NovelToon NovelToon
My Handsome Police

My Handsome Police

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16M
Nilai: 4.9
Nama Author: Alarice

Armell, mahasiswi semester 6 yang mempunyai kehidupan pas-pasan dan tinggal di sebuah kamar kost yang sempit. Berbekal otak yang cerdas, dia berhasil mendapatkan beasiswa di sebuah universitas ternama di ibukota. Di suatu pagi, ia menemukan seorang bayi lucu di depan kostnya.

Bayi itu membuatnya bertemu dan berkenalan bahkan menikah dengan seorang polisi tampan meski dia masih berstatus mahasiswi.

Bagaimana jadinya jika ternyata sang polisi tampan telah memiliki kekasih? Akankah sang polisi meninggalkan kekasihnya dan bertahan untuk tetap menjadi suami Armell? Akankah ada cinta di antara mereka? Atau justru perpisahan yang akan mereka hadapi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alarice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebingungan Armell

Sampai di rumah kost, Armell langsung memeluk erat baby Arvin sambil menangis sejadi-jadinya. Dia tidak bisa membayangkan kalau harus kehilangan baby Arvin. Dia sudah terlanjur sayang sama baby Arvin.

Setelah baby Arvin tertidur pulas, kini Armell sedang berpikir tentang nasibnya. Bagaimana dengan masa depannya kelak. Apakah ia akan menyandang status janda suatu saat nanti? Demi baby Arvin dia telah merelakan kehidupannya. Dia terpaksa menyetujui untuk menikah dengan seorang laki-laki yang sama sekali tidak ia cintai dan tidak mencintainya.

Armell kembali menangis. Akankah masa depannya terenggut? Akankah kebebasannya juga terenggut? Armell benar-benar bingung dan belum siap lahir batin untuk menikah. Dia juga tidak pernah menyangka ataupun membayangkan jika ia akan menikah di usia muda. Di usianya yang baru 21 tahun.

Armell menangkupkan wajahnya ke lututnya sambil terus menangis. Ingin dia menarik kembali keputusannya untuk menikah. Tapi semua berkas-berkas yang di butuhkan, telah ia serahkan ke Seno. Armell kembali menatap wajah tak berdosa baby Arvin yang sedang tertidur pulas di sebelahnya. Rasa cemas, sedih, muncul kembali saat mengingat nasib Arvin yang akan di bawa ke panti asuhan.

Armell menghela nafas panjang. Dia harus bisa memikirkan sesuatu untuk mempertahankan kehidupannya.

Setelah berpikir, Armell menemukan sesuatu yang mungkin bisa untuk di jadikan pertahanan dirinya untuk tetap bisa menggapai cita-citanya.

Armell meraih ponselnya kemudian mendial nomer Seno.

" Halo..." suara Seno dari seberang.

" ......." armell malah terdiam.

" Halo.....???" sapa Seno kembali.

" Halo. Ada waktu buat bicara sebentar? " tanya Armell.

" Ada apa? " tanya Seno datar.

" Mmmmm....Saya....saya mau membicarakan tentang pernikahan kita. " jawab Armell sambil menggigit bibir bawahnya menahan kegugupannya.

" Kenapa dengan pernikahan kita? " tanya Seno kembali. " Bukankah tadi kita sudah membahasnya?"

" Iya. " jawab Armell lirih dan masih bisa terdengar oleh Seno kalau suara Armell agak serak karena habis menangis. " Saya ingin mengatakan sesuatu tentang hal yang akan kita lakukan setelah kita menikah. " lanjutnya.

" Hemmm. "

" Kita menikah tanpa adanya cinta sama sekali. Jadi, setelah kita menikah, saya masih ingin tetap menyelesaikan kuliah saya. " ucap Armell.

" Tidak masalah. " jawab Seno datar.

" Saya juga ingin bekerja setelah lulus kuliah. Saya ingin membahagiakan orang tua saya. Saya ingin menyekolahkan adik saya sampai kuliah. " ucap Armell kembali.

" Oke. Lalu? "

" Saya .... Setelah menikah, saya tetap akan tinggal di rumah kost saya yang sekarang. " ucap Armell memberanikan diri.

" Apa? Maksudnya bagaimana? Bukankah setelah menikah kita seharusnya tinggal bersama? Memberikan keluarga yang lengkap untuk Arvin? " Seno mulai berang.

" Saya tahu itu. Tapi saya tetap ingin tinggal di rumah kost saja. Saya....saya belum siap untuk tinggal satu atap sama anda. Seperti yang saya bilang tadi, kalau pernikahan kita itu tidak berlandaskan cinta. Jadi bagaimana saya bisa tinggal dengan anda. " sahut Armell.

" Apa-apaan lo ini? Kita bakalan nikah, resmi. Udah sewajarnya pasangan suami istri itu tinggal bersama. Tidak ada alasan tanpa cinta atau apalah itu. " Seno semakin dibuat kesal atas permintaan Armell, karena dia sudah membayangkan kalau dia akan tinggal bersama baby Arvin di rumahnya. Rumahnya yang sepi, akan menjadi ramai.

" Saya ...saya tidak enak dengan teman kost saya. Karena saya berencana akan menyembunyikan pernikahan kita. " ucap Armell memberanikan diri. " Paling tidak, sampai saya lulus kuliah. Saya tidak ingin orang melihat saya seolah mempergunakan kesempatan. Saya juga tidak ingin kehilangan beasiswa saya. Kalau sampai pihak kampus mengetahui kalau saya sudah menikah, maka beasiswa saya akan di cabut. " jelas Armell panjang lebar supaya Seno mau mengerti.

Seno terdiam sambil berpikir. Suasana menjadi hening.

" Oke. Baik. Sampai lo lulus kuliah. " jawab Seno pada akhirnya.

" Satu lagi. Jangan pernah menuntut saya untuk melayani anda. " ucap Armell tegas.

Seno memicingkan matanya di seberang. " Maksud lo? Wajar dong bagi seorang istri melayani suami. Emang lo maunya setelah kita nikah nanti, gue masak sendiri? Nyuci baju sendiri? Nyetrika baju sendiri? Gitu? " sahut Seno jengkel.

" Bukan itu maksud saya. Maksud saya.....mmmmmm...... melayani anda dalam tanda kutip. Saya tidak mau melakukannya dengan laki-laki yang tidak saya cintai dan tidak mencintai saya. " ucap Armell menerangkan dengan lumayan jelas.

Kini Seno mengerti, istilah melayani yang di maksud oleh Armell. " Emang lo pikir gue mau sama Lo? Dasar cewek jadi-jadian! "

" Oke. Saya anggap anda sudah menyepakati perjanjian pranikah kita. " kata Armell menegaskan.

" Ck. Lo pikir kita nikah kontrak apa pakai perjanjian pranikah segala. Dosa tahu! " Seno menegur.

" Iya maaf. Bukan perjanjian pranikah. Tapi kesepakatan bersama. " ujar Armell.

" Serah Lo deh. " ucap Seno pada akhirnya. Dan panggilan pun diakhiri.

Kini Armell bisa bernafas lega. Dia tidak perlu khawatir tentang masa depan harta paling berharganya. Paling tidak, jika kelak dia harus menyandang status janda, dia akan jadi janda ting-ting. Masih bersegel tentunya.

💫💫💫

" Halo, ma..." sapa seseorang sedang menelepon.

" Halo pa. Gimana? " tanya seseorang yang di telepon.

" Mama jadi ke kantor papa kan hari ini? " tanya seseorang.

" Jadi pa. Ini mama udah otw. Paling sepuluh menit lagi sampai kantor papa. " jawab sang mama.

" Ya udah, papa tunggu. " dan panggilan pun diakhiri.

Lima belas menit kemudian, sang mama tiba di kantor. Tanpa mengetuk pintu lebih dulu, beliau langsung masuk ke dalam ruang kantor suaminya.

" Assalamualaikum pa. " sapa sang mama.

" Wassalamu'alaikum salam. Ma? " sapa balik sang papa. Kemudian mereka saling cium pipi kanan dan kiri.

" Maaf terlambat. Tadi di perempatan dekat kantor agak macet. " ucap sang mama.

" Iya, nggak pa-pa. " jawab sang papa.

" Pa, apa papa yakin mau menjodohkan El dengan gadis yang papa maksud? " tanya sang mama. Ternyata mereka adalah orang tua Seno.

" Kalau papa sih yakin. Anaknya baik, pintar, sopan. Tapi keputusan juga ada di mama. Gimana pendapat mama nanti. " jawab papanya Seno.

" Ya udah pa, panggil dia kemari. Ini juga udah mau makan siang juga. " sahut sang mama yang sepertinya sudah tidak sabar.

" Oke. Bentar. " sang papa berjalan mengitari meja dan memencet tombol call di alat pemanggilnya.

" Yon, panggil dia kemari. " perintahnya ke asistennya.

" Baik, tuan. " jawab sang asisten.

Kemudian sang asisten segera memanggil seseorang yang di maksud oleh atasannya. Bagian keuangan segera merespon perintah dari sang tangan kanan pemilik perusahaan. Dia menyuruh gadis yang di maksud sang tangan kanan untuk segera menemui CEO mereka.

Tok...tok ..tok ..bunyi pintu di ketuk.

" Masuk. " jawab seseorang dari dalam.

" Selamat siang, tuan. Maaf, tadi saya di beritahu Bu Listi kalau anda memanggil saya. " kata Armell sang gadis yang di maksud sang asisten tadi.

" Kemarilah. " perintah sang CEO yang sedang duduk di sofa dengan istrinya. Armell mengangguk, kemudian jalan mendekati sofa. " Duduklah. " perintahnya lagi. Dan Armell juga mengikutinya.

" Lusi, kenalkan ini istriku. " ucap tuan Adiguna memperkenalkan istrinya.

Nyonya Adiguna menyambut uluran tangan dari Armell. " Saya Armell nyonya. " ucapnya.

" Lho? Kata papa Lusi namanya? " protes nyonya Adiguna ke suaminya yang berada di sampingnya.

" Sama ma. Namanya Armell Lusinda Umma. " jawab tuan Adiguna.

" Teman-teman saya biasa panggil saya Armell, nyonya. Tapi tuan Adiguna dan pak Dion memanggil saya Lusi. " jelas Armell.

Nyonya Adiguna terlihat manggut-manggut. " Saya Rutherford Beatrice Adiguna. Panggil saja Ruth. " ucap nyonya Adiguna memperkenalkan diri. Nyonya Adiguna asli keturunan Belanda. Jadi sudah pasti wajahnya cantik, putih, hidung mancung.

" Iya, nyonya Ruth. " jawab Armell sambil mengangguk dan tersenyum.

Cantik. Sopan. Benar yang papa bilang. batin nyonya Ruth sambil terus memperhatikan sosok Armell.

" Bagaimana kalau kita ngobrolnya sambil makan siang? " usul nyonya Adiguna.

" Boleh. " jawab tuan Adiguna.

Armell nampak bingung. Dia tidak mengerti situasi yang ada di hadapannya. Kenapa dia di panggil ke ruangan CEO. Kalau dia hanya di ajak berkenalan dengan istrinya dan sekarang mereka malah mau makan siang.

" Ikutlah makan siang bersama kami. " ajak tuan Adiguna.

" Ah, tidak tuan. Tidak usah. Terimakasih banyak. Saya makan siang di kantin saja. Sama teman-teman yang lain. " jawab Armell dengan tidak enak hati.

" Eit. " tuan Adiguna memotong dengan mengangkat jari telunjuknya. " Tidak ada penolakan. Istri saya ingin ngobrol sama kamu. Dia ingin mengenalmu. " lanjutnya.

" Iya. Ayo, kita makan siang. Jangan sungkan. " ajak nyonya Adiguna.

Dan akhirnya, mereka pergi makan siang bertiga. Percakapan berlanjut saat makan siang. Nyonya Ruth nampak sangat menyukai sosok Armell. Sampai tak henti-hentinya mereka mengobrol hingga terlewatkan waktu istirahat makan siang. Armell juga merasa nyaman berbincang dengan istri petinggi perusahaan itu.

***

bersambung

1
Wardani Lestari
Luar biasa
Angga Raini
ini 3× nya akun ulang baca novel ini ga bosen2
Alesha Jazila_id 🌷🌹: makasih banyak kakak.....
udah baca karya aku yang lain belum? siapa tahu sama sukanya sama karya aku yang ini/Bye-Bye//Smile/
total 1 replies
Herlina Lina
pa adi udah duluan seno pa
Herlina Lina
takut ketemu mamanya seno d mall tar d sangka istrinya lg
Devi Handayani
naahh ini dia...sibiang keroxxxnyaaa🤨🤔🤨🤨🤨🤨🤔🤔🤔
Devi Handayani
jangan jangan Arvin anak Stella Ama Robert 🤨🤨🤨😲😲😲
Devi Handayani
pasti info nya dari si ulet gatel marionang...coba di selidik pak polisi terhormat 🤔🤔🤔🤔
Devi Handayani
berbahagialah kamu mell... dapet suami yg begitu sayang juga perhatian begituuu🥹🥹🥹🥹
Devi Handayani
ayo dibongkar persengkongkolan nyaa armell dan seno😏😏😏😏😏
Devi Handayani
Tut Tut... kasian kamu hanya bisa melihat pemandangan pegunungan saja...sabar ya Tut bentar lagi paling🤭😅🤭😅🤭😅🤪🤪🤪🤪
Devi Handayani
dibibirku...hanya ada rasa dari bibirmuuu.....uhuuuyyyyyyyy💋💋💋💋
Devi Handayani
Alhamdulillah sah ... Tinggal nunggu unboxing heheheh🤭🤭🤭😅😅😅
susi susanti
Luar biasa. bagus thor ceritanya, kocak🤣🤣🤣
Surtinah Tina
ikut bahagia .. akhirnya hamil lagi
Surtinah Tina
mehong nya
Surtinah Tina
di ajak sekolah lagi aja itu bang seno
Surtinah Tina
hamidun tuh armell
Surtinah Tina
lucu....🤣🤣🤣😍
Surtinah Tina
sabar Resky...ya begitulah klo jadi asisten....🤣🤣🤣
Surtinah Tina
papa senyum "terus....seneng banget dan puas ya pa udah ngerjain anaknya...🤗🤗🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!