Pernikahan Segudang Luka

maaf jika sering typo, maklum author hanya manusia bukan titisan kayangan..

lanjut..

deg..

𝑎𝑠𝑡𝑎𝑔𝑓𝑖𝑟𝑢𝑙𝑙𝑎ℎ.. jerit zani dalam hati, mencoba memberontak guna melepaskan diri dari mertua nya, kaget itu pasti, dan takut menggerayangi perasaan nya saat ini,

engghhh... 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑖𝑗𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢,!! keluar begitu saja dari mulut mertua nya dengan gerakan cepat, ia menginjak kaki sang mertua dengan kuat dan yah.. berhasil ia lakukan, dan akhirnya ia dapat terlepas dari rengkuhan mertua nya, dengan terbirit-birit ia berlari kencang mengabaikan perkerjaan nya disana,

masuk ke kamar miliknya dan mengunci pintu dengan tangan gemetar dan trauma dalam dirinya, tidak dapat ia percaya mertua nya mampu melakukan tak senonoh itu padanya, iya padanya! yang berstatus istri dari anaknya sendiri dan dia astaga??

dia merasa kotor melihat bibir nya yang sedikit bengkak akibat ulah mertuanya sendiri, tubuhnya bergetar ketakutan yang amat, tidak mungkin ia ceritakan pada ibu mertua nya, justru akan mendatangkan kesalahan pahaman antara dia dan keluarga ini, lagipula mertua laki-laki nya tidak mungkin akan mengakui perbuatan nya,

sore hari, deni pulang selesai dari perkerjaan nya segera menuju rumah, tidak lama hanya membutuhkan beberapa puluh menit saja sampai didepan rumahnya dan memarkirkan motor kesayangannya, dapat ia lihat didalam rumah tepatnya di meja makan, melihat sang ibu sedang memasak, menghidangkan beberapa menu makanan lezat, tapi yang aneh ia tidak melihat sang istri?

𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 𝑑𝑖𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑡𝑢 𝑚𝑎𝑚𝑎ℎ? 𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 ajar geramnya sudahlah cape, ditambah melihat wanita yang dia sayangi sedang mengerjakan perkerjaan rumah sendiri sontak dia marah, terlihat dari wajahnya yang berubah masam,

"mah, zani mana kok tidak membantu mamah masak? istri gak bener dia? " gerutunya mendudukkan diri disalah satu kursi meja makan,

"mamah gak tau nak? dari tadi siang mamah tidak melihat dia sama sekali, justru mamah khawatir takut dia kenapa-kenapa? atau dia sakit sayang, kamu juga jangan marah marah lagian sesekali mamah masak, biasanya istrimu yang melakukan semua pekerjaan rumah tanpa mamah minta pun dia sudah melakukan nya, gak boleh gitu yah gak baik sayang" tegur dengan lembut dan memberitahukan bahwa menantu cantik nya selalu melakukan tugasnya sebagai istri dan menantu yang baik menurut nya,

mendengar ucapan ibunya deni sedikit merasa lega dan tidak seperti tadi, justru sekarang ia khawatir setelah mendengar penjelasan dari sang ibu,

ia berdiri dan melangkahkan kakinya menuju tangga ke lantai atas ingin melihat istri nya , apakah benar apa yang ibunya katakan bahwa istri sakit? tiba-tiba ia panik

"ck, anak itu selalu seperti anak kecil sifatnya tiba-tiba marah, tiba-tiba baik, selalu seperti itu, kapan dia akan dewasa? " gumam ibu deni dengan tangan cekatan melanjutkan acara masak masaknya

didepan kamar,

tok tok tok..

"sayang buka dek pintunya" panggil deni sedikit teriak, sedari tadi mengetuk tapi tidak ada sautan dari dalam, dan itu membuat dia semakin panik, takut terjadi apa apa pada istri nya,

ia pergi mencari kunci cadangan, yang ia simpan disalah satu meja hias depan kamarnya,

𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡.. serunya

ceklek...

pertama kali masuk pemandangan yang ia lihat sang istri tertidur pulas dengan wajah pucat dengan badan gemetar, sepertinya yang dikatakan ibunya benar zani sakit,

pelan dia menyodorkan punggung tangannya menyentuh kening sang istri,

𝑠𝑠𝑡𝑡 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎, gumam dalam hati kaget,

dengan cepat dia menghubungi dokter langganan nya, menunggu beberapa menit sang dokter sampai tepat pada pukul 7 malam karna ia baru menyelesaikan jadwal praktek nya,

"asalamualaikum, maaf den baru sampai gue, udah nunggu lama yah," tanya sang dokter yang ternyata teman satu angkatan nya dulu, dengan cekatan ia memeriksa istri dari teman lamanya dan ia mengucapkan sesuatu yang membuat deni kaget sekaligus heran

*

*

vote like comment dan suport kalian adalah semangatku lofe .. aku tambahin bab nya