NovelToon NovelToon
KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Preman / Mafia
Popularitas:382
Nilai: 5
Nama Author: ilwa nuryansyah

menceritakan tentang seorang murid pindahan yang bernama Kim hyun yang pindah ke sekolah barunya yang bernama sekolah SMA CSB (CENTRAL SPORT BUSAN), awalnya kehidupannya lancar namun tampaknya dia tidak terlalu mengetahui tentang sisi gelap sekolah ini beserta kota ini maka dari itu kim Hyun mau tak mau harus mencari tahu tentang sisi gelap sekolah ini dan kota ini agar dirinya bisa menjalani kehidupan yang normal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilwa nuryansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 17

Ruangan gimnasium Kelas 2-C kini kosong, diserahkan kepada Kim Hyun untuk dibersihkan sebagai hukumannya. Min-ho sudah menyerah membujuknya untuk diizinkan membantu dan akhirnya pergi.

Hyun memulai pekerjaannya. Dia meluruskan meja-meja pingpong, mengumpulkan bola-bola yang tersebar di lantai, dan mengembalikannya ke keranjang. Setelah itu, dia meraih sapu pel lantai panjang yang biasa digunakan di fasilitas olahraga.

Hyun memulai pekerjaannya dengan ceria. Dia menyalakan musik di ponselnya dan meletakkannya di sudut. Lantai yang kotor dan lengket bukanlah masalah baginya.

Ia mulai menggeser sapu pel, gerakan tangannya sinkron dengan lagu yang diputar: "Way Back Home"dari Shaun.

Hyun bersenandung dan kemudian bernyanyi keras, suaranya dipenuhi energi dan kebahagiaan yang kontras dengan kekerasan yang selalu mengelilinginya di CSB.

> *"...Baby I'm on my way back home, I'm waiting for you to come...*"

>

> "...*Mengapa aku merasa sendirian? Mungkin karena hatiku masih menunggu jalan untuk kembali. Kembali ke tempat yang damai...*"

Bagi Kim Hyun, menyanyikan lagu itu adalah momen pelarian. Pelarian dari apartemennya yang sepi, dari sekolah yang penuh amarah, dan dari identitasnya yang brutal. Sapu pel di tangannya terasa ringan, seperti tongkat, dan ia melangkah dengan ritme, merasa damai untuk pertama kalinya hari itu.

\*\*GAK!\*\*

Suara hentakan langkah yang berat tiba-tiba memotong nyanyian ceria Hyun.

Suara Dingin: "Suaramu bagus. Tapi sayangnya, kau tidak beruntung hari ini."

Kim Hyun seketika berhenti menyanyi. Ia berbalik, memegang sapu pel di tangannya.

Di pintu gimnasium berdiri \*\*Lee Gyu-won\*\* (198 cm), ahli Judo Kelas 1-B. Ia mengenakan kaos hitam polos dan celana olahraga, menunjukkan fisik yang besar dan berotot. Matanya menyala dengan amarah yang tersulut sejak pagi.

Hyun: (Menghela napas panjang) "Lee Gyu-won-ssi? Sekarang bukan waktunya. Aku sibuk. Kau boleh pergi."

Hyun berbicara dengan acuh tak acuh Baginya, perkelahian ini tidak punya tujuan. Ia menghajar Kang Min-soo karena Min-soo melanggar batas kemanusiaan. Menghajar Gyu-won sekarang hanyalah perkelahian sia-sia yang didorong oleh harga diri remaja.

Jawaban Kim Hyun yang santai dan meremehkan itu adalah penghinaan terakhir bagi Gyu-won.

Gyu-won: (Wajahnya memerah) "Kau bilang aku boleh pergi?! Kau menghinaku?! Kau akan membayar untuk tadi pagi, Kakak Kelas!"

Gyu-won meledak, berlari ke arah Hyun. Dia mengayunkan tinju kanannya yang besar dan kuat, mengincar bagian belakang kepala Hyun dari samping—serangan buta dan brutal.

Tinju besar itu meluncur cepat di udara. Pada saat-saat terakhir, tanpa perlu melihat, Hyun memiringkan kepalanya ke kanan dengan tenang. Tinju Gyu-won hanya menghasilkan desiran angin dingin.

Gyu-won terkejut. "Dia menghindar tanpa melihat!"

Keterkejutan Gyu-won adalah celah emas bagi Hyun.

Hyun menggunakan ujung gagang kayu sapu pel yang dia pegang dan menusukkannya secara cepat dan terfokus ke dada Gyu-won.

Pukulan terfokus dari gagang kayu itu tepat mengenai tulang dada. Meskipun Gyu-won berotot, titik serangan yang kecil dan keras itu memberikan rasa sakit yang tajam dan tak terduga.

Gyu-won terbatuk, mundur, dan ambruk berlutut satu kaki, memegangi dadanya.

Gyu-won pulih dari rasa sakit itu dengan cepat, digantikan oleh amarah yang membara. Dia adalah petarung Judo; dia tidak bertarung dengan tinju, dia bertarung dengan **cengkeraman** dan **bantingan**!

**Gyu-won** berteriak dan melakukan *Tackle* penuh, berlari ke arah Hyun.

Hyun tahu bahwa satu-satunya cara mengalahkan Judo adalah dengan menjaga jarak. Ia bergerak cepat ke samping. Namun, Gyu-won, meskipun besar, sangat cepat.

Sebelum Hyun bisa menghindar sepenuhnya, **tangan besar Gyu-won mencengkeram erat jaket olahraga Hyun**.

**CRAK!** Cengkeraman Gyu-won adalah besi murni.

Hyun mencoba bereaksi, tetapi sudah terlambat. Gyu-won menggunakan momentumnya dan teknik Judo yang sempurna.

**Gyu-won:** (Berteriak) "**IPPON SEOI NAGE!**" (Bantingan Bahu Satu Tangan)

Gyu-won menarik Hyun, memutar, dan **membantingnya keras ke lantai gimnasium**.

**DHUARRR!**

Suara bantingan itu menggema di ruangan kosong. Hyun merasakan rasa sakit yang luar biasa di punggungnya. Sebelum ia sempat bernapas, Gyu-won yang dominan itu segera mencengkeram kerah Hyun lagi.

**Gyu-won:** "Kau tidak akan pernah lari dariku!"

**Gyu-won** mengangkat Hyun lagi, kali ini membantingnya ke arah yang berlawanan, dengan punggung dan wajah Hyun yang mendarat di lantai keras.

**DHUARR! BLAK!**

Hyun merasakan **rasa sakit menusuk di hidungnya**. Tangannya otomatis menyentuh wajahnya. **Darah** mengalir dari hidung Hyun. Tulang hidungnya terasa patah.

Gyu-won tidak memberinya kesempatan. Dia bersiap untuk bantingan ketiga yang mematikan.

Saat Gyu-won mengangkatnya, Hyun tahu ini adalah kesempatan terakhir. Ia merangkul kepala Gyu-won, menendang ke atas, dan melayangkan tumit sepatunya dengan keras ke mata Gyu-won yang terbuka.

**WHAM!**

Serangan tak terduga itu tepat sasaran. Gyu-won menjerit kesakitan, refleks cengkeramannya mengendur. Hyun berhasil melepaskan diri dan berguling menjauh, menjaga jarak.

Gyu-won berpegangan pada mata kirinya, berlutut, wajahnya dipenuhi rasa sakit. Namun, dia segera berdiri.

**Gyu-won: "KAU CURANG! KAU MENYERANG MATA!"

Hyun: (Mengelap darah dari hidungnya, matanya menjadi dingin dan fokus) "Di jalanan, tidak ada aturan. Aku sudah bilang, jangan ganggu aku. Kau yang memulainya."

Hyun kini telah kehilangan kesabarannya. Tubuhnya sakit. Hidungnya berdarah. Dia mengangguk pada dirinya sendiri, mengunci fokus CQC-nya.

Hyun:"Baiklah. Sekarang giliran aku."

Hyun maju. Gyu-won melepaskan tangan dari matanya, siap bertarung. Gyu-won maju untuk mencengkeram, tetapi kini Hyun tidak memberinya kesempatan.

Hyun melayangkan serangkaian pukulan cepat dan terfokus (Focus Striking)CQC ke dada Gyu-won, tepat di tempat yang ia tusuk dengan sapu tadi.

**BUK! BUK! BUK!**

Setiap serangan ditujukan untuk memperparah rasa sakit yang sudah ada. Gyu-won mundur dua langkah, kesulitan bernapas. Tubuhnya menegang. CQC yang ditujukan pada pusat saraf dan titik lunak membuat sistem pertahanan Gyu-won lumpuh.

Gyu-won memaksakan diri maju, mencoba meraih bahu Hyun, tetapi cengkeramannya meleset.

Hyun bergerak di luar jangkauan Judo dan melepaskan Tendangan Samping Rendah yang mengenai lutut Gyu-won, merusak stabilitas Judo yang sangat dia andalkan.

Bersambung..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!