NovelToon NovelToon
Nikah Sama Anak SMA

Nikah Sama Anak SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: Qumaira Muhamad

bagaimana jadinya jika Haga pria yang luruh selalu direcoki sama Zizi yang suka bawel.

Haga adalah pria yang lurus yang terpaksa menerima perjodohan dengan anak sahabat ayahnya yang namanya Zizi.

Gadis itu tidak sesuai dengan wajahnya yang cantik. sikapnya yang bar bar dan tingkahnya yang membuat orang sakit kepala membuat hidup Haga berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qumaira Muhamad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dih Mesum

Haga termenung di kursi kerjanya kala mememukan sebuah fakta bahwa Dewi disiksa oleh tunangannya selama ini. Kedua orang tuanya telah menjualnya kepada Bara, seorang pengusaha sukses yang menjalankan usahanya dibidang properti hanya demi membayar hutang judi yang berjumlah tiga ratus juta oleh ayahnya.

Sungguh tragis kehidupan Dewi yang hidup menjadi budak seseorang. Padahal bersama dirinya dulu, ia tidak pernah memperlakukannya buruk. Tetapi ketidaksukaan Dewi terhadapnya adalah dia tidak pernah perhatian padanya. Itu dikarenakan satu alasan, ia terlalu sibuk lantaran dirinya sedang mendirikan usaha pertamanya dibidang kuliner. Sehingga Dewi merasa diabaikan dan meminta putus.

Haga menghembuskan nafas panjang. Menyandarkan kepalanya di sandaran kursinya. Ia kira, selama ini Dewi selalu bahagia dengan pasangannya karna yang ia lihat selama ini gadis itu terlihat ceria. Bahkan wanita itu terlihat semakin cantik. Tidak mengira dibalik senyuman itu ada sebuah cerita yang mengiris hati wanita itu.

Haga kemudian menilik ponselnya melihat angka jam yang ternyata sudah makin siang. Sejak pagi, pria itu berada di dalam ruangan melewatkan sarapan paginya siang ini, pria tampan itu mulai merasa lapar. Ia menekan interkom yang menghubungkan dengan manager restoran. Deo.

"Ya, boss." jawab Deo dibalik sambungan telepon.

"Bawakan gue makan siang." ujar Haga lalu menutup telepon sebelum mendapatkan jawaban dari Deo.

Tak berapa lama, Deo pun datang membawakan makan siangnya.

"Makan siangnya, bos." kata Deo seraya memberikan sepiring nasi dan beberapa lauk pauk di atas meja di hadapannya.

"Hm, thanks." ujar Haga dan di angguki Deo sebagai jawaban. Setelah itu, Deo pun keluar dari ruangannya.

Di ambilnya lauk pauk yang tersedia satu persatu ke atas piring. Saat hendak menyuapkan makanannya ke dalam mulut pipi Haga terasa nyeri. Pria itu meringis. Di usapnya pipinya yang berwarna keunguan itu dengan tangan kanan untuk mengurangi rasa nyeri.

*

"Laper!" keluh Zizi mengelus perutnya yang lapar. Sudah jam satu siang, tapi Didit belum juga mengirim makan siangnya. Apa jangan jangan dia lupa kalau hari ini adalah hari minggu?

Zizi berjalan keluar dari kamarnya. Sejak tadi gadis itu berada di dalam kamarnya untuk menonton drama korea yang saat ini sedang kejar tayang. Ia menoleh ke arah pintu kamar Haga yang tertutup rapat kemudian menghembuskan nafas kasar. Ternyata haga tidak juga kembali sejak tadi pagi meninggalkannya.

Zizi berjalan menuju dapur mengambil air minum dari dispenser, menenggaknya hingga tandas. Ia-pun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Haga. Namun sampai deringan terakhir telepon darinya tidak diangkat oleh Haga. Zizi mendongak memandangi jam yang berlalu. Kemudian beralih keluar jendela berharap pria yang ia harapkan akan segera muncul. Namun hingga jarum pendek mengarah pada angka dua, nyatanya tidak ada tanda tanda kedatangannya. Zizi mendesah panjang.

Ia pun mendekati pintu kulkas dan membukanya. Di sana ada banyak bahan. Tapi ia tidak tau nama dari semua bahan itu. Ia pun memotret melalui kamera ponsel dan mencari tau tentang nama bahan yang akan ia jadikan masakan paling mudah untuk di masak.

Pada akhirnya ia menjatuhkan pilihannya untuk menggoreng ceplok telur mata sapi. Di ambilnya dua telur ayam dari dalam kulkas. Ia mencari tau cara memasak telur melalui aplikasi merah bergambar panah tersebut. Memperhatikan cara mendadar dan memasukkannya ke dalam wajan.

Tampak kepala gadis itu manggut-manggut kala mengetahui cara memasaknya yang mudah. Di ambilnya wajah penggorengan dari dalam laci dibawah kitchen set. Meletakkannya di atas kompor lalu menyalakan api. Tidak lupa menuangkan minyak goreng di atasnya.

Zizi mulai memecahkan telur ayamnya ke atas wajan. tapi meleset karna wajannya serasa panas mengenai wajahnya. Al hasil telurnya jatuh ke pinggiran kompor.

Terdengar gadis itu mendesis. Kemudian mengambil telur yang kedua dan mendadarnya lagi. Pada pecahan yang kedua ini tidak meleset hanya saja, saat hendak membalik telur bagian bawahnya gosong. Bahkan semua permukaannya menghitam. Zizi membuang telur hasil gorengannya ke dalam sampah. Dan semua itu ia lakukan berkali kali hingga telur yang disediakan di dalam kulkas habis.

Zizi memandangi telur yang berada di genggamannya kemudian bergantian memandang ke dalam tong sampah, ia meringis kala di dalam tong sampah itu ada banyak telur gosong. Dalam genggaman tangannya itu adalah telur yang terakhir, Kali ini ia harus berhasil. Menyalakan api pada kompor dan mulai memecahkannya dengan sendok. Lalu menuangkannya ke atas wajan. Memegang sodet bersiap membaliknya. Dan akhirnya ia berhasil membalik telur itu yang tidak gosong. Ia pun tersenyum senang. Kemudian menaburi garam di atasnya. Setelah di rasa cukup matang, ia pun mengangkatnya dan meniriskannya ke atas piring.

Zizi mengambil nasi yang ternyata kelembekan seperti bubur. Ia tidak pernah memasak sebelumnya karna memang ia tidak bisa. Jadi nasi yang ia nanak tadi kebanyakan air sehingga nasinya lembek seperti bubur. Tapi mau gimana lagi, dia sudah sangat lapar sekarang. Dia pun memakannya demi perutnya. Memakan nasi lembek dengan telur mata sapi yang keasinan.

Tapi Zizi tetap memakannya hingga tandas. Tepat saat mencuci piring, Haga kembali pulang. Haga menaikkan sebelah alisnya kala terdengar suara dari dalam dapur. Pria itu pun membelokkan langkahnya ke arah dapur. Namun, betapa terkejutnya saat melihat suasana dapur yang begitu kotor.

"Zi, kenapa dapurnya berantakan?" tanya Haga meneliti satu persatu area dapur yang berantakan. Zizi mengelap tangannya dan meletakakn piring ke dalam laci.

"Aku lapar, jadi memasak makanan yang bisa aku makan." tukasnya dengan kepala tertunduk.

"Apa! Kamu memasak?" tanya Haga tak percaya. Ia kembali melirik telur gosong di dalam tempat sampah lalu menggeleng pelan. Pria itu pun hendak menelepon Didit karna dia yang bertanggung jawab mengantarkan makanan untuk Zizi. Tapi sebelum menelepon, pria itu menemukan sebuah panggilan tak terjawab dari Zizi.

"Kamu tadi meneleponku?" tanya Haga dengan tatapan menyipit.

"Hm." sahut Zizi mengangguk.

Pria itu melihat waktu saat panggilan Zizi masuk dan itu sekitar jam satu siang. Saat itu dirinya tengah sibuk menelepon Rendra yang mana menanyakan keadaan Dewi yang berada di rumah sakit. Saat mengetahui keadaan Dewi yang tidak lagi dijaga oleh tunangannya, pria itu pun bergegas menyusulnya.

"Sorry, aku gak tau kalau kamu meneleponku." ujar Haga merasa bersalah.

"Gak apa apa, kok. Kak Haga pasti sibuk. Memiliki usaha yang memiliki cabang di sepuluh kota pasti sangat melelahkan kan." Ujar Zizi dan itu membuat Haga merasa terharu atas pengertian wanita itu. Dan perasaan bersalah itu malah makin mendalam saja.

"Lain kali, aku akan memperingatkan Didit agar tidak lupa mengirimkan makananmu." Ujar Haga. Pria itu lantas mengambil wajan dan hendak meletakkan wajan itu ke dalam wastafel.

"Eh kak, biar aku saja yang beresin. Kakak pasti capek." ujarnya menahan tangan Haga. Tanpa sadar pandangan Haga jatuh pada jari Zizi yang melepuh.

"Tangan kamu." Haga langsung menarik tangan Zizi dan hendak melihatnya. Tapi buru buru Zizi menarik tangannya dan menyembunyikannya dibelakang.

"Gak apa apa kok kak." balas Zizi tersenyum.

Haga terbengong untuk sesaat. Kemudian ia kembali sadar saat Zizi mulai merapikan dapur. Pria itupun merasa kesal. Langsung menarik tangan Zizi dan membawanya duduk di kursi di ruangan tengah. Kemudian pria itu mengambil kotak p3k yang ia simpan di dalam laci dekat meja kopi.

"Lain kali gak perlu masak, kalau lapar pergi ke restoran atau ke cafe tempatku. Disana kamu bisa memilih banyak menu." tukas Haga seraya membuka tutup salep luka bakar.

"Tadinya aku gak mau ngerepotin kakak. Jadi memasak apa yang aku bisa." sahut Zizi menunduk.

"Selesai." ujar Haga lalu menutup salep dan meletakkan ke dalam kotak. Zizi menarik tangannya dari pangkuan Haga.

"Kamu jangan merasa seperti itu. Kamu gak pandai masak. Nanti aku jawab apa jika mama bertanya."

Zizi memandang Haga. Gadis itu tampak berpikir keras. "Tapi aku juga istrimu. Aku justru merasa bersalah karna gak bisa merawatmu bahkan masak saja aku gak bisa." ujar Zizi merasa bersalah.

Pria itu tersenyum tipis, diusapnya pucuk kepala rambut dengan lembut. Kemudian tercetus ide jail di dalam otaknya. Pria itu mendekat kemudian berbisik di samping telinga gadis itu.

"Kamu bisa merawatku saat berada di atas tempat tidur, Gimana?" Di pukulnya dada Haga hingga pria itu terjengkal ke belakang.

"Dih mesum." ujarnya sewot. Sementara Haga tertawa terpingkal pingkal. Sangat lucu melihat rona merah menjalar di pipi gadis itu.

Zizi pun beranjak dari duduknya, meninggalkan Haga yang tertawa sendirian seperti orang gila.

1
Reyhan Gaming
kok dak apdek lagi
Anonymous
Tq ceritanya
Rini
baik2 ya
Anonymous
Zizi cantik
Rini
lanjutkan , alon2 Bae
Rini
lbh percaya Nisa ternyata, duitmu buat apa Haga buat nyilidi istri aja nga bisa, mlh percaya Ama iblis
Rini
Haga pinter bisnis tp
Mudrikah Ikah
lanjut tan 27
Nana Rosdiana
lagi seru malah bersabung
mama De
aneh nemenin mantan peluk pelukan boleh eh istrindi anterin temen pulang sekolah Kalo GA mati jadibes Baru sebab keinginan.ih aneh. I I lah komunikasi ITU penting
Rini
kasar juga ya, punya duit kok nga bisa cari tau dulu haga
Try Dewi
bgus alur cerita ny.
Try Dewi
kpn lgi up ny thor... seruuu cerita ny
Rini
trus salah paham maneh 🤦
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuuuut teruuuuus thooooooooor keren
total 1 replies
Rini
lanjutkan ☺️ yang manis gitu Lo
Rini
terimakasih Haga, tunggu Zizi pergi dulu baru sadar ya😁
Yuli Pujiastuti SPdSD
Sangat menarik
Rini
egois
✪⃟𝔄ʀ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ☕☕☕
masih nyimak KK thor
✪⃟𝔄ʀ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ☕☕☕
masih nyimak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!