"Bukan kah diaa.....si gadis Hello Kitty?" Batin Rey, memperhatikan Alice dengan gerak mata saja.
“Waah! Mulai ribut nih!!” Seru Alice dalam hati.
“Harus cari tempat yang PEWE untuk nonton.” Batinnya sambil melemparkan pandangannya ke segala arah di dalam ruangan itu,mencari kursi yang dapat ia gunakan untuk nonton. Karena tidak mungkin dia nonton di area sofa secara semua para pemain sedang berada disana.
“Nah itu dia!” Seru Alice saat melihat kursi nganggur di depan meja kerja Rey. Alice berpikir untuk menarik kursi itu di pojokan untuk nontonin perang besar para wanita pemuja Reyfaldi Arthur. Mana tahu ini bisa menjadi inspirasi untuk novel nya di NovelToon.
“Seru nih!!!” gumam nya sambil pelan-pelan berjalan menuju kursi yang dia tuju di tengah kegaduhan itu, persis seperti seorang maling.
Alice masih tidak tahu kalau Rey tengah memperhatikan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#16
Alice harus bisa menjelaskan semua nya pada Robert dan Suryo.
Alice pun memutar otak nya kencang.
“Tuan! Apa kau ingat. Di atas meja tuan Rey tadi anda menemukan sebuah Bandana hello kitty?” Ujar Alice, menatap tajam Robert. Berharap Robert ingat dengan bandana tadi.
“Bandana?” ulang Robert.
“Ya, bandana? Bandana hello kitty yang asisten nya tuan Rey katakan itu adalah bandana siswa TK yang tertinggal ketika melakukan tour wisata di perusahan. Itu adalah bandana ku tuan. Ini bukti nya.” Ujar Alice.
Alice langsung mengeluarkan piyama hello kitty milik nya.
“Bandana itu benar adalah milik ku. Dan ini adalah pasangannya.” Alice memperlihatkan piyama dan sandal hello kitty nya pada Robert.
Robert dan Suryo saling pandang. Kini mereka percaya kalau Alice memang ada di ruangan Rey tadi.
Tapi bersembunyi di bawah meja Rey? Heemm.. masih tidak bisa di terima akal sehat mereka.
“berikan aku waktu lima belas menit saja untuk menjelaskan semua pada anda tuan. Lima belas menit saja."Sebut Alice.
"Sebab lebih lama dari itu, aku sendiri pun tidak bisa. Ada hal penting yang harus aku lakukan. Jadi mari kita bereskan semua kekacauan ini dalam lima belas menit.” Tukas Alice bak seorang penting.
Robert tersenyum melihat tingkah Alice yang super absurb ini.
Alice sungguh membuat Robert memiliki kesan tersendiri sebab baru kali ini Robert bertemu dengan seseorang yang sangat ingin bicara dengan diri nya tapi berlagak seperti orang yang super sibuk, yang hanya memiliki waktu sedikit saja untuk bicara.
“Siapa gadis ini sebenarnya?” Batin Robert.
“Heeemmmm.. baiklah! Suryo, tolong atur sebuah tempat agar kami bisa bicara dengan leluasa.”Perintah Robert pada Suryo.
“Baik tuan.” Jawab Suryo bertepatan dengan pintu lift yang terbuka.
“Maaf tuan Robert. Tapi saya rasa anda tidak perlu repot-repot sampai menyiapkan tempat seperti itu. Karena seperti yang saya katakan tadi, saya hanya punya waktu lima belas menit untuk bicara dengan anda.” Ulang Alice yang kembali menggunakan kata saya menyebut diri nya.
Alice merasa penting untuk mengingatkan kalau waktu nya hanya ada lima belas menit saja saat ini.
Robert dan Suryo sungguh tercengang dengan apa yang barusan Alice ucapkan.
Mereka saling pandang dan menutup mulut mereka sebab kalau tidak mereka bisa tertawa terbahak-bahak.
“Baiklah kalau begitu. Jadi menurut mu dimana sebaiknya kita bicara?” tanya Robert pada Alice.
“Kalau anda tidak keberatan, bagaimana kalau kita bicara di mobil anda saja sambil mengantar saya pulang. kebetulan saya lupa membawa uang lebih di piyama saya. Uang saya tadi sudah habis untk ongkos taxi saat kemari tadi.” Ucap Alice dengan wajah polos nya.
Robert auto mengatup mulut nya dan mengunci rapat mulutnya. Kemudian menghembuskan nafas pelan sembari mengatur tawa-tawa kecil yang tadi mulai sesak di pangkal tenggorokan nya untuk masuk kembali ke dalam perut nya secara beraturan.
“Baiklah kalau begitu. Suryo, segera siapkan mobil. Kita akan mengantar nona ini pulang.” Perintah Robert sambil terus menahan tawa nya.
“Baik tuan.” Suryo pun segera menelpon supir pribadi tuan Robert agar segera menjemput mereka di depan pintu keluar lobby.
“Nah begini lebih efisien tuan. Waktu anda dan waktu saya akan sama-sama termanfaatkan secara efektif dan efisien.” Celoteh Alice sambil memasukkan kembali baju dan sendal hello kitty nya ke dalam bag kertas tadi.
Udh bau kematian msh bnyk tingkah
Klo serius ma Alice selesaikan urusan ma lusy dulu.. Bkn seenak udele gitu,
Emg pantas klo Rey di kasih bogem lg
Jadinya.... Ya, gitu dech...