NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Kapten

Jerat Cinta Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Menikahi tentara
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: keipouloe

Jhonatan Wijaya, seorang Kapten TNI yang dikenal kaku dan dingin, menyimpan rahasia tentang cinta pandangan pertamanya. Sembilan tahun lalu, ia bertemu dengan seorang gadis di sebuah acara Akmil dan langsung jatuh cinta, namun kehilangan jejaknya. Pencariannya selama bertahun-tahun sia-sia, dan ia pasrah.

Hidup Jhonatan kembali bergejolak saat ia bertemu kembali dengan gadis itu di rumah sahabatnya, Alvino Alfarisi, di sebuah batalyon di Jakarta. Gadis itu adalah Aresa, sepupu Alvino, seorang ahli telemetri dengan bayaran puluhan miliar yang kini ingin membangun bisnis kafe. Aresa, yang sama sekali tidak mengenal Jhonatan, terkejut dengan tatapan intensnya dan berusaha menghindar.

Jhonatan, yang telah menemukan takdirnya, tidak menyerah. Ia menggunakan dalih bisnis kafe untuk mendekati Aresa. Ketegangan memuncak saat mereka bertemu kembali. Aresa yang profesional dan dingin, berhadapan dengan Jhonatan yang tenang namun penuh dominasi. Dan kisah mereka berlanjut secara tak terduga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon keipouloe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Di Apartemen Vero, malam itu terasa sunyi. Aresa yang sudah tidur beberapa jam, terbangun karena merasa tubuhnya sudah jauh lebih bugar. Ia keluar dari kamar dan mendapati Arian dan Vero masih terjaga, duduk di ruang tamu sambil membahas pekerjaan dengan laptop terbuka.

"Mas Arian? Vero? Kalian belum tidur?" tanya Aresa, sambil berjalan ke dapur. Ia membuka kulkas, berniat mencari camilan ringan atau keripik. Namun, isi kulkas Vero hanya ada buah-buahan segar dan yogurt.

Aresa mendengus. "Vero memang selalu hidup sehat," keluhnya sendiri. Ia akhirnya mengambil beberapa potong buah dan membawanya ke depan TV, ia mulai menikmati buah tersebut sambil menonton film.

Arian yang duduk di sebelahnya, raut wajahnya serius. "Res. Ada hal penting yang harus kamu tahu. Profil publik kamu, sekarang sudah Mas ubah total."

Aresa terkejut. "Maksudnya? Namaku sekarang bukan Aresa Alfarisi lagi gitu?"

"Bukan. Sekarang namamu hanya Aresa A.F., kamu cuma seorang freelancer desain grafis lulusan D3 yang bekerja di kantor kecil," jelas Arian. "Mas sengaja melakukan ini demi keselamatanmu. Ada orang yang melacak mu. Orang itu akan bertindak berdasarkan profil palsu yang kita buat ini."

Vero menimpali, "Itu adalah perangkap, Res. Kita buat mereka mengira kamu wanita biasa yang lemah dan mudah diintimidasi. Jadi, kalau ada serangan, kita sudah tahu dari mana datangnya."

"Maksud kalian, jadi aku harus berpura-pura jadi desainer yang lemah sehingga mudah di pecat gitu mas?" Aresa mengerucutkan bibir, tetapi matanya mulai menunjukkan semangat untuk bermain peran.

"Iya seperti itu dek," senyum Arian. Panggilan adek yang keluar dari mulut Arian membuat ia senang, tandanya sang kakak sudah tidak marah lagi.

Arian melanjutkan pembicaraannya lagi, kata-katanya sangat dalam dan penuh tekanan "Jadi jangan pernah kamu tunjukkan diri kamu yang sebenarnya. Sekarang kamu harus benar-benar jadi 'wanita biasa' yang mereka kira."

****

Di kliniknya yang mewah, Dokter Sella tampak sangat puas. Orang suruhannya telah berhasil mendapatkan data dan rekaman CCTV saat Aresa keluar dari rumah sakit.

"Jadi, ini wanita yang membuat Kapten Jhonatan menolak ku?" gumam Sella, menatap foto Aresa di layar tabletnya.

Pria suruhan Sella berdiri di depannya. "Benar, Dokter Sella. Data publik yang kami dapatkan juga sudah jelas. Wanita itu bernama Aresa A.F., seorang wanita biasa, bekerja sebagai freelancer desain grafis di sebuah kantor kecil, dan hanya lulusan D3. Informasi paling mencolok, ia adalah anak tunggal seorang petani di desa."

Sella tertawa, suaranya tajam dan dipenuhi ejekan. Tawa yang menunjukkan arogansi statusnya. "Sangat menyedihkan! Aku bahkan tidak perlu bersusah payah. Jhonatan menolak ku demi wanita yang bahkan statusnya tidak mencapai debu sepatu keluarganya! Wanita ini akan ku hancurkan dengan satu sentuhan."

Ambisinya membakar. Ia harus membuktikan pada Jhonatan bahwa pilihannya adalah sebuah aib. "Dengarkan baik-baik. Aku mau kamu segera cari celah untuk mengganggu pekerjaannya. Cari tahu semua klien dan agensi tempat dia bekerja," perintah Sella. "Aku ingin dia sadar, dia tidak punya hak untuk menghalangi jalanku. Aku akan buat dia tidak punya apa-apa."

Ia menoleh pada pria suruhannya. "Aku mau kamu awasi gerak-geriknya. Dia pasti tidak punya banyak uang. Aku akan buat dia sadar, bahwa hidupnya akan hancur jika mendekati Jhonatan."

****

Keesokan harinya 

Sella mulai bertindak. Ia menyuruh orang suruhannya mencari celah untuk mengganggu kinerja Aresa. Sella merasa beruntung. Karena Aresa hanya seorang freelancer desain grafis, targetnya sangat rapuh.

Melalui koneksi di dunia digital, Sella berhasil melakukan sabotase halus. Mereka menyebarkan ulasan buruk secara anonim ke agensi-agensi yang sering menggunakan jasa Aresa. Dalam waktu singkat, beberapa proyek Aresa mulai dibatalkan dengan alasan kualitas yang menurun dan etos kerja yang dipertanyakan.

Sella sangat senang. Ia berhasil merecoki pekerjaan Aresa tanpa harus bertemu langsung. Wanita kampungan dan rendahan memang mudah dihancurkan, pikir Sella penuh kemenangan.

****

Sementara itu di kantornya, Arian tersenyum senang sambil menatap layar komputernya. Ia baru saja mendapat laporan dari Azzam mengenai pembatalan beberapa proyek Aresa.

"Lihat, Zam," kata Arian pada Azzam yang duduk di depannya. "Sella sudah masuk perangkap. Dia benar-benar mengira Aresa adalah desainer yang lemah."

Azzam tersenyum tipis. "Sangat mulus, Yan. Dia bahkan tidak mencurigai bahwa profil itu keluar dari sistem kita. Dia sudah termakan umpan mu."

"Tentu saja. Orang yang terlalu percaya pada statusnya sendiri pasti meremehkan orang lain," ujar Arian, menyandarkan punggungnya di kursi. "Sekarang, kita mulai permainan ini. Kita biarkan dia menyerang Aresa lebih jauh, sampai dia keluar dari persembunyiannya."

Azzam mengangguk. "Rencana selanjutnya, kita akan mulai mengawasi semua pergerakan Sella. Kita tunjukkan padanya bahwa ia berhadapan dengan lawan yang jauh lebih tangguh dari yang ia bayangkan."

****

Dokter Sella tidak membuang waktu. Kemenangan atas pekerjaan Aresa adalah senjata pamungkasnya. Ia harus segera memanfaatkan momentum ini untuk mendiskreditkan Aresa di hadapan keluarga Kapten Jhonatan.

Sore itu, Sella menghubungi Jessica, kakak Jhonatan. Ia meminta Jessica untuk mengatur pertemuan mendesak dengan orang tua Jhonatan, karena ada sesuatu yang sangat penting.

Sore itu, Sella duduk di ruang tamu orang tua Jhonatan. Di sana sudah ada Jessica. Sella berpura-pura sangat khawatir.

"Saya minta maaf, Tante dan Om," ujar Sella, nadanya terdengar prihatin. "Saya merasa tidak tenang karena Jhonatan menolak perjodohan kita dengan alasan yang tidak jelas. Setelah saya selidiki, ada hal yang sangat mengkhawatirkan."

Ibu Jhonatan langsung cemas. "Hal mengkhawatirkan apa, Sella?"

Sella menarik napas dramatis. "Saya tahu, Jhonatan mungkin punya pasangan rahasia. Tapi saya tidak bisa diam. Saya menemukan wanita yang Jhonatan sembunyikan itu, dan... ini datanya."

Sella mengeluarkan dokumen yang berisi data palsu Aresa yang dibuat Arian:

Aresa A.F. Lulusan D3 swasta. 

Pekerjaan:  Freelancer Desain grafis. 

Latar Belakang: Anak seorang petani.

Sella meletakkan dokumen itu di meja, mendorongnya ke hadapan kedua orang tua Jhonatan. "Ini data wanita kapten Jhonatan Om, Tante."

Ayah Jhonatan membaca dokumen itu. Wajahnya langsung memerah karena marah besar. Ibu Jhonatan menutup mulutnya, tampak sangat terkejut dan kecewa.

"Freelancer? Anak petani? Jhonatan sudah gila!" teriak Ayah Jhonatan, tak percaya.

Ibu Jhonatan yang sangat peduli dengan status, menggelengkan kepala. "Pasangan perwira militer itu paling minimal perawat atau bidan, yang punya pekerjaan terhormat. Tapi yang paling bagus, ya jelas seorang dokter seperti kamu, Sella, yang punya masa depan terjamin.!"

Sella merasa sangat senang. Semua berjalan sesuai rencana. "Saya hanya ingin yang terbaik untuk Jhonatan, Tante," katanya dengan nada lembut.

Ayah Jhonatan berdiri, emosinya sudah di ubun-ubun. Ia mengambil ponselnya. "Ini tidak bisa dibiarkan! Kita selesaikan sekarang juga.!"

Ayah Jhonatan segera menelpon putranya.

1
Embhul82
💪 semangat 👍
Embhul82
menarik Thor
yu kak saling sapa mampir beri dukungN ke karyaku juga
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor moga konfliknya nggak trlalu berat
rokhatii: hehe tunggu aja kak🤭. konfliknya santai kok
total 1 replies
aisssssss
💪
aisssssss
👍
rokhatii
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!