NovelToon NovelToon
DI BAWAH LANGIT YANG SAMA

DI BAWAH LANGIT YANG SAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Raja Tentara/Dewa Perang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Isekai / Epik Petualangan
Popularitas:275
Nilai: 5
Nama Author: Wisnu ichwan

"Di Bawah Langit yang Sama" adalah kisah tentang dua jiwa yang berbagi ruang dan waktu, namun terpisah oleh keberanian untuk berbicara. Novel ini merangkai benang-benang takdir antara Elara yang skeptis namun romantis, dengan pengagum rahasianya yang misterius dan puitis. Saat Elara mulai mencari tahu identitas "Seseorang" melalui petunjuk-petunjuk tersembunyi, ia tak hanya menemukan rahasia yang menggetarkan hati, tetapi juga menemukan kembali gairah dan tujuan hidupnya yang sempat hilang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu ichwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reaksi Berantai

​Pukul 03.07: Ruangan Injeksi, Sektor 7

​Jeritan sirene merah merobek udara panas di Ruangan Kontrol. Cahaya darurat yang berkedip-kedip menari di wajah Annelise, memantulkan ketegangan yang mendalam di mata Jael dan Cipher. Di luar pintu yang terkunci—bingkai logamnya berasap di tempat hantaman laser—langkah kaki cepat dan teriakan perintah menggema.

​"Mereka melacak injeksi data! Ini bukan respons rutin daya turun!" Jael menggeram, menekan tuas kunci darurat, tetapi pintu itu sudah terkunci pada protokol keamanan tingkat empat. Mustahil dibuka secara manual.

​Cipher, yang tubuh kurusnya kini merosot di sebelah konsol, berusaha keras. "Aku menutup firewall-nya. Tapi Dharma punya protokol pelacakan data sisa. Itu seperti sidik jari digital yang aku tinggalkan!"

​"Jangan salahkan dirimu, Leo," kata Annelise, suaranya berusaha tenang meskipun jantungnya berdentum kencang. Ia menatap konsol di mana flash-drive Ayahnya baru saja ditancapkan. "Kita sudah berhasil. Null-Strain sudah menyebar. Sekarang, keluar."

​Jael memandang ke saluran ventilasi sempit yang menjadi jalan masuk mereka. Lubang beton setebal satu meter itu kini menjadi jebakan yang mematikan. "Ventilasi itu hanya bisa dilewati satu per satu. Dan kita sudah membuat kegaduhan. Begitu Dharma melihat lubang ini, mereka akan membanjirinya dengan gas pelemah saraf."

​Mereka harus berpikir cepat. Dharma tidak akan menyerang ruangan produksi utama dengan peledak, tetapi mereka pasti akan menggunakan cara yang sunyi dan mematikan.

​"Cipher, bisakah kau membalikkan kunci pintu itu, atau setidaknya membeli kita waktu?" Annelise bertanya, mendekati Cipher.

​Cipher menggeleng, keringat membasahi kacamatanya. "Aku butuh lima menit untuk mencoba membalikkan kunci empat, dan kita tidak punya lima menit. Namun..." Dia menunjuk ke layar. "Aku masih punya koneksi terbatas ke subsistem Transducer."

​Di atas layar, kode-kode yang tadinya menampilkan jalur perakitan Transducer Saraf mulai berubah. Barisan teks yang awalnya berwarna hijau, kini mulai disisipi dengan glitch biru dan ungu. Itu adalah Null-Strain yang mulai bekerja, menginfeksi dan mendistorsi.

​"Null-Strain sedang memprogram ulang firmware," bisik Annelise, matanya bersinar karena mengenali kode Ayahnya.

​"Dia melakukan lebih dari memprogram ulang," Jael memotong, matanya tertuju pada petugas keamanan tak sadarkan diri di sudut. "Dia membuat mereka gila."

​Pukul 03.10: Reaksi Balik

​Tiba-tiba, suara di luar mereda. Teriakan perintah menjadi suara bisikan terkejut, diikuti oleh suara senjata energi yang tidak terarah dan jeritan yang tidak manusiawi.

​"Ada apa di luar?" Annelise bergidik.

​Cipher mengetuk keyboard dengan tergesa-gesa. "Aku melihat data respons dari koridor luar... Ada kekacauan. Para petugas keamanan... mereka saling menyerang. Null-Strain sudah menginfeksi jaringan lokal Transducer yang mereka bawa di helm mereka. Firmware otak mereka lumpuh."

​Catatan Athena: Null-Strain dirancang untuk menargetkan dan mengacaukan 'Transducer Saraf' Dharma—sebuah teknologi implan yang membatasi empati dan memaksimalkan kepatuhan. Ketika diaktifkan, ia mengubah 'kepatuhan' menjadi 'agresi acak'.

​"Athena, berikan aku perkiraan radius infeksi," perintah Annelise.

​"Radius infeksi saat ini: 50 meter dan terus berkembang, Komandan. Badai ion di atas membantu penyebaran glitch melalui infrastruktur daya. Null-Strain sedang menggunakan Pabrik Transducer sebagai penyebar sekunder."

​Jael menyeringai, itu adalah senyum dingin kemenangan. "Ayahmu tidak hanya melumpuhkan pabrik, Komandan. Dia membuat Dharma memakan dirinya sendiri. Ini adalah waktu kita. Cipher, pintu!"

​Cipher kembali bekerja, jarinya menari. "Sistem kebingungan di luar memberi sedikit waktu. Aku bisa membuang kunci tingkat empat dan menggantinya dengan penangguhan dua detik, tapi kita harus bergerak begitu pintunya terbuka!"

​Di luar, suara pertempuran menjadi lebih terdistorsi—seperti suara mesin yang rusak—dan kemudian, suara gerinda yang mengerikan.

​"Selesai!" Cipher berteriak.

​Jael menendang pintu, dan dengan suara desisan hidrolik yang keras, pintu itu terbuka setengah.

​Pukul 03.11: Koridor Merah

​Koridor di luar adalah pemandangan yang kacau. Dua petugas keamanan Dharma tergeletak dengan helm pecah, sementara tiga lainnya saling melepaskan tembakan laser dalam kebingungan, helm mereka mengeluarkan asap.

​"Jangan lihat mereka!" Jael memperingatkan, menarik Annelise kembali. "Penglihatan optik mereka terdistorsi. Mereka tidak bisa membedakan kita dari rekan mereka!"

​Jael segera menembak ke langit-langit koridor, mengenai serangkaian kabel komunikasi utama. Kabel-kabel itu meledak, memutus koneksi langsung pabrik dengan komando utama Dharma, menghasilkan kilatan ledakan kecil.

​"Tugasmu selesai, Cipher," kata Jael. "Masuk ke lubang itu. Annelise, kau berikutnya!"

​Cipher dengan gesit merangkak ke dalam lubang ventilasi yang gelap.

​Annelise menoleh ke belakang untuk terakhir kalinya. Ribuan Transducer Saraf baru bergerak di jalur perakitan, setiap unit kini membawa muatan Null-Strain—sebuah bom waktu yang akan menyebar ke seluruh infrastruktur Dharma.

​"Jael, Ayahku..."

​"Ayahmu adalah seorang jenius, Komandan. Dan sekarang kita harus memastikan kerja kerasnya tidak sia-sia!" Jael mendorongnya. "Pergi! Sekarang!"

​Annelise merangkak masuk ke dalam saluran, bau minyak dan ozon yang menyengat langsung memenuhi paru-parunya.

​Pukul 03.15: Pengejaran Bawah Tanah

​Mereka bergerak cepat di dalam kegelapan yang lengket. Di depan, Cipher memimpin; di belakang, Jael mengikuti, pelindung armornya sesekali bergesekan dengan dinding logam.

​"Nyx, Spark, kalian di mana?" Annelise berbisik melalui komunikator frekuensi rendah, berharap sinyalnya menembus badai.

​Hanya ada statik. Badai ion di atas terlalu kuat, atau Dharma sudah mengaktifkan jammer frekuensi.

​Di belakang mereka, suara di dalam Ruangan Kontrol bergema.

​"Mereka pasti sudah membanjiri Ruangan Kontrol dengan gas!" Jael berbisik dengan desis yang dingin. "Mereka akan mengirim Unit Pembersihan melalui ventilasi! Kita harus cepat!"

​Annelise mendengar suara yang berbeda, bukan langkah kaki. Itu adalah suara roda rantai yang bergesekan dengan baja.

​"Jael! Bukan gas! Unit Lapis Baja!" teriak Cipher dari depan.

​Unit Lapis Baja Pembersih (ULAP) Dharma tidak terpengaruh oleh Null-Strain; mereka dioperasikan sepenuhnya oleh AI dan dipersenjatai untuk penghancuran.

​"Cepat! Sektor Utara!" perintah Jael, menembak dua kali ke belakang. Suara tembakan hanya menghasilkan percikan kecil saat mengenai baja tebal ULAP. "Itu hanya akan membelinya sedetik!"

​Mereka merangkak dengan putus asa, paru-paru Annelise terasa seperti terbakar. Mereka mencapai persimpangan tiga saluran.

​"Kiri menuju ke Museum, kanan ke saluran pembuangan utama," kata Jael.

​"Museum sudah diamankan Dharma! Saluran pembuangan!" Annelise memutuskan. Itu bau dan kotor, tapi tidak dijaga.

​Mereka berbelok tajam ke kanan, masuk ke saluran pembuangan yang gelap, di mana air limbah industri mengalir setinggi mata kaki mereka.

​Di belakang, di persimpangan saluran, terdengar suara gerinda logam yang mengerikan. ULAP tidak bisa berbelok tajam. Ia mencoba menembakkan roket plasma kecil, yang menghantam dinding di belakang mereka, membanjiri mereka dengan debu.

​Pukul 03.20: Pertemuan di Gerbang Bawah

​Setelah dua menit merangkak melewati air kotor dan puing-puing, mereka mencapai sebuah gerbang pembuangan baja setinggi dua meter.

​"Cipher, kunci mekanik kuno," Jael mendesis, mengambil napas.

​Cipher sudah memasukkan alatnya. "Selesai! Tiga, dua, satu..."

​Gerbang itu terbuka dengan desisan hidrolik yang kuat. Mereka keluar ke sebuah terowongan bawah tanah yang sempit, di mana bau ozon dan tanah basah jauh lebih menyenangkan daripada bau pabrik.

​Tiba-tiba, dari kegelapan di depan, muncul dua sosok bersenjata.

​Annelise mengangkat tangannya, bersiap untuk pertempuran. Jael bersiaga.

​"Selamat, Komandan," suara itu menyambut. Itu adalah suara Nyx. Wajahnya tertutup debu, tapi matanya bersinar lega. "Anda tepat waktu untuk penjemputan. Kami sedikit tertunda karena harus mengurus beberapa 'teman' yang datang setelah pemadaman."

​Di samping Nyx, Spark tersenyum tipis, memegang senapan energi yang masih mengeluarkan asap.

​"Spark dan aku mematikan generator cadangan internal di Sektor 3. Pabrik itu benar-benar lumpuh sekarang. Kita pergi. Cepat, ke kendaraan!"

​Annelise menoleh ke belakang, ke arah Dharma. Ia tidak melihat apa-apa, tetapi ia tahu. Null-Strain sudah menyebar. Ini baru permulaan. Perang baru saja dimulai di bawah badai yang menderu.

​"Ayo kita pulang," kata Annelise, mengikuti Nyx menuju kegelapan yang menjanjikan kebebasan sementara.

1
Johana Guarneros
Aku suka banget sama cerita ini, jangan berhenti menulis author!
marmota_FEBB
Mantap nih!
Wisnu ichwan: tengkyuuu 🙌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!