Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Leoon ke kantor Haidar
Haidar terkejut dengan kata kata leon yang seakan akan ingin mengejar celin.
"Luu kenapa?baru denger gue ngomong gitu aja udah tersedak.... apa jangan jangan luu juga ada rasa sama dia..."tanya leon dengan gelak tawanya.
"mana mungkin"elak haidar.
"yahh kan siapa tau aja...lu berubah fikiran,lebih milih adiknya ketimbang bibinya atau kakaknya itu"kata leon lagi.
"nggak"jawab lexi singkat.
"serah lu aja deh...yang penting lu bantu gue buat deket sama tu anak...gue tau dia udah punya pacar...tapi gak ada saalhnya kan gue deketin dia lagian mereka belum nikah ini"kata leon panjang lebar.
"pacar?"kata haiadar sedikit terkejut dengan kata pacar yang terlontar dari mulut leon.
"hemm...iya kemaren gue liat dia keluar dari mobil laki laki...kayaknya sih pacarnya"kata leon.
"dimana kamu melihatnya?"tanya haidar.
"ya dijalan lah....tapi yang gue heran,dia diturunin dijalan habis itu celin naik taxi"kata leon mengingat kejadian kemarin.
"tuu kann...udah punya suami malah kluyuran sama laki laki lain...dasar perempuan murahan... udah salah gitu dikasih tau nyolot lagii...dasarr"rutuk haidar dalam hatinya.
"ohh"kata haidar singkat.
"gue sih nggak heran kalo banyak laki laki tampan dan kaya yang suka sama tuu anak... bodynya gila perfect banget"kata leon lagi memuji celin.
"percuma cantik kalo murahan gitu"jawab haidar.
"murahan? luu sama calon adik ipar sendiri kok ngomongnya gitu... lagian murahannya dimana? menurut gue sih masih katagori biasa aja"kata leon yang tak setuju dengan pendapat haidar.
"tau ahh"jawab haidar sesikit kesal.
"kalo nggak murahan apa itu....udah punya suami masih jalan sama laki laki lain... udah gitu mau pulang kerumah suami pake dianter ditengah jalan baru naik taxi menuju rumah suaminya lagi, itu berarti dia sengaja menutupi perbuatannya agar suaminya nggak tau"gumam haidar kesal dalam hatinya.
"ya ilahh jawaban lu gitu amat sih...kayak ada dendam terpendam lu sama si celin... apa jangan jangan kamu dulu pernah ditolak sama dia terus akhirnya jalan sama kakaknya ya?"tanya leon dengan cekikkan
"enggak ada....gue dari awal udah nggak suka aja liat perempuan yang sok kecantikan gitu"jawab haidar.
"bentar bentar... sok kecantikan gimana sih maksut lu? emang dia cantik kali brayyy"kata leon cengengesan.
"lagian gue heran sama lu... kok kayaknya lu benci banget sama tu anak ....salahnya apa coba? apa dia pernah berniat menggodamu? tapi kayaknya nggak mungkin deh... atau malah sebaliknya elu yang berniat menggodanya?"kata leon lagi yang masih cengengesan dengan peetanyaannya sendiri.
"mmm....ohh ya salahnya karna dia sekarang jadi istri gue... kalo soal masalah goda menggoda gue nggak minat sama sekali sama tu bocah"gumam haidar dalam hatinya.
"mana ada....udah lah...ngapain jadi ngomongoin dia terus... niat lu kesini tadi mau apa?" kata haidar berusaha menyetop pembicaraan mengenai celin.
"ya mau ngomongin soal celin lah... lu pikir gue ngapain kesini? kangen gitu gue sama elu?" kata leon.
"serah luu....pulang sana"usir haidar.
"yailah...lu ndusir gue dar...tega amat lu sama gue"jawab leon.
"gue banyak kerjaan...nggak ada waktu buat nggosipin sesuatu yang tidak penting seperti itu"jawab haidar.
"astaga belum juga satu jam udah maen usir aja"kata leon.
"tokkk...tokk....tokk"suarra ketukan pintu menghentikan pembicaraan mereka.