Akibat suami yang sering berkumpul dengan circle pertemanan yang belum menikah membuat Nayla khawatir jika suaminya itu terbawa pengaruh buruk.
Namun apa jadinya jika ia ikut berkumpul dengan teman suaminya itu dan salah satu dari mereka tertarik dengannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wind Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nongkrong Bareng
Sepuluh menit berikutnya Rega sampai di tongkrongan sudah ada tujuh orang temannya di sana. Ketujuh orang itu bangkit berdiri ketika Rega datang bersama istrinya.
"Widih .. Sekarang nongkrongnya bawa istri, ya. Takut di gondol tetangga, ya?" ujar salah satu dari ketujuh temannya.
"Lagian setiap malam minggu di tinggal melulu. Bukannya di kelonin biar cepat dapet momongan," sahut yang lainnya.
"Iya, gass poll dong, Ga. Biar kau cepat jadi ayah."
Beberapa dari mereka tertawa sementara Rega semakin merasa tidak enak. Sedangkan Nayla sendiri tidak terlalu memasukan apa kata temannya Rega ke dalam hati. Mungkin itu sudah menjadi ciri khas mereka dalam bercanda.
Mereka pun kembali duduk, Nayla duduk di samping suaminya.
"Yakin tidak mau pulang?" bisik Rega.
Nayla menggeleng. "Aku kan sudah tahu mereka semua, mereka juga sudah kenal aku istrimu," jawab Rega.
Rega pikir Nayla akan terganggu oleh apa yang teman-teman nya lontarkan tadi. Ternyata Nayla tetap keras kepala untuk ikut nongkrong dengannya saja.
Rega tidak melihat keberadaan Ryan di sana. Biasanya pria itu sudah ada jika ia sudah datang.
"Lex, Ryan mana?" tanya Rega pada temannya yang bernama Alex yang sedang memegang gitar.
"Belum datang, katanya mau hadiri acara keluarga dulu."
"Oh .. Ikbal belum datang juga?"
"Ikbal lagi jenguk saudaranya di rumah sakit."
"Oh .. Jadi cuma segini aja?"
"Paling nanti Adul sama Keny datang. Katanya tadi motor Adul bannya bocor, terus di tambal dulu di bengkel dekat perempatan jalan sana."
Rega mengangguk-anggukan kepalanya. Sementara Nayla menyimak apa yang mereka bicarakan. Mendengar nama-nama yang mereka sebutkan, sebagian ia merasa asing. Mungkin memang ada yang baru ikut gabung nongkrong. Seperti Ikbal dan Keny, ia tidak kenal. Kalau Adul ia sudah tahu sejak masih di ajak nongkrong dulu pada saat masih pacaran.
Seketika Nayla teringat akan nama Billy yang pernah di sebutkan oleh Rega. Ia jadi penasaran apa ada anak baru lagi yang bernama Billy di sana. Ia ingin menanyakan akan tetapi ia sadar jika itu akan menimbulkan masalah dan berujung dengan perdebatan. Lebih baik ia tahan dulu saja, atau lain kali bisa tanya ke Ryan jika pria itu main ke rumah.
Rega merasakan hp di saku hoodie nya bergetar, wajahnya sedikit panik khawatir Nayla mendengar suara getaran hp nya. Beruntung Alex memainkan gitarnya dan teman yang lain bernyanyi mengimbangi nada gitar yang di mainkan.
"Sayang, aku ke toilet sebentar, ya. Perut aku mulas lagi," pamit Rega.
"Ya sudah kalau begitu aku temani, ya?"
"Tidak, tidak usah, sayang. Kau di sini saja, ya," tolak Rega.
"Kenapa? Kalau aku di lirik sama mereka bagaimana?"
"Aman, mereka kan tahu kau istriku."
"Tapi tadi kau sendiri yang bilang di rumah, khawatir aku di goda oleh salah satu temanmu."
"Aman, aman. Mereka baik-baik, kau sudah kenal mereka juga bukan? Aku ke belakang dulu, ya." Rega dengan cepat pergi dari sana seraya memegangi bagian perut agar Nayla berpikir jika ia sakit perut, padahal ia memegang ponsel yang terdapat di saku hoodie.
"Rega mau kemana?" tanya Alex menghentikan permainan gitarnya.
"Sakit perut," sahut Nayla.
"Oh .."
Alex pun memainkan gitarnya kembali. Begitu Rega pergi, sebuah motor sport berwarna hitam yang tidak asing bagi Nayla datang. Ketika motor tersebut berhenti dan pengendara motor nya membuka helm, dugaannya benar. Itu Ryan.
_Bersambung_
Lebih parah temen yg udah punya istri 🤔