NovelToon NovelToon
Lahirnya Sang Legenda

Lahirnya Sang Legenda

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Peramal / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Adirbas

Shanum,, putri dari kekaisaran angin yang di buang oleh ayahnya kedalam jurang, hanya karena keputusan dari kebanyakan menteri.

Namun, dia tumbuh menjadi gadis yang tangguh. Dia memiliki misi untuk mencari identitasnya. Tapi, tak disangka misinya ternyata lebih besar dari yang ia kira,,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penglihatan yang samar

Rembulan telah menampakkan dirinya, diiringi dengan suara jangkrik yang saling bersahutan dengan suara kodok.

Shanum dan Qin Fan menghabiskan perjalanan mereka dengan melihat lampion malam, Shanum memilih beberapa bahan pakaian yang ingin dia jahit sesuai dengan model yang diinginkan dirinya.

Setelah puas berkeliling, Shanum segera kembali ke kekaisaran angin yang di ikuti oleh Qin Fan dari belakang.

"Kau mau kemana,,,?" tanya shanum.

"Aku akan mengikuti mu,,," senyum Qin Fan.

"Apa kau gila,,, kembalilah ke istanamu,," tegas shanum.

"Tidak mau,,,tidak ada kau disana,," rengek Qin Fan.

"Kembalilah,,,jika kita di takdirkan bersama, saat waktunya tiba nanti kita pasti akan bertemu kembali. Kakak mu tidak memiliki siapapun di sampingnya, kau tidak akan tahu apa yang akan terjadi padanya kedepannya. Jadi, jangan buat kau menyesal pada akhirnya, hanya karena tidak berada di sampingnya saat kakak mu membutuhkan sebuah pundak untuk bersandar,,," ucap Shanum panjang lebar dengan matanya yang berubah sebentar menjadi kehijauan dari yang tadinya berwarna coklat.

"Apa kau bisa meramal sesuatu akan terjadi pada kakakku. Kenapa matamu berubah warna,,,?"

"Entahlah,,,aku juga tak tahu, aku hanya melihat ada yang menangis dari kekaisaran Qin. Tapi, aku tak tahu siapa yang menangis, karena semuanya masih samar,,,," jawab Shanum.

"Baiklah aku akan segera kembali. Tapi, tak masalah jika aku terus datang kemari kan,,,?" tanyanya penuh harap.

"Terserah kau. Tapi, bukankah kau membutuhkan alasan jika harus selalu datang kemari dan selalu keluar dari istanamu,,,?" tanya Shanum membuat Qin Fan berfikir sebentar.

"Benar juga, nanti akan aku pikirkan alasannya,,, aku pergi dulu,,," ucapnya.

"Kau ingin perjalanan yang panjang atau cepat,,,?" tanya Shanum.

"Sebaiknya yang cepat,,"

"Bagus,,, maka pergilah,,," ucap Shanum sambil menjentikkan jarinya, lalu Qin Fan menghilang.

Shanum langsung memasuki paviliun miliknya, dia melihat bahwa penjaga gerbangnya masih terjaga.

"Yang mulia tuan putri, anda sudah kembali,,?" hormat dua penjaga itu.

"Tidurlah paman,,,"

"Tidak yang mulia, kami harus menjaga kedua tuan putri,,,"

"Tidak perlu paman,,,kalian boleh istirahat,,,"

"Tidak yang mulia,,, kami harus bekerja. Jika terjadi sesuatu dengan kedua tuan putri. Maka jenderal Xue Rae akan menyingkirkan kami,,," sujud keduanya karena mereka di posisi yang tak berdaya antara harus mematuhi siapa.

"Paman, lihatlah ini,,," ucap Shanum.

Keduanya mendongakkan kepalanya, lalu kedua anting-anting Shanum berubah menjadi dua naga yang berukuran sekitar dua meter. Jika kedua naga itu mengubah sesuai ukuran mereka, maka akan memenuhi paviliun Shanum. Lalu keduanya berubah menjadi manusia yang wajahnya di sama persis dengan kedua prajurit itu. Membuat keduanya terkejut.

"Mereka berdua yang akan berjaga setiap malam. Namun, kalian berdua harus menjadi bawahanku seutuhnya. Aku akan menjamin ayah dan ibu kalian yang saat ini sedang sakit,,," ucap Shanum sambil sedikit menyalurkan energinya kepada mereka berdua membuat keduanya batuk darah.

"Uhuk,,,,uhuk,,, yang mulia,,,".

"Paman, kalian tak memiliki pilihan. Kalian harus melakukan segala yang kuinginkan. Aku tahu bahwa kakek pasti bertanya kepada kalian tentang segala aktivitas ku bukan,,,?".

"Uhuk,,,,iya yang mulia,,," kompak keduanya karena merasakan tekanan yang lebih keras di punggung mereka.

"Turuti segala ucapanku, maka kalian akan baik-baik saja. Soal kakek,, selama dia bertanya tentang sesuatu yang menurut kalian niatnya baik, maka sampaikan saja. Tapi, jika telah terbesit niat jahat, maka jangan katakan,,," perintah Shanum dengan melonggarkan energinya.

"Baiklah yang mulia,,,"

"Sekarang tidurlah paman,,, kalian yang akan berjaga di siang hari, dan mereka di malam hari. Karena di siang hari, semua orang sudah bangun. Malam hari adalah waktu bagi orang-orang yang berniat jahat datang, jadi kedua naga ini bisa tahu niat buruk yang datang,,," jelas Shanum.

"Baiklah tuan putri,,,"sujud keduanya.

"Kalian, biarkan kami melihat kenangan apa yang kalian miliki. Berikan telapak tangan kalian,," ucap naga emas sambil mengulurkan tangannya diikuti naga hitam. Kedua prajurit itu mengikuti permintaan mereka. Ada beberapa kenangan yang masuk ke pikiran ke empatnya.

"Setiap kenangan kami selama berjaga malam juga akan otomatis masuk ke kalian,,"

"Baik,,,,kami pamit yang mulia,," ucap keduanya sambil bangun dari duduk, mereka segera pergi ke ruangan tidur mereka.

Shanum juga pergi menuju kamarnya, dia berjalan dengan tidak mengeluarkan suara. Saat dia membuka pintu kamar, bibi Sinsin juga terbangun secara otomatis.

"Husssss,,, bibi Sinsin ini aku,,," ucap Shanum sambil menutup mulut Sinsin.

"Yang mulia kau sudah kembali,,," ucapnya ketika Shanum melepaskan tangannya.

"Iya bibi,,, tidurlah lagi,,, tidurlah di kasur bibi,,"

"Tidak apa-apa yang mulia,,,hamba tidur begini saja,,,"

"Bibi, jangan memakai panggilan hamba denganku,,, bibi selalu bersama ibunda selama ini. Jadi, aku akan menghormatimu seperti orang tuaku sendiri,,," ucapnya lembut sambil tersenyum ke arah Sinsin dengan tangannya menyentuh pipi Sinsin.

"Yang mulia,,," ucapnya terharu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Aku akan tidur, selamat malam bibiku sayang,,," ucap Shanum sambil tersenyum ke arah Sinsin.

"Selamat malam juga putri, semoga kau bermimpi indah,," balasnya sambil melihat punggung Shanum.

"Yang mulia,,,aku bisa melihat putrimu juga memiliki sisi yang sama sepertimu,,,andaikan dia bisa bersikap seperti ini denganmu,,," batinnya.

"Selamat malam dua saudariku,,," ucap Shanum sambil memandang wajah Lu Yan di kasur dan Lu Ying yang berada di hutan kematian.

"Selamat malam kakak,,," jawab Lu Ying yang hanya bisa di dengar oleh Shanum.

Baru sebentar Shanum menutup matanya, dia bisa merasakan ada energi negatif. "Ck,,,ck,,ck tikus sudah datang, bahkan sebelum aku terlelap. Ku harap kalian bisa membereskan nya,,," .

1
Lala Kusumah
kereeeeeennn n hebaaaaaatt triplets, ba bowuuuuuu 😍😘❤️💪
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
beybi T.Halim
luar biasa👍👍👍👍
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Kim Nana
aduh tor ini dari tadi tuan putri " aja GK di sebutkan siapa namanya tuan putri keberapa kesannya gantung banget
Lauraaa♑️
Gemesin banget nih!
Enoch
Gak nyangka bisa sebagus ini.
Ryner
Aku tak sabar menantikan kelanjutannya, semangat thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!