Aku menikahi seorang pria kaya raya, pernikahan tanpa restu membuat aku di benci oleh seluruh keluarga suamiku.
Bahkan kedua mertuaku ingin melenyapkan aku demi membuat putranya menikah lagi dengan wanita pilihan mereka.
Demi menyelamatkan anak dalam kandunganku, aku melarikan diri
dengan bantuan Helen seorang kepala pelayan yang pernah ku tolong, aku di kirim ke luar negeri tinggal bersama Shanon adiknya.
Shanon dan Ben mengangkat aku sebagai anak dan mewarisi beberapa aset serta perusahaan, hingga akhirnya aku menjadi wanita yang kaya raya, sukses dan terkenal.
Enam tahun berlalu,
Berita mengejutkan datang dari mamaku, beliau Koma di rumah
Aku kembali ke tanah air dengan membawa kedua anakku yang berusia Lima tahun.
Sesampainya aku di tanah air sebuah Misteri sakitnya mamaku terungkap, ternyata skandal percobaan pembunuhan terkuak membuat aku shock dan tak percaya.
Aku membenci dan sangat membenci mereka yang sudah berbuat jahat pada keluargaku.
pembalasan dendamku pun di mulai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alexa ternyata....
Hari ini Prilly sepesial menghabiskan waktu dengan si kembar, ia izin pada mamanya tidak masuk kantor.
Prilly akan mengajak si kembar jalan-jalan sebagai penebus kesalahannya karena lupa menjemput Camilla dan anak-anaknya.
Awalnya Camilla khawatir jika Prilly tidak bisa menjaga kedua anaknya, namun begitu Helen mengatakan akan ikut, ia baru bisa tenang menjaga mamanya di rumah sakit.
Camilla langsung ke rumah sakit di antar oleh Ryan, anak buah David, sementara Helen dan Prilly serta kedua anak nya pergi ke taman bermain anak-anak.
Setelah mengantar Camilla ke rumah sakit, Ryan langsung pergi, pemuda itu tidak seperti biasanya yang selalu standby berada di sisi Camilla.
namun Camilla tahu jika Ryan memiliki tugas penting dari David.
ia tak perlu khawatir keselamatannya karena di rumah sakit ini ada tiga orang pengawal yang akan melindungi Camila jika keluarga Wong berbuat jahat padanya.
walau saat ini Camilla menggunakan penyamaran, bukan tidak mungkin kakek tua itu akan tahu jika wanita yang sering mengunjungi Hanna adalah Camilla, putri Hanna sendiri.
Sejak kedatangan Camilla, Meisya yang merupakan pengawal wanita sekaligus perawat Hanna Li menyaring semua obat yang masuk ke dalam ruangan tersebut.
Walau Hanna Li belum sadar dari koma, kondisinya berangsur membaik dengan cepat.
Sementara itu, Ryan menuju sebuah tempat.
Dan di tempat lain,David sedang berada di sebuah gedung perkantoran.
Saat David masuk semua orang menyapa David dengan hormat.
Seolah David adalah orang penting di perusahaan tersebut.
David langsung menuju lift khusus direksi.
menekan tombol lantai paling atas di gedung tersebut .
Dia sebuah ruangan yang terlihat dominan berwarna putih hitam, duduk seorang pria yang sangat tampan tak sesuai usianya
"Aku harus kembali hari ini"
"Baik tuan muda, semua sudah saya atur" ucap David sopan.
Mereka lalu langsung pergi, David langsung melajukan kendaraanya menuju titik koordinat yang di kirim oleh anak buahnya.
"Jika tak aneh-aneh aku malas berganti lagi"
"Tapi anda tak bisa membuat mereka kecurigaan menaruh curiga pada mu untuk saat ini" ucap David memperingati.
"Ya kau benar om David"
Sesampainya di tempat yang di maksud terjadi pertukaran cepat, lalu David kembali pergi membawa sesuatu yang sangat rahasia pergi dengan profesional tanpa menimbulkan kecurigaan orang-orang di sekitar mereka
Sementara dia sebuah bangku yang berada di sebuah taman, Prilly, Alexa dan Helen sedang duduk menanti Alexi yang pamit ke toilet.
"Kak, kau lama sekali" teriak Alexa kesal begitu melihat kakaknya datang
"Maaf, aku habis buang air besar, mau kemana kita???" tanya Alexi
"Ontang anting kak, ayo naik" ucap Alexa menarik tangan kakaknya.
Alexa memutar bola matanya malas.
walaupun begitu ia menurut.
mereka bertiga naik wahana ontang-anting , Alexa dan Prilly berkali-kali teriak histeris, sementara Alexi nampak santai saja tanpa ekspresi.
seolah itu tak mengerikan sama sekali.
Mereka bertiga mencoba semua wahana yang memacu adrenalin, namun semuanya seolah tek berpengaruh pada Alexi.
pria kecil itu masih dengan ekspresi yang sama sejak awal hingga akhir.
Awalnya Prilly menduga jika Alexi tidak merasa tertantang dengan wahana ontang anting, namun setelah dua , tiga, empat wahana dan ekspresi Alexi tetap sama, Prilly jadi bergidik ngeri sekaligus merasa iba. Segala pikiran dan praduga berkecamuk dalam otaknya
Kini Prilly sedang memesan makanan di sebuah restoran fast food.
mereka lelah mencoba semua wahana dan kini kelaparan.
Entah mengapa Helen meminta Prilly untuk memesan dua porsi lebih, apa mamanya takut si kembar kurang???.
Daripada banyak bertanya Rilly menuruti perintah mamanya, ia lalu membawa semua makanan itu ke meja mereka di mana si kembar dan Helen sudah menanti.
Helen mengambil dua porsi makanan dan meletakkannya di nampan.
Ia berjalan menghampiri dua pria yang berada di belakang mereka, terpisah tiga meja.
Prilly hanya menatap bingung tingkah laku Helen
"Mereka adalah bodyguard yang di kirim om Rey untuk melindungi kami dari papa payah" ucap Alexa santai dengan senyum lebar menatap ayam dan juga burger pesanannya
Alexi melirik adiknya, ia tak mengira jika pandangan mata Alexa tajam, gadis kecil itu bisa tahu hanya dari gerak gerik kedua pengawal itu
sementara Alexi sudah pernah bertemu dengan salah satu dari mereka sehingga ia langsung mengenali.
"Apa kau tahu mereka pengawal mu??"tanya Prilly
"Tidak, hanya saja aku menyimpulkan dua hal.
Jika om-om itu jahat, mereka akan mencari celah dan menjalankan aksinya saat kita sedikit lengah, buktinya mereka hanya mengawasi sambil melaporkan dengan alat yang berada di kuping mereka" ucap Alexi menunjuk ke arah kedua pemuda di meja belakang
Alexi mengikuti arah adiknya menunjuk, alat komunikasi itu tak akan terlihat dari jarak mereka tadi, tapi Alexa bisa tahu.
Kini Alexi berfikir jika adiknya menduga atau memang memiliki mata super????
"Kedua, mereka bukan penyamar yang baik.
lihat pakaian mereka terlalu mencolok.
ah om Rey harus belajar dari aku untuk menjadi mata-mata" ucap Alexa santai sambil mengunyah ayam goreng hingga terdengar ia menggumam tak jelas.
Alexi melongo, dari analisa adiknya benar
"Ah om Rey kau hanya memikirkan otot tanpa otak!!!" gumam Alexi dalam hati
Prilly yng tak pernah memperhatikan orang sekelilingnya mendapat penjelasan Alexa langsung mengerti.
keponakan kecilnya itu...
sungguh apakah dia anak lima tahun??
mengapa analisanya begitu akurat?
padahal Prilly dan Alexa sejak tadi asik bermain tak terlihat ia sedang memperhatikan orang.
Ternyata Prilly salah walaupun terlihat santai dan tertawa lepas Alexa ternyata memiliki pandangan tajam.
"Jadi apa kau pikir mereka adalah anak buah Om Rey????" tanya Prilly
"Tentu saja.
Lihat kemeja dua pria itu adalah merk lokal yang hanya dijual di negara kami sementara gaya tubuh dan bahasa pria itu aku bisa melihat jika mereka berbicara dalam bahasa kami"ucap Alexa penuh keyakinan.
Alexi melihat kedua pengawal itu berbicara bahas mereka dari gerak mulut nya. Alexa benar lagi.
"sayang kau kan sejak tadi bersama tante bagaimana mungkin kau bisa tahu apa yang mereka bicarakan??"tanya Prilly makin bingung
"itu gampang tante, aku membaca gerakan bibir mereka" ucap Alexa.
tepat seperti dugaan Alexi, adiknya juga jenius.
tapi mengapa ia tak pernah memperlihatkannya selain jago meretas dan juga jago merayu??
"huh si gendut itu ternyata lumayan jenius juga. Aku pikir Ia hanya bisa menganalisa bersikap manja mempengaruhi orang.
Aku jadi penasaran apa yang Alexa bisa selain itu semua. rupanya Tuhan melahirkan kami sebagai anak jenius. mungkin suatu saat aku akan ungkap siapa sebenarnya aku pada adikku itu.
kita lihat adik manis apalagi yang bisa kau lakukan. Aku penasaran"gumam Alexi melihat Alexa seolah adiknya itu adalah makhluk asing yang baru saja ia temui. Alexa yang tahu diperhatikan oleh kakaknya hanya melemparkan senyum manis ke arah kakaknya.
"
semiga keluarga yg di tinggalkan di beri kasabaran dan ketabahan 🤲🤲🤲