Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu

Sama-sama mengenakan kimono yang disediakan oleh pihak hotel, kini sepasang pengantin itu sudah berada di atas tempat tidur. Sedari tadi Mouza terus memegangi jantungnya yang terus berdetak tak karuan. Untuk kali pertamanya dia tidur bersama dengan seorang pria dalam satu ranjang.

"Za, jangan minggir-minggir nanti jatuh," kata Keanu, saat melihat posisi tidur Mouza terlalu minggir hingga sampai ke bibir ranjang.

"Masih sakit kakinya?"

Mouza menggeleng pelan. Entah kemana perginya semua nyali yang ada pada dirinya, karen saat ini untuk menjawab pertanyaan Keanu saja bibirnya terasa kelu.

"Za, denger nggak sih?" Keanu mendengkus pelan.

"Iya, Bang. Aku denger kok." Sebisa mungkin Mouza berusaha untuk menetralkan detak jantungnya, tepi tetap saja tidak bisa. jantungnya berdisco layaknya sedang mengadakan party.

Keanu yang memainkan ponselnya segera meletakkannya diatas nakas. Kini dia bergerak untuk mendekati Mouza. Jangan ditanya lagi bagaimana reaksi Mouza yang sudah menutup mata dan menahan napasnya.

"Udah gak bengkak lagi kok," ujar Keanu.

Seketika Moza membuka matanya dan melihat Keanu sedang memeriksa kakinya. Susah payah dia menelan ludah. Mouza berpikir jika Keanu akan memangsa dirinya. Namun, nyatanya hanya memeriksa kakinya yang sakit. Terdengar helaan napas panjang dari mulut Mouza.

"Udah gak papa, besok juga sembuh. Udah nggak usah berpikir macam-macam, karena malam ini aku belum mau memangsamu. Tunggu kakimu sembuh dulu baru kita akan menanam ubi bersama."

Lagi-lagi Mouza hanya menelan kasar ludahnya. Malam ini dia bisa lolos, tetapi bagaimana dengan malam selanjutnya. Mouza tidak akan pernah bisa lolos.

'Setidaknya malam ini masih aman,' batinnya.

"Udah gak usah pasang wajah jelek seperti itu Sini ke tengah!" Tangan Keanu menarik tubuh Mouza agar posisinya ke tengah. "Jatuh baru tahu rasa!"

"Tapi Bang Ke janji ya, gak nyentuh Oza," kata Mouza dengan manja.

Mendengar ucapan Mouza, Keanu tertawa pelan. Sejak kapan Mouza menyebut namanya sendiri?

"Gak janji."

"Tuh kan .... " Mouza pun berusaha untuk minggir ke tempat semula, tetapi Keanu segera mencegahnya.

"Aku tahu kamu belum siap dan aku tidak akan memaksakannya. Tapi aku gak bisa jamin gak nyentuh kamu malam ini, karena aku ingin mendekapmu sepanjang malamku sebagai gantinya."

Akhirnya malam ini tak ada malam pertama seperti apa yang diharapkan oleh para pembaca, meskipun kecewa tetapi percayalah akan ada malam selanjutnya untuk menggantikan malam pertama mereka.

Tangan Keanu serasa kebas setelah satu malaman menjadi bantal untuk Mouza. Tak sedikitpun Keanu memberi celah Mouza untuk keluar dari dekapannya. Meskipun tidak ada ritual malam pertama seorang pengantin baru, tetapi bisa mendekap Mouza satu malaman sudah membuat Keanu merasa puas.

Keanu sengaja tak membangunkan Mouza yang ada dalam dekapannya, karena dia ingin mengamati wajah Mouza lebih lama dalam tidur damainya.. Dari mulai mata, hidung dan bibir Mouza yang tipis.

Keanu memberanikan diri untuk menyentuh bibir itu menggunakan telunjuknya. Saat tak ada pergerakan dari Mouza, dia semakin memberanikan diri untuk lebih mendekat. Dengan mata yang memejam dia menempelkan bibirnya ke bibir Mouza. Awalnya hanya ingin sebuah kecu.pan singkat Namun, napsunya sebagai pria dewasa tak mampu untuk dia tahan. Ia pun melu.mat bibir Mouza penuh penghayatan.

( Dah ah, bayangkan sendiri othor kabur dulu )

Mouza yang menyadari sesuatu di bibirnya segera membuka mata. Menyadari jika Keanu sedang menjelajahi mulutnya spontan dia langsung mendorong tubuh Keanu dengan kuat.

"Ih ... Bang Ke apa-apaan sih!" sentak Mouza dengan jantung yang beredar.

Keanu mengelap bibirnya yang basah kemudian tersenyum kepada Mouza.

"Penasaran aja gimana rasanya. Enak kok, Za. Manis-manis asin! Kamu harus cobain, biar ketagihan," ujar Keanu tanpa rasa bersalah.

Mouza sangat kesal karena diam-diam Keanu mengambil ciuman pertamanya. Bahkan saat itu Mouza sempat bertengkar dengan Alan selama satu minggu hanya gara-gara Alan ingin mencium bibirnya.

"Bang Ke keterlaluan udah mencuri ciuman pertama aku. Padahal Alan saja tidak pernah aku kasih untuk mencium bibirku. Bang Ke jahat!"

Keanu semakin tertawa saat mendengar pengakuan dari Mouza saat mengatakan jika itu adalah ciuman pertamanya.

"Aku tahu jika ciuman pertamamu hanya akan kamu berikan kepada suamimu. Dan sekarang aku adalah suamimu, berarti gak papa dong kalau aku cium kamu, toh sekarang kita suami istri kan?"

Mouza mencebikkan bibir, karena Keanu mencuri ciumannya saat dia sedang tidur. Sungguh sangat curang!

"Tapi gak harus pakai nyuri pas aku lagi tidur 'kan?"

Keanu menautkan kedua alisnya. Bahkan dia juga menarik kedua simpul garis bibirnya.

"Jadi kalau kamu gak lagi tidur boleh dong?" celetuknya.

Mendadak Mouza terjebak dalam ucapan. Keanu yang mesum pasti akan mengira jika dia boleh mencium asalkan Mouza tidak sedang tidur.

"Bukan seperti itu, Bang. Aku—"

Belum sempat Mouza memberanikan penjelasan lebih lanjut, mulutnya sudah dibungkam oleh Keanu. Meskipun Mouza meronta, tetapi Keanu semakin memperdalam serangannya di bibir Mouza.

Karena Mouza masih menutup erat bibirnya, Keanu berinisiatif untuk menggigit pelan bibirnya Mouza.

Mouza langsung mendelik sambil memukul tubuh kekar Keanu agar pria itu melepaskan ciumannya. Namun, Keanu tidak peduli. Dia terus menikmati bibir yang ke.nyal itu

Melihat Mouza yang sudah tak bisa bernapas akhirnya Keanu melepaskan ciumannya. Tangannya menyeka sudut bibir Mouza yang basah. Sambil tersenyum tipis dia berkata, "Gimana, enak 'kan? Gak papa anggap aja itu percobaan biar kamu tahu bagaimana rasanya ciuman. Lain kali kamu harus balas!"

Mouza terdiam untuk beberapa saat, karena selain untuk mengambil pasokan oksigen, jantungnya juga berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Bahkan seluruh tubuhnya seperti ada sengatan arus listrik yang menjalar.

"Malah diam, mandi sana!"

..._____...