Yuan Sheng, kultivator terkuat yang pernah ada, bosan dengan puncak kesuksesan yang hampa. Tak ada tantangan, tak ada saingan. Kehidupannya yang abadi terasa seperti penjara emas. Maka, ia memilih jalan yang tak terduga: reinkarnasi, bukan ke dunia kultivasi yang familiar, melainkan ke Bumi, dunia modern yang penuh misteri dan tantangan tak terduga! Saksikan petualangan epik Yuan Sheng saat ia memulai perjalanan baru, menukar pedang dan jubahnya dengan teknologi dan dinamika kehidupan manusia. Mampukah ia menaklukkan dunia yang sama sekali berbeda ini? Kejutan demi kejutan menanti dalam kisah penuh aksi, intrik, dan transformasi luar biasa ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wibuu Sejatii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2.6 : Acara Lelang di mulai
Jam sepuluh lewat beberapa menit, Wu Yuan bersama mobil Tabib Lo Jing telah sampai di Klinik Bintang. Lo Nie dan Tabib Lo Jing sudah menunggu di depan pintu. Wu Yuan tersenyum saat turun dari mobil; ia merasa tenang karena keluarganya sudah memegang jimat buatannya.
“Selamat siang Guru, mari masuk Guru, kita makan siang terlebih dahulu, tadi Nie’er telah membuatkan hidangan makan siang, setelah makan baru kita berangkat, bagaimana menurut Guru?”
“Itu benar Tuan Muda, aku telah membuatkan hidangan makan siang kita, semoga Tuan Muda mau makan hidangan buatan ku.”
“Selamat siang Tabib Lo Jing dan Nona Lo Nie, terserah Tabib Lo Jing saja, karena telah dibuatkan makan siang, lebih baik kita makan terlebih dahulu.”
“Baiklah… Mari silahkan masuk Guru.”
Ketiganya makan siang di rumah Tabib Lo Jing. Setelah selesai makan, pukul sebelas kurang, mereka langsung menuju mobil yang menunggu di depan. Mobil langsung menuju bandara. Perjalanan lancar, dan pukul dua belas kurang, mereka sampai di bandara. Mereka check in dan naik pesawat. Setelah dua jam, pesawat sampai di ibukota provinsi. Orang-orang dari Rumah Lelang Lautan Emas sudah menunggu di bandara.
Wu Yuan, yang tidak pernah ke kota besar, tampak seperti orang udik desa, selalu melihat kanan dan kiri dengan antusias. Tabib Lo Jing dan Lo Nie menatapnya heran.
Lelang akan diadakan jam tiga sore, dan selesai jam enam sore. Setengah jam kemudian, mereka sampai di gedung lelang dan disambut langsung oleh Presiden Direktur Rumah Lelang, Fon Sualin.
“Selamat datang Nona Lo Nie dan Tabib Lo Jing, kalau boleh tahu, siapakah pemuda ini?”
Presiden Fon Sualin awalnya tidak memperhatikan Wu Yuan karena pakaiannya yang sangat murahan. Namun, karena menghormati dua tamu yang melelang pil yang paling dicari, ia terpaksa bertanya.
“Presiden Direktur Fon Sualin, perkenalkanlah, ini adalah Wu Yuan, dan dialah penemu dan pembuat pil Esensi Penempaan Fisik.”
“Apaaa….!!!” Presiden Fon Sualin menatap Wu Yuan dari atas ke bawah, seakan tidak percaya. Ia bertanya lagi, kali ini dengan sangat sopan, untuk memastikan pendengarannya.
“Tuan Muda, apakah benar apa yang Tabib Lo Jing katakan?”
Wu Yuan mengangguk dan berkata, “Itu benar, tapi aku harap Presiden Direktur Fon Sualin bisa merahasiakannya, aku tidak mau menjadi incaran kekuatan besar lainnya.”
“Ehh… Oh… Baiklah… Baiklah Tuan Muda, kalau boleh saya tahu, siapakah nama Tuan Muda?”
Presiden Fon Sualin sangat menghargai Wu Yuan dan bertekad untuk memiliki hubungan yang baik dengannya.
“Aku bernama Wu Yuan berasal dari Kota Fongkai, sama dengan Tabib Lo Jing dan Nona Lo Nie.”
“Oh… Ya… Mari mari silahkan masuk, biar saya yang mengantarkan ketiga tamu terhormat saya ke kamar VIP rumah lelang kami.”
Ketiganya dibawa naik ke lantai atas. Terdapat dua belas kamar VIP di sana. Dikabarkan, banyak bos besar dari berbagai ibukota provinsi, bahkan dari ibukota kerajaan, yang ikut meramaikan pelelangan ini karena pil Esensi Penempaan Fisik, meskipun pil tingkat rendah, hampir punah.
Gedung lelang sangat luas, bagaikan stadion mini, dengan pentas di tengah yang dikelilingi bangku-bangku. Di atas pentas, mengelilinginya dari atas, adalah kamar-kamar VIP. Semua kamar VIP dilengkapi dengan pengamanan ekstra, kaca gelap, dan anti peluru. Di belakang pentas terdapat lorong untuk staf keluar masuk membawa barang lelang.
Pukul dua lewat empat puluh menit. Dua puluh menit lagi pelelangan akan dimulai. Bangku-bangku di bawah sudah penuh. Jumlah peserta lelang diperkirakan tidak kurang dari seribu orang.
Presiden Fon Sualin sangat senang. Ia telah membuat persiapan matang, menyewa penjaga keamanan dari berbagai sekte tersembunyi yang kuat, karena pil Esensi Penempaan Fisik yang legendaris.
Wu Yuan merasakan fluktuasi energi dari banyak orang kuat dan sangat terkejut.
Wu Yuan tidak tahu peserta lelang antusias karena pilnya, namun Tabib Lo Jing dan Lo Nie mengetahuinya dari berbagai media online. Mereka mengetahui bahwa tiket masuk gedung lelang mencapai seribu Yuan, dan untuk kamar VIP lima ribu Yuan. Biasanya, tarif tiket masuk hanya sekitar lima puluh hingga seratus Yuan saja.
Wu Yuan sangat tegang karena hari ini ia akan menjadi orang kaya.
Namun, setelah memasuki ruang VIP, Wu Yuan lupa dengan rencana awalnya, melihat-lihat ruangan tersebut hingga membuat Presiden Direktur mengerutkan dahi. Namun, karena Wu Yuan adalah pembuat pil Esensi Penempaan Fisik, Presiden Direktur tidak berani merendahkannya.
Tepat jam tiga, seorang wanita seksi staf rumah lelang keluar dari lorong sambil memegang microphone.
“Selamat sore… Sekarang kita akan memulai acara lelang… Untuk barang lelang di tahap pertama…”
Seorang wanita mendorong kereta dorong dengan nampan yang ditutupi kain hitam. Kain hitam dibuka, memperlihatkan sebuah piring dengan gambar hewan Naga berwarna biru.
“Ini adalah Piring Kaisar Qing, piring ini berguna untuk menetralisir racun yang terdapat di dalam makanan, harga awal lelang adalah delapan puluh ribu Yuan.”
Perang menaikkan harga tidak terhindarkan. Wu Yuan tertarik karena merasakan fluktuasi energi dari piring tersebut.
“Hmmm…. Piring yang sangat bagus, piring itu menyimpan energi spiritual yang cukup lumayan.”
Perang harga hanya dalam beberapa menit sudah mencapai seratus lima puluh ribu yuan, dan akhirnya berhenti di dua ratus ribu Yuan.
Lelang kedua dan ketiga tidak menarik perhatian Wu Yuan. Tapi di lelang kesepuluh, keluar sebuah jimat yang membuat Wu Yuan terkejut. Jimat itu bernama Jimat Perlindungan, yang mampu melindungi pemegang jimat dari segala mara bahaya sebanyak satu kali. Para bos besar berebutan untuk membelinya. Harga lelang sampai lebih dari seratus ribu Yuan. Wu Yuan menggelengkan kepala. Bahkan Tabib Lo Jing ikut meramikan penawaran. Wu Yuan kaget dan bertanya.
“Tabib Lo Jing, untuk apa kamu membeli jimat sampah itu?”
“Apa… Guru, mengapa kamu mengatakan itu adalah jimat sampah? Jimat itu dibuat oleh seorang master pembuat jimat yang sudah terkenal, yaitu Master Tang Lung, jimat buatan Master Tang Lung terkenal sangat hebat dan terjamin.”
“Ohh… Tapi itu hanya jimat satu kali pakai, setelah itu sudah tidak akan berguna lagi, aku mampu membuatkanmu jimat untuk tiga kali pakai, dan memiliki kekuatan yang bahkan jauh lebih baik dalam perlindungan.”
“Apaaa…. Guru… apakah kamu bercanda?”
“Tuan Muda, kamu jangan main-main dengan pembuatan jimat, dalam membuat jimat, tidak sembarang orang yang bisa membuatnya, hanya master-master pembuatan jimatlah yang mampu membuat jimat.”
Wu Yuan menggelengkan kepala dan tersenyum mengejek. Dia mengeluarkan jimat yang ditukarkannya dari Ayahnya yang telah terpakai satu kali.
“Tabib Lo Jing, Nona Lo Nie, lihatlah ini, ini adalah Jimat Perlindungan dua kali pakai, apakah kamu mau mencobanya?”
Tabib Lo Jing dan cucunya menatap jimat tersebut yang terbuat dari kertas buku tulis. Tabib Lo Jing menyeringai.
“Guru… Kamu jangan bercanda, kertas ini bahkan bukan kertas untuk pembuatan jimat, bagaimana ini bisa berfungsi?”
Wu Yuan mengambil pisau buah dan langsung menikam Tabib Lo Jing.
“Wess…”
“Weeenngg….!!”
“Bruagh….!!!”
Wu Yuan terpental karena jimat pemberiannya bersinar dan menerbangkannya. Tabib Lo Jing ketakutan, Lo Nie hampir menjerit.
“Guru… ini… Jimat ini berfungsi…”
“Huh… Gara-gara kamu tidak percaya dengan jimatku, terpaksa aku membuktikannya, hingga membuatku terpental seperti ini, untung saja aku telah bersiap-siap menangkis serangan dari jimat, kalau tidak, mungkin aku telah tergeletak dan pingsan.”
“Jangan terlalu mengharap kekuatan jimat, memang jimat itu bisa melindungi sekali lagi, namun kita jangan terlalu berharap.”
“Eh… Baiklah Guru, tapi bolehkah aku menyimpan jimat ini?”
“Jimat itu tinggal satu kali lagi pemakaiannya, dan sudah tidak terlalu bagus, nanti di Kota Fongkai, kamu siapkan saja kertas Hu dan darah Ayam hitam atau darah anjing hitam, aku akan membuatkan jimat yang lebih canggih lagi untukmu dan Nona Lo Nie.”
“Guru… Ap… Apakah benar kata-katamu?”
“Itu benar, sekarang kita lihat dan ikuti acara pelelangan ini saja terlebih dahulu.”
Acara lelang masih berlanjut, hingga sesi pertama pelelangan berhenti untuk istirahat selama lima belas menit. Pil Esensi Penempaan Fisik belum keluar karena itu barang lelang utama.
Presiden Direktur Fon Sualin mendatangi kamar VIP Wu Yuan, Tabib Lo Jing, dan Lo Nie.
“Selamat sore Tuan Muda Wu Yuan, Tabib Lo Jing dan Nona Lo Nie, apakah ada yang kurang dengan pelayanan kami? Apakah makanannya cukup?”
Presiden Fon Sualin berusaha menjilat Wu Yuan. Tabib Lo Jing mengucapkan terimakasih. Presiden Fon Sualin melihat jimat di tangan Tabib Lo Jing.
“Tabib Lo Jing, apakah itu jimat yang ada di tanganmu? Kenapa bahannya menggunakan kertas biasa? Kalau boleh tahu, apakah kegunaan jimat itu.”
Tabib Lo Jing sedikit gugup sambil memegang jimat, melirik Wu Yuan.
“Ini… Yah… Ini adalah jimat pertahanan atau bisa dikatakan jimat perlindungan, jimat ini dibuat oleh guruku, Wu Yuan.”
“Apa….!! Tu… Tuan Muda Wu Yuan…!! Apakah kamu benar-benar juga seorang master pembuat jimat?”
Wu Yuan menjawab dengan santai, “Itu benar, aku hanya membuatnya pada waktu senggang untuk diriku sendiri, kebetulan tadi aku melihat Tabib Lo Jing menginginkan jimat yang dilelang, jadi aku memberikan jimat yang kubuat dengan kertas buku tulisku.”
Fon Sualin sangat terkejut.
“Monster macam apa yang saat ini kuhadapi? Seorang pemuda yang berumur tidak lebih dari dua puluh tahun, namun memiliki pencapaian yang sangat tinggi terhadap pil dan jimat.”
Fon Sualin berencana akan mengundang Wu Yuan untuk membuatkan jimat di depannya setelah pelelangan ini selesai.
“Haisss..... Tuan Muda Wu Yuan… Anda sungguh-sungguh sangat berbakat, aku yakin pencapaian Anda di masa depan akan sangat mengerikan.”
“Ah… Presiden Direktur Fon Sualin terlalu memuji ku, aku hanyalah seorang pemuda biasa saja, jangan terlalu memandang tinggi diriku.”
“Baiklah kalau begitu, Tuan Muda Wu Yuan, Tabib Lo Jing dan Nona Lo Nie, aku permisi dulu, karena acara pelelangan akan segera dimulai.”
Acara lelang dilanjutkan. Barang lelang pertama di season kedua adalah pil Esensi Penempaan Fisik buatan Wu Yuan. Pembawa acara, seorang wanita cantik dan seksi, keluar dari lorong dan berkata dengan bersemangat.
“Para peserta lelang yang kami hormati, untuk season kedua ini, barang lelang pertama kami adalah pil Esensi Penempaan Fisik.”
Salah satu staf rumah lelang membawakan nampan berisi satu buah botol giok kecil yang berisi satu butir pil Esensi Penempaan Fisik.
Semua peserta lelang sangat bersemangat. Pil Esensi Penempaan Fisik hanya ada di sekte-sekte besar tersembunyi, dan tidak pernah dijual keluar. Namun kali ini, di pelelangan Lautan Emas, pil ini akhirnya dikeluarkan dan dijadikan barang lelang.
“Para tamu yang terhormat, pil ini bukan sembarang pil Esensi Penempaan Fisik, pil ini memiliki kualitas tinggi dengan dua garis keemasan yang melingkarinya, fungsinya adalah dapat membantu seorang praktisi kultivator untuk meningkatkan ranahnya di ranah Penempaan Fisik sebanyak dua tahapan kecil, dan untuk manusia biasa juga akan dapat langsung memasuki jalur kultivasi Penempaan Fisik secara instan.”