Tidak mudah hamil di usia muda, apalagi jika itu kembar lima. itu lah yang dirasakan oleh Alya, setelah orang tua nya meninggal, mahkota Alya di ambil oleh orang yang tidak ia kenal sehingga ia hamil.
Bagaimana Alya menjalani kehidupan nya itu?
Silahkan pada mampir siapa tau suka kan,
jangan lupa like komen dan vote nya yaa makasih
Follow Instagram author
@mawarjk_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15
Hi semua nya.
Mari kita budayakan like sebelum membaca cerita ini.
Setelah itu langsung saja kita....
...Happy reading...
.......
.......
.......
Di pagi hari Gara sudah berangkat ke makassar tanpa pamit dengan Risa karena itu memang sudah menjadi kebiasaan nya
🎶🎶
(Bunyi musik panggilan telpon)
"Iya halo Ma"
"Gara kamu sudah ada di Makassar?" Tanya Diana di sebrang sana
"Iya Ma ini baru keluar dari bandara, kenapa Ma"
"Gak Mama cuma nanya soalnya Mama sama Papa kamu mau kesana loh"
"Oh gitu yaudah. Kalau Mama sama Papa sudah sampai kabarin Gara ya"
"Iya sayang, Mama tutup telpon nya ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam"
Tut
***
Di pagi hari seperti biasa Alya akan ke toko lima A akan ke sekolah dan Aira pergi kuliah dan lanjut bekerja
Lima A memasuki sekolah dengan santai setelah memarkir sepedanya. Banyak anak perempuan yang menyapa nya tapi mereka tidak menanggapi nya mereka hanya berjalan hingga memasuki kelas.
Setelah jam pelajaran pertama selesai anak-anak sudah berhamburan keluar untuk mengisi perutnya begitupun dengan lima A
"Eh LIMA A TUNGGUIN" Teriak seseorang yang berlari kearah mereka disusul teman nya yang satu lagi di belakang nya
"Lo ko hoh gak hoh nungguin kita tadi hoh" ujar nya ngos-ngosan
"Udah? Ayo kita ke kantin" ajak Argan mereka ber tujuh pun berjalan menuju kantin yang diman sudah di penuhi penghuni sekolah
Skip
Kring kring
(Suara bel pulang berbunyi)
Mendengar suara bel berbunyi anak-anak bersorak senang dan berhambur keluar. begi juga dengan Lima A serta Andra dan Dava mereka berjalan beriringan keluar tapi lima A menuju parkiran sedangkan Andra dan Dava keluar menuju jemputan mereka
"Kita tungguin ya" sahut Arkan melihat Andra dan Dava berdiri menunggu jemputan mereka
"Ok" ujar Alfan. lima menghampiri Andra dan Dava, mereka berencana akan menunggu jemputan mereka berdua setelah mereka baru pulang
"Loh kalian belum pulang?" tanya Dava
"Kita tungguin Lo berdua" kata Alfan
"Wah makasih loh, tapi mendingan kalian pulang aja ini gak lama lagi ko kita sudah di jemput" ujar Andra
"Gak papa kali" sahut Afkan dan lainnya menganggukan kepala nya
Tak lama kemudian jemput mereka berdua datang
"Itu kita sudah di jemput. Makasih ya udah nungguin bye" kata Dava
Andra dan Dava berjalan menyebrangi jalan menuju mobil mereka dan tampa di sadari ada mobil yang yang melaju ke arah mereka. Lima menyadari itu dan berteriak
"AWAS DRA ADA MOBIL" teriak nya Andra berbalik melihat lima dan dan mobil pun semakin mendekat tapi Andra masih belum menyadari nya hingga tin tin bunyi klakson mobil membuat pandangan Andra mengalih pada mobil tersebut, bukan nya menghindar Andra malah diam mematung melihat mobil itu mendekat
"ANDRA"
Bruk.. bugh..
"ARKAN" teriak mereka bersamaan, kaget, syok itulah yang mereka alami. Kejadian itu terlalu cepat
"ARKAN" teriak Arsan mengalihkan perhatian mereka. Mereka semua mendekat
"Astaghfirullah, pak ada anak kecelakaan" pekik ibu-ibu syok
Mereka semua mengerumuni Arkan yang terkapar dengan darah yang terus mengalir dari kepala nya
"Arkan, bangun Arkan" ujar Arsan sedikit mengguncang tubuh Arkan yang sudah berlumuran dengan darah
"Pak tolong bawa adik saya ke rumah sakit" kata Argan
"Ayo sini den saya yang antar" ujar supir Dava
Mereka membopong tubuh Arkan begitu pun dengan tubuh Andra di bopong menuju rumah sakit terdekat
Mereka berpisah mobil, Andra dan supir nya di mobil mereka sendiri sedangkan Arkan di bawa oleh mobil Dava
Skip rumah sakit
"Dokter mana DOKTER" teriak Arsan
Dokter dan para suster menghampiri mereka dan segera membawa mereka masuk.
Diluar Argan, Afkan, Arsan, Alfan dan Dava serta supir Dava menunggu Andra dan Arkan. Sedangkan supir Andra ia menghubungi orang tua Andra dan juga Arkan
Tak lama kemudian Alya datang dengan deraia air mata "Bagaimana keadaan adik kamu gan" tanya Alya Kepada anak sulung nya Argan
"Dokter belum keluar Mah kita belum tau apa-apa" jawab Argan
"Astaghfirullah Arkan" Alya menangis sejadi jadinya
"Maaf Ma Argan tidak becus menjaga adik Argan" batin Argan mentap Alya yang menagis
Clek
Pintu terbuka dan keluarlah sang dokter, Alya menghapus air matanya dan menghampiri dokter tersebut
"Bagaimana keadaan anak saya dokter" tanya Alya buru-buru ia sangat khawatir
'Huf' dokter menghela nafas terlebih dahulu "Kepala anak ibu terbentur cukup kuat sehingga darah nya terus mengalir. Untung saja pasien dibawa kesini dengan cepat sehingga kami bisa menghentikan pendarahan nya akan tetapi Pasien masih butuh pendonor darah Bu. agar kamu bisa mengoperasi pasien" jelas dokter tersebut
"Bagaimana ini darah ku hanya cocok untuk Afkan, dimana aku mendapat kan donor darah" gumam Alya
"Dokter bagaimana keadaan anak saya" tanya Ibu Andra
"Tenang Bu anak ibu baik-baik saja ia hanya pingsan dan sedikit lecet dan sebentar lagi akan siuman" ujar dokter dan meninggalkan mereka semua
"Tuan ini adalah keluarga yang mendorong den Andra sehingga den Andra tidak tertabrak tapi anak yang menyelamatkan nya lah yang tertabrak" ujar supir keluarga Andra
"Alya" kata Dina
"Mbak Dina"
"Jadi anak kamu yang menyelamatkan anak saya Al " ucap Dina
"Iya mbak" ujar Alya dan menangis kembali. Dina dengan sigap memeluk Alya
Bersambung~
Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca cerita ini.
Sampai jumpa di chap selanjutnya.
Jangan lupa like dan komen nya.
Assalamualaikum....
kata ada bodyguard bayang
tapi tolong tulis San yg byk typo secara sadar dan tdk di bagusin, apalagi yg salah tulisan tolong byk cari recommend buku2 utk nambah Ilham.....mu GKI. sekedar hiburan tp jgn bikin salah penulisan nya... Villa bukan Fila, itu sangat berbeda..dll lahh..ttp smgt utk berkarya 👍🏻💪🏻💪🏻💪🏻🌹🌹🌹