuang sendiri 🥺
🌻sunshine🌻
ini nama nya cinta segi empat 🤭
D.Nafis Union
ken dan keyra, sikap kalian bikin perutku mules, aduh🤒
D.Nafis Union: iya, kebanyakan mkn pisang juga, ditambah geregetan sm ken dn keyra, 😂😂😂
total 2 replies
Bintang Ihsan
ken sekarang rasanya kayak kehilangan rengekan keyra
Bintang Ihsan
sampai empat tahun ken meninggalkan keyra ,,
Bintang Ihsan
apa yang dirasakan ibu terhadap anaknya tidak pernah salah
Ratih Tyas
Yuk kepoin cerita nya seru, dijamin nagih😍
🌻sunshine🌻
bahaya nih hati keyra mulai bercabang 🤭
Ratih Tyas
Ih Ken Ken lama amat sih
keburu Keyra digondol Rafael😏
Ratih Tyas: kesel banget😏
total 4 replies
🌻sunshine🌻
pakai pintu Doraemon saja om Ken 🤭
partini
hemmm Ken Ken
D_wiwied
sama2 suka, sama2 sayang, sama2 nahan.. kita lihat saja siapa yg lbh dulu kalah 😁
Nana2 Aja
06.55
gitu aja terus Ken. sampe Keyra berhenti mengharapkanmu, baru tau rasa kamu. klo suka bilang aja suka gitu loh Ken. sat set jadi cowok. hati udah merasakan cemburu, masih aja nyangkal dengan alasan, kamu tanggung jawabku😭😭😭
D.Nafis Union: sampe mules bunna 😂
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!