NovelToon NovelToon
My Secret Agent

My Secret Agent

Status: sedang berlangsung
Genre:SPYxFAMILY / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Feylindita adalah seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang agen rahasia yang bekerja di bawah pusat keamanan negara. Keahlian menembak dan bela diri yang luar biasa, membuatnya menjadi salah satu agen rahasia yang sangat di andalkan. Tak ada yang mengetahui tentang pekerjaannya, termasuk keluarga bahkan suaminya sendiri.

Ia menikah dengan Giantara Aditama seorang CEO sebuah Mall ternama melalui perjodohan. Tepatnya Feylin 'Dijual' pada keluarga Aditama oleh sang paman yang merawatnya sejak kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan.

Namun ia beruntung karena memiliki mertua dan ipar yang baik. Cobaannya hanyalah suami yang selalu bersikap dingin dan cuek padanya.

Apakah hubungan pernikahan mereka akan membaik?
Apakah keluarganya akan mengetahui pekerjaannya yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Kode Bahaya

Pagi - pagi sekali, Fey sudah sibuk di dapur untuk membuat sarapan. Tentu saja ia selalu memasak untuk dua orang, walaupun tak tau apakah Gian memakan masakannya atau tidak. Yang penting, ia sudah menyiapkannya. Fey sendiri memang suka memasak, rasa masakannya pun cukup enak.

Selesai sarapan, ia segera bersiap menuju ke Markas, karena hari ini adalah jadwal stand by nya. Ia turun dari kamarnya yang ada di lantai dua setelah bersiap. Ia melihat Gian yang baru keluar dari kamarnya yang berada di lantai satu.

Selama ini, mereka memang tak tidur satu kamar, kecuali saat menginap di rumah orang tua Gian atau ada kegiatan lain yang mengharuskan mereka untuk berakting.

"Mau kemana?" Tanya Gian saat melihat Fey sudah rapi pagi - pagi sekali.

"Ke kantor." Jawab Fey.

"Kamu gak lupa kan, kalau nanti malam kita di undang ke acara ulang tahun Oma Sinta?" Tanya Gian.

"Ingat kok. Jangan khawatir, aku udah siapin hadiah untuk Oma." Jawab Fey sedikit gugup.

Untung saja Gian mengingatkan. Kalau tidak, ia tentu saja lupa kalau malam ini mereka harus pergi ke acara ulang tahun Oma Sinta, adik dari mendiang nenek Gian dari pihak Papa Abraham. Dan hadiah? Eeiiss, tentu saja Fey belum menyiapkannya.

"Jangan pulang terlambat, atau aku tinggal!" Ujar Gian memperingatkan.

"Iya." Jawab Fey dengan datar, lalu meninggalkan Gian yang masih menatap punggung Fey sampai hilang di balik pintu.

Fey mengemudikan mobilnya dengan santai membelah jalanan Ibu Kota yang tentu sudah ramai pagi itu. Sesampainya di Markas, ia segera menuju ke ruangannya untuk menyimpan barang tasnya.

Setiap Agen Rahasia memiliki ruangannya masing - masing. Ruangan yang tak begitu besar, namun cukup nyaman untuk beristirahat, terutama setelah mereka menjalankan misi.

Selain Fey, Elno, Axcel, dan Andre, masih ada tiga anggota Agen Rahasia lain. Di antara ke tujuh Agen itu, hanya Fey satu - satunya perempuan di sana. Tentu saja kemampuan Fey tak bisa di ragukan. Sebagai Agen Rahasia, ia sudah melewati berbagai macam latihan keras yang cukup menguras fisik dan mental.

Setelah meletakkan barang - barangnya, ia kemudian menuju ke gudang penyimpanan senjata. Hari ini, ia di minta Kapten Yudha untuk memeriksa dan menguji beberapa senapan laras pendek yang sudah lama tidak di pakai.

Fey tampak serius memeriksa satu persatu senapan yang sudah ia kumpulkan. Setelah itu, ia membawanya menuju ke lapangan tembak untuk menguji coba senapan - senapan itu.

"Mau di bantu, Kak?" Tanya Daniel, salah satu Juniornya yang hari ini juga bertugas stand by dengannya.

"Boleh, kita bawa ke lapangan tembak dan coba satu persatu." Ujar Fey.

Mereka menuju ke lapangan tembak yang ada di belakang gedung utama. Tak hanya lapangan tembak, di sana juga terdapat fasilitas lain seperti gym, lapangan bulu tangkis, dan tempat berlatih bela diri. Tentu saja itu di butuhkan untuk tetap mempertahankan ketangkasan dan kemampuan mereka.

Setelah jam stand by nya usai, siang itu Fey pergi ke Mall untuk mencari hadiah yang akan ia berikan pada Oma Sinta. Tentu saja ia tidak pergi ke Mall milik suaminya, ia takut jika nanti ketauan suaminya kalau ia berbohong tentang hadiah untuk Oma Sinta.

Setelah menemukan hadiah yang menurutnya cocok, ia segera membayar dan beranjak pulang. Fey tampak mengemudikan mobilnya dengan santai. Ia sudah membayangkan akan me time di kamarnya karna masih ada waktu yang luang.

Drrttt....

Drrrttt..

Ponsel Fey bergetar. Ia pun segera mengangkat panggilan yang masuk.

"Ya, Kapten."

".........."

"Hah? Harus aku, Kapt?" Tanya Fey dengan resah.

".........."

Fey mengetuk - ngetukkan jari pada kemudi. Ia berfikir sejenak sebelum memutuskan jawaban.

"Baik, Kapt." Jawab Fey yang akhirnya menyetujui permintaan Kapten Yudha.

Fey segera memutar arah mobilnya menuju ke sebuah hotel. Sesampainya di hotel yang di maksud, ia segera memarkirkan mobil dan berjalan cepat ke kamar yang sudah di beritaukan.

"Kok lo yang dateng, Kak? Bukannya stand by lo udah kelar dan gue harusnya sama Kak El?" Tanya Haris yang ternyata sudah bersiaga di kamar itu.

"Elno ada misi lain, jadi gue yang di suruh ke sini." Jawab Fey.

"Gimana?" Tanya Fey sambil memakai perlengkapan safety dan earpice. Tentu saja ia tak mengenakan seragamnya karna perintah yang mendadak. Tapi tak apa, ia sudah mengenakan masker untuk menutupi wajahnya.

"Udah sesuai koordinatnya. Udah gue siapin juga senapannya, tinggal eksekusi." Jawab Haris.

"Good job!" Puji Fey sambil memeriksa situasi dengan teropongnya.

Cukup lama mereka berdua menunggu, hari pun mulai sore. Fey semakin resah karna masih belum juga nampak kemunculan mafia yang menjadi target utama mereka.

"Kenapa, Kak? Resah banget kelihatannya?" Tanya Haris yang sedari tadi melihat Fey yang gelisah menatap jam dinding.

"Gue ada janji sama suami gue." Jawab Fey.

"Target Ready!" Ujar Haris yang membuat Fey sumeringah.

Ia langsung bersiap dengan senapan laras panjang di tangannya. Tak lupa ia juga berkomunikasi dengan regu pasukan yang berada di sekitar lokasi penyergapan.

"Target lock!" Ujar Fey.

"Three..." Ia mulai menghitung mundur.

"Two..." Haris pun bersiap menarik pelatuk senapannya

"One..."

"Shoot!"

Peluru yang di muntahkan senjata mulai beterbangan menuju ke arah target. Jari jemari Fey dengan lincah menari.

Taaarr!!!

Suara kaca kamar hotel tempatnya berada, pecah. Sebuah peluru menembus kaca itu.

"A one... A one..." Haris mengucapkan kode bahaya.

Keberadaan mereka berdua ternyata terdeteksi oleh Sniper lawan. Regu pasukan yang ada di sekitar lokasi pun masih dalam baku tembak.

Taarrrr!

Kaca kembali pecah hingga Haris membungkuk untuk berlindung dari serpihan kaca. Namun, Fey nampak tak gentar, ia segera menembak Sniper yang mengetahui keberadaan mereka ketika ia di beri tau letak sniper itu melalu earpice.

Dengan cekatan jarinya menarik pelatuk senjata dan memberondong peluru ke arah si Sniper lawan.

Setelah menumbangkan Sniper lawan, ia kembali fokus membantu regu pasukan yang sedang baku tembak.

Begitu juga dengan Haris yang langsung kembali membantu Seniornya. Setelah dua puluh menit berada dalam ketegangan, akhirnya Fey dan Haris berhasil menyelesaikan misi mereka sore itu.

"Mission complete!" Ujar Fey mengakhiri misi.

Haris dan Fey terduduk di lantai dengan nafas yang terengah dan jantung berdegub kencang. Keduanya tos untuk merayakan kesuksesan misi mereka.

Setelah cukup tenang, Fey segera beranjak dan mulai melepas perlengkapan yang ia kenakan.

"Harus banget sungkem sama senior satu ini." Ujar Haris sambil terkekeh.

"Lo harusnya lebih hati - hati lagi." Ujar Fey sambil menendang kaki juniornya itu.

"Ris, gue titip senapan ya. Gue mau langsung pulang soalnya." Pinta Fey.

"Aman. Lo duluan aja, Kak, biar gue beresin semuanya." Jawab Haris yang mengerti kalau Fey terburu - buru.

"O.K. Thank's Ris." Ujar Fey sambil keluar dari kamar hotel.

"Eh, Kak! Itu jidat lo berdarah, woyy!" Seru Haris yang tak terdengar oleh Fey.

1
Faqisa Sakila
Ayo thor up lg
jgn d gntung yaa
q pdamu thor 😃
bunda kk
wah rahasia apa nih jangan gantung dong thor
Leli Suryani
kurasa tau ni si Gian,cuma mau lihat kek mana reaksi si Fey aja
Leli Suryani
menegangkan
Faqisa Sakila
lnjut donk thor
lg seru2ny nic
Leli Suryani
baru sadar dia istri nya cantik,selama ini mungkin dia rabun🤭
Faqisa Sakila
Hhhaaa
Gian lucuuu 😃
Maryati
sakarepmu pak boss 😄😄
senjaku
keren banget kak
Leli Suryani
ceritanya menarik,
Leli Suryani
kesempatan dalam kesempitan😄😄
Maryati
gambarnya diganti
Ita Xiaomi
Senangnya dimanja ama suami😁.
Dewi kunti
ayo mas suami itu istrimu jangan dianggurin
Dewi kunti
lama2 ketahuan juga
Faqisa Sakila
Lnjut thor
mkin sru critanya
Dewi kunti
uhuuuuuuuyyy
Dewi kunti
nggak diobati dulu itu yg kena paku
bunda kk
ternyata diceramahin kakak to bisa berubah gitu🤣
Ita Xiaomi
Semangat berjuang Gian. Kamu bs.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!