3 Hari Mencintai,Seumur Hidup Menanti

"Hallo clara, apa kabar sayang?" suara mami wisnu dari seberang sana.

"Oh hai tante ratih, bagaimana kabarnya tante? Aku sehat sehat saja tante". Jawab clara yang sedikit terkejut mendapat telefon dari 'ibu mertuanya'.

"Tante juga baik sayang. Clara, tante kangen sekali sama kamu, kapan jadwal kamu ke jakarta?" ucapnya.

" Clara juga kangen sama tante, untuk saat ini clara belum ada jadwal sih tante, nanti kalau clara ke jakarta pasti mampir ke rumah tante ya".

" Baiklah sayang kalau begitu salam ya buat mama papa, bye sayang". Ucap tante ratih dan langsung mematikan telefon. Clara sedikit merasa heran kenapa tiba tiba mami wisnu menghubunginya? Apa dia mencurigai sesuatu??. Beribu pertanyaan muncul di benak gadis itu.

Sementara itu saat ini clara sedang merayu suster sita untuk mencarikan obat yang dapat memancing hasrat wisnu kepadanya,dengan segala bujukan dan pastinya sejumlah uang akhirnya suster sita bersedia untuk mencarikan obat terbaik untuk clara.

" Terima kasih suster sita, saya tunggu segera ya". Ucap clara dengan mata berbinar dan hati yang bahagia membayangkan tak lama lagi wisnu akan menjadi miliknya sepenuhnya.

" Baiklah nyonya kalau begitu saya pamit, dan saya akan segera menyerahkan obatnya kepada nyonya". Suster sita pamit dan setelah mendapat persetujuan clara dia pun segera keluar dan meninggalkan rumah yang bak istana itu.

Wisnu yang sudah mulai aktif dikantor milik clara yang saat ini diubah segalanya seolah olah ini adalah kantor lama wisnu terlihat sedang duduk sendiri di dalam sebuah ruangan yang sangat nyaman.

"Permisi pak, saya butuh tanda tangan bapak". Ucap sekertaris clara yang juga menjabat sebagai sekertaris wisnu.

" bawa kemari" jawab wisnu singkat. Setelah selesai menandatangani berkas berkas dan semua urusan kantor, wisnu masih merasa enggan untuk pulang ke rumah. Tiba tiba kepalanya terasa sangat sakit dan melintas siluet bayangan seorang gadis cantik berambut coklat yang wajahnya tak nampak jelas.

" aarrhhh... Sakit sekali kepalaku". Ucap wisnu sambil memijit kepalanya.

" siapa dia? Siapa gadis yang selalu muncul dalam mimpiku dan kini saat aku sadar pun dia muncul di kepalaku??". Wisnu semakin bertanya tanya.

"Sayang? Kamu kenapa??" ucap clara yang tiba tiba sudah ada di ruangan wisnu terdengar panik.

" Tak apa apa, kepala ku sedikit sakit saja". Jawabnya singkat

" Sini aku pijat,apa kita perlu ke rumah sakit dan memeriksakan sakit di kepalamu?" tanya clara sambil tangannya sibuk memijat pelipis wisnu, lelaki itu hanya diam tak menjawab, kepalanya terasa membaik setelah dipijat oleh clara.

" Tidak perlu, terima kasih pijatannya,kepalaku sudah jauh lebih baik sekarang". Ucap wisnu dengan sedikit senyuman di wajahnya yang sangat tampan. Membuat hati clara berbunga bunga melihat sikap wisnu yang sudah mulai hangat kepadanya.

Clara langsung melingkarkan tangannya di leher lelaki yang di akuinya sebagai suami itu dan langsung menciumnya, wisnu yang semula hanya diam mematung mulai memberi sedikit respon.

" kita pulang yuk?" bisik clara dengan niat melanjutkan kemajuan ini di kamar indah yang selama ini masih terasa dingin.

"Oke". Jawab wisnu. Lalu mereka berdua pun kembali ke rumah yang selama hampir 8 bulan ini mereka tempati berdua sebagai suami istri.

Sesampainya di rumah clara melihat ada mobil yang di kenalinya,mobil mama nya!

"itu kan mobil mama, kok bisa mama datang kesini??!. bisik clara dengan wajah terlihat panik

" selamat sore nyonya,nyonya besar datang bersama tamu dari jakarta. Katanya namanya nyonya Ratih yang ingin bertemu dengan nyonya clara". Ucap security yang mendekat ke mobil clara yang masih berhenti di gerbang masuk.

"HAH??? TANTE RATIH??? MAMI WISNU DATANG KESINI???" Tampak kepanikan di wajah clara yang terkejut mendapati kedatangan wanita itu,dirinya yang belum di sentuh oleh wisnu tak mungkin membiarkan wisnu lepas dari tangannya setelah perjuangannya selama ini.

" Sayang sepertinya ada file penting yang tertinggal di kantor, kita kembali ke kantor dulu ya sekarang". Ucap clara dengan nada suara yang dibuat senormal mungkin.

" Tapi bagaimana dengan tamu yang datang?" jawab wisnu.

" Sudah biar saja tak mengapa mereka pasti akan menunggu kita kok ". Imbuh clara, walau sedikit heran tapi wisnu pun memutar balik mobil yang dikendarainya dan melaju menjauh dari rumah itu.

" Aduh mama kenapa bisa sampai kesini?? Bahaya,aku harus segera memastikan bulan depan aku mengandung anak wisnu, kalau tidak posisiku bisa bahaya". Clara terus berbicara dalam hati dengan pandangan tertuju ke luar jendela. Wisnu yang masih merasa heran dengan perubahan sikap clara yang tiba tiba hanya bisa diam dan mengamati hal itu.