NovelToon NovelToon
SUAMI PELIT,

SUAMI PELIT,

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Tak Berguna / Selingkuh
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hasri Ani

Kanaya Putri, atau sering disapa Naya itu selalu dikasih jatah 25 ribu perhari oleh suaminya Adi. Uang 25 ribu tersebut harus cukup untuk mencukupi makan satu keluarganya yang berjumlah 6, itu pun sudah termasuk Naya dan juga Adi. Setiap hari Naya harus memutar otak untuk dibuat apa dengan uang 25 ribu tersebut. Jika lauk yang tak sesuai selera, Naya lah yang mendapatkan segala cacian dari keluarga suaminya. Naya sampai frustasi karena sikap pelit suaminya. Suatu hari tak sengaja Naya melihat sang suami sedang PDKT dengan mantan pacarnya, karena mencium bau- bau perselingkuhan, Naya pun mulai masa bodoh. Dan ketika ia mulai menemukan suatu aplikasi yang bisa menghasilkan cuan, Naya pun mulai enggan untuk bersikap jujur. la menyembunyikan gajinya dari keluarga suaminya yang pelit bin medit itu.

Lalu disaat Naya hendak membongkar perselingkuhan suaminya itu, malah dirinya dituduh menggoda ayah mertuanya. Lantas sikap ара

yang akan di ambil Naya nanti?

Yuk ikutin Kisah Naya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

"mas... Kamu mau jadikan aku istri simpanan begitu?" Tanya Sinta dengan expresi sok.

Ia kira Adi akan menceraikan istrinya lalu menikahinya dan dijadikan istri satu-satunya, setidaknya begitulah rencana Sinta sejak awal mendekati Adi. Lah kok sekarang malah begini?

Kesannya dia seperti seorang pelakor.

Tidak, Sinta tidak mau jadi pelakor, dia tahu betul reaksi wanita yang anti pelakor di negeri ini. Bisa dibully habis- habisan jika gelar pelakor disandangnya.

Harusnya Adi menceraikan istrinya dulu barulah Adi menikahinya.

Iya, harusnya skenarionya begitu, kenapa malah jadi seperti ini.....!

"ya mau bagaiman lagi Sinta? Kamu kan tahu sendiri aku udah beristri, konsekuensi memacari suami orang ya begitu" sahut Adi dengan entengnya.

Tentu Adi tidak mau begitu mudahnya melepaskan Naya, kalau bisa bersama keduanya, mengapa tidak?

Sepertinya berisitri dua menyenangkan.

Begitulah bayangan Adi,

Sejak awal Adi hanya bermain- main dengan Sinta, ia tidak serius. Baginya Sinta hanya cadangan disaat dia sedang kesal terhadap istrinya.

Cintanya sangat besar terhadap Kanaya, wanita yang bergelar kembang desa yang sulit ia dapatkan dimasa silam. Untuk memperistri Naya tidaklah mudah, ia harus bersaing dengan dokter dari kota, dulu Adi sempat minder karena dirinya yang hanya buruh pabrik, siapa sangka, dengan usaha kerasnya memperjuangkan cintanya kepada Naya, Naya justru memilihnya untuk dijadikan suami.

Dokter yang patah hati itu pun kembali kekota asalnya. Dan dialah pemenangnya.

"mas.... Kok kamu tega sekali sih sama aku" lirih Sinta dengan suara tercekat. Wajahnya distel sesedih mungkin, berharap Adi iba dan akhirnya memilih dia seorang.

"mas, a-aku tidak mau jadi istri kedua, aku maunya jadi istrimu satu-satunya. Bukankah Naya itu mandul? Dia wanita tidak berguna ngapain kamu pertahankan ?"

ujar Sinta dengan tatapan penuh harap.

"aku tidak perduli dia mandul, yang aku tahu aku mencintainya Sinta, bukankah cinta itu tidak bersyarat ?

Jadi jika kamu masih mau jadi istri aku ya harus terima jadi istri kedua. Kalau tidak kita cukup sampai disini saja." besarnya cinta Adi membuatnya tidak membuatnya kecewa lantaran sampai saat ini Naya belum hamil. Seperti yang ia katakan tadi, cintanya tak bersyarat untuk Naya, ia tak perduli Naya nya mau hamil atau tidak, Adi menerima apapun konidis Naya, tetapi sayangnya Adi malah selingkuh. Suatu hal yang paling dibenci para istri didunia ini termasuk Naya.

Sinta lagi-lagi terperangah mendengar ucapan Adi. Ia heran, Adi terdengar lelaki yang mencintai istrinya, tapi kok mau- maunya selingkuh dengannya.

"kalau kamu sungguh mencintaiku dengan tulus, seharusnya cintamu itu tak bersyarat Sinta. Harusnya kamu bisa memaklumi kondisiku yang sudah beristri. Dan mau dijadikan istri kedua" imbuh Adi malah membalikan keadaan.

Sinta sampai tersenyum miris mendengarnya, nyatanya cintanya memanglah bersyarat.

Setelah cukup lama menimbang, akhinya Sinta pun setuju juga.

"baiklah, aku setuju kau jadikan yang kedua mas" kata Sinta setelah berperang dengan hatinya sendiri. Ia sama seperti wanita pada umumnya, tidak rela berbagi. Tapi mau bagaimana lagi? Ini satu-satunya cara memiliki Adi, lelaki yang kini sudah ia cintai sepenuh hati.

Tentu paras Adi yang tampan itu membuat Sinta klepek- klepek.

"serius?" mata Adi langsung berbinar- binar mendengar jawaban kekasih gelapnya.

Sinta mengangguk,

"bagaimana lagi mas? Aku mencintaimu dan ingin bersatu denganmu...." seru Sinta.

Yeesss! Oh asiknya beristri dua!' sorak Adi dalam hati

"baiklah, mas akan pikirkan" ucap Adi dengan senyum merekah.

"loh kok masih dipikirkan sih mas?" Sinta mengeryit bingung.

Bukankah sudah diputuskan mereka akan menikah dan Sinta dijadikan istri kedua, memang mau dipikirkan apa lagi?

"ya harus dipikirkan matang- matang dong sayang, kan menikah itu bukan perkara yang gampang. Kita harus bermain serapi mungkin supaya Naya tidak tahu. Aku tidak mau ya Naya sampai tahu rencana pernikahan kita nanti"

"memang kenapa sih kalau Naya tahu!" sungut Sinta mulai kesal. Dari tadi pembahasan Naya melulu, Sinta kan cemburu. Adi sepertinya sangat mencintai istrinya itu.

"ya gak boleh tahu, kalau Naya tahu bisa- bisa dia minta cerai! Pokoknya kita harus diam-diam supaya tidak ketahuan Naya. Oke?"

"hemm, okelah.." Sinta memutar bola matanya malas.

"setelah sah jadi istrimu nanti, aku akan bongkar pada istrimu itu mas, biar dia minggat dan aku yang jadi istrimu satu-satunya" gumam Sinta dalam hati. Untuk saat ini Sinta mengalah saja, tapi tidak untuk nanti.

Ambisinya merebut suami orang itu sangat besar,

tidak tahu saja dia seperti apa Adi itu.

"baiklah, kalau begitu keluarlah. Kembali bekerja, nanti orang-orang malah pada curiga kalau kamu lama-lama diruanganku" seru Adi, bukannya mengusir, masalahnya saat ini mereka sedang berada di pabrik. Jadi tindak tanduk harus hati-hati.

Sinta mengangguk, tapi sebelum itu ia

menengadahkan tangannya didepan Adi.

"minta uang dong mas, aku udah gak punya pegangan sama sekali. Gajiku kemarin udah kukirim ke orang tuaku"

Adi menghela nafasnya kasar, tak ayal dia pun merogoh dompetnya dan mengeluarkan uang biru dua lembar.

"nih,"

"loh kok cuma 100 ribu mas?" Sinta melotot tak percaya.

"lah memang harus berapa?" tanya Adi dengan sebelah alis yang terangkat.

"sejuta lah mas, segini mana cukup"

Kini mata Adi yang melotot,

"apa sejuta ?!" pekik Adi syok

"iya lah, segini mana cukup buat hidup aku 1 bulan ?

Satu juta aja tidak cukup lah ini 100 ribu.." gerutu Sinta.

Adi pun mendengus,

"kamu belum jadi istri aku Sinta, jadi untuk saat ini hanya itu yang akan ku kasih ke kamu, lagian salah sendiri semua gajimu kau kirim keorang tuamu?

Udah sana, mas mau balik kerja" Adi pun kembali mengusir Sinta.

"tapi mas..." rengek Sinta.

"selama belum jadi istriku hidupmu bukan tanggung jawabku Sinta!" seru Adi beralasan. Padahal dia tidak rela mengeluarkan uang sebanyak itu terhadap Sinta, Naya sebagai istrinya saja tak ia beri jatah walau cuma buat beli bedak, lah siapa Sinta main ngerongrong saja?

Sinta pun memberengut kesal, kemudian dengan wajah ditekuk, ia keluar dari ruangan Adi.

"awas saja kalau aku sudah jadi istrimu mas, pokoknya seluruh yang gajimu bakal aku yang pegang. Naya tidak akan aku kasih jatah!" seru Sinta sangat kesal.

Dirumah bu Indah...

Naya dengan hati yang riang mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tanpa keluhan. Ia membiarkan ibu mertuanya terus mengoceh, ia sangat senang sekali hari ini karena telah mendapatkan gaji pertamanya.

"bu, semua udah beres. Aku mau pergi keluar karena

ada perlu" entah kesambet apa Naya hari ini mau pergi saja dia berlagak pamit ke mertuanya. Biasanya juga langsung nyelonong saja tuh bocah.

"mau ngelayap kemana lagi kamu?! Di rumah saja sana ngelipet baju!" semprot bu Indah tak mengizinkan.

Naya yang sudah siap pergi itu pun berubah merah padam wajahnya. Padahal sedari tadi dia diam tidak membantah apapun, eh ini mertua laknud malah kembali berulah.

Memang minta dijitak kepala mertuanya ini!

Batin Naya kesal.

"kenapa, mau marah? Berani kamu sama saya!" tantang bu Indah yang sebenarnya merasa was- was terhadap menantunya itu.

"Bu...." desis Naya sembari melangkah mendekati mertuanya tersebut. Bibirnya tersenyum menyeringai,

"Ma-mau apa kamu!" seru bu Indah terlihat gugup.

1
Ninik
waaahhh si Adi g jadi kawin 🤭🤭🤭
Hasri Ani: duit nya ludes🤣🤣🤣
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Hasri Ani: siap say... dtunggu yaaa hehee
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!