NovelToon NovelToon
Gigoloku Bossku

Gigoloku Bossku

Status: tamat
Genre:Suami Tak Berguna / Selingkuh / Cinta Terlarang / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

“Satu malam, satu kesalahan … tapi justru mengikat takdir yang tak bisa dihindari.”

Elena yang sakit hati akibat pengkhianat suaminya. Mencoba membalas dendam dengan mencari pelampiasan ke klub malam.

Dia menghabiskan waktu bersama pria yang dia anggap gigolo. Hanya untuk kesenangan dan dilupakan dalam satu malam.

Tapi bagaimana jadinya jika pria itu muncul lagi dalam hidup Elena bukan sebagai teman tidur tapi sebagai bos barunya di kantor. Dan yang lebih mengejutkan bagi Elena, ternyata Axel adalah sepupu dari suaminya Aldy.

Axel tahu betul siapa Elena dan malam yang telah mereka habiskan bersama. Elena yang ingin melupakan semua tak bisa menghindari pertemuan yang tak terduga ini.

Axel lalu berusaha menarik Elena dalam permainan yang lebih berbahaya, bukan hanya sekedar teman tidur berstatus gigolo.

Apakah Elena akan menerima permainan Axel sebagai media balas dendam pada suaminya ataukah akan ada harapan yang lain dalam hubungan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tujuh

Setelah Lisa pulang, Aldi masuk ke kamar. Elena yang sedang membersihkan wajahnya di depan meja rias hanya tersenyum. Dia hanya memakai baju dinas malam. Sengaja untuk menggoda suaminya.

Elena ingin tahu, apakah suaminya masih tertarik dengan tubuhnya.

Aldi mendekat. Dia memeluk istrinya dari belakang. Mengecup pucuk kepala sang istri.

"Sayang, wangi banget," ucap Aldi.

Elena lalu berdiri dan tersenyum menggoda. "Mas, kamu tak mandi?" tanya Elena. Dia membuka satu persatu kancing baju sang suami.

Aldi tersenyum kecil, membiarkan tangan istrinya membuka satu per satu kancing bajunya. Helaan napasnya makin berat setiap kali Elena menyentuh kulitnya dengan lembut. Mata Aldi berkilat, jelas sekali godaan itu berhasil membuat darahnya mendidih.

“Elen …,” bisik Aldi parau sambil menarik pinggang istrinya lebih dekat.

Elena menatap wajah suaminya, bibirnya melengkung nakal. Dia sengaja menempelkan tubuhnya, menundukkan kepala seolah ingin mencium, lalu menjauh lagi. Tangannya menyusuri dada bidang Aldi, seakan memberi isyarat tapi tetap menahan diri.

Aldi kehilangan kendali. Dia mendorong kursi rias, lalu memeluk Elena erat, bibirnya hendak melumat bibir istrinya.

Tapi tiba-tiba Elena menahan dengan telapak tangannya. “Mas …,” ucap Elena dengan lembut, tapi tatapannya penuh teka-teki.

“Apa lagi?” Aldi nyaris berbisik, suaranya berat menahan hasrat.

Elena tersenyum, seolah menikmati rasa frustrasi suaminya. “Aku … lagi datang bulan,” ujar Elena pelan sambil menepuk pipi Aldi.

Aldi sontak terdiam. Tubuhnya tegang, tatapannya berubah jengkel. “Elena! Kamu sengaja ya bikin aku panas begini?”

Elena hanya terkekeh kecil, lalu berbalik naik ke ranjang. Dia menarik selimut, membelakangi Aldi. “Tidur, Mas. Besok kan kerja lagi,” katanya ringan, seolah tak ada yang terjadi.

Aldi berdiri terpaku, wajahnya merah menahan kesal. Dia menghela napas panjang, lalu akhirnya memilih masuk kamar mandi, meninggalkan Elena yang sudah memejamkan mata.

Namun, di balik kelopak matanya yang terpejam, pikiran Elena justru melayang. Bayangan Axel muncul begitu jelas, tatapan tajamnya, cara pria itu menyentuh dan mempermainkan dirinya semalam. Degup jantungnya bertambah cepat, bukan karena Aldi, melainkan karena Axel. Senyum samar terbit di bibirnya, membayangkan kejadian kemarin yang samar-samar dia ingat.

"Axel ... siapa kamu sebenarnya? Penampilan kamu bukan seperti pria bayaran!" seru Elena pada dirinya sendiri.

**

Pagi-pagi Elena sudah bangun. Setelah mandi, dia berencana memasak sarapan untuk sang suami.

Hujan semalam membuat halaman rumah tampak bersih, dedaunan berkilau disiram embun. Dari dapur terdengar suara panci beradu, aroma bawang putih yang digoreng menyeruak ke seluruh ruangan. Elena sedang sibuk di dapur, mengenakan daster sederhana dan celemek, rambutnya dikuncir seadanya.

Meskipun hatinya semalam penuh pergolakan, pagi ini ia tetap berusaha terlihat seperti istri yang baik. Nasi goreng yang ia aduk di wajan mengepulkan asap wangi. Ia menambahkan sosis, potongan sayur, lalu mengocok telur dan menebarkannya di atas wajan.

“El, kamu bikin nasi goreng?” suara Aldi terdengar dari arah tangga.

Elena menoleh sebentar, lalu mengangguk. “Iya, Mas. Mumpung bangun agak pagi.”

Aldi turun dengan kemeja rapi, wajahnya segar setelah mandi. Belakangan ini ia jarang mau repot-repot sarapan di rumah. Waktunya banyak bersama Lisa. Namun, pagi ini ia merasa perlu duduk sebentar, apalagi mengingat semalam Elena seperti mulai curiga hubungannya dengan Lisa.

Di meja makan sudah tertata piring-piring rapi. Elena meletakkan nasi goreng hangat, lengkap dengan acar dan kerupuk. Gelas teh manis panas mengepulkan uap.

“Silakan, Mas. Makan dulu sebelum ke kantor,” ucap Elena sambil duduk.

Aldi mengangguk, menarik kursi, lalu mulai menyendok nasi goreng. Suapan pertama langsung membuatnya tersenyum kecil. “Enak banget. Sudah lama rasanya tak mencicipi sarapan yang kamu masak."

Elena tersenyum samar. “Itu karena Mas yang terlalu sibuk di kantor."

Suasana sempat hening beberapa saat. Aldi menyesali ucapannya yang terlanjur tadi. Hanya terdengar suara sendok beradu dengan piring. Aldi makan dengan lahap, sementara Elena lebih banyak memperhatikan. Sesekali ia meneguk teh, sesekali melamun. Bayangan Axel kembali muncul di benaknya, tatapan tajam yang entah kenapa terus menghantui.

"Axel ... kenapa bayangannya selalu menghantuiku?"

Aldi menyadari istrinya melamun, tapi ia memilih diam. Ia sendiri juga sedang memikirkan banyak hal. Sejak beberapa minggu terakhir, suasana kantor terasa aneh. Om Surya, CEO sekaligus pamannya jarang muncul. Tapi Aldi tidak pernah menanyakan lebih jauh, toh posisinya aman karena masih keluarga.

Setelah sarapan, mereka bersiap berangkat bersama. Aldi yang menyetir, Elena duduk di kursi penumpang. Mobil melaju mulus keluar dari garasi. Jalanan pagi cukup ramai, deretan motor dan mobil beriringan menuju pusat kota.

“El, nanti pulangnya mau bareng atau gimana?” tanya Aldi untuk memecah hening.

“Lihat nanti aja. Kalau Mas lembur, ya aku pulang sendiri,” jawab Elena datar sambil menatap keluar jendela.

Aldi mengangguk, meski hatinya agak kecewa. Biasanya Elena akan antusias pulang bareng. Kini nada suaranya terasa hambar.

Sesampainya di kantor, suasana masih normal. Karyawan berlalu-lalang, beberapa menyapa ramah. Aldi masuk ke ruangannya di lantai atas, sementara Elena menuju meja administrasi di lantai bawah.

Hari berjalan seperti biasa. Elena sibuk mengurus berkas, menjawab telepon, dan sesekali bercanda kecil dengan rekan kerjanya. Aldi di sisi lain, meski duduk di balik meja manajernya, lebih banyak memainkan ponsel daripada fokus kerja. Ia merasa tenang-tenang saja, toh posisinya selalu terlindungi oleh Om Surya.

Pagi ini dia dan Lisa sedikit menjaga jarak agar Elena tak makin curiga.

Namun, menjelang siang, tiba-tiba suasana kantor berubah. Dari pengeras suara terdengar pengumuman.

“Seluruh karyawan diminta berkumpul di aula utama pukul satu siang. Ada pengumuman penting dari jajaran direksi.”

Semua orang terdiam. Aula utama hanya digunakan kalau ada hal besar, biasanya jarang sekali. Suara bisik-bisik segera terdengar di mana-mana.

“Pengumuman penting apaan, ya?” tanya salah satu staf.

“Waduh, jangan-jangan ada PHK massal?” sahut yang lain.

“Aduh … semoga bukan kabar buruk.”

Elena ikut terkejut. Ia menoleh pada temannya, sama-sama bingung. “Biasanya kan kalau ada kabar penting suka dikasih bocoran dulu. Ini kok tiba-tiba banget.”

Temannya mengangguk setuju. “Iya, tumben banget.”

Aldi di ruangannya juga mendengar pengumuman itu. Ia sontak tegang. Jantungnya berdegup kencang. Pengumuman penting? Apa maksudnya?

Pukul satu siang tepat, seluruh karyawan berkumpul di aula besar. Suasana riuh rendah, semua berbisik penasaran. Ada yang wajahnya cemas, ada yang mencoba menebak-nebak.

Elena duduk di barisan tengah bersama rekan-rekannya. Ia sesekali melirik ke depan, di mana para manajer sudah duduk di kursi khusus, termasuk Aldi. Suaminya tampak gelisah, mengetukkan jari ke pahanya berulang kali.

Lalu pintu samping aula terbuka. Beberapa petinggi perusahaan masuk, wajah mereka tampak serius. Di antaranya ada Om Surya CEO lama. Semua orang sontak terdiam, suasana berubah khidmat.

Salah satu direktur berdiri di podium, mengambil mikrofon. “Selamat siang semuanya. Terima kasih sudah berkumpul di sini. Hari ini, kami ingin menyampaikan kabar penting mengenai kepemimpinan perusahaan.”

Bisik-bisik kembali terdengar, semakin riuh. Elena mengernyit bingung. Ia sama sekali tidak menyangka kalau kabar sepenting ini akan diumumkan tiba-tiba.

Direktur itu melanjutkan, “Seperti yang kalian tahu, Bapak Surya telah memimpin perusahaan selama bertahun-tahun. Namun, karena alasan kesehatan, beliau memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan CEO. Mulai hari ini, posisi CEO akan digantikan oleh ….”

Detik itu suasana aula mendadak sunyi. Semua orang menahan napas, mata tertuju penuh ke podium. Aldi merasakan dadanya seperti dipukul keras. "Jangan bilang … jangan bilang dia …."

Aldi tampak gelisah menanti ucapan selanjutnya dari sang direktur tadi.

1
Mamah Dini11
semoga bayi nya bisa di selamatkan, untuk bukti anak siapa sebenarnya moga aja
Mamah Dini11
makan tuh aldi si karma emang udh waktunya kamu merasakan yg alena rasakan, apa kmu msh yakin anak yg di kandung lisa anak kamu, kayakny anak si ridwan deh, ayo Thor sekarang giliran si aldi dn si lisa menikmati hasil perbuatan sendiri jgn lama2 di kasih hidup enaknya, dn untuk om surya pelan2 tpi pasti om perusahaan nya akan turun anjlok kalau si aldi yg pegang (si aldi jauh berbeda dgn axel) om salah udh ngusir axel walau anak angkat tpi axel bisa jadi pemimpin perusahaan, minta maaf om kalau ketemu anak angkatmu, omongan axel benerkan om.
Mamah Dini11
wah wah yg di banggakan lisa mengandung anak aldi, kayaknya waktunya terbongkar kali ya, aldi melihat pemandangan yg sangat indah sekali, apa kamu percaya aldi itu anakmu, mungkin si karna tiba waktunya sekarang selamat menikmati al dn di tunggu ke hancurkan kalian berdua, semoga cepet ter kuak semuanya, yg di rasakan alena moga terjadi sm si lisa .
D
ak baca ny jam 04 subuh....
Mama Reni: 😘😘😘😘😘
total 1 replies
Mamah Dini11
mending jadi patung tuh si songong dari pada menjawab, malukah kmu aldi atau ada yg lain, kmu gak bisa membanggakan om kmu aldi, orang yg udh korop masih bisa tenang hidupnya apa pak surya begitu percaya sm si aldi kelihatan nya msh aman2 saja
Si Memeh
sangat bagus thor..penuh dgn nasehat hidup
Mamah Dini11
semangat buat kalian ya axel alena semoga kedepannya lbh baik dari yg terbaik,
Elly Rasmanawati
wah Lena hamidun nii...
Mamah Dini11
semoga apa yg kamu katakan sm pak surya cepat terbukti xel kmu yg terbaik walaupun kmu anak angkat, dan heran nya sm surya dn Ratna cepet sekali ganti posisi axel dn sm si aldi lagi emang gk yg lain gitu yg lbh bisa di percaya, kan tau pak surya axel udh beri bukti2 kalau aldi korup kok malah di kasih jabatan tinggi lagi ahhh gk bener ini, mungkin saking marahnya pak surya lgsung beri tau saudara2 bahwa axel bkn anak kandungnya, pdahal jgn dulu di buka rahasia itu om niat banget bikin axel menderita di mana hati nurani kalian hah hah, semoga axel sm lena bisa kuat menjalani rumah tangga nya walaupun dgn keterbatasan di waktu sekarang jgn kecil hati lena axel kmu pasti bisa menjalaninya dgn baik dn penuh cinta.
Mamah Dini11
kalau Alena bener anak nya surya dn Ratna kenapa ya waktu ketemu di apartemen axel gak ada mirip2 mereka apa biasanya kan gitu, kalau iya anakny pasti ada satu kemiripan salah satunya misalkan mirip surya atau Ratna, tpi gk ada kalinya sehingga mereka bebas berkata2 yg nyakitin alena, atau blm waktunya terungkap, tpii kalau lena bener anak mereka suatu saat nanti terbongkar, pasti mereka bilang makasih sm axel telah menjaga alena dn dgn penuhpenyesalan dari surya dn Ratna.
Mamah Dini11
mungkin saja Alena anak Ratna dn surya, waaah bakal ada penyesalan yg gk ada ujungnya kalau Alena benar anak mereka, kalau iya selamat menikmati penyesalan nanti, moga itu benar semua, nanti ke adaan nya bisa berbalik.
Mamah Dini11
semoga baik2 semuanya, Alena baru saja balik jgn ambil ke bahagian nya thor, dan semoga axel bisa menyelesaikan segala masalahnya.
Mamah Dini11
moga aja sadar ortu axel dan warasnya pulih, awas axel jaga Alena jgn tinggalkan dia sendirian ingat pesan doktr , walaupun keadaan darurat tetap Alena no satukan dulu xel.
Mamah Dini11
kalau berat ninggalin Alena kenapa gk suruh raka beli untuk kmu axel, ah kmu mh aneh axel
Mamah Dini11
tolong selamatkan Alena thor jgn sampai kenapa2 dn selamatkan juga bayinya, alhmduliah gk drama bertahun2 ini yg ku suka, makasih thor 🙏 author baik dehhh,
Mamah Dini11
ya good axel kenapa gk dari dulu ceritakan sm ortumu, mungkin Alena gk pergi kalau semua di bongkar dari awal tpiii nasi udh jadi bubur, sekarang kita berdoa ya semoga Alena cepat di temukan dlm ke adaan baik2 gak kurang suatu apapun ok.
Mamah Dini11
puas puas rasain tuh aldi, itu baru benar axel makasih kmu udh buka aib si bejat aldi, maaf tdi ku sempat sebut bodoh kmu xel he he, mungkin ini kerjaan author agak di ulur2 waktunya, jdi gemess duluan kan, makasih juga buat author axel udh buka semuanya, moga aja agak melunak ortu axel dn moga aja anak buahmu cepat nemuin Alena kasian dia sedang terluka hatinya, lena ayo balik axel bisa gila tanpamu.
Mamah Dini11
kamu axel kenapa sih mungpung ada si aldi ceritakan semuanya biar ortumu tau ke bejatan si aldi jago gk nyalahin kmu terus, susah banget ngomongin kebenaran jadi kesel deh, ayo cerita axel ayo axel bodoh, biar Alena gk di benci sm ortumu, mungkin kalau udh tau semuanya mereka bisa memaafkan Alena xel iiihhh kesel da ka si axel teh, mau sampai kapan di tutupin terus axel itu mh enakan si aldi ath,
Mamah Dini11
ya hampir semua novel pasti ada drama pergi atau kabur atau culik culikan ahhh udh langganan itu mh, tpii maaf thor jgn kayak cerita sbelah sampai bertahun2 lamanya sebenarnya ku kurang suka kalau di bikin berlarut2 sampai 7 tahun 5 tahun piiisss thor gk suka, kalau memang Alena harus pergi dulu di cerita ini ist ok, tpi jgn di bikin lama thor.
Mamah Dini11
lena ayo tlpon axel jgn pergi dulu jgn ambil keputusan sendiri, ortu axel blm tau cerita sebenarnya tentang kmu lena, jgn pergi lena kmu harus kasih tau axel bertahan Alena pasti kmu bisa kmu perempuan yg kuat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!