mengisahakan perjalanan seseorang yang bernama Atika yang berkuliah diluar negri.
bagamana ceritanya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurpadillah Ramadani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS.15 Perpustakaan
****
Matahari masih malu untuk menampakkan dirinya, gemercik air jatuh dari atap rumah yang menimbulkan suara. Suara burung bergumam indah dipohon samping jendela yang terbuka lebar dan memperlihatkan wanita cantik yang sedang menikmati keindahan pagi hari di kediaman Garanny Elzatta. Angin dengan hembusan kecilnya membuat tirai jendela sedikit tertiup diikuti dengan rambut Atika yang terurai itu.
Yah Atika baru bangun dari tidurnya, ini di karenakan, ada mata kuliah pagi hari ini, jadi harus berangkat pagi. Dan baru sekarang, selama dia tinggal disini, baru kali ini merasakan indahnya pagi dan segarnya udara yang dihirup, membuat orang terbuai akan kenikmatannya. Termasuk Atika, hampir saja ia melupakan niat awalnya bangun pagi.
***
Setelah semua siapa, yah seperti biasa Elly dan Ella selalu mengantar mereka, lalu kembali lagi ketika, Atika dan Mahar sudah pulang. Baginya sudah makanan setiap hari.
Sesampainya depan pintu ruangan, Atika memutar handle pintu, tetapi tidak ada seorang pun didalam sana. Jadi mereka memutuskan untuk menunggu didalam sambil membaca buku. Setelah lewat 30 menit, masih belum ada yang datang, atika merasa ada yang aneh. Ia meraih ponsel genggamnya dan melihat grup. Setelah melihat, Atika langsung kaget, ternyata dosennya, pagi ini tidak masuk. Tetapi siang nanti baru masuk.
"Harrrr" teriak Atika.
"Ada apa sih teriak-teriak, lagi fokus nih. Siapa tau nanti ada kuis dadakan" bentak Mahar yang tidak mau diganggu saat belajar.
"Kuis dadakan, kuis dadakan. Liat tuh grup" menyodorkan ponselnya.
"Hah!" mata Mahar langsung terbelalak, melihat grup bahwa, nanti siang baru masuk.
"Apaan ini, sudah bela-belain bangun pagi-pagi buta, mandi kedinginan. Malah diundur waktunya, gak bilang-bilang lagi" omel Mahar yang meratapi perjuangannya tadi.
"Elo tuh, yang gak liat grup, liat jam berapa dosen kirim pesannya. Malah salain orang lain lagi, padahal diri sendiri juga yang salah"
"Oh iya,, lo mandi gak pake air hangat?" merasa kebingungan, kenapa temannya ini bisa kedinginan, padahal di kamar mandi disiapkan air hangat.
"Gue gak pernah mandi pake air hangat, kaya anak kecil aja " mendengar paparan dari Mahar, Atika tidak menggubrisnya lagi.
Diam beberapa menit ****
"Dari pada disini, mending ke perpustakaan aja, lebih tenang bacanya" ajak Atika.
"Ok. Yuk! "
Setelah sampai diperpustakaan, dan memilah buku yang pengen mereka baca. Lalu mereka memilih meja bagian paling belakang, agar lebih tenang. Perpustakaan terlihat sepi tidak banyak orang yang berkunjung, karena memang masih pagi, tapi sorot mata Atika memperhatikan seorang yang ia rasa kenal dan sedang berjalan kearah mereka.
"Rahma," ucap Mahar.
"Iya, tadi gak sengaja liat kalian, jadi aku juga mampir kesini, buat nyapa kalian," ucapnya lenmbut dengan senyuman manisnya itu.
"Oh, dari tadi kah kamu disini? " tanya Atika
"Iya... Aku dari tadi disini, karena pergi kuliah tanpa liat ponsel dulu, dan nihilnya ternyata pagi ini dosennya gak datang. Jadi sebelum sampai diruangan, aku mampir dulu disni baca buku, sambil nunggu siang. "
"Eh kalian, kenapa bisa datang kekampus sepagi ini, kalian sama kaya aku juga kah? " tanya Rahma.
"Oh.....Tentu gak, kita pagi-pagi kesini karena mau baca buku," ucap Mahar.
"Oh!" Rahma langsung percaya akan perkataan Mahar, yang membuat Mahar kaget melihat kepolosan Rahma.
"Mana mungkin gue serajin ini, pagi-pagi sudah berangkat keperpustakaan untuk membaca buku doang" ungkap dalam hati Mahar.
"Percaya banget kamu sama paparan Mahar"
"Dia itu lagi bohong," ucap Atika.
"Iya kah Har? " tanya Rahma yang masih belum percaya akan penjelasan Atika.
"Oh itu tentu. Gak mungkin kita kesini pagi-pagi cuman mau baca buku doang. mending pergi tidur lagi," ucap Mahar.
"Kamu itu Ram percayaan betul sama orang," ucapnya sedikit tertawa melihat kepolosan Rahma.
"Gak kok, tapi tadi aku kira kamu beneran, soalnya dari raut wajahmu itu saja sudah meyakinkan"
"Hahahahahaha Rahma Rahma" sambil memukul bahu Rahma.
"Kamu percaya sama muka pembohong mahar itu!! Itu mah semua orang juga bisa melakukannya," ucap Atika.
.
.
.
.
..
.
.
.
😘
tinggalin jejak jg di Novelku yaa ASIYAH AKHIR ZAMAN 🥰
cinta pak bos hadir😘
mampir yuk kak
semangat teruss💪
jangan lupa mampir yaa ke karya ku yang berjudul My bad boy friend yaahhh terima kasih
salam dari
jodoh yang tertunda
cinta dalam ikhlas
salam manis dari JUST TO MET😘
Boleh banget mampir "AJARI AKU MENCINTAIMU DENGAN IMAN"
.
.
.
salam dari "Diakah Jodohku "☺
Jangan lupa tinggalkan jejak 😉
mampir balikk ke novel ku ya.
mampir juga ya ke novel ku
Salam "Kasih Yang Tertunda & Detektif Cinta Anti Cinta"