NovelToon NovelToon
COLD WORDS

COLD WORDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Kisah seorang pria yang tidak lagi mau mengenal cinta, karena bayang masa lalu yang terlalu menyakitinya. Begitu banyak cinta yang datang dan mencoba mengetuk.
akankah ada sosok perempuan yang mampu mengubah kehendaknya?
adakah perempuan yang akan mampu mencuri perhatiannya?
ikuti kisahnya dalam cerita author "COLD WORD"
kisah ini hanya berdasarkan imajinasi author saja. jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun latar, merupakan suatu kebetulan yang dibetul-betulkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

COLD WORD ---16

Kepala Tama masih tersandar di bahu Tyas. Dengan sangat canggung keduanya menahan rasa masing-masing.

"Ah, dasar!! Kenapa Arwan lama sekali!! Bagaimana caraku melepaskan diri dari wanita aneh ini kalau seperti ini terus." gumam Tama dalam hati.

"Apa si batu ini pernah mengalami kecelakaan hebat? Sampe harus pingsan gara-gara kecelakaan barusan? Kasihan sekali, kalau dia sampai syok seperti ini, berarti peristiwa yang dialaminya pasti sangat buruk." ucap Tyas lirih sambil mengelus punggung Tama seperti seorang ibu yang menenangkan anaknya yang sedang bersedih.

"Ngomong apa dia?" gumam Tama dalam hati.

"Tidak apa-apa si batu, semua orang memiliki masa lalu, tenanglah, dan kuat lah, semua akan baik-baik saja." ucap Tyas menunjukkan belas kasihnya. "Menangislah, keluhkan semua, aku akan siap mendengarkannya."

"Lepaskan aku." ucap Tama.

"Haah? Apa? Kamu sudah baikan?" Tyas terkejut dan melepaskan pelukannya.

"Memangnya aku kenapa?"ucap Tama sambil merapikan diri.

"Jadi? Aku pikir kamu tadi pingsan."

"Jangan sok tahu." ucap Tama masih tanpa ekspresi.

"Apa sih? Aku tuh peduli, tapi kamu ngeselin banget sih!" ujar Tyas dengan ekspresi yang sangat kesal.

"Sudah, buruan berdiri." ucap Tama, lalu menarik tali tas Tyas, agar Tyas segera berdiri.

"Dasar aneh!! Kalau membantu wanita berdiri itu, tarik tangannya, atau bahunya!!" Tyas semakin kesal dengan kelakuan Tama.

"Berisik!!" ucap Tama lalu membersihkan lutut Tyas dengan tangannya.

Tyas terdiam melihat apa yang dilakukan Tama. Sangat sederhana, sepele, namun mampu membuat Tyas merasa terharu, meleleh seketika dengan perlakuan kecil Tama.

Meskipun kata dan kalimat yang keluar dari mulut Tama selalu kalimat-kalimat kasar, singkat, dan tanpa ekspresi, namun hal-hal sepele yang dilakukan Tama, selalu membuat hati Tyas tak berhenti memikirkannya.

"Kita pergi dari sini." ucap Tama dan berjalan meninggalkan halte mini itu.

Tak lagi banyak bicara, Tyas mengikuti dengan patuh. Tama berjalan memimpin dengan langkah Santai. Sedangkan Tyas mengikutinya dibelakang dengan langkah sedikit keteteran karena perbedaan tinggi mereka yang bisa dibilang lumayan timpang. Yap! Tama memiliki tinggi badan 185cm, sedangkan Tyas berada di angka 160cm.

Keduanya berjalan dalam diam menuju jalan besar yang pernah mereka lalui untuk menunggu bis kota.

Kruuuuuuk..... Kruuuk....

Nyanyian merdu dari perut Tyas, membuat Tyas merasa malu untuk beberapa saat. Namun Tama sepertinya tidak peduli, atau mungkin tidak mendengarnya.

"Aduh, tolong perut bekerjasamalah, jangan membuatku malu untuk saat ini." gumam Tyas dalam hati sambil mengelus-elus perut ratanya.

Tama terus berjalan tanpa memperhatikan Tyas sedikitpun. Sampai akhirnya Tama kembali menarik tas Tyas, dan membawanya masuk ke s sebuah kedai mie tek-tek. Tyas yang terkejut hanya menurut tanpa bertanya.

"Pak, mie tek-tek dua, pedas level 5 sama level 3, es batu dua, teh anget manis satu." Tama memesan tanpa terlebih dahulu bertanya pada Tyas.

Tyas tak sanggup berkomentar ketika apa yang dipesan Tama sudah sesuai dengan apa yang diinginkan Tyas. Tyas memang suka makan pedas, tapi maksimal kemampuannya hanya sampai level 3. Namun yang aneh, cara Tama memesan minuman.

"Kenapa eb batu dua? Teh anget satu?" Tyas memberanikan diri bertanya.

"Harus hemat." jawab singkat Tama tanpa melihat ke arah Tyas.

"Haah?" Tyas masih tak mengerti apa yang dimaksud Tama. Namun karena Tama hanya menatapnya dengan ekspresi sedikit kesal dan hembusan nafas, Tyas menjadi salah tingkah, takut, dan memutuskan untuk diam dan menunggu.

Tama mengeluarkan sebuah buku dari dalam ranselnya, lalu membaca dengan fokus sambil menunggu pesanannya matang. Sedangkan Tyas terlihat gelisah dan terus salah tingkah. Sesekali ia mengusap-usap telinga, kemudian menepuk-nepuk pipi, kemudian duduk menyangga dagu dengan tangan, mengelus-elus alisnya yang sebenarnya tak bermasalah, memonyong-monyongkan bibirnya sambil melihat ke semua arah. Dan banyak kerandoman tingkah Tyas untuk mengusir kebosanan sambil menunggu pesanan.

"Dasar perempuan aneh. Ada-ada saja tingkahnya, seperti anak kecil." ujar Tama dalam hati, tanpa sadar sedikit tersenyum di ujung bibirnya. "Eh, kenapa aku tersenyum, sepertinya aku mulai tak waras."

Tama tak begitu memperhatikan tingkah Tyas memang, namun dari sudut matanya, ia sesekali memperlihatkan kerandoman ekspresi Tyas. Dan itu sedikit menggelitik hatinya.

"Ini pesanan anda." ucap si waitress sambil menatap pesanan Tama di meja.

"Terimakasih kasih." ucap Tama dan Tyas serempak.

"Saya yang level 5, yang level tiga dia." ucap Tama pada si waitress.

"Baik, mas." sahut si waitress cantik menyerahkan makanan sesuai arahan Tama.

Tama menaruh bukunya di ujung meja, lalu meraih dua gelas berisi es batu, dan menuangkan satu gelas teh manis anget di kedua gelas yang berisi es batu. Sedangkan Tyas hanya memperhatikannya, lalu takjub di detik berikutnya.

"Lihat, hemat kan." ucap Tama menunjukkan apa yang dilakukannya.

"Waaah... Kamu cerdas." Tyas tampak tak percaya dengan hal kecil yang dilakukan Tama.

Dari satu gelas teh anget, ketika dibagi dalam dua gelas es batu, masih sisa setengah gelas teh anget. Dari sana, terdapat prinsip ekonomi 'pengeluaran sedikit-dikitnya, pendapatan sebanyak-banyaknya.'

"Aku tak pernah terpikirkan hal itu. Berarti satu gelas teh anget manis, bisa dijadikan tiga gelas es teh ya?" ujar Tyas lagi.

"Betul." sahut Tama dengan ekspresi lebih ramah.

"Kalau beli tiga gelas es teh, pengeluarannya 9000, kalau tiga es batu dan satu teh anget manis, cuma bayar 6000. Nah kalau kita ini, es batu dua 2000, teh anget satu 3000, lumayan hemat seribu, masih sisa teh anget, buat dituang lagi ke es batunya. Kamu cerdas ya."

Mendengar cara Tyas berhitung, dan melihat ekspresi lucu Tyas saat berbicara, membuat Tama ikut tersenyum, sungguh senyum yang sangat teduh.

"Lakukan itu jika kamu makan bersama teman-temanmu." sahut Tama dengan senyum masih terpasang di bibirnya.

"Tentu saja." sahut Tyas dengan senyum lebar.

Selain karena memang senang dengan cara Tama, Tyas juga merasa menyukai ekspresi Tama saat tersenyum.

"Ya Tuhannnn... Kenapa dia ganteng sekali saat tersenyum. Bagaimana ini.... Aku semakin tak bisa menghapus wajah senyumnya itu." ujar Tyas dalam hati.

Keduanya menikmati makanan sore itu, entah apa yang dipikirkan Tama, namun kali ini sedikit demi sedikit, ekspresi kakunya mulai tergantikan dengan senyum tipis yang meneduhkan.

"Halo, kenapa Wan?" ucap Tama menerima telepon.

"Kamu dimana? Sudah pulang kah?" tanya Arwan dari seberang panggilan.

"Belum. Aku baru makan mie tek-tek Cek Bon-Bon."

"Ya sudah, aku kesana."

"Hmm, aku tunggu. Mau dipesankan sekalian?"

"Boleh."

"oke."

Tyas tak berani bertanya siapa yang menelepon Tama. Ia terus mengunyah mie tek-tek yang ternyata level tiganya sedikit lebih pedas dari yang ia bayangkan. Hal itu membuatnya sedikit kewalahan, namun ia tak mau mempermalukan diri di depan Tama, jadi ia tetap berpura-pura bisa menanganinya.

...****************...

To be continue....

1
Marlina Bachtiar
ajakin Tama nya nginep di rumahmu Bil 👍🤣
HARTINMARLIN
semoga aja Tyas sama Tama berjodoh
Marlina Bachtiar
nah loh ketemu lg sama Tama,jodoh tuh 🤣
Marlina Bachtiar
apa itu adiknya Tyas🤔
Marlina Bachtiar
pasti Tama tuh yg lg jalan, ketahuan kl Siska bukan pacarnya 🤭
Marlina Bachtiar
waduh takut Tyas cemburu ya 🤣🤣
Marlina Bachtiar
jangan lihat luarnya yg penting rasanya 👍
Marlina Bachtiar
pasti ngarep di anterin Tama 🤣🤣
Marlina Bachtiar
ternyata bapak" jg baca ya 🤭
HARTINMARLIN
bagaimana jalan kehidupan mereka berdua?.... akankah mereka berdua kejenjang pacaran 🤔🤔
HARTINMARLIN
lanjut lagi
HARTINMARLIN
sepertinya Tama mulai ada rasa suka kepada Tyas
HARTINMARLIN
hati-hati
HARTINMARLIN: iya typo nya 🤭🤭
𝒀𝑶𝑺𝑯: 😁😁😁 typo bunda
total 2 replies
HARTINMARLIN
semoga aja Tama bilang pacarnya 🤭🤭
🍁𝕬𝙮ͨ𝙚ͥ𝙨ꙵ𝙝ⷮ𝙖ⷽ❤ͽ֟֯͜᷍ꮴ❣️🔵
terpesona kah kamu "tama
Marlina Bachtiar
jgn balikan lg deh 😣
Marlina Bachtiar
temenan aja,jgn minta lebih 🤭
Marlina Bachtiar
waduh 🤣
Marlina Bachtiar
mimpi 🤣
Marlina Bachtiar
pura" tidur aja Tyas 🤫
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!