Sistem CashBack 200%

Leon tidak menanyakan lebih lanjut tentang Angel, Bagi Leon masalah privasi orang lain dia tidak akan mengganggunnya, asalkan mereka juga tidak mengusik dirinya.

malam harinya Rosalin dan Arin yang sudah mendaftarkan Perusahaan pada badan Hukum, Mereka berkumpul di ruang tamu.

" Jadi apa semuanya berjalan lancar ?" tanya Leon pada keduanya.

Rosalin menjawab " semuanya sudah kami urus, Hart Corporation sudah terdaftar di badan Hukum sesuai keinginan Tuan Leon "

Leon tersenyum " bagus, jadi kamu butuh berapa ,untuk modal Awal ?"

" Karena Tuan Leon ingin mencakup semua industri ,kurasa kita butuh dana Besar pastinya " ucap Arin menimpali.

Leon mengangguk " begini saja, kalian cari dulu gedung untuk kantor sekalian karyawannya juga , Saya akan mentransfer 2 juta dolar ke rekening perusahaan , jika itu masih kurang kalian bisa menghubungiku !"

Arin dan Rosalin saling memandang , Mereka sungguh tidak mengerti dengan pemikiran Leon , pasalnya modal awal dengan 1 juta dolar saja untuk perusahaan yang baru berdiri itu sudah cukup besar, tapi Leon malah memberi 2 juta dolar.

padahal yang tidak mereka ketahui ,Leon hanya ingin cepat menghabiskan uangnya, agar cepat berlipat ganda.

Melihat Rosalin dan Arin yang terdiam , Leon bertanya " apa 2 juta dolar masih kurang ?"

Rosalin buru - buru menjawab " tidak Tuan Leon itu cukup, cukup sekali malah !"

" Bagus , kalian berdua atur semuanya !" Leon menghela napas Lega ,padalnya jika uangnya kurang, Leon hanya memiliki beberapa ratus ribu dolar saja.

Kemudian Rosalin dan Arin pamit untuk beristirahat, di rumah yang tadi siang di belikan Leon.

Angel yang melihat Rosalin dan Arin sudah pergi ,dia menghampiri Leon.

Dia duduk di sofa dan bertanya " Apa kamu tidak terlalu terburu - buru Tuan Leon ?"

Leon mengerutkan keningnya " Tidak juga, lebih cepat lebih baik, karena aku ingin perusahaan sudah berkembang dalam kurun waktu satu tahun !"

" satu tahun ?, apa kamu kira membangun perusahaan semudah membalikan telapak tangan ?, kecuali kamu punya dana yang tak terbatas " Angel menasehati Leon.

Leon menatap tajam Angel " bukankah aku sudah bilang tidak usah ikut campur urusanku, Dan asal kamu tahu uang bukan masalah buatku paham !"

Angel menghela napas " aku hanya mengingatkanmu, jangan buang - buang uang orang tuamu jika itu tidak akan menghasilkan !"

" Urus saja urusanmu sendiri, kamu di sini bekerja untuk melayaniku bukan untuk menceramahi aku !" Leon bangkit kemudian meninggalkan Angel.

Angel menggembungkan pipinya karena kesal, tapi dia segera sadar jika dirinya hanyalah pelayan seperti ucapan Leon.

Angel mencoba bersabar menghadapi pekerjaannya, karena dia tidak mau kembali ke rumah begitu saja.

Ke esokan Harinya , Alan ,Jimi dan geri berkunjung ke rumah Leon, tapi saat mereka berada di depan gerbang ,security menghentikan mereka .

" Mau apa kalian kemari !" tanya Security ketus.

Jimi kemudian bertanya dengan Ramah " Tuan Security kami ke sini untuk menemui teman kami Leon "

Security mengerutkan keningnya " Jangan bercanda kalian !, mana mungkin Tuan Leon berteman dengan orang - orang seperti kalian !, pergi sana !!"

Alan yang emosi langsung meraung " apa maksudmu, hanya Security saja kamu sok banget hah !"

Security juga tidak mau kalah , dia menyigsing lengannya dan mendekati Alan " Dasar Brandal kecil, berani sekali kamu membuat onar di sini !"

saat Alan mau maju mendekati Security ,Jimi menariknya " sudahlah... kita telepon Leon saja !"

Jimi membungkuk pada Security " Maaf Tuan Security, teman saya sedikit emosian " Jimi menarik temannya sedikit menjauh dari gerbang dan menghubungi Leon.

Saat mereka akan menghubungi Leon, terdengangar bunyi klakson mobil yang mengagetkan Mereka " Tin..Tin.."

Alan ,jimi dan geri sontak saja langsung minggir ke tepi, mobil berhenti di hadapan mereka, kaca mobil terbuka ,Karina yang di dalam mobil menyapa " Hei.. bukankah kalian teman Leon ?"

Mereka Bertiga saling menatap ,kemudian mengangguk bersama, Karina kemudian bertanya lagi " apa kalian mau ke rumah Leon ?"

mereka bertiga mengangguk lagi ,tanpa bicara sepatah katapun.

Karina yang melihat itu menghela Napas " apa kalian mau ikut denganku ?, kebetulan aku juga mau ke tempat Leon " Tawar Karina tulus.

Alan, Jimi dan Geri saling menatap lagi, mereka seperti orang bisu yang berpikiran sama, lagi - lagi mereka hanya mengangguk kompak.

Karina kemudian menyuruh mereka bertiga masuk mobil " ayo masuk !"

Bagaikan orang terhipnotis mereka bertiga langsung memasuki mobil Karina .

setelah di depan gerbang mobil berhenti, Karina melongokan kepalanya dan Tersenyum " Tuan Security apa Tuan Leon belum pergi keluar ?"

Security menjawab dengan Ramah " belum Non, dari tadi pagi saya belum melihat mobil Tuan Leon pergi "

Alan membuka jendela mobil, dia kemudian mencibir ke arah security " giliran yang bening sok ramah Tua bangka !"

" apa katamu !" Security melangkah menghampiri Alan.

Karina buru - buru menghentikannya " sudah, sudah..., Tuan Security bisakah kami masuk ?"

Security langsung berhenti dan tersenyum ke arah Karina " tentu saja non " Security bergegas membukakan gerbang.

Setelah masuk Karina melemparkan uang 100 dolar pada security " Terimakasih Tuan security !"

Mobil melaju menuju komplek perumahan Class A.

Karena di Class A. jarang yang menempati ,tidak sulit mencari Rumah Leon.

Mobil Karina berhenti di depan Rumah Leon, mereka kemudian Turun.

saat baru Turun Jimi berkata " Terima kasih Nona, berkat kamu ,kami bisa masuk kemari "

Alan menimpali " benar, Security Tua bangka mempersulit kami masuk "

sementara Geri hanya diam, karena dia tahu jika dirinya bicara juga akan di tegur Alan.

" Tidak perlu sungkan, Toh kita juga punya tujuan yang sama " Ucap Karina tersenyum manis.

Mereka semua kemudian memasuki halaman Rumah Leon, Mereka kemudian menekan Bel saat di depan pintu " Tingnong..tingnong..."

tak selang berapa Lama pintu terbuka, Bukan Leon yang membuka pintu, melainkan Angel.

saat melihat itu Karina tercengang , Pikiran Karina kemana - mana , dia berpikir jika Leon telah membawa perempuan ke rumahnya.

ketiga teman Leon juga ikut tercengang, pasalnya Leon belum pernah mengatakan jika dia mempunyai seorang pacar.

Angel kemudian bertanya, membuyarkan pikiran negatif mereka " Cari siapa yah ?"

Jimi bertanya dengan Ragu " Le..Leonnya ada ?"

Jimi melirik ekspresi wajah Karina yang menggelap, Jimi tahu jika situasi tersebut sangat tidak mengenakan.

" oh..Tuan Leon ada, kalian siapa ?, biar saya beri tahu Tuan Leon " ucap Angel Santai.

" Tuaaan Leon !!!!" Alan, Jimi dan Geri berteriak seketika.

Ekspresi Karina juga sedikit membaik, dia kemudian bertanya " maaf.. anda siapanya Leon yah ?"

Angel kemudian memperkenalakan diri " Perkenalkan saya Angelica Weis Pelayan Pribadi Tuan Leon "

Karina baru bisa menghela napas lega , dia kemudian memperkenalkan diri juga " aku Karina teman Leon, Mereka juga sama seperti aku "

" oh..silahkan masuk..!" ucap angel Sopan.

Karina mengikuti Angel, sementara Alan ,Jimi dan Geri yang berada di belakang saling menatap bingung.

pasalnya mereka tifak menyangka jika Leon akan mempekerjakan wanita Cantik sebagai pelayannya.

Alan ,Jimi dan Geri hanya bisa mendesah kesal dan iri pada Leon.