NovelToon NovelToon
PAIJO, GIGOLO MENCARI CINTA

PAIJO, GIGOLO MENCARI CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Harem
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: CACING ALASKA

Paijo, pria kampung yang hidupnya berubah setelah mengadu nasib ke Jakarta.

Senjata andalannya adalah Alvarez.

***

Sedikit bocoran, Paijo hidupnya mesakke kek pemeran utama di sinetron jam lima.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CACING ALASKA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Terperangkap Kemewahan, Terkubur Penyesalan

Jakarta kembali diguyur hujan deras malam itu, seolah langit pun ikut meratapi kisah seorang pria yang kehilangan arah meski namanya kini dielu-elukan di mana-mana.

Paijo—atau Joe Gregorius, sebagaimana dunia mengenalnya kini—duduk di ruang rias dengan jas mewah, wajah dipulas make up mahal, dan naskah film blockbuster di tangannya. Lampu sorot dan kamera selalu menantinya, namun di dalam cermin, yang ia lihat hanya sesosok lelaki yang semakin tak dikenali.

"Mas Joe, lima menit lagi ke set ya!" seru asisten sutradara dari luar ruangan.

"Iya," jawabnya pendek. Suaranya berat, lelah, dan hambar.

Sudah hampir satu tahun sejak Suzy menghilang dari hidupnya. Tidak ada lagi pesan suara yang menyebutnya "Mas Paijo" dengan tawa lembut. Tidak ada lagi kopi pahit buatan tangan Suzy yang dulu menjadi ritual paginya. Yang tersisa hanyalah malam-malam sunyi, tubuh letih, dan bayaran tinggi dari tubuhnya sendiri yang kini tak lagi ia miliki seutuhnya.

Ketika film pertama yang dibintanginya sukses besar dan menjadikannya artis terlaris di negeri ini, dunia Paijo berubah drastis. Televisi, media sosial, hingga papan reklame memajang wajahnya. Ia kini hidup di apartemen elit, mengendarai mobil sport, dan menghadiri pesta-pesta eksklusif bersama orang-orang yang dulu tak sudi menatapnya.

Namun Claudia—wanita yang dulu menjebaknya kembali ke dunia gigolo—masih memegang kendali atasnya. Di balik gemerlap nama Joe Gregorius, Claudia menyembunyikan kenyataan yang lebih gelap. Ia mengatur jadwal Paijo tidak hanya untuk syuting dan pemotretan, tetapi juga untuk melayani klien-klien rahasia: sosialita kaya, janda pengusaha, hingga politikus perempuan yang membayar mahal demi malam bersama sang aktor.

Kini tak ada lagi Paijo yang dulu dikenal dengan candaan dan celetukan khas dirinya. Yang ada sekarang hanyalah Joe Gregorius yang selalu menatap dingin dengan kekosongan yang terpancar dari netranya. Yang ada hanyalah Alvarez yang selalu memuaskan klien dengan tubuh sekaku robot.

Namun, itu semua menjadi daya tarik tersendiri dirinya saat ini. Tidak ada wanita manapun yang tidak menginginkan dirinya. Tak akan ada wanita yang mampu menolak daya tarik berkelas yang dimilikinya. Sayangnya, yang diinginkan wanita-wanita itu adalah Joe Gregorius. Hanya Alvarez. Bukan pria medok nan udik bernama Paijo.

"Kamu makin mahal sekarang, Joe. Kamu bukan sekadar gigolo. Kamu fantasi hidup para wanita kesepian di negeri ini," bisik Claudia suatu malam saat mereka berada di atas ranjang hotel berbintang.

Paijo memejamkan mata. Ia ingin berteriak, ingin memuntahkan semua kebusukan ini. Tapi mulutnya hanya bisa diam. Ia tahu Claudia punya segalanya untuk menghancurkan namanya: rekaman, dokumen, bahkan saksi. Dan tanpa Suzy... buat apa lagi ia bertarung?

Setiap malam, Paijo menjalani hidup dengan dua wajah. Siang hari ia adalah aktor nasional dengan pamor melejit bernama Joe Gregorius, pembawa acara talkshow, bintang iklan parfum, dan motivator tamu di acara kampus. Tapi malam hari, ia kembali menjadi Alvarez, si pemuas hasrat wanita yang datang dengan nama samaran.

Hanya satu hal yang membuatnya tetap bertahan: bayaran untuk satu malam sekarang bisa membayar seluruh perawatan rumah sakit mewah. Uang bukan lagi masalah. Tapi damai, damai adalah barang langka yang tak pernah bisa ia beli.

Sering kali, di tengah tawa kliennya, ia memandangi langit-langit hotel dan berbisik dalam hati:

Mbak Suzy... kamu di mana? Kenapa kamu nggak tarik aku keluar waktu aku belum tenggelam terlalu dalam?

Tapi pertanyaan itu selalu dijawab keheningan.

Satu malam, setelah pesta peluncuran film barunya yang meraih nominasi internasional, Paijo pulang ke apartemennya dalam keadaan mabuk. Di dalam lift, ia menangis pelan. Bukan karena sedih, tapi karena tak bisa merasakan apa-apa lagi.

Ia membuka pintu kamar, melempar jas mewahnya, lalu menjatuhkan diri di lantai marmer dingin. Foto kecil Suzy yang diselipkan di belakang dompetnya kembali ia keluarkan. Ia menatap mata gadis itu lama-lama.

"Kenapa kamu masih bisa senyum ke kamera waktu itu, Mbak Suzy? Aku kangen banget... Tapi aku ini siapa sekarang? Aku kotor, aku pecundang. Kamu nggak pantas buat disandingin sama aku."

Waktu terus berjalan. Tawaran film semakin berdatangan. Bayarannya naik dua kali lipat hanya dalam tiga bulan. Para produser dari luar negeri mulai meliriknya. Namanya masuk ke majalah Forbes Asia sebagai salah satu selebritas paling berpengaruh.

Tapi di setiap foto dirinya yang tersenyum, ada jeritan hati yang tidak pernah terdengar. Jeritan seorang Paijo yang lemah. Jeritan seorang pria yang sudah lama tenggelam terlalu dalam di sebuah samudera.

Ia mulai mimpi buruk. Dalam tidurnya, ia sering melihat Suzy berdiri di ujung jalan, memanggilnya, lalu pergi setiap kali ia mendekat. Dalam mimpi itu, ia terus mengejar, tapi tak pernah berhasil menyentuh jemari Suzy.

Suatu malam, Claudia datang ke apartemennya dengan mengenakan gaun tidur tipis. Ia langsung masuk tanpa permisi, membawa dua botol wine dan sekotak cokelat mahal.

"Kita rayakan, Joe. Kamu resmi dapat kontrak film trilogi bareng sutradara Hollywood itu. Ini langkah besar buat kariermu!"

Paijo hanya mengangguk. Ia duduk di sofa, menatap gelas kosong.

"Kamu nggak seneng?" Tatapannya menajam seperti sebilah pisau yang menancap tepat di jantung Paijo.

"Seneng. Cuma capek aja," jawabnya hambar.

Claudia duduk di sampingnya. Tangannya mengelus dada Paijo. "Kamu capek karena kamu terlalu banyak mikir. Suzy lagi ya yang kamu pikirin?"

Paijo diam.

"Lupakan dia, Joe. Dia pergi karena dia tahu kamu lebih baik tanpanya. Kamu milik dunia, Joe. Kamu milikku..."

Paijo memalingkan wajah. Dalam hati, ia ingin berteriak: "Saya nggak punya siapa-siapa. Saya bahkan bukan milik saya sendiri."

Di antara gemerlap pesta, pujian, dan tubuh-tubuh asing yang terus mendekapnya tiap malam, Paijo merasa dirinya perlahan menghilang. Ia tidak lagi punya nama, tidak lagi punya mimpi. Yang tersisa hanya rutinitas dan kebohongan.

Setiap langkah menuju set syuting, setiap jabat tangan di red carpet, ia rasakan seperti hukuman. Dunia menginginkannya bersinar, padahal dalam dirinya hanya ingin gelap dan diam. Ia lelah menjadi sosok yang terus berpura-pura.

"Kalau aku bisa tukar semua ini dengan satu pagi bersama Mbak Suzy, aku bakal lakuin tanpa mikir," bisiknya sendiri di balkon apartemen, malam itu.

Jakarta terus berisik, tapi suara hatinya hanya berisi nama itu: Suzy.

Namun Suzy tak pernah kembali.

Dan Paijo… hanya bisa menatap langit gelap, berharap suatu hari, dosa dan kemewahan ini bisa ia lepaskan. Tapi malam demi malam, tubuhnya tetap dijual. Namanya tetap dipanggil. Dan cintanya… tetap terkubur dalam diam.

...🪱CACING ALASKA MODE🪱...

1
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
sakarepmu clau🙄
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
lubang bikinan ondel
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
cincin satu"nya petunjuk pun dh hilang
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
jgn bilang Paijo saudara tiri Suzy 🤔🤐
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
pdhl aku berharap sakitnya mbok Sarni cuma rekayasa Claudia. tp rupanya.,🤔🤐
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦NOL
duhh gustiii gini amat
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦NOL
karepmu nyemplung dewe Joo
jgn salahkan Suzy aelahh
༄༅⃟𝐐Dena🌹
Sedikit demi sedikit identitas paijo mulai terkuak.

next nell, semakin menarik 😁😁😁
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
Bagus ceritanya~~~
Tpi bikin greget 😭
Jo terlalu pasrah bet, Jo ga boleh lemah ya kudu kuat lawan dong itu si lambe turah claudia jan mau dijadiin bonekanya😭😭
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
jan*

adududu typoku selalu tidak tau tempat🚶‍♀️
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
Nah kan bilang Claudia itu selirnya om Andi😱😱
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
gubrak😱
bagai petir disiang bolong faktanya😱😱
༄༅⃟𝐐Dena🌹
wah, Claudia pemegang semua kartu paijo, termasuk ibu paijo juga sepertinya 😁😁😁
༄༅⃟𝐐Dena🌹
masuk akal, cincin sdh hilang, karena orang desa ga terlalu ngurusi ngunu kuwi /Joyful//Joyful//Joyful/
༄༅⃟𝐐Dena🌹
pantess, visualnya aduhai, tidak seperti orang desa yg lain, anak ningrat toh😁😁😁
༄༅⃟𝐐Dena🌹
laah diberi teanslate /Joyful//Joyful//Joyful/
▀▄▀▄🪱CACING ALASKA🪱▄▀▄▀: harusnya aman 🙄🙄
༄༅⃟𝐐Dena🌹: nanti double enggak?
total 3 replies
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
kpan Jo bisa tegas sedikit masa mau jdi patungnya Claudia terus😭
gemes sndiri kan jdinya 😶😶
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
udah setaun aja ga ada kabar couple hts kita~
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦NOL: cieeee
total 1 replies
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
wah gilakkk😭🫵

Lu yg terobsesi sama Paijo peak itu bukan cinta lagi namanya dari mana juga pengorbanan disitu 🤯
ᝯׁ֒ꫀׁׅܻ݊ᥣᥣіᥒꫀׁׅܻ݊༅𝐎𝐅𝐅🪭
cih penyelamat paan si claudia😒
yg ada dia tuh yg makin memperkeruh keadaan paijo🚶‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!