NovelToon NovelToon
Imperfect Marriage

Imperfect Marriage

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Olive Oil

Aku tidak pernah menginginkan semua musibah ini terjadi. Bagi ku semuanya terasa salah, pernikahan ini, hubungan kami, semuanya. Aku menikah dengan David karena berlandaskan perjodohan semata. Namun aku tahu kakak ku dan David memiliki hubungan khusus. Bagaimana bisa aku menjalani pernikahan ini setelah menikung cinta kakak ku sendiri?

Aku tidak bisa. Aku harap semua ini berakhir. Tapi aku tidak berharap kecelakaan ini terjadi. Semuanya menjadi serba salah sekarang... aku harap aku bisa mengubah dan menyusun ulang segalanya sekarang. Aku harap, aku sangat berharap... semuanya bisa terulang kembali...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Olive Oil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Pssst: beberapa episode ke depan akan menceritakan flashback mereka 🔥 happy reading

...

Tuk. Aku terperanjat beberapa saat. Seorang cowok yang sejengkal lebih tinggi dari aku itu hendak meraih buku yang tidak sengaja aku jatuhkan di lantai. Namun dengan cepat aku mengambil bukunya terlebih dahulu. Aku menyipitkan mata, menatap curiga ke arah wajah yang di anggap tampan oleh seluruh gadis di sekolahku. Ia tersenyum, membuatku semakin eneg melihatnya. “bukannya baru kemarin kamu mendekati kakakku?”

“Yah itu benar.”

“Lalu kenapa sekarang kamu bilang suka padaku?”

“Apa itu butuh alasan? Aku menyukaimu. Aku memang mendekati kakakmu namun bukan berarti aku menyukainya,”

“Lalu kenapa kamu sok ngedekati kak Tasya kayak gitu? Kak Tasya udah berharap lebih loh,”

“Lah, aku kan nggak pernah menyatakan apa pun padanya. Faktanya, aku hanya menyukaimu, bukan kakakmu! Aku suka rambut panjangmu manis... aku suka senyummu, tapi kamu orangnya terlalu cuek. Karena itu aku mendekati Tasya yah untuk men,” BUK! Hari itu aku menyesal kenapa bukan buku sejarah yang kulemparkan padanya hari itu. Buku yang kulempar hari itu terlalu tipis. Walau tipis, namun efeknya sangat luar biasa. Keesokan harinya semua murid di sekolah terutama para gadis mulai memperlakukanku dengan cara yang berbeda. Aku tidak peduli, selama masih ada kak Tasya di sampingku, aku tidak peduli dengan yang lainnya.

Hari itu juga aku memotong rambutku, tidak pernah lagi berniat untuk memanjangkannya. Aku mulai mengurangi senyumku untuk hal yang tidak perlu dan kadar kecuekan ku pada orang lain mulai meningkat. Masalahnya, bukan hanya sekali kejadian seperti itu terjadi, hanya karena ingin mendekatiku, mereka malah memanfaatkan kak Tasya. Walau pada akhirnya aku menolak mereka semua. Ketika aku menjelaskan semua itu pada kak Tasya, ia tidak pernah sekalipun marah. Para musang-musang itu… kenapa sampai tega sekali memperlakukan orang sebaik kak Tasya? Hah.

Aku dan kak Tasya hanya berbeda satu tahun, jadi kak Tasya lebih dulu masuk kuliah dibanding aku. Lalu aku menyusulnya setahun kemudian dengan universitas yang sama namun dengan jurusan yang berbeda. Jurusan yang sangat bertolak belakang dengan kepribadianku dulu yang sedikit liar. Saat masa-masa sekolah aku memang sangat menyukai kegiatan olahraga, tapi menulis adalah kegemaranku sejak kecil. Kak Tasya yang selalu memuji hasil cerita yang kutulis, karenanya pula aku mengambil jurusan yang berkaitan dengan passion ku saat ini. Karena nasihatnya pula, akhirnya aku mulai berpenampilan feminim kembali. Entah lah, serasa semua saran-saran dari kak Tasya selalu berguna di hidupku. Aku sangat menyukainya.

“Jangan melihatnya begitu Tara, serasa kau melihatnya seperti penjahat saja.”

“Benar kak, dia penjahat, kayaknya dia punya niat jahat deh ke kakak,”

“Hush, jangan bicara sembarangan. Dia teman dekat kakak di kampus, orangnya baik kok, yah orangnya emang kaku kayak gitu. Tapi dia baik kok. Kalau emang tidak mau menerimanya sebagai teman kakak, hormatilah dia sebagai seniormu di kuliah. Dia juga senior kakak sih di kampus,”

Aku berdehem pelan, “kalau kakak bilang dia baik, ya sudah. Dah ya, aku mau main dulu, dah.” Kataku sambil mengayunkan pelan raket ke atas bahu kananku. “ah, siapa tadi namanya? Kevin ya?”

“David… jauh amat plesetannya,”

Aku tertawa pelan. Kala itu, menjadi pertama kalinya bagiku melihat David yang tengah duduk di ruang tamu kami. Aku mengetahuinya karena kak Tasya sering membicarakannya. Hasil dari pengalaman di sekolah, menjadikan instingku tajam untuk mengetahui siapa saja yang berniat memanfaatkan kak Tasya. Tapi mungkin kali ini berbeda, dia sepertinya tidak berbahaya. Ketika aku berjalan melewatinya, ia hanya melihatku dengan tatapan datarnya. Sungguh pria yang minim ekspresi.

...

1
Me Ta
masih mantau
Me Ta
ngga paham ni cerita ngajak cerai tapi nunggu setahun lagi🤦🤦🤦
Ida Nur Haryono
semoga tara d david menjadi saling pengertian d cinta seterusnya happy ending
Ida Nur Haryono
lanjut ya kyknya makin seruh nich bs happy ber2 d tdk jadi cerai he..he...
Ida Nur Haryono
ceritanya bagus walaupun agk ber liku2 ya d bnyk flashback....btw okey bangetlah....
Istiana Bela
ini novel sebenernya bagusss loo kok gak ada yg komen atau dikit bgt yg baca sihh... ayo di ramaikan ini novel bagus bgt...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!