hy guys ini karya ke empat ku,aku harap kalian menyukainya.
Cerita ini hanya berkisah tentang seorang gadis yang terlahir sebagai anak kedua,yang sifatnya bar-bar,cuek,judes,dan hanya memiliki dua sahabat yang bahkan selalu ada untuknya.
Seperti apa ceritanya,yuk silahkan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
Azzura menatap langit-langit kamarnya,setelah dari Cafe mereka langsung pulang karena hari sudah mulai malam.
Ingatannya kembali di taman belakang sekolah,saat Erious menembak dirinya.Dan pulang tadi Erious sempat mengantarkan dirinya.Dan yang bikin dirinya malu dan bulshing adalah,saat Erious mencium kening dan pipinya.Hal itu membuat Rara memegang pipinya yang saat ini terasa panas.
Dadanya juga berdetak tak karuan,ia tak menyangka bisa secepat ini memiliki kekasih.Lama melamun rara tersadar saat mendengar ketukan pintu dari luar,dan mendengar suara kak anggi yang menyuruhnya untuk bersiap makan malam.
Rara beranjak dari kasur,dan berjalan menuju kamar mandi.Sekitar 15 menit rara keluar dengan memakai baju putih polos,dan hotpans pendek,dan jangan lupakan rambutnya yang terlihat basah sembari dirinya keringkan dengan handuk.
Rara berjalan ke meja rias,ia mengambil hairdayer dan setelah itu,rara pun mengeringkan dengan alatnya.Setelah kering rara menyisir rambutnya,dan setelah selesai dengan Urusannya.Rara kelaur dari kamar dan berjalan menuju lift.
"Malam,semua":Sapanya yang baru tiba dan melihat kedua orang tuanya,si kembar dan kak anggi sudah berada di meja makan.
"Lama banget sih kak,laper tau nungguin kakak doang":Ketus Rangga.
"Dih terserah kakak yah,gak usah sewot":Balas rara sinis,sembari duduk di samping angga.
"Udah-Udah gak usah mulai,mari makan,setelah itu istirahat":Lerai Mama lina.
Mereka pun mulai makan malam dengan tenang. Dan hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring saling beradu.
10 menit mereka pun selesai makan malam,dan sang papa menggiring mereka ke ruang keluarga untuk sekedar berbincang,sebelum tidur.
"Kak gimana kuliah kamu?":Tanya papa andreas ke putri sulungnya.
"Baik kok pah,kakak juga sudah selesai skripsinya":Balas kak anggi,sembari memakan cemilan dalam toples.
"Bagus lah,jadi setelah lulus,kamu mau kan kerja di perusahaan papa":Ucap papa Andreas.
"Nanti kakak pikir-pikir dulu pah,kakak pengen lanjut S2":Ucap ka anggi.
"Yah sudah papa ikut kamu aja,tapi kalian harus tau,papa dan mama gak pernah menuntut nilai kalian sempurna,papa dan mama hanya minta,kalian harus jadi anak yang sukses dan tetap rendah hati terhadap orang lain.Apapun keputusan kalian,jika itu hal positif.Papa dan mama akan selalu dukung hal itu":Ucap sang papa.
"Berarti kalau adek jadi maling papa dukung kan":Mendengar ucapan anak bungsunya membuat rara secara spontan memukul belakang leher adiknya,yang asalan kalau ngomong.
plak.
Awww
"Iss sakit kak":Ringis Rangga,sembari menatap rara yang sudah melotot garang.
"Lo yah kalau ngomong yang bener,bisa apes keluarga kita kalau lo jadi maling.Lo jadi maling jangan harap bisa keluar dari penjara":Ucap rara yang tak habis pikir dengan pikiran adiknya itu,beda sekali sama angga yang bahkan selalu menjadi adik penurut dan pendiam,tidak seperti rangga entah turun dari siapa sifat konyol nya itu.
"Mah,lihat kakak,kepala rangga sakit":Aduh rangga sembari memeluk sang mama.
Rara mendelik tak suka,apaan adiknya itu,padahal dirinya memukul leher kenapa malah kepala.Pusing dah rara dengan adiknya ini.
sedangkan yang lain hanyq menggelengkan kepala,melihat kakak beradik yang tak pernah akur.
