Alhan & Tasya

Alhan & Tasya

KEHIDUPAN BARU

HAPPY READING

.... ...

.... ...

.... ...

.... ...

...#?! *¿*!? # ...

Pagi yang cerah tidak ada kata mendung sedikitpun di langit kota Jakarta. Alhan pun turun dari bus yang telah mengantarnya sampai di halte. Setelah kelulusan sekolahnya pada beberapa bulan yang lalu, Alhan pun memilih untuk menempuh kehidupan baru yaitu tinggal di kota Jakarta sekalian bekerja di sana.

Kota yang cukup jauh dari tempat tinggalnya dulu. Karena tidak ingin terlalu membebani orang tuanya, Alhan memutuskan untuk bekerja di Jakarta dan hidup jauh dari kedua orang tuanya di desa yang ada di Jawa timur.

Alhan berjalan perlahan di trotoar jalan raya, sembari melihat kanan kiri siapa tau ada lowongan pekerjaan. Dia terus berjalan menelusuri trotoar itu, tapi tak kunjung menemukan pekerjaan di sana. Setelah itu Alhan pun duduk di kursi panjang yang ada di trotoar jalan itu.

Alhan mengambil handphonenya, lalu menyalakan handphonenya itu terlihat ada pesan masuk dari emaknya yang menanyakan apakah dia telah sampai di Jakarta atau belum. Alhan pun langsung menelpon emaknya yang ada di desa, lalu emaknya mengangkat telpon dari Alhan.

"Bagaimana udah nyampek di Jakarta?." tanya emaknya Alhan dengan khawatir.

"Alhamdulillah udah sampai kok mak," jawab Alhan.

"Syukurlah kalau begitu, Nak."

"Tapi udah dapat kerja kan, Nak?" tanya emaknya Alhan.

"Belum Mak, aku baru mencari," jawab Alhan.

"Kalau tempat tinggalnya?"

"Sama baru mencari juga mak," jawab Alhan.

"Mudah mudahan cepat dapat ya, Nak," ucap emaknya.

"Iya Mak, do'ain aja," ucap Alhan.

"Iya Nak, emak selalu do'ain kok," ucap emaknya.

"Makasih ya, Mak." ucap Alhan dengan tersenyum.

"Iya, Nak. Yaudah emak matiin dulu ya telponnya," ucap emaknya.

"Iya, Mak," ucap Alhan.

Setelah emaknya mematikan telponnya, lalu Alhan pun langsung memasukkan handphonenya ke dalam saku celananya. Tiba tiba tak sengaja Alhan melihat restoran yang ada di sebrang jalan, yang terlihat ramai pengunjung. Alhan pun begitu bahagia, siapa tau restoran itu membuka lowongan pekerjaan baginya.

Tak lama setelah itu Alhan pun sampai di dalam restoran itu, Alhan pun langsung menghampiri kasir restoran itu yang sedang bekerja.

"Mbak," panggilnya.

Namun kasir itu tidak mendengar panggilan darinya.

"Mbak," panggilnya lagi dengan nada yang lumayan tinggi.

Seketika wanita kasir itu pun kaget dan setelah itu menghampiri Alhan. "Oh iya mas ada apa ya?" tanya wanita itu dengan senyuman manis yang keluar dari wajahnya.

"Mbak di sini ada lowongan pekerjaan gak mbak?" tanya Alhan.

"Gak tau Mas, sebentar ya Mas saya panggilkan bos nya dulu," jawab wanita itu.

Wanita itu pun masuk ke dalam dan memanggil pemilik restoran ini. Tak lama setelah itu, pemilik restoran itu pun datang menghampiri Alhan. Wanita parubaya yang umurnya mungkin sekitar 50 tahun itu pun mendekati Alhan.

"Maaf ya Mas, di sini gak nerima lowongan kerja," ucap wanita itu dengan tersenyum ramah.

"Oh yaudah Bu makasih ya," ucap Alhan dengan tersenyum ramah.

"Coba deh masnya ke toko roti samping restoran ini, siapa tau buka lowongan," ucap wanita itu dengan tersenyum ramah.

"Oh iya Bu makasih, permisi Bu pergi dulu," pamitnya dengan tersenyum ramah.

"Iya Mas, hati hati," balas wanita itu dengan tersenyum ramah.

Setelah itu Alhan perlahan berjalan keluar dari restoran itu, melihat sekeliling kanan dan kiri yang banyak sekali pelanggan yang sedang menikmati makanannya dengan begitu bahagia. Beberapa waktu berselang, Alhan pun masuk ke dalam toko roti seperti yang di omongkan oleh wanita pemilik restoran itu tadi.

"Mas." Suara wanita memanggilnya dari belakang.

Alhan pun menoleh wanita yang memanggilnya itu.Terlihat wanita cantik dengan rambut panjangnya yang tidak di ikat itu sedang duduk di kursi yang ada di dalam toko roti itu, Alhan pun langsung menghampiri wanita itu.

"Mas mau cari kerjaan ya?" tanya wanita itu dengan tersenyum ramah.

"Iya mbak," jawab Alhan dengan mengangguk.

"Di sini gak nerima karyawan baru Mas, soalnya toko agak sepi," ucap wanita itu.

"Oh gitu ya, Mbak," ucap Alhan dengan tersenyum.

"Btw, Mas gak orang Jakarta kan?" tanya wanita itu dengan wajah yang begitu penasaran.

"Aku orang Jawa Timur, Mbak," jawab Alhan dengan tersenyum.

"Oh jauh banget ya mas," ucap wanita itu dengan tersenyum.

"Iya Mbak jauh banget," ucap Alhan dengan tersenyum.

Setelah itu wanita itu berdiri, dan mengulurkan tangannya hendak mengajak Alhan berjabat tangan.

"Kenalin nama aku, Clarista Ayu Pratiwi." ucap wanita itu dengan tersenyum.

Kemudian Alhan menerima jabat tangan dari wanita itu, kemudian mereka berdua berjabat tangan, "Kenalin juga nama aku Ahmad Alhan rizkiandi panggil aja Alhan," ucap Alhan dengan tersenyum ke arah wanita itu.

Wanita itu pun tiba tiba meminta nomor Alhan."Mas boleh minta nomornya gak? siapa tau nanti kalau ada lowongan pekerjaan aku bisa bantu Mas nya," ucap wanita itu dengan tersenyum.

"Iya Mbak, boleh," ucap Alhan dengan tersenyum ramah.

Setelah itu wanita itu memberikan handphonenya ke Alhan, kemudian Alhan mengetik nomernya di handphone wanita cantik itu. Setelah selesai, Alhan mengembalikan handphone wanita itu.

"Makasih mas, jadi punya nomer handphonenya orang Jawa Timur nih," ucap Wanita itu dengan tersenyum.

"Iya Mbak sama sama.Yaudah aku pamit dulu ya," pamit Alhan dengan tersenyum.

"Iya Mas hati hati loh," ucap wanita itu dengan tersenyum.

"Iya Mbak," balas Alhan dengan tersenyum.

Tak lama setelah itu Alhan pun pergi dari toko roti itu, untuk hendak mencari pekerjaan yang lain siapa tau ada pekerjaan, yang ada di sekitarnya saat ini berada.

...EGSATO...

Saat adzan dzuhur berkumandang, Alhan belum juga mendapatkan pekerjaan. Walaupun sudah beberapa kali Alhan melamar di berbagai pabrik dan tempat tempat usaha lainnya namun tak kunjung ada yang di terima. Sehingga Alhan pun memutuskan untuk pergi ke mushola yang berada tak jauh dari keberadaannya saat ini.

Alhan pun perlahan mencopot sepatu yang dia kenakan, kemudian menaruh tas bawaanya di teras mushola dan terlebih dahulu Alhan ke tempat wudhu untuk berwudhlu dahulu.Setelah berwudhlu Alhan pun perlahan berjalan masuk ke dalam mushola dan duduk di belakang jamaah jamaah yang ada di dalam mushola itu.

...EGSATO...

Tak lama setelah itu Alhan pun telah selesai melaksanakan sholat dzuhur secara berjamaah di mushola itu. Setelah itu Alhan pun duduk di teras mushola, sembari merenungi nasib yang beberapa kali di tolak saat melamar pekerjaan. Satu persatu jamaah pun keluar dari mushola itu, hingga kini hanya tersisa Alhan seorang diri yang duduk di teras mushola sembari merenungi nasibnya saat ini.

Tapi bagaimanapun dia harus semangat menjalani ini semua,tidak mungkin jika dia akan kembali ke desanya, walaupun orang tuanya juga tidak terlalu kecewa apabila dia kembali ke desa, justru mungkin akan begitu bahagia ketika dirinya kembali ke rumah. Karena kakak perempuan pertamanya juga telah ikut suaminya tinggal di desa sebelah dengan kedua anaknya,sementara kakak perempuan keduanya juga tak jauh berbeda. Kakak perempuan keduanya baru menikah sebulan yang lalu dan kini dia tinggal bersama suaminya di luar kota. Sehingga keadaan rumah Alhan sekarang begitu sepi, hanya ada emak dan bapaknya saja yang ada di rumah.

Alhan pun membaringkan tubuhnya di teras mushola itu, dengan tas miliknya sebagai bantal. Alhan bingung dengan keadaanya saat ini yang belum juga mendapatkan pekerjaan di tambah lagi dia juga belum punya tempat tinggal. Alhan pun sempat berfikir untuk menjadi pengemis atau gak pengamen dan tidur di lorong lorong kota.

"Gak gak anjir ngapain gua mikir kek gitu."

Kemudian Alhan mengambil handphone miliknya yang ada di saku celananya, Alhan menyalakan handphonenya itu dan terlihat ada kiriman pesan dari kedua kakak perempuannya yang menanyakan keadaannya saat ini di Jakarta. Alhan pun tidak ingin membalasnya sekarang, karena keadaanya masih begitu susah dan Alhan tak ingin kedua kakaknya memikirkan dirinya, cukup dia saja yang pusing dengan keadaannya saat ini.

Alhan pun kembali menaruh handphonenya ke saku celananya, lalu perlahan Alhan memejamkan matanya itu. Namun baru saja memejamkan matanya, terdengar suara mobil yang mendekat ke arahnya, sehingga seketika Alhan pun langsung duduk.

Alhan melihat ada sebuah mobil yang terparkir di halaman mushola.Selang beberapa saat, keluarlah pria yang lumayan tua dari dalam mobil itu, lalu pria itu perlahan berjalan menuju ke arah mushola.

Pria itu tersenyum ke arah Alhan yang sedang duduk, "Mas," sapanya.

"Iya Pak," balas Alhan dengan tersenyum ramah.

Pria itu pergi ke tempat wudhu, sementara Alhan kembali membaringkan badannya di teras mushola itu, sembari memikirkan nasib dia ke depannya.

"Kok susah banget ya cari kerja di sini, apa aku harus kembali ke desa lagi ya?" ucapnya.

Perkataan Alhan tak sengaja terdengar oleh pria itu, sehingga pria itu pun merasa kasihan dengan Alhan dan berniat untuk menawarkan Alhan pekerjaan, karena kebetulan pria itu butuh seorang karyawan juga.

Setelah itu pria itu pun duduk di samping Alhan yang sedang terbaring, melihat pria itu duduk di sampingnya Alhan pun seketika langsung duduk.

"Saya lihat Masnya lagi galau gitu ya?" tanya pria itu dengan tersenyum.

"Gak kok Pak biasa aja," jawab Alhan dengan tersenyum ramah.

"Lagi butuh kerjaan ya, Mas?" tanya pria itu.

"Kalau boleh jujur sih, iya pak," jawab Alhan dengan tersenyum.

"Kebetulan nih saya lagi butuh karyawan buat jagain toko."

Seketika Alhan pun begitu bahagia. "Toko apa Pak kalau boleh tau?" tanyanya.

"Toko makanan dan perabotan perabotan gitu. Kamu mau?."

"Saya mau, Pak," jawabnya dengan tersenyum.

"Seaslinya sih ada pekerjaan lain tapi jadi ob di perusahaan saya. Tapi karena kamu, orang luar Jakarta ya mungkin pekerjaan ini cocok untuk kamu," ucap pria itu.

"Iya Pak, terima kasih banyak," ucap Alhan dengan tersenyum.

Kemudian pria itu mengajak Alhan untuk berjabat tangan. "Perkenalkan nama saya Ardiono Seto, panggil aja Pak Seto," perkenalannya.

"Kenalin juga Pak, nama saya Alhan."

"Salam kenal ya, yaudah saya mau sholat dulu.terus setelah itu saya anterin kamu ke tempat kerja kamu," ucap pria itu.

"Iya Pak, terima kasih banget loh pak."

"Iya Han," ucapnya dengan mengangguk.

Setelah itu pak Seto masuk ke dalam mushola untuk melaksanakan sholat dzuhur. Sementara Alhan masih duduk terdiam di teras, dengan perasaan yang sangat begitu bahagia karena Alhan telah mendapatkan pekerjaan.

.... ...

.... ...

.... ...

.... ...

.... ...

Lanjut gess

Maaf kalau ada typo🙏

Terima kasih yang telah membaca heheh😅

Terpopuler

Comments

Anya Nya Niaa

Anya Nya Niaa

Lanjut kak ☺
mampir jg di krya q
delete or enter
makasih

2024-02-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!