Kisah romantis Ahmad alhan rizkiandi dan Tasya claudia ardana. Kedua orang yang saat masih sama sekali tidak pernah berbicara satu sama lain dan tidak saling mengenali satu sama lain, namun mereka berdua di pertemukan saat sama sama di pertemukan saat masing masing sedang bekerja di Jakarta.
Mereka melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan, walaupun banyak masalah yang mereka hadapi,saat menjadi suami istri cinta mereka tetap romantis dan tidak ada penghianatan sama sekali.
akankah cerita mereka akan selalu romantis?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon egi Santomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERDUA
Happy reading!!
.... ...
.... ...
.... ...
.... ...
.... ...
...?????????? ¿???????????...
Siang harinya, Alhan pun pulang setelah dia ngopi di warung dengan teman kerjanya yaitu Fikri, di depan rumah ada istrinya yang sedang menyapu lantai teras, dengan daster merah dan rambut yang tak di ikat seperti biasanya.
"Mas lama banget ngopinya," ucapnya.
"Iya Dek gak kerasa tadi, saking asiknya berbicara tiba tiba gak nyangka kalau udah adzan dzuhur."
Setelah itu Alhan turun dari motornya dan kemudian menghampiri istrinya, Tasya pun mencium tangan suaminya itu.
"Tumben gak di ikat rambutnya?"
"Males Mas, aku pengen potong pendek aja," ucapnya dengan tersenyum.
"Gak boleh, aku gak setuju," tolak Alhan.
Tasya kaget dengan suaminya yang tak setuju. "Kenapa gak setuju Mas?"
"Pokoknya aku gak setuju, aku lebih suka istriku ini rambutnya panjang, nanti juga kelihatan tomboy lagi," ucapnya sambil mengelus pipi istrinya.
"Kan cuma potong sebahu, masa tomboy sih?"
Alhan mencubit pipi istrinya. "Pokoknya gak boleh ya Sayang."
"Terserah kamu aja deh Mas," ucapnya dengan tersenyum.
Tasya memegang tangan suaminya, "Mas," panggilnya.
"Apa Dek."
"Jalan yuk, Mas," ucapnya.
"Kemana dek?"
"Ke pantai atau kemana gitu, pokoknya jalan aja."
"Ke taman ya?"
"Bosen Mas ke taman mulu."
"Kita makan makan aja kali ya dek."
"Boleh tuh Mas, tapi makan apa ya enaknya?"ucapnya dengan mengelus dagunya.
"Makan."
"Makan apa?"
"Makan ayam goreng masakan aku," setelah itu Alhan berlari menuju ke dalam rumah.
"Sebel deh sama laki laki itu, udah serius serius juga," kesalnya.
Tasya mengikuti suaminya ke dalam rumahnya, dia melihat suaminya yang mengambil piring serta nasi, membuat istrinya pun kecewa karena rencananya mengajak suaminya jalan jalan pun gagal, suaminya lebih memilih untuk makan di rumah.
"Mas gak mau ya aku ajak jalan jalan?"ucapnya dengan wajah cemberut.
"Jalan jalan kemana dek? panas panas gini,mending juga tidur."
"Yaudah Mas aku tidur dulu ya."
"Gak makan dek?"
"Udah kenyang Mas, tadi udah makan soalnya."
Kemudian Tasya masuk ke dalam kamar, dan langsung membaringkan badannya di kasur kamarnya. Dia sedikit kecewa dengan suaminya yang tidak mau dia ajak jalan jalan.
"Bete banget ya, di rumah terus, suami di ajak jalan juga gak mau."
Setelah itu Tasya mengambil handphonenya yang ada di mejanya, lalu dia membuka handphonenya terlihat di layar handphonenya bahwa ibunya telah menelponnya beberapa kali, namun dia tak menyadarinya.Sehingga dia pun memutuskan untuk menelpon ibunya lagi dan untungnya ibunya mengangkat telponnya.
"Sibuk ya Nduk?."
"Mboten kok Bu, Tasya cuma gak nyadar aja kalau Ibu menelpon Tasya dari tadi."
"Oalah Nduk."
"Maaf nggeh Bu."
"Iya Nduk, tapi aman kan di sana nduk?"
"Iya Bu, aman kok."
"Gak bertengkar kan sama suamimu?"
"Mboten kok Bu, aman aman aja hubungan Tasya sama mas Alhan."
"Syukurlah kalau begitu Nduk."
"Oh iya adik di mana Bu?"
"Adikmu masih sekolah to Nduk."
"Ayah Bu?."
"Kerja Nduk."
"Oh."
"Kamu jadi kuliah nduk?"
"Gak tau Bu, Tasya masih mikir mikir Bu."
"Kenapa mikir mikir? katanya mau kuliah."
Tasya tidak menyadari jika sudah ada suaminya yang duduk di sampingnya, namun Tasya menaruh satu jarinya di depan mulutnya menyuruh Alhan untuk diam.
"Oke."
"Kok mikir mikir Nduk?."
"Tasya udah pengen punya anak Bu."
"Oh, anak ibu udah pengen punya anak to."
"Oh pengen punya anak."
Lagi lagi Tasya menyuruh suaminya itu diam, dengan satu jarinya di taruh di depan mulut.
"Iya deh iya."
"Tapi di sisi lain, Tasya juga pengen kuliah Bu."
"Tapi suami kamu udah ngizinin kan kalau mau kuliah nduk?"
"Udah kok Bu, dia malahan dukung keputusan Tasya, tapi Tasyanya aja yang bingung Bu."
"Pokoknya kuliah aja nduk, nanti kalau kurang biayanya kan bisa di bantu sama ayah."
"Nggeh bu."
"Yowes nduk, ibu mau masak dulu ya."
"Nggeh bu."
"Asalamualaikum."
"Waalaikumsalam ibu."
Setelah itu ibunya Tasya mematikan sambungan telponnya, kemudian Tasya menaruh lagi handphonenya.
"Kamu kok ganggu aja sih mas."
"Ganggu gimana to dek?"
"Lagi bicara sama Ibu, ikutan aja."
"Yaudah aku minta maaf, Dek."
"Yaudah aku maafin."
"Tapi kamu jadi kuliah dek?"
"Gak tau Mas, niatnya mau daftar hari minggu besok ini.Tapi aku kok ragu ragu ya Mas."
"Kok ragu ragu, kamu harus kuliah dek."
"Iya Mas, tapi aku udah pengen banget gendong anak kita berdua nanti."
"Mas juga pengen Dek, tapi gimanapun kamu kan harus kuliah dek."
"Iya Mas."
"Tapi aku takut Dek."
"Takut apa mas?"
"Takut aja Dek, kalau saat kamu melahirkan nanti tiba tiba kamu pergi."
"Mikirnya kok aneh aneh gitu sih."
Setelah itu Alhan bersandar di bahu Tasya. "Aku belum siap kehilangan kamu Dek," ucapnya sambil mengelus pipi istrinya.
"Kamu cengeng banget ya Mas, aku baik baik saja kok nanti."
"Kamu tau dari mana kalau nanti baik baik saja."
"Percaya aja sama istrimu ini Mas."
Kemudian Alhan menegakkan kepalanya dan menoleh ke istrinya yang ada di sampingnya itu. "Kalau itu beneran terjadi gimana Dek?"
"Ya kamu tinggal cari ganti wanita lain dong,nyang lebih cocok dan bisa menggantikan peranku nantinya," ucapnya dengan tersenyum.
"Enteng banget ngomongnya," ucapnya.
Tasya mengelus pipi suaminya. "Mas tenang aja nanti aku pasti baik baik aja kok, kalau memang itu terjadi kamu harus ikhlas Mas, dan harus terus bahagia ya," ucapnya dengan tersenyum.
"Tapi jangan sampai hal itu terjadi ya dek."
"InsyaAllah Mas," ucapnya dengan mengangguk pelan.
"Lagi pula kan juga masih lama Mas."
"Iya tapi."
"Pokoknya hari minggu besok, kamu anterin aku daftar kuliah ya Mas."
"Iya dek siap," ucapnya dengan tangan posisi hormat.
"Gitu dong baru suami aku."
Kemudian Alhan teringat dengan ajakan istrinya untuk jalan jalan tadi.
"Kita gak jadi jalan jalan Dek?"
"Emang kamu mau Mas?"
"Mau aja sih Dek, kalau kamu mau."
"Gak ah Mas tapi, aku terlanjur ngantuk nih sekarang."
Kemudian dia mendengar obrolan teman kerjanya tadi bahwa ada pasar malam di lapangan yang berada di dekat komplek rumahnya, hingga dia ingin mengajak istri kesayangannya itu ke pasar malam itu, pasti istrinya senang banget nanti.
"Dek kamu mau gak nanti malam kita ke pasar malam?"
"Beneran Mas?" ucapnya dengan raut wajah bahagia.
"Iya Dek, masa sih aku bohong sama istriku yang cantik ini," ucapnya sembari mencubit pipi istrinya.
"Deal ya Mas," ucapnya dengan mengajak suaminya berjabat tangan.
Dan mereka berdua berjabat tangan.
"Deal dong masa gak," ucapnya dengan tersenyum.
"Nanti kita naik biang lala berdua ya mas?"
"Biang lala itu apa ya?"
Mendengar perkataan suaminya itu Tasya pun tertawa tebahak bahak. "Biang lala aja kamu gak tau Mas?"
"Emang gak tau Dek aku," ucapnya dengan tersenyum.
"Kamu tau yang mutar mutar gitu di pasar malam biasanya."
"Oh yang mutar mutar gitu, yang ada kuda kudanya itu?"
"Itu mah komidi putar mas, gak biang lala."
"Terus yang mana dong biang lala?."
"Yang mutarnya ada di atas itu loh, namanya bianglala."
"Oh iya paham paham, yang besar itu kan?"
"Iya Mas, itu bianglala."
"Seru pasti ya nanti, apalagi naiknya sama istri tercinta," ucap Alhan dengan tersenyum.
"Seru banget dong pokoknya."
Seketika Alhan mengingat ajakan Tasya di pagi hari tadi.
"Tapi jangan lupa juga ya nanti malam?"
"Lupa apa Mas, naik bianglala?"
"Gak, yang tadi kamu ajak ituloh."
Seketika pun Tasya paham dengan yang di ucapkan oleh suaminya. "Oh aku faham Mas, iya dong pasti itu, untuk penghilang capek gak sih?"
"Iya juga ya."
"Yaudah Mas kita tidur aja mas, takutnya nanti malam kita ngantuk lagi."
"Iya Dek, tapi aku mau berak dulu udah kebelet dari tadi soalnya."
"Oh yaudah, pergi aja Mas, aku tungguin di sini oke."
"Iya Dek."
Alhan pun pergi ke kamar mandi untuk buang air besar, sementara Tasya tetap membaringkan badannya, tapi tiba tiba perut Tasya kelaparan, karena sebenarnya dia telah berbohong kepada suaminya, berkata jika dia sudah makan, padahal dia belum makan siang.
"Ah makan dulu kali ya, lapar banget nih," ucapnya dengan memegangi perutnya.
Tasya pun pergi ke meja makan untuk makan siang, dia mengambil nasi secukupnya ke dalam piringnya, ayam goreng sepotong dan sambal satu sendok serta tak lupa dia mengambil air minum segelas. Karena merasa kurang seru, Tasya pun berniat untuk mengambil handphonenya ke dalam kamarnya.Namun Tasya tidak mengambil handphonenya, melainkan mengambil handphone milik suaminya.
"Masa sih dia marah sama istrinya sendiri."
Tasya membuka aplikasi youtube, dia akan menonton chanel youtube mukbang untuk mengiringi dia makan, tapi sebelum itu dia penasaran dengan history youtube suaminya yang ternyata isinya adalah pengajian pengajian namun Tasya tetap menscroll.
"MasyaAllah suamiku sukanya ngelihat pengajian," ucapnya dengan tersenyum.
Namun akhirnya setelah itu dia menemukan beberapa video wanita sedang berjoget di history suaminya.
"Kok wanita joget joget, random banget historynya nih orang, mungkin dia pengen punya istri seperti ini kali ya."
"Aku bukan tipenya mungkin," ucapnya sambil tertawa.
Tasya pun langsung menonton video mukbang, untuk menemaninya makan siang, biar rasa enaknya bertambah.
"Enak banget anjir, jadi ngiler nih."
Tak lama setelah itu Alhan pun telah selesai berak, lalu dia menghampiri istrinya yang sedang makan, dia pun duduk di hadapan istrinya itu.
"Katanya udah makan?"
"Belum, aku tadi bohongin kamu."
"Bohong karena merajuk ya kan?" tanyanya dengan tersenyum.
"Mungkin." Tasya mengangguk pelan. "Tapi aku mau nanya sesuatu sama kamu?"
"Nanya apa?."
Seketika Alhan sadar jika, yang ada di depannya itu adalah handphone miliknya. "Itu kan handphone aku kenapa kamu pakai?"
"Handphoneku baterainya habis sayang," ucapnya. "Aku bukan tipe istri yang kamu inginkan ya?."
"Kenapa kamu bilang gitu sih?"
"Lagian history kamu, masa ada wanita joget joget gitu, apa perlu aku berjoget seperti wanita itu?"
"Itu cuma lewat beranda doang Sayang, aku penasaran jadi aku tonton deh," ucapnya dengan tersenyum.
"Terus kamu kurang ya sama aku? pengen cari istri seperti yang di video itu,iya?"
Alhan mencoba mengalihkan perhatian. "Lanjutin aja kali makannya, nasinya udah memanggil tuh," ucapnya dengan tersenyum.
"Ngalihin perhatian ya?" ucapnya dengan tersenyum.
"Gak kok, kamu udah cukup bagi aku," ucapnya. "Tapi kamu marah ya?"
"Gak kok aku gak marah, cuma kaget aja."
"Lagian ngapain sih lihat history youtube aku segala?" tanyanya dengan tersenyum.
Tasya pun tersenyum. "Aku penasaran, jadi aku lihat deh."
"Kalau history kamu,isinya mah artis artis Korea," ucapnya di ikuti tertawa kecil.
Tasya pun kaget dengan suaminya yang tau isi historynya."Kamu pernah lihat history youtube aku?"
"Pernah."
"Tapi kan kamu gak tau sandi handphone aku."
"Pakai sidik jari kamu lah, waktu kamu tidur."
"Anjir, kepoan banget jadi orang."
"Kita imbang sekarang kan?" ucapnya dengan tersenyum.
"Terserahmu deh."
"Mau di suapin gak tuh."
"Gak usah."
"Makanannya di makan Sayang," ucapnya dengan tersenyum.
"Iya Sayang."
...EGSATO...
...LANJUT GESS!!!...
. Jangan lupa follow ya kawan kawan.
. Ikuti terus kisah random dari pasangan suami istri ini
mampir jg di krya q
delete or enter
makasih