NovelToon NovelToon
Pengasuh Idaman

Pengasuh Idaman

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tie tik

Menjadi seorang pengasuh bukanlah mimpi seorang gadis bernama Fina. Apalagi anak yang diasuhnya memiliki tingkah yang berbeda dari anak yang lain. Kesabaran dan ketelatenan Fina dalam merawat anak laki-laki berusia tiga tahun bernama Elza itu, ternyata mampu membuat Benny yang tak lain adalah ayah dari Elza tertarik kepadanya.

Mungkinkah mereka berdua bisa bersatu untuk mengarungi bahtera pernikahan? Atau justru Fina memiliki perasaan kepada pria lain? Lalu bagaimana peran Elza dalam hal ini?

🌹"Jika kamu menolaknya maka hanya ada satu hati yang terluka, tetapi jika kamu menerimanya maka ada dua hati yang terluka, yaitu aku dan anakku." ~Benny Candra Suherman~🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Waktunya Kembali,

Hari-hari bahagia dengan senyum ceria telah dilalui Elza selama satu minggu ini. Sepertinya dia betah tinggal di desa karena banyak hal yang bisa dia lakukan. Setiap pagi Fina mengajaknya jalan-jalan ke sawah, di sana dia bisa bermain di sungai kecil yang dipakai perairan untuk sawah-sawah. Dia dikenalkan Fina dengan banyak hal baru yang selama ini tidak pernah dia lakukan di Surabaya.

"Mbak Fina kenapa kita tidak pelgi ke sawah lagi? Kenapa aku pakai baju bagus?" tanya Elza setelah Fina selesai merubah penampilannya pagi ini.

"Hari ini kita harus kembali ke Surabaya, El. Kita pulang ke rumahnya Papa." Fina memberikan pengertian kepada Elza.

"Gak mau! Aku gak mau pulang! Aku mau di rumahnya Ibu aja!" sergah Elza setelah mengetahui kabar bahwa mereka akan kembali ke Surabaya.

"Kenapa begitu? Kan enak di Surabaya, banyak mainan di sana terus bisa ketemu Uti," bujuk Fina seraya menatap Elza.

"Enak di sini! Olangnya gak jahat," jelas Elza.

Ya, memang seperti itu kenyataannya. Selama berada di desa ini, tak ada yang bersikap jahat kepada Elza. Baik anak-anak ataupun orang dewasa. Mereka bersikap sebagaimana mestinya kepada anak kecil seusia Elza.

"Nanti kalau Elza gak pulang terus Papa diambil tante Poppy gimana? Memang Elza mau Papa diculik tante Poppy?" Entah gadis cantik itu mendapat ide dari mana ketika mengatakan hal ini.

"No! Papa gak boleh sama tante Poppy!" sergah Elza dengan tegas.

"Kalau begitu kita pulang, oke?" Fina menatap Elza penuh arti.

Elza hanya menganggukkan kepala sebelum keluar dari kamar Fina. Sementara gadis berhijab itu, segera membereskan beberapa barang yang belum masuk ke dalam tas milik Elza. Kesedihan tiba-tiba saja terasa di sana, karena sebenarnya Fina masih merindukan keluarganya dan suasana di tempat ini. Namun, tuntutan pekerjaan membuatnya harus segera kembali ke ibukota. Mengadu nasib untuk membantu biaya sekolah adiknya.

"Mbak, gak bisa ya balik ke Surabaya diundur lagi?" Nisa tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar kakaknya itu.

"Gak bisa, Nis. Mbak kan hanya boleh pulang satu minggu aja sama pak Ben," jawab Fina tanpa menatap wajah adiknya. Dia sibuk dengan barang-barang milik Elza.

Helaan napas berat terdengar di sana saat Nisa mengamati apa yang sedang dilakukan oleh kakaknya. Terbesit rasa bersalah dalam hati mengingat alasan Fina menjalani pekerjaan ini adalah karena pendidikannya. Tentu sebagai seorang adik, Nisa merasa menjadi beban keluarga, terutama kepada Fina.

"Mbak, maaf ya karena biaya sekolahku, Mbak Fina harus bekerja keras seperti ini, sampai harus jauh dari ibu," ucap Nisa dengan kepala yang tertunduk.

"Apa sih, Nis! Gak usah ngomong seperti itu. Mbak bekerja bukan karena kamu ataupun karena ibu. Mbak mengambil pekerjaan ini karena Mbak suka," kilah Fina seraya menatap Nisa sekilas.

"Mbak Fina gak usah menyembunyikan semua ini. Aku tahu Mbak pasti berusaha terlihat kuat kan di depan aku dan ibu." Kali ini Nisa memberanikan diri menatap Fina.

"Sudahlah. Kamu tidak usah memikirkan hal itu. Untuk saat ini yang terpenting kamu harus fokus sekolah dan hafalan. Gapai cita-citamu selama ini. Setelah lulus MA, kamu harus kuliah biar bisa jadi guru seperti impianmu selama ini. Kamu tidak perlu memikirkan biaya, untuk urusan itu biar menjadi urusanku dan ibu," ujar Fina dengan tatapan mata yang tertuju kepada Nisa.

Obrolan adik dan kakak itu harus terhenti ketika Badiah masuk ke dalam kamar. Wanita paruh baya itu hanya memberitahu jika Benny sudah sampai bersama seorang wanita. Fina pun bergegas keluar dari kamarnya karena penasaran siapakah yang menemani Benny menjemputnya.

"Oh, sama pacarnya toh!" batin Fina setelah melihat Poppy berjalan dari halaman rumah menuju teras rumahnya.

"Elza! Papa udah datang!" Setengah berteriak Fina memanggil bocah kecil yang sedang fokus melihat kartun di TV.

Elza pun segera turun dari kursi kayu yang ada di sana setelah mendengar ayahnya sudah sampai. Dia berlari dari dalam rumah menuju teras untuk menyambut kedatangan ayahnya. Namun, raut wajah bahagia yang semula terlihat jelas dari wajahnya seketika hilang begitu saja ketika melihat kehadiran Poppy di samping ayahnya.

"Papa, kenapa Tante itu diajak ke sini?" tanya Elza dengan polosnya.

"Kebetulan tante Poppy libur kerja, jadi Papa ajak sekalian untuk menjemput Elza," jelas Benny seraya mengangkat tubuh putranya.

"Tapi aku gak suka," ucap Elza sambil menggelengkan kepalanya.

Benny tersenyum kecut setelah mendengar ucapan Elza karena dia tidak enak hati dengan Poppy. Untung saja Fina dan ibunya segera keluar dari rumah sehingga bisa memecah keheningan yang sempat terasa di sana.

"Mari silahkan masuk, Pak, Bu," ucap Badiah seraya memberikan jalan kepada kedua tamunya itu, "maaf rumah kami berantakan begini," ucap Badiah setelah mempersilahkan tamunya untuk duduk di ruang tamu.

"Pasti rumahnya diberantakin Elza ya, Bu. Maaf ya Bu, karena anak saya sudah merepotkan Ibu," ucap Benny seraya menatap Badiah.

"Tidak, Pak. Nak Elza sangat pintar kok selama di sini. Saya tidak merasa direpotkan, Pak," ucap Badiah dengan kalem.

Sementara Poppy hanya diam saja karena tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana. Dia hanya tersenyum manis ketika Badiah menatap ke arahnya. Mereka membahas hal-hal yang dilakukan Elza selama di sini sambil menunggu Fina dan Nisa yang sedang menyiapkan tas yang harus dibawa ke Surabaya. Kakak beradik itu bekerja sama memasukkan barang-barang bawaan ke dalam mobil putih milik Benny.

"Semuanya sudah masuk mobil, Pak," ucap Fina setelah duduk di ruang tamu.

"Ya sudah, kalau begitu kita langsung berangkat saja," jawab Benny seraya menurunkan Elza dari atas pangkuannya.

Benny merogoh saku celananya ketika berdiri dari kursi yang dia tempati. Lantas, dia memberikan amplop yang sudah dia siapkan sebelumnya kepada Badiah saat bersalaman pamit membawa Fina kembali ke Surabaya.

"Hati-hati ya, Nak," ucap Badiah sebelum putrinya masuk ke dalam mobil bersama Elza.

"Iya, Bu. Fina berangkat dulu. Ibu jaga kesehatan ya," ucap Fina seraya menatap ibunya dengan mata yang berembun. Badiah pun menganggukkan kepalanya dengan senyum yang manis.

Mobil putih itu pun akhirnya bergerak keluar dari halaman luas tempat tinggal Fina. Semakin lama laju kendaraan itu pun semakin cepat apalagi setelah keluar dari kawasan kampung tempat tinggal Fina.

"Aku mau duduk di depan!" ujar Elza dengan suara yang lantang.

"Ya sudah, sini kamu maju ke depan, Sayang. Duduk sama Tante ya," ucap Poppy sambil menengok ke samping.

Elza pun segera berpindah ke depan melewati celah di antara kursi depan. Dia duduk di atas pangkuan Poppy tanpa permisi dan tanpa sepatah katapun. Sementara Fina hanya diam saja sambil menahan bibirnya agar tidak mengembangkan senyum ketika melihat apa yang sedang dilakukan oleh Elza.

"Selamat menikmati, mbak Poppy. Pasti Anda akan merasakan bagaimana rasa kebas saat Elza tidur nanti. Semoga Anda gak kapok dikerjai Elza," batin Fina sambil menatap pemandangan yang ada di luar lewat kaca mobil yang tertutup itu.

...🌹To Be Continue 🌹...

...🌷🌷🌷🌷🌷🌷...

1
Si mamahx anak anak
ciee-cieee ada yg pengen jd imam😊
🗿
Hhmmm...., makin penasaran nih!!!
🗿
Kageeeetttt..,...
🗿
Sedih bananya nih.
🗿
Modus ya Pak Benny.
🗿
Tambah gemes deh.
🗿
Hadeuh...
ada yg pengen diperhatiin nih.
🗿
Ini anak kurang kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
🗿
Semangat nih bacanya.
Sri Wahyuni
Luar biasa
Titik pujiningdyah: makasih kak
total 1 replies
Sri Wahyuni
kirain pak duda yg bergetar hatinya
Sri Wahyuni
novel ini beda, kirain pak duda seperti kebanyakan di novel lain yg gk bisa move on dr mantan atau mendiang istrinya. ternyata ceritanya sprti di kehidupan nyata, nganter sekolah pake motor. gk yg selalu naik mobil pake supir dan pdngawal, suka deh.../Heart//Heart/
Titik pujiningdyah: makasih kakak. selamat membaca
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
pak beni pak beni...orang kok mau menang sendiri. orang lain gak boleh punya pasangan ,padahal dia sendiri sudah punya pacar
Hilmiya Kasinji
wanita2 lain hanya untuk menutupi perasaan katanya, tapi kok sampai lupa anaknya kalo sdh sama wanitanya 😅 dasar laki2
Hilmiya Kasinji
Luar biasa
Titik pujiningdyah: makasih kak
total 1 replies
Hilmiya Kasinji
si Benni katanya cinta banget sama istrinya , tapi sudah punya kekasih ya 🤭
Hilmiya Kasinji
ijin baca kak
Titik pujiningdyah: selamat datang kakak. semoga suka
total 1 replies
Dian
Luar biasa
Titik pujiningdyah: makasih kak
total 1 replies
Capricorn 🦄
n
Rose Niawati
tambah seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!