NovelToon NovelToon
DUNIA KEGELAPAN

DUNIA KEGELAPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / rumahhantu / Mata Batin / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / Roh Supernatural
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ning Angelin

"Dunia Kegelapan" menyajikan berbagai kisah seram dan misteri Dunia Lain yang akan membuatmu penasaran hingga terbawa suasana. Perasaan merinding, bulu kuduk berdiri, dan ketakutan hanyalah bagian-bagian kecil yang menemanimu saat membaca kisah-kisah Dunia Lain.

Sesuatu yang lebih dari itu akan membuatmu masuk kedalam kisahnya dan merasakannya secara langsung, setelah itu serangkaian peristiwa mengerikan yang dipenuhi ketegangan dan hal-hal mistis akan menemani hari-harimu.

Nah, demi memuaskan hasratmu akan cerita-cerita seram,

Check this out and Read!👉
Selamat Membaca...🤗

Godbless...!!!😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ning Angelin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ibu Jeni, Rina dan Kebenaran Baru

Setelah dari kompleks Asrama Melatih itu, Detektif Yano dan Ryan kembali ke rumah ibu Jeni Dimana pengacara Laura dan ketua dari kebenaran baru Joshua sedang membuat kontrak kepada ibu Jeni.

Saat Detektif Yano dan Ryan sampai di rumah ibu Jeni, mereka tampak terkejut melihat anak ibu Jeni memarahi Joshua.

"Apa salah ibuku? Salah apa yang ibuku lakukan sampai dia harus masuk neraka? Apa kalian mengenal ibuku?" Tanya Joy anak ibu Jeni.

"Tenanglah!" Jawab Joshua.

"Kalau begitu cari tahu kesalahan ibuku sampai ia pantas masuk ke neraka." Kata Joy.

"Joy, masuk ke kamarmu dan adikmu." pinta Ibunya.

"Aku tidak mau! Ibu tidak salah apapun." Teriak Joy.

Ibu Jeni kemudian memaksa kedua anaknya masuk kedalam kamar. Kemudian, ia keluar dari kamar anak-anaknya dan berlutut depan ketua Joshua.

"Ketua Joshua, kau bisa katakan apapun mengenai dosaku. Aku hanya ingin masa depan anak-anakku terjamin. Pengacara Laura, kontrak kami juga baik. Tolong bantu anak-anakku tinggal di tempat yang tersembunyi. Aku mohon." Pinta ibu Jeni.

Joshua tersenyum kecil. Kemudian mereka keluar dari kediaman ibu Jeni. Sebelum Joshua pergi dia menghentikan Pengacara Laura.

"Pengacara Laura, Manusia akan menghancurkan diri mereka sendiri saat tidak menemukan makna kehidupan. Dunia baru akan segera datang. Sampai jumpa di dunia baru." Kata Joshua.

Kemudian Joshua masuk kedalam mobil dan pergi.

"Dasar bajingan gila, sepertinya dia sungguh percaya kalau sesuatu akan segera terjadi. Tak akan ada stasiun televisi yang bersedia menyiarkannya." Kata pak Hansen.

"Apa yang akan kau lakukan dengan anak-anak itu?" Tanya detektif Yano.

"Akan ku kirim mereka ke sepupuku di jepang dua hari lagi. Jika tidak terjadi apapun, mereka bisa kembali. Atau ibu Jeni bisa mengikuti mereka ke Jepang." Kata pengacara Laura.

"Astaga, kenapa harus ke jepang? Siaran itu tidak akan terjadi. Dan kehebohan yang dibuat oleh mereka akan berakhir." kata pak Hansen.

Tak terasa hari sudah malam, Detektif Yano kembali kerumahnya. Namun saat ia sampai, ia tidak menemukan Rina anaknya dirumah.

"Astaga, kemana anak itu, kenapa dia belum kembali juga?" Kata detektif Yano.

Ia segera mengambil handphonenya dan menelepon Rina anaknya.

Detektif Yano bertanya keberadaan Rina dan kenapa ia belum kembali. Rina mengatakan pada ayahnya kalau ia menginap di rumah temannya karena belajar bersama untuk ujian akhir. Dia akan berangkat ke sekolah esok hari dari rumah temannya. Kemudian Detektif Yano menyuruh anaknya untuk tidak begadang dan harus tidur yang cukup. Setelah itu telepon berakhir.

Detektif Yano melamun dikamar anaknya. Tiba-tiba handphonenya berbunyi, Pengacara Laura mengirim pesan agar segera melihat internet. Sosial media membicarakan mengenai siaran langsung ibu Jeni dan organisasi kebenaran baru.

"Sial!" Kata detektif Yano.

Setelah mengetahui identitas ibu Jeni telah bocor ke sosial media, detektif Yano segera menelepon pengacara Laura.

"Sudak aku bilang, kita tidak boleh mempercayai mereka. Aku dalam perjalanan kerumah ibu Jeni untuk membawa pergi anak-anak." Kata pengantar Laura.

"Aku akan menemui mu di bandara." Jawab Detektif Yano.

Detektif Yano segera berjalan ke mobilnya sambil menelfon.

"Ryan, identitas ibu Jeni telah bocor di media sosial, bawah yang lain. Dan tangkap siapa saja yang berkeliaran di sekitar rumahnya." Kata detektif Yano.

"Bagaimana denganmu, senior." Tanya Ryan.

"Anak-anak sudah pergi sekarang. Aku dalam perjalanan menuju ke bandara." Kata Detektif Yano.

"Ya baik." Jawab Ryan.

...----------------...

Sosial media sedang ramai membicarakan target ke neraka selanjutnya adalah ibu Jeni.

Pengacara Laura tiba dirumah ibu Jeni dan segera membawa ibu Jeni serta anak-anaknya masuk kedalam mobil dan pergi ke bandara.

"Kita berangkat ya?" Kata pengacara Laura.

"Baik." Jawab anak-anak ibu Jeni.

Pengacara Laura tiba di bandara.

"Joy bawah adikmu kita harus segera bergegas pergi." Kata pengacara Laura.

"Joy, kau adalah ibu Lilis mulai sekarang. Jaga dan lindungi adikmu." Kata ibu Jeni pada anak sulungnya.

Pengacara Laura membawa anak-anak masuk ke bandara. Sedangkan ibu Jeni menunggu di dalam mobil.

"Tunggu detektif Yano di mobil, parkiran sangat berbahaya." kata pengacara Laura pada ibu Jeni.

"Baik." Jawab ibu Jeni.

Pengacara Laura segera memesan tiket pesawat yang terbang jam itu juga untuk anak-anak ibu Jeni ke jepang.

Joy dan Lilis masuk ke dalam pesawat, Lilis terus mencari ibunya.

"Kakak, kapan ibu akan datang?" Tanya Lilis.

Mendengar pertanyaan dari adiknya, Joy tidak bisa menahan air matanya lagi. Dia menangis sejadi-jadinya. Dia sudah berusaha kuat untuk adiknya, mengingat pesan ibunya air mata Joy mengalir semakin deras.

Sementara ibu Jeni menunggu detektif Yano, Ia keluar dari mobil pengacara Laura. Saat yang bersamaan, detektif Yano tiba di bandara dan segera menghampiri ibu Jeni.

"Halo! Anak-anak sudah pergi?" Tanya detektif Yano.

"Aku tidak tahu." Jawab ibu Jeni.

Kemudian pengacara Laura keluar dari bandara sambil menelfon.

"Bagaimana dengan anak-anak? Baguslah." Pengacara Laura menutup telfonnya.

kemudian pengacara Laura menghampiri detektif Yano dan ibu Jeni.

"Mereka sudah naik pesawat?" Tanya detektif Yano.

"Ya, aku sudah memeriksanya." Jawab pengacara Laura.

"Akan ada yang menjemput mereka, kan?" Tanya detektif Yano.

"Orang dari pihak kami akan menunggu di bandara, jadi kau tak perlu khawatir." Jawab pengacara Laura.

"Terima kasih. Aku tidak sempat berpamitan dengan mereka. Aku malah memarahi mereka sampai detik terakhir. Seharusnya, aku memeluk mereka tadi." Kata ibu Jeni sambil menangis sejadi-jadinya.

Pengacara Laura tidak tahan lagi, matanya sudah berkaca-kaca, dia lalu menarik ibu Jeni ke pelukannya dan memeluk ibu Jeni dengan erat.

Rina baru saja berbohong kepada ayahnya mengatakan ia belajar bersama temannya dan harus menginap di rumah temannya. Yang sebenarnya, Rina sedang bersama dengan Joshua pemimpin organisasi kebenaran baru.

Saat ini Rina ada di rumah Joshua.

"Tadi aku ketemu dengan ayahmu." kata Joshua sambil memberikan segelas susu coklat hangat pada Rina.

"Terima kasih susu coklatnya." Kata Rina.

"Rina, aku ingin berterima kasih kepadamu, karena sudah memutuskan." Kata Joshua.

"Sudah aku putuskan sejak beberapa tahun yang lalu. Ibuku meninggal karena aku." Kata Rina.

"Apa?" Tanya Joshua.

"Ya, hari itu ibuku meminta aku singgah di kantor ayahku, untuk membawanya baju ganti. Tapi aku lupa mengantarnya dan aku bawah kembali baju itu ke rumah. Lalu ibuku pergi mengantar baju ayah kekantor. Jika saja waktu itu aku tidak lupa, dan jika saja waktu itu langsung aku antar ke kantor ayahku, ibuku tidak akan meninggal. Semua ini salahku." Kata Rina bercucuran air mata.

Joshua lalu menarik Rina ke pelukannya. Ia memeluk erat Rina.

"Itu bukan salahmu, Rina. Pelakunya lah yang telah bersalah. Aku yakin kau dan ayahmu tau dengan sangat jelas berapa lemahnya hukum buatan manusia. Apa yang akan kita lakukan hari ini, akan menciptakan dunia yang bebas dari pendosa." Kata Joshua.

Joshua lalu membawa Rina keluar dari rumahnya dan pergi dengan mobil.

Mereka mencari pembunuh dari ibu Rina yang sudah dibebaskan dari penjara. Dari dalam mobil, mereka melihat seorang pria berusia sekitar 40 an sedang berjalan sambil minum alkohol.

"itu dia, orang itu kan? Dia orang yang sudah membunuh ibumu secara brutal!" Kata Joshua.

"Rupanya begitu tampang orang itu." jawab Rina.

"Jadi kau belum pernah melihatnya?" Tanya Joshua.

Wajahnya tidak perna di perlihatkan di televisi maupun di koran." Jawab Rina.

"Orang itu, dia menjalani hidupnya dengan baik setelah menerima hukuman buatan manusia. Padahal kau dan ayahmu, hidup menderita sejak kejadian itu. Kau yakin tidak akan menyesalinya?" Tanya Joshua.

Rina keluar dari mobil dan menghampiri pria itu. Kemudian Rina menyetrum pria itu dengan kejut listrik hingga pria itu pingsan.

...Bersambung...👉...

1
Anita Jenius
Wah ceritanya seru.
beberapa like buatmu. semangat ya
Ningsi Srin Sunarti: terimakasih banyak 😇🙏 semoga suka dan dukung terus ya?
total 1 replies
bb_yang_yang
Terbaik! Worth to read!
Anime lovers
Saya merasa terinspirasi oleh perjuangan tokoh-tokoh dalam cerita.
Ningsi Srin Sunarti: Halo, terima kasih 🙏 dukung terus ya, God bless 😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!