Di dunia di mana Spirit Master harus membunuh Spirit Beast untuk mendapatkan Spirit Ring, Yin Lian lahir dengan kekuatan yang berbeda: Kontrak Dewa. Ia tidak perlu membunuh, melainkan menjalin ikatan dengan Spirit Beast, memungkinkan mereka berkembang bersamanya. Namun, sistem ini dianggap tabu, dan banyak pihak yang ingin melenyapkannya sebelum ia menjadi ancaman.
Saat bergabung dengan Infernal Fiends Academy, akademi kecil yang selalu diremehkan, Yin Lian bertemu rekan-rekan yang sama keras kepala dan berbakatnya. Bersama mereka, ia menantang batas dunia Spirit Master, menghadapi persaingan sengit, konspirasi dari akademi besar, serta ancaman dari kekuatan yang mengendalikan dunia di balik bayangan.
Di tengah semua itu, sebuah rahasia besar terungkap - Netherworld Spirit Realm, dimensi tersembunyi yang menyimpan kekuatan tak terbayangkan. Kunci menuju puncak bukan hanya soal kekuatan, tetapi juga keberanian untuk menghadapi kegelapan yang mengintai.
⚠️pict : pinterest ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22
Saat mereka semakin dekat, Yin Lian mulai melihat perubahan di sekitar. Jalanan menjadi lebih sepi, dan udara terasa lebih dingin meskipun matahari bersinar terang. Sebuah gerbang besar dengan pilar kokoh menjulang di hadapan mereka. Di sekitar gerbang itu, terlihat banyak pengawal kekaisaran berjaga dengan seragam besi berwarna hitam dan emas.
Yin Lian memperhatikan bahwa ada sepuluh orang berjaga tepat di depan gerbang utama, sementara sepuluh lainnya menjaga bagian dalam pembatas, seolah memastikan tidak ada yang keluar atau masuk tanpa izin.
Xu Feiyan melirik ke arah Yin Lian, lalu berkata dengan suara rendah, "Tetap dekat denganku. Jangan sampai tertinggal."
Yin Lian mengangguk, meskipun dalam hatinya dia masih bertanya-tanya mengapa tempat ini dijaga begitu ketat. Bukankah Star Dou Forest adalah tempat berburu spirit beast?
Saat mereka melewati barisan pengawal di depan pembatas, sebuah pemandangan mengejutkan menarik perhatian Yin Lian.
Suara rantai berderak tajam.
Di kejauhan, beberapa orang membawa keluar spirit beast yang terantai dan dikandangi. Spirit beast itu memiliki tubuh besar, bulunya yang semula putih kini berlumuran darah, dan cakarnya patah seolah telah bertarung mati-matian untuk melarikan diri. Mata binatang itu berkabut, menatap dengan kesakitan saat tubuhnya yang penuh luka terseret keluar dari hutan.
"Apa ini…?" Yin Lian membatin, matanya menatap spirit beast itu dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.
Spirit beast itu merintih pelan, tubuhnya gemetar, entah karena rasa sakit atau ketakutan. Beberapa orang berbaju hitam yang membawa spirit beast itu tampak berbicara satu sama lain, namun Yin Lian tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan.
Langkahnya melambat. Matanya tidak bisa berpaling.
Namun, sebelum Yin Lian bisa bereaksi lebih jauh, sebuah tangan menepuk bahunya dengan lembut.
"Jangan menatapnya terlalu lama," kata Xu Feiyan dengan suara datar, namun ada nada peringatan di dalamnya. "Ini bukan urusan kita."
Yin Lian menoleh ke arah Xu Feiyan, ingin mengatakan sesuatu, tapi saat melihat ekspresi gurunya yang tenang, dia akhirnya menutup mulutnya rapat-rapat.
Mereka terus berjalan melewati pengawal, meninggalkan suara rantai berderak dan rintihan spirit beast itu di belakang mereka.
Namun, di dalam hati Yin Lian, pemandangan tadi terukir dalam ingatan.
.....
Xu Feiyan dan Yin Lian melangkah menuju gerbang Star Dou Forest—sebuah bentangan hutan purba yang terkenal sebagai tempat berburu Spirit Beast.
Saat mereka semakin dekat, penglihatan Yin Lian dipenuhi oleh pemandangan yang mencengangkan.
Di depan gerbang raksasa itu, dua puluh pengawal berbaju zirah lengkap berjaga dengan sikap siaga. Sepuluh orang berdiri tegak di depan gerbang utama, sementara sepuluh lainnya berada di dekat pembatas, mengawasi setiap orang yang keluar-masuk wilayah perburuan.
Mereka bukan sembarang pengawal. Auranya tajam dan berbahaya. Beberapa di antara mereka bahkan memiliki senjata khusus yang bersinar redup di bawah cahaya matahari—senjata yang telah terukir dengan energi spirit.
Yin Lian memperhatikan lebih jauh. Beberapa Spirit Beast yang telah ditaklukkan ditarik ke luar hutan dengan tubuh penuh luka, terikat rantai logam tebal yang tampak berdenyut dengan energi spirit.
Salah satu Spirit Beast itu merintih lemah, tubuhnya gemetar karena kehilangan terlalu banyak darah.
Yin Lian bisa melihat cahaya keemasan samar yang dulunya adalah auranya perlahan-lahan menghilang. Matanya yang penuh ketakutan menatap ke arah para pemburu yang membawanya—seolah memohon belas kasihan yang tidak akan pernah diberikan.
Yin Lian mengepalkan tangannya, merasa ada sesuatu yang mengganggu hatinya.
Namun, sebelum dia bisa bereaksi lebih jauh, suara dingin Xu Feiyan memotong pikirannya.
"Jangan menatapnya terlalu lama."
Nada suara itu terdengar tenang, tetapi ada tekanan halus di dalamnya—seolah memperingatkan Yin Lian agar tidak terlalu larut dalam pikirannya.
Yin Lian mengangkat kepalanya, menatap Xu Feiyan yang tetap melangkah maju tanpa ragu.
Saat mereka tiba di depan gerbang, Xu Feiyan mengeluarkan lencana Spirit Hunting Badge berwarna hitam dari sakunya dan menunjukkannya kepada pengawal yang berjaga.
Para pengawal menatap lencana itu sekilas, kemudian saling bertukar pandang.
Tanpa sepatah kata pun, mereka mengangguk dan mulai membuka gerbang raksasa itu.
Suara logam berderit keras memenuhi udara saat celah di antara kedua pintu itu semakin melebar, menampilkan pemandangan hutan yang gelap dan lebat di baliknya.
Begitu gerbang terbuka sepenuhnya, Xu Feiyan melangkah masuk dengan santai.
Tanpa berpikir panjang, Yin Lian mengikutinya dari belakang, meskipun pikirannya masih dipenuhi dengan pemandangan Spirit Beast yang tersiksa di luar tadi.
Hanya beberapa langkah memasuki Star Dou Forest, suasana berubah drastis.
Udara di dalam hutan terasa lebih dingin dan lembap, aroma tanah basah dan dedaunan menyelimuti udara. Cahaya matahari terhalang oleh pepohonan raksasa, membuat suasana terasa lebih gelap dan menekan.
Namun, bukan itu yang membuat Yin Lian merasa tidak nyaman.
"Jangan terlalu mengurusi urusan orang lain."
Suara Xu Feiyan tiba-tiba terdengar, membawa nada peringatan yang halus.
Yin Lian mengerutkan kening, sedikit terkejut dengan kata-kata itu.
"Kenapa?" tanyanya spontan, masih memikirkan Spirit Beast yang mereka lihat sebelumnya.
Xu Feiyan tetap melangkah tanpa menoleh, suara langkahnya terdengar mantap dan terkontrol.
"Meski kau melihat atau mendengar sesuatu, anggaplah kau tidak mengetahui apa pun."
Nada suaranya terdengar datar tetapi tajam, seolah menyampaikan suatu kebenaran yang tidak bisa diganggu gugat.
Yin Lian semakin tidak mengerti.
"Tapi kenapa? Bukankah seharusnya kita—"
Sebelum Yin Lian bisa menyelesaikan kalimatnya, Xu Feiyan akhirnya berhenti melangkah.
Ia menolehkan kepala sedikit ke samping, tetapi tidak benar-benar menatap Yin Lian secara langsung.
Dengan suara yang lebih pelan, tetapi terdengar penuh kepastian, ia berkata:
"Karena ini adalah hukum dunia, Xiao Lian."
Hening.
"Di dunia ini, yang kuat akan berkuasa, dan yang lemah hanya bisa hidup di bawah kendali mereka."
Yin Lian menggigit bibirnya, tidak bisa langsung membantah. Kata-kata Xu Feiyan terdengar keras dan kejam, tetapi ada kebenaran yang tidak bisa disangkal di dalamnya.
Namun, jauh di dalam hatinya, Yin Lian bertanya-tanya—apakah memang harus seperti itu?