dunia modern dipenuhi dengan berbagai misteri dan kekuatan yang sangat kuat ,dimana banyak ahli beladiri dari berbagai tingkatan muncul satu persatu, dan zaman itu disebut sebagai zaman keemasan beladiri ,diantara para jenius beladiri secara tidak terduga muncul seorang pria muda yang datang dari pemakaman umum kota ,sehingga membuat orang yang melihatnya kagum dan segan namun yang tidak mereka ketahui adalah pria muda itu adalah warga kota yang secara langsung memilih teknik kultivasi pembunuh dewa saat berkultivasi di dalam makam para dewa.mari kita ikuti perjalanan pria muda yang bernama Han Jian mengarungi arus dunia modern yang penuh dengan berbagai misteri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15 siang yang penuh makna
Sampai di kota Beizhou, Han Jiang merasakan nostalgia yang tidak bisa dilupakannya, ia memandang ke arah gedung gedung yang sangat tinggi hingga dalam hitungan sepuluh tahun gedung gedung tersebut bisa menembus langit.
Tepat saat matanya menyapu sisi jalan ,ia terkejut melihat bahwa pemakaman umum kota Beizhou sudah hilang dan digantikan dengan sebuah bangunan yang tidak memiliki jendela ataupun pintu ,juga di sekeliling bangunan tersebut ada pagar sebagai pembatas antara kota dan bangunan tersebut.
Han Jiang merasa penasaran dengan apa yang dia lihat itu ,matanya kembali menatap ke arah depan dan bertanya kepada Luo Caier tentang bangunan yang dilihatnya.
" Caier bangunan apa yang ada di sebelah kanan tadi ?"
" yang mana ?"
" yang ada pemakaman kota itu " ujar Han Jiang dengan mata penasaran.
" ohh itu ,bangunan yang ada di tanah bekas pemakaman kota itu adalah pintu yang sengaja di buat oleh negara, tapi aku tidak tahu untuk apa pintu itu di buat dan saya dengar dari beberapa desas desus berita yang beredar bahwa pintu itu adalah untuk mengunci keluar monster yang sangat menakutkan " jelas Luo Caier dengan wajah ngeri.
" monster ,bagaimana bisa dari makam kota itu " ia teringat bahwa pemakaman kota adalah awal pertama terlempar hingga ke makam para dewa dan dia mendapatkan hampir seluruh barang berharga di makam para dewa itu.
" kakak Jiang harus menonton video yang ini " Luo Caier memberikan ponselnya dan memperlihatkan video tentang hancurnya makam kota yang tampak tenang itu.
Han Jiang mengamati bahwa itu adalah ular berkepala dua dengan ukuran fantastis dan area sekitar makam hancur total dengan banyaknya korban jiwa yang berserakan.
" ini kejadiannya kapan?"
" lima tahun yang lalu ,saat itu aku dan Yue yue baru saja mau berangkat ke sekolah namun itu dibatalkan dan kami semua di evakuasi menuju tempat aman "
Han Jiang baru menyadari bahwa dunia modern tampaknya mulai menjadi misteri bagi dirinya, ia teringat dengan lubang cacing yang belum sempat ia tutup dan takut bilamana monster menemukan jejak jalan keluar menuju kota Beizhou.
" Caier bisakah kita berhenti dan kembali ke gunung " Han Jiang menatap ke arah Luo Caier yang kebingungan.
" kenapa kak ?"
" ini bila terlambat maka akan seperti pemakaman kota dan bisa gawat ,"
" maksudnya?"
Han Jiang menceritakan bahwa sebelumnya ia berasal dari dunia tersembunyi dan baru bisa keluar setelah 10 tahun ,juga jalan keluarnya ada di puncak gunung Beizhou.
" tapi kita sudah sampai dekat restoran dan Yue yue tampaknya sudah bangun " Luo Caier menatap kaca yang ada di atas mobil dan melihat putrinya terbangun .
" baiklah, saya harap tidak ada yang menjadi masalah " ujar Han Jiang .
Mobil kemudian berhenti tepat di samping bangunan tingkat empat dan memiliki arsitektur khas Tiongkok kuno yang sebagian besar di Dominasi warna merah .
Lampu lampu lampion bergelantungan di depan rumah tradisional Tiongkok itu dan menjadi satu satunya yang memiliki nuansa seperti itu .
" Caier aku akan tetap mengenakan topeng ini dan katakan pada orang lain bahwa aku adalah pengawal pribadimu ,juga aku tidak akan berbicara selain dengan dirimu dan putri kita " ucap Han Jiang sebelum turun dari mobil .
" kenapa, apakah kakak Jiang malu dengan penampilanku yang sudah tua ini " Luo Caier tampak sedih, wajahnya yang cantik dewasa murung.
Han Jiang segera memegang kedua telapak tangan halus milik wanita cantik di sampingnya dan menatap seraya berkata " bukan begitu ,kamu tetap cantik di hatiku ,dan tidak akan tua , aku mengatakan hal ini karena ingin melihat siapa yang berani mengganggu istriku yang cantik ini " ucapnya tersenyum lebar.
" huh siapa istrimu .!" Wajah Luo Caier memerah .
" mama apa sudah sampai ?" Han Xiaoyue mengusap matanya dan merasakan bahwa mobil sudah berhenti.
" iya sayang ,kamu sudah bangun ?" Luo Caier tersenyum lembut dan mengangkat putrinya yang sudah berusia sembilan tahun lebih itu.
" umhh mama ,ayo segera keluar nanti restorannya mau tutup " ujar Han Xiaoyue dengan wajah serius.
" tenang sayang, kita semua tidak akan kehabisan makanan " kata Luo Caier tersenyum tipis.
Segera Han Xiaoyue keluar dari dalam mobil dan melihat bahwa Han Jiang masih mengenakan topeng rubah putih " papa kenapa papa masih pakai topeng itu? "
" umhh ini untuk menutupi wajah ayah..."
Han Xiaoyue cemberut " papa tidak asik ,buka saja papa ,kan sebelumnya papa sudah janji akan menuruti perkataan Yue Yue " ucapnya dengan mata berkaca kaca.
" baiklah papa tidak akan memakai topeng lagi " Han Jiang menyimpan topeng rubahnya di dalam cincin penyimpanan.
Setelah kesepakatan itu ,satu keluarga lengkap itu keluar dengan sensasi baru dan orang orang disekelilingnya sangat kagum atas ketampanan wajah Han Jiang.
Luo Caier merasa bahwa keinginan putrinya bisa menyebabkan krisis hubungan ,ia segera merangkul lengan kekar Han Jiang dan menatap semua wanita yang memandang Han Jiang dengan tatapan penuh tantangan.
" istriku kamu cemburu ya " Han Jiang berbisik di telinga putih Luo Caier.
Luo Caier hanya cemberut tidak membalas ucapan pria yang ada di sampingnya.
" oke oke jangan begitu ,lihat putri kita sudah sampai di dalam " Han Jiang berjalan dengan santai dan melihat suasana interior ruangan yang sangat megah dan klasik.
" ternyata seperti rumah lelang, lantai pertama tembus sampai lantai empat dan juga banyak ruangan ruangan kecil " gumamnya memandang kagum ke arah sekelilingnya.
Sampai di sebuah meja yang menghadap ke arah jalan ,keduanya duduk dan menunggu pelayan datang membawa makanan.
Han Jiang melihat bahwa menu makanan yang ada di restoran Xingceng cukup lengkap dan ada nuansa modern serta masakan Barat, tapi menu utama dari restoran Xingcheng tersebut adalah bebek mandarin dari kota Peking dan itu sudah terkenal hingga sepanjang pantai utara ke selatan Tiongkok.
Tak lama kemudian makanan datang dan Han Xiaoyue yang sudah menunggu makanan tiba langsung mengambil piring serta nasi ,lalu memberikannya kepada Han Jiang.
" papa ,ini bakti putrimu..." ujarnya meletakan piring berisi nasi serta lauk pauk ( macam macam jenis daging dan sayuran).
Lalu sang putri juga memberikan nasi kepada Luo Caier, mamanya yang sudah menjaga serta merawatnya.
" ayo papa ,mama kita makan !"
Han Jiang merasakan hatinya berbunga bunga melihat sikap dan perilaku putrinya yang sangat baik pada dirinya dan juga ibunya.
Satu keluarga itu makan dengan lahap ,dan hanya berselang lima menit ,semua hidangan telah habis di makan dan semuanya sangat puas.
" mama ,besok kesini lagi ya ,Yue yue sangat suka...!"
" tentu ,"
" papa juga ikut !"
" selalu , " Han Jiang mengusap rambut kepala putrinya dengan penuh perasaan ,ia kemudian mengambil sesuatu dari balik bajunya dan sepasang gaun anak kecil khusus wanita terlihat indah dan bagus .
" ini hadiah dari papa "
Mata Han Xiaoyue terlihat berbinar dan menerima gaun yang diberikan Han Jiang.
" bagaimana putriku kamu apa suka ?"
" aku suka ayah ,dan juga tampaknya kainnya sangat halus dan lembut.." kata Han Xiaoyue berbicara nyaring.
Han Xiaoyue menoleh ke arah ibunya dengan tatapan menggoda" mama aku dapat hadiah dari papa, mama tidak mendapatkannya " ujarnya tertawa.
Luo Caier terdiam ,ia tidak habis fikir dengan anaknya yang nakal dan lucu itu ,matanya menatap ke arah Han Jiang dengan tatapan penuh arti.
" baiklah Caier, kamu punya bagian juga !"