Setelah orang tuanya bunuh diri akibat penipuan kejam Agate, pemimpin mafia, hidup siswi SMA dan atlet kendo, Akari Otsuki, hancur. Merasa keadilan tak mungkin, Akari bersumpah membalas dendam. Ia mengambil Katana ayahnya dan meninggalkan shinai-nya. Akari mulai memburu setiap mafia dan yakuza di kota, mengupas jaringan kejahatan selapis demi selapis, demi menemukan Agate. Dendam ini adalah bunga Higanbana yang mematikan, menariknya menjauh dari dirinya yang dulu dan menuju kehancuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IΠD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Synopsis
HIGANBANA NO FUKUSHŪ (Dendam Spider Lily)
Bunga Higanbana (Spider Lily Merah)—melambangkan kematian, ingatan yang hilang, dan perpisahan. Dalam konteks ini, bunga itu menjadi metafora yang indah namun mematikan untuk dendam Akari Otsuki—sesuatu yang seharusnya tidak pernah mekar di dunia ini, tetapi tak terhindarkan.
Kehidupan Akari Otsuki, seorang siswi SMA yang menjanjikan dan atlet kendo berbakat, hancur berkeping-keping dalam semalam. Kedua orang tuanya, yang mulia dan pekerja keras, bunuh diri setelah terjerat dalam jebakan penipuan kejam yang diatur oleh sindikat kejahatan terkuat di kota, yang dipimpin oleh mafia legendaris yang hanya dikenal sebagai Agate.
Rumah keluarga Otsuki kini hanyalah puing-puing berantakan dari memori yang menyakitkan. Polisi tidak berdaya melawan kekuasaan Agate, dan keadilan tampaknya tidak mungkin tercapai. Dalam kehancuran ini, Akari membuat sumpah yang dingin dan mematikan: Dendam akan menjadi satu-satunya tujuannya.
Akari meninggalkan shinai (pedang bambu) kendo-nya dan mengambil Katana milik ayahnya—sebuah bilah pusaka yang selama ini hanya menjadi pajangan di ruang tamu—sebagai alat pembalasan. Berbekal disiplin dan kecepatan yang ia dapat dari latihan kendo bertahun-tahun, Akari memulai perburuannya.
Ia tidak langsung menyerang Agate. Akari tahu dia adalah sosok bayangan yang dilindungi oleh banyak lapisan preman dan operasi ilegal. Akari memilih untuk mengincar setiap mafia dan yakuza di penjuru kota, seperti memetik kelopak bunga satu per satu. Ia mencari informasi, membongkar jaringan, dan meninggalkan jejak kekacauan yang akan menarik perhatian sang bos besar.
Namun, jalan seorang pembalas dendam tidak pernah mudah. Akari harus berhadapan dengan kesulitan moral dari tindakannya, ancaman balasan dari sindikat yang dia serang, dan risiko terekspos ke pihak berwenang. Setiap pertarungan membawanya lebih dekat pada Agate, tetapi juga semakin jauh dari gadis SMA yang pernah ia kenal.
Setelah kematian tragis kedua orang tuanya, Akari Otsuki menyadari bahwa dia sendirian di dunia yang terasa dingin dan korup. Orang tuanya adalah satu-satunya "rumah" dan tempat berlindung baginya, terutama karena Akari menghadapi kenyataan pahit di sekolah. Meskipun ia adalah atlet kendo yang disegani, Akari justru sering menjadi sasaran bullying (perundungan), membuatnya terisolasi bahkan sebelum bencana menimpanya. Kini, tanpa ayah dan ibunya, Akari tidak punya alasan lagi untuk bertahan hidup selain satu: membalas dendam.
Akari telah mencoba jalan damai. Ia mendatangi Kepolisian berkali-kali, memohon agar kasus kematian orang tuanya diusut tuntas, tetapi permintaannya selalu nihil—dimentahkan oleh tembok birokrasi, atau lebih buruk lagi, oleh korupsi yang telah menjangkiti sistem hukum, dipicu oleh pengaruh jahat Agate.
Melihat bahwa keadilan tidak akan pernah diberikan oleh otoritas, Akari kini sepenuhnya berpaling pada Katana ayahnya.
Akari harus menyeimbangkan kehidupan ganda yang berbahaya. Di satu sisi, ia kini adalah lulusan SMA yang menganggur yang seharusnya tengah mempersiapkan diri untuk kuliah, hidup di rumah yang sepi, dan menjaga penampilan luar yang tenang di mata tetangga; di sisi lain, ia adalah pemburu mafia yang kejam di malam hari, beroperasi di bawah payung Katana ayahnya. Konflik internal ini diperburuk ketika salah satu preman yang ia incar ternyata memiliki koneksi dengan salah satu pembully-nya di sekolah, menciptakan bentrokan yang tak terhindarkan antara masalah pribadinya dan misi dendamnya, memaksa Akari untuk menghadapi masa lalunya saat ia berburu Agate.
Akari semakin menjauhi harapan dan semakin dalam memasuki kegelapan. Ia adalah higanbana yang mekar di tanah yang terkontaminasi, sebuah keindahan yang lahir dari kematian dan kesepian, siap mempertaruhkan segalanya untuk satu nama: Agate.
Dapatkah "Bunga Higanbana" Akari mekar sepenuhnya, atau akankah ia hancur sebelum sempat mencapai akar kejahatan, Agate? Perburuan telah dimulai.
