Cerita ini adalah Sequel dari cerita (Salah Ranjang Hot Daddy).
Jessy selalu menghabiskan hari-harinya dengan kesenangan, pergi ke club' hingga bermain aplikasi daring dan mengenal satu pria di dalam aplikasi itu.
Daffin merasa waktu nya di Amerika hanya terbuang sia-sia dengan pekerjaan nya, iseng dia bermain aplikasi daring dan di sana Daffin menemukan teman chatting yang cukup membuat nya geleng-geleng.
"Bagiamana kalau malam ini kita melakukan nya"
"Apa? kau gila?"
"Ya, aku gila karena rasa penasaran"
"Baiklah, tapi setelah itu tidak ada kata tanggung jawab, kita hanya patner ranjang"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Murahaaan
"Kau tidak bisa akan kabur kemana-mana" kata Daffin mata nya menatap tajam wajah Jessy.
"Aku bisa!" teriak Jessy menatap tajam Daffin.
Lagi-lagi pandangan keduanya bertemu, Daffin tersenyum smirk kembali melihat mata gadis liar itu.
Daffin menciumi leher Jessy dengan penuh gairah, Jessy menggigit bibir bawahnya menahan desahaaan yang ingin keluar.
Demi apa Jessy merasa jijik karena ini kedua kalinya dia mendapatkan sentuhan sebelum dia menikah.
"Tolong jangan" kata Jessy melihat Daffin mendekatkan wajahnya ke wajah nya.
Telat!
Daffin sudah bukan Daffin lagi, dia sudah kehilangan kendali nya karena gairah nya lebih besar dari pikiran cerdas nya.
Hemph..
Jessy memejamkan matanya saat merasakan ciuman itu lagi, Daffin menyapu semua isi mulutnya Dena ciuman panas nya membuat Jessy tak bisa berontak.
Satu tangan Daffin perlahan merambat masuk ke inti nya, Jessy memekik kaget saat merasakan tusukan yang menggelikan itu.
Sial, aku merasa hiks ! kenapa harus dia. Jessy menggerutu dalam hatinya.
Sekarang dia binggung untuk berontak apa pasrah, perasaan yang sangat membingungkan apalagi kenikmatan saat ini sedang di depan mata.
"Apa yang kau lakukan" Jessy masih mencoba jual mahal.
Padahal jelas-jelas Daffin tau kalau Jessy terlihat sangat menginginkan sentuhan yang lebih.
"Apa? aku hanya menusuk mu dengan tangan" kata Daffin sambil tersenyum sinis.
"Ck, aku akan bilang pada Aunty jika kau adalah si mesum" kata Jessy sambil menggoyangkan pinggulnya karena benar-benar merasakan keenakan.
Dasar munafik, di bibir bilang tidak tapi hati masih ingin lanjut. batin Daffin geram.
Jessy menggerakkan tangan nya untuk mendorong tubuh Daffin, tapi tak bisa kerena Daffin benar-benar sangat ahli dalam membuat wanita terdiam pasrah.
Seperti yang Jessy rasakan saat ini, dia merasakan nikmat yang luar biasa dengan apa yang di lakukan tangan Daffin di bawah sana.
Daffin tersenyum melihat Jessy yang terlihat menikmati nya, senyuman sinis terlihat di wajah tampan nya dan Jessy tidak memperhatikan itu karena dia masih memejamkan matanya menahan kenikmatan yang saat ini dia rasakan.
Ini adalah saat nya gadis nakal, rasakan pembalasan ku , haha. batin Daffin sambil melepaskan tangan nya dari milik Jessy.
Dengan santai Daffin beranjak dari tubuh Jessy, merasakan ada yang janggal Jessy membuka matanya dan alangkah kaget nya Jessy melihat Daffin yang tersenyum smirk kearah nya.
"Apa ini" Jessy menatap tajam Daffin.
"Apa? kenapa?" Daffin malah balik bertanya.
His, apa dia bodoh, dia telah membuat aku terangsang dan saat ini aku belum puas, xia melepaskan nya sebelum aku merasakan pelepasan ku. batin Jessy ingin rasanya berteriak.
"Kau gila!" Jessy beranjak dan mengambil handuk nya.
Daffin tidak perduli dengan adik nya yang berdiri, dia akan melepaskan hasrat nya di kamar mandi dari pada memperko*a Jessy.
Dia cukup senang dengan keberhasilan nya dalam membalas dendam akan hal menyebalkan yang pernah Jessy lakukan pada nya, dan semuanya sudah imbas.
"Hey kau mau kemana!" teriak jessy saat melihat Daffin yang tiba-tiba pergi.
"Kenapa? apa kau penasaran dengan rasanya di tusuk? atau jangan-jangan kau doyan akan sentuhan" cibir Daffin lagi.
Jessy mendengar itu mengeretakan gigi nya menahan kesal, dia benar-benar masih merasa tak nyama karena Daffin membuat nya kesakitan menahan hasratnya.
"Aku bisa gila, dia membuat aku gila" Jessy menggigit bibir bawahnya pelan.
Daffin melihat itu kembali tersenyum lagi, dia berbalik dan melihat Jessy dari atas sampai bawah.
"Jika kau mau aku puaskan masuk ke kamar ku, dan setalah itu aku akan memuaskan mu" kata Daffin santai.
"Kau pikir aku sudi, tidak!" teriak Jessy bersungut-sungut.
Dia benar-benar kesal dan seperti nya akan membenci Daffin yang sangat menyebalkan.
"Terserah, lagi pula aku juga tidak sudi memiliki istri yang murahan" teriak Daffin yang seketika membuat Jessy bungkam.
Apa dia tahu kalau aku sudah tak perawan? apa ? tidak mungkin, aku hanya melakukan nya sekali dan aku rasa milik ku pasti masih sempit. batin Jessy seketika memiliki rasa takut akan ketahuan orang tuanya.
🌹
Gini aja kalau yang udah baca langsung skip aja setelah ninggalin jejak🤐
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏