NovelToon NovelToon
One Night Stand With Brother In Law

One Night Stand With Brother In Law

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Single Mom / Percintaan Konglomerat
Popularitas:398.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nana Hutabarat

Kaisar merasa dirinya punya kelainan karena menyukai calon adik ipar lelakinya, Airlangga. Dia menepis rasa itu, tapi tetap tidak bisa hilang.
Di sisi lain, Airlangga kebingungan karena dirinya dinyatakan hamil oleh dokter. Sedangkan pria yang menghamili nya adalah kakak iparnya sendiri. Dia tidak mungkin membuka jati dirinya jika sejatinya dia adalah seorang anak perempuan bukan lelaki seperti yang keluarganya ketahui. Jika sampai itu terjadi maka keluarga ayahnya akan menghentikan pengobatan ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 16 Berhenti Berdetak

Hanafi bingung untuk menjawab pertanyaan Dokter itu. Jika Airlangga di diamkan saja maka dia akan kehabisan banyak darah dan nyawanya terancam, tapi operasi tanpa di bius itu akan sakit sekali, apakah Airlangga bisa menahan rasa itu?

Jika memakai obat bius maka akan membahayakan anak dalam kandungannya. Dia meminta ijin untuk melihat keadaan Airlangga.

Di saat itu netra Airlangga terbuka. "Uda," panggilnya dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Hanafi tersenyum tipis. Lalu mengusap kepala Airlangga. "Kau akan baik-baik saja, aku janji."

"Anakku?" tanya Airlangga. Tangannya menyentuh perutnya sendiri.

Hanafi mengikuti arah pandang Airlangga. Dia menghela nafas panjang. "Kau harus bertahan, jika ingin anakmu selamat. Sakit itu yang akan membuatmu kuat dan bertahan."

Mata Airlangga berkaca-kaca. Baru ada orang yang mendukung hidupnya. Selama ini mereka hanya menuntut sesuatu dari dalam dirinya hingga dia lupa pada kebahagiaan dia sendiri.

"Tuan, Anda belum mengisi formulir pasien istri Anda," ucap seorang perawat dari belakang tubuh Hanafi.

"Dia adikku, namanya Farida," kata Hanafi tersenyum.

Netra Airlangga membesar.

Setelah itu, Hanafi pergi mengisi data dan mendonorkan darahnya untuk Airlangga alias Farida.

Di tempat yang sama, Kaisar dan Cantika baru saja keluar dari ruangan poly kandungan. Wajah mereka nampak bahagia menatap ke arah foto hasil USG calon anak dalam perut Cantika.

"Sudah tiga bulan," kata Kaisar dia lalu menatap ke arah Cantika. "Mom dan Dad pasti akan suka."

"Hanya itu?" tanya Cantika.

Kaisar lalu memberikan sebuah kartu berwarna hitam pada Cantika.

"Hmmm, kau bisa membeli apapun dengan kartu ini."

Netra Cantika langsung membesar. Dia hendak mencium pipi Kaisar, tapi pria itu menghindar.

'Yang penting duitnya, bodo amat dengan orangnya,' batin Cantika.

"Terimakasih, Sayang." Dia memasukkan kartu itu ke dalam tasnya. Mereka lantas berjalan kearah keluar hingga langkah Kaisar tiba-tiba terhenti di sebuah ruangan operasi.

Hatinya tiba-tiba terasa nyeri dan nyaman. Sebuah rasa aneh yang tidak pernah dia alami. Dia menatap ke arah ruang operasi itu.

Di depan ruang operasi ada dua pria yang sedang berdiri mungkin menunggu keluarganya yang sedang di operasi.

"Ric, apakah benar Farida tidak pakai obat bius?"

Eric mengangguk.

"Lalu kenapa Uda Hanafi lama sekali tidak munculnya?"

Erick yang mendapatkan pertanyaan itu hanya mengedikkan bahu tidak tahu. Dia sama seperti Eric yang baru sampai di tempat ini.

"Mas, kenapa berhenti. Ayo.... Mommy Dara sudah menunggu kedatangan kita di rumah," ujar Cantika manja menarik lengan Kaisar.

Kaisar lantas mengikuti ajakan Cantika melanjutkan perjalanan mereka.

Sedangkan di belakang lorong, tanpa sengaja tubuh besar Hanafi bertabrakan dengan tubuh Kaisar. Membuat keduanya terhuyung ke belakang.

"Maaf," kata Hanafi. Dia mengedipkan mata melihat ke arah Kaisar yang mengusap tubuhnya sendiri. Terdiam beberapa saat.

"Ih, gimana sih, jalan g lihat-lihat! Kamu nggak punya mata ya?" bentak Cantika pada Hanafi kesal.

"Sekali lagi saya meminta maaf." Pria itu menyatukan kedua tangan ke depan dadanya. Namun, Cantika masih terlihat sewot dan angkuh saja.

Kaisar hanya merenggangkan tangannya, memegang tangan Cantika lalu meninggalkan tempat itu. Dia enggan berdebat. Lagipula kepalanya tiba-tiba terasa sangat sakit.

Sedangkan Hanafi terpaku menatap kepergian Kaisar. Dia masih ingat jika pria itu yang berusaha untuk mengejar mobilnya kala menculik Airlangga, tapi mobil itu mengalami kecelakaan.

***

Beberapa tahun kemudian,

Kaisar sedang bersama dengan Keanu dan Briana. Dua sahabat dekatnya karena orang tua mereka juga dekat.

Briana sempat menyukainya dan dijodohkan oleh Paman David serta Ayahnya, Alehandro untuk menikah dengannya. Namun, Kaisar menolak. Dia akan menikahi wanita lain yang jelas bukan Briana karena dia tidak bisa menyakiti hati wanita yang sudah dia anggap adik itu. Dulu dia menikah hanya untuk menghindari Rose.

"Bagaimana dengan pernikahanmu?" tanya Keanu duduk bersandar pada kursi besi di sebuah cafe di tengah kota. Menikmati secangkir kopi serta desert manis yang ada.

Ini adalah cafe milik Briana, tempat nongkrong dan berkumpulnya keluarga mereka.

"Ck, kau gila jika masih mempertahankan wanita itu," sambung Briana dengan wajah masam. "Apa baiknya wanita itu sehingga kau masih bertahan dengannya?"

Karena Cantika hanya butuh uangnya, bukan dirinya itu yang membuat Kaisar masih bersama dengan wanita itu. Tidak perduli dengan anggapan orang lain.

"Kalian seperti tidak ada omongan lain selain membicarakan pernikahanku. Perlukah kau kujawab berapa kali?"

"Ish, kau buta atau tuli?" kesal Briana.

"Aku normal hanya saja aku sayang dengan anakku, tidak ingin kebahagiaannya hancur hanya karena orang tuanya berpisah. Lagipula Cantika tetap menjalankan tugas dia sebagai seorang istri."

Kaisar bisa melihat wajah tidak Briana atas masalah yang menimpanya. Dia tahu kedua sahabatnya itu khawatir tentang hidupnya yang dia rasakan baik-baik saja.

Perempuan yang duduk di depannya itu sampai menggebrak meja keras. Membuat benda di atasnya bergetar.

"Tugas, apanya? Dia hanya bisanya jalan-jalan keluar negeri dan berbelanja saja," ungkap Briana.

"Briana benar, kami melihat istrimu ada di sebuah diskotik tengah malam dan minum bersama dengan temannya," sambung Keanu.

Kaisar dengan tenang menyeruput kopinya. Hanya menggerakkan sedikit alisnya mendengarkan kedua orang itu berbicara tentang apa yang mereka lihat.

Dia melihat ke arah luar karena dinding cafe itu terbuat dari kaca.

Mendadak netra Kaisar terpaku menatap ke arah seorang wanita yang berjalan membawa beberapa paper pack. Tangan wanita itu yang satu memegang handphonenya.

Rambutnya yang hitam kecoklatan jatuh dengan lembut di belakang punggungnya, menari seiring gerakan tubuhnya. Dia memakai dress putih setinggi lutut tanpa lengan dengan sepatu bot berwarna senada dengan bajunya.

Sepatu itu menghiasi kakinya yang langsing dan putih berkilat seperti batu pualam yang halus. Di atas hidungnya yang kecil namun tinggi bertengger kaca mata hitam, menyembunyikan kesempurnaan dibaliknya. Cantik, seperti boneka barbie milik Sakura, anaknya.

Wanita itu mulai membuka pintu cafe dan masuk ke dalam. Dia berjalan ke arah counter. Seorang pelayan mendekat dan menyapa dengan hangat. Bertanya, mau pesan makanan apa.

"Kau mau minum apa? Biar aku pesan kan sekalian," tanya Farida pada seseorang melalui sambungan telepon.

"Aku pesan lemon tea satu serta kopi pahit satu saja." Farida melihat ke arah deretan kue yang dipajang di buffet.

"Ini serta ini sekalian dibawa ke meja ku," tunjuknya pada beberapa kue yang ada di dalam etalase makanan.

Setelah itu, Farida langsung berjalan mencari meja yang masih kosong. Untung saja cafe ini tidak begitu ramai sehingga dia bisa memilih meja paling pojok dekat dengan tembok kaca. Dia bisa melihat kakaknya datang nanti.

Setelah meletakkan tas belanjanya, dia duduk lalu mengedarkan pandangan nya ke sekitar tempat itu. Tiba-tiba netranya bertemu dengan satu sosok yang sangat dia kenal.

Deg! Jantungnya seakan berhenti berdetak untuk sejenak.

1
Khun Tee
walau bingung karna sering salah nulis nama tapi mencoba lanjut pengen tau akhir dari langga kek mana 🥰
AR Althafunisa
kan lihat begini senang, bahagia ku harap mereka semua bahagia 🥰😌
AR Althafunisa
aku berharap Rosebdan Emillio hidup bahagia, masa mereka sad ending. Yang satu karena penyakit yg satu krna resiko pekerjaan 😩😭😭😭
dan aku bahagia, Farida dan Kaisar hidup bahagia 🥰🥰🥰
AR Althafunisa
kasihan Rose sama Emilio aka author, jangan sad ending untuk mereka 😩😩😩
AR Althafunisa
ternyata yang bukan pelakor malah suhu si Ira 😃
AR Althafunisa
dan akhirnya Cantika tak mendapatkan harta bahkan cinta krna keserakahan nya seperti ibunya 😂🤭😌
AR Althafunisa
wkwkwk... parah banget, istri anak yg dibanggakan dan diterima ternyata... 😂🤭
AR Althafunisa
apa sih rahasia itu? apa Alias yg bukan anak Kaisar atau ibu nya Cantika yg punya selingkuhan? hmm.. Atau Cantika ternyata bukan anak Fadil 😃
AR Althafunisa
ntar giliran Rose cinta Emilio mati lagi dalam tugas 😪
AR Althafunisa
Sebenarnya gemana sih perasaan Kaisar sama Rose??? 🤔
AR Althafunisa
nasib mu Air 😭😭😭😭😭😭
AR Althafunisa
ya ampun kasihan kamu Air 😭😭😭😭
AR Althafunisa
semoga penjahat yg nyulik Air punya hati pas tau air adalah perempuan, disayang seperti adik dan ga dibuat jalang 😫😫😫😫
AR Althafunisa
😭😭😭😭😭😭😭
AR Althafunisa
di sini pelakor yang teraniaya parahnya juga dia korban lelaki bernama Fadil 🤧
AR Althafunisa
kasihan Air 🥲🥲🥲
Jjlynn Tudin
manusia biasa gitula ...buat apa rajin ibadah kalau Masih ada dendam🤭
Fachri Dhavi
lnjut crt alisa dan lana donk thor
Enni Etiningsih
farida gi jadi mak lampir..
Enni Etiningsih
serem kamu Kai..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!