Reinkarnasi Kultivator Terkuat

Reinkarnasi Kultivator Terkuat

Bab 1.1 : Awal Kehidupan Yuan Sheng!

Yuan Sheng dan Sianhong yang berada di sebuah dimensi sedang berkasak kusuk ketika Sianhong membuka sebuah pintu reinkarnasi untuk Yuan Sheng.

Keduanya adalah kultivator tanpa tanding di dalam dunia kultivator, karena keduanya telah mencapai batas dari ranah kultivasi.

Sianhong yang merasa kasihan melihat Yuan Sheng, karena setiap harinya hanya bisa berkultivasi, namun tidak akan bisa meningkatkan kultivasinya lagi,

Maka Sianhong menawarkan idenya kepada Yuan Sheng untuk berkultivasi ke Bumi, yaitu sebuah planet dengan kehidupan modernnya.

Namun Yuan Sheng diharuskan dilahirkan kembali sebagai manusia yang berasal dari bumi.

Yuan Sheng juga telah diajak untuk melihat kehidupan di bumi oleh Sianhong, serta Yuan Sheng selama beberapa ratus tahun telah membuat persiapan yang matang untuk mengurangi resiko yang sangat fatal ketika dia dilahirkan di bumi.

Maka itu setelah persiapan matang, Yuan Sheng menemui Sianhong untuk membuka pintu reinkarnasi untuknya, agar bisa dilahirkan ke bumi.

Saat ini Sianhong telah membuka pintu reinkarnasi untuk Yuan Sheng, dan keduanya saat ini sedang kasak kusuk di depan pintu reinkarnasi.

“Yuan Sheng... apakah kamu sudah mempersiapkan mental dan membuat persiapan untuk reinkarnasi ke bumi?”

“Yah... Aku selama beberapa ratus tahun ini telah membuat persiapan yang sangat matang, namun aku juga tidak terlalu yakin apakah aku mampu menempuh kehidupan baru ini, aku juga tidak tahu, tapi ini merupakan tantangan dan di sana terlihat penuh tantangan,

Dengan begitu, kehidupan ku akan penuh dengan warna, tidak seperti sekarang, yang kulihat hanya diri mu dan alam semesta yang luas tanpa ada warnanya lagi.”

“Hehehe.... Baiklah, silahkan kamu masuk ke pintu ini, tapi ingat, resiko akan kamu tanggung sendiri, aku hanya memberi mu pilihan saja, tidak memiliki niat menjerumuskan diri mu.”

“Ya... Aku tahu, baiklah, selamat tinggal, semoga kita dapat bertemu kembali di masa yang akan datang.”

“Wusssshhh.........!!!”

Pintu tersebut langsung dimasuki oleh Yuan Sheng yang ternyata di balik pintu itu seperti jurang tanpa batas.

Yuan Sheng jatuh ke bawah tanpa bisa mengendalikan tubuhnya, semua keahliannya dihilangkan oleh jurang tersebut.

Beberapa saat setelahnya, Yuan Sheng kehilangan kesadarannya.

Sementara itu di sebuah perkampungan di bumi, terdapat sepasang suami istri yang saling mencintai

Saat ini sang istri yang memiliki wajah yang sangat cantik serta sederhana sedang menunggu kelahirannya karena saat ini dia tengah hamil tua.

Wanita muda ini masih berumur sembilan belas tahun bernama Fang Meilan, sedangkan suaminya berumur dua puluh satu tahun bernama Thian Wangai.

Keduanya hidup sangat sederhana, karena memang perkampungannya juga adalah perkampungan terbelakang.

Keduanya baru pindah ke kampung ini beberapa bulan yang lalu, kemudian membangun rumah di tepi hutan di perkampungan yang memang sepi.

Kampung ini tidak masuk dalam peta di google map, karena masih dianggap hutan oleh pemerintah setempat.

Di kampung itu hanya terdapat lima rumah tangga saja, pekerjaan sehari-hari mereka adalah mencari kayu bakar untuk dijual ke kota kabupaten.

Beberapa pemuda bekerja menjadi pemburu, sedangkan Thian Wangai bekerja serabutan, dia hanya memiliki harta berupa motor butut dan rumah sederhana serta istri yang cantik saja.

Kadang dia diundang ke kota kabupaten untuk menjadi sopir, kalau tidak ada pekerjaan lain, dia terkadang akan ikut bersama beberapa pemuda di kampung itu untuk berburu hewan buas.

Pada saat kehamilan istrinya baru berjalan satu bulan lebih, pada malam harinya tiba-tiba dari atas langit turun sebuah cahaya spiritual yang hanya dapat dilihat oleh orang-orang yang memiliki kekuatan spiritual tingkat tinggi jatuh ke rumah Thian Wangai.

Kemudian cahaya spiritual tersebut memasuki perut dari istrinya, tanpa disadari oleh istrinya sendiri, karena pada waktu itu waktu tengah malam, Thian Wangai dan istrinya sedang terlelap.

Yah itu adalah jiwa dari Yuan Sheng yang datang melalui pintu reinkarnasi dan jiwanya dituntun oleh kekuatan tak kasat mata yang penuh keajaiban dan kekuatan untuk memasuki perut dari Fang Meilan.

Kejadian tersebut tidak berdampak apapun di kehidupan Thian Wangai dan istrinya, hingga hari-hari menjelang kelahiranpun semakin dekat.

Hari ini Thian Wangai berniat untuk menunggu istrinya karena akan melahirkan, mereka berdua sangat mesra dan kehidupan keduanya juga penuh dengan cinta.

“Lan’er, semoga anak kita adalah lelaki, namun kalaupun perempuan, aku juga akan sangat bahagia, karena kamu adalah istri tercinta ku.”

“Kakak Wangai, aku juga berharap anak ini lelaki, tapi biarlah Tuhan yang menentukannya, kita hanya bisa menerima saja.”

Saat ini keduanya tinggal menunggu hari-hari melahirkan istrinya Thian Wangai, yaitu Fang Meilan.

Beberapa hari kemudian, Fang Meilan merasakan sakit di perutnya, hingga dia berteriak kepada suaminya karena kesakitan.

“Ah.... Kak Wangai.... Perut ku sakit... Tolong panggilkan bidan sekarang juga.”

“Wah...Lan’er... Apakah kamu akan melahirkan... Baiklah, aku akan mengundang bidan untuk datang, kamu bertahanlah.”

Thian Wangai sangat merasa kasihan kepada istrinya, karena harus memanggil bidan untuk melahirkan, biasanya kalau di kota mereka akan dibawa ke rumah sakit untuk melahirkan,

Namun karena keterbatasan ekonomi, terpaksa mereka memanggil bidan kampung di kabupaten.

Dengan mengendarai motor bututnya, Thian Wangai segera tancap gas untuk memanggil bidan.

Beberapa waktu kemudian, tampak Thian Wangai telah tampak berboncengan dengan seorang wanita tua yang dikenal sebagai bidan Gu sampai di halaman rumah Thian Wangai.

“Cepat ibu bidan... Istri ku sudah mau melahirkan.”

Dengan terburu-buru, Thian Wangai menarik tangan ibu Bidan Gu memasuki rumahnya, sedangkan di dalam rumah sudah terdengar jeritan kesakitan istrinya yang sedang menahan rasa sakit.

“Ahhh.... Sakit.... Kakak Wangai... Apakah kamu sudah datang.... Aduuuhhh..... Sakiiittt..... Aku sudah tidak tahan... Cepatlah datang...!”

“Iyaaa.... Iyaaa.... Aku sudah membawa ibu bidan datang... Tahanlah sebentar lagi Lan’er...”

Ibu bidan Gu tergopoh-gopoh berjalan setengah diseret oleh Thian Wangai memasuki rumahnya.

“Nak Wangai... Perlahan-lahan... Kamu siapkan saja dahulu air panas aku akan melihatnya dan membantunya bersalin.”

Thian Wangai seakan-akan tidak mendengar ibu bidan berkata, masih ngotot menariknya untuk memasuki kamar mereka melihat istrinya yang sedang menahan asa sakit.

Setelah ibu bidan memasuki kamar mereka dan membantu Fang Meilan untuk bersalin, Thian Wangai sedikit lega dan berlarian ke dapur untuk membuat air panas menggunakan kayu bakar.

Maklum, karena ini adalah kampung terbelakang yang sangat miskin, sehingga belum ada kompor gas.

Beberapa waktu kemudian, setelah air panas sudah mendidih, Thian Wangai membawanya ke kamar, meletakannya sesuai dengan instruksi bu bidan.

Thian Wangai lalu keluar dari kamar dan menunggu di pintu kamar dengan jantung yang berdebar ketakutan dan tegang.

Menunggu di luar kamar itu membuat Thian Wangai sesekali mengintip ke kamar untuk memastikan keselamatan istrinya.

Sungguh kasihan suami istri ini, dulunya keduanya adalah orang yang berasal dari kota dan termasuk tuan muda dan wanita muda keluarga terpandang.

Namun karena dua keluarga mereka bermusuhan, akhirnya mereka berdua diusir dari keluarganya dan tidak diterima lagi di dalam keluarga mereka kalau mereka meneruskan keinginan mereka untuk menikah.

Tapi karena cinta mereka sudah sangat mendalam, mereka tidak perduli dengan harta, yang penting ada kebahagiaan ketika mereka bersatu.

Fang Meilan juga tidak perduli dengan kehidupan susah, apalagi Thian Wangai adalah pria muda yang sangat rajin,

Thian Wangai tidak pernah malu dalam melakukan pekerjaan apapun, biarpun dulunya dia adalah tuan muda sebuah keluarga terpandang,

Namun dia tidak pernah merasa gengsi ketika melakukan pekerjaan berat maupun tampak hina di mata orang kaya.

Bahkan terkadang ketika lagi sangat menganggur, Thian Wangai tampak di pasar kabupaten menjadi kuli panggul bongkar muat beras maupun belanjaan para pedagang.

Padahal dulunya Thian Wangai tidak pernah kekurangan uang, kendaraannya pun adalah mobil merek terkenal.

Namun sekarang dia tampak sedikit dekil karena selalu bekerja di luaran tanpa sedikitpun takut dengan kotor.

Untung saja asal Thian Wangai dan Fang Meilan sangat jauh dari tempatnya sekarang, kalau tidak mungkin Thian Wangai akan menjadi bahan cemooh orang-orang yang dikenalnya dulu.

Thian Wangai dan Fang Meilan melarikan diri dari keluarga mereka, karena keluarga mereka berdua pernah mengancam,

Kalau sampai keduanya menikah, maka keduanya akan diburu dan dibunuh oleh keluarga mereka karena melanggar peraturan dari kepala keluarga.

Thian Wangai di kampung ini tidak bermarga Thian, dia memperkenalkan namanya dengan Wu Wangai dan Tu Meilan untuk menghindari kejaran dari para kerabat dan keluarga keduanya.

Terpopuler

Comments

Arceusssxara

Arceusssxara

kalau bisa kata seperti krak wush seperti efek dalam cerita jangan pakai tanda petik ngab itu dikira mc atau karakter yang ngomong contoh "wussh....

2025-06-19

1

Mia Amelia Syarif

Mia Amelia Syarif

..

2025-07-15

0

Uara Harga Rp Rp

Uara Harga Rp Rp

mantap

2025-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.1 : Awal Kehidupan Yuan Sheng!
2 Bab 1.2 : Lahirnya Wu Yuan!
3 Bab 1.3 : Mulai Berkultivasi!
4 Bab 1.4 : Tuan Muda Kho Vinsen
5 Bab 1.5 : Pengobatan Kho Geyong!
6 Bab 1.6 : Ingatannya kembali di segel
7 Bab 1.7 : Ho Koklai!
8 Bab 1.8 : Mengajarkan Teknik Jarum akupuntur 18 Jalan menuju ke langit
9 Bab 1.9 : Pil Esensi Pembentukan awal!
10 Bab 1.10 : Tabib Lo Jing menjadi Kultivator
11 Bab 2.1 : Peningkatan Kultivasi
12 Bab 2.2 : Bencana Yang akan datang
13 Bab 2.3 : Membuat Jimat Pelindung
14 Bab 2.4 : Gudang Lelang Lautan Emas
15 Bab 2.5 : Acara Lelang di mulai
16 Bab 2.6 : Persaingan Lelang Pil Esensi Penempaan Fisik
17 Bab 2.7 : Akhir Dari Acara Lelang
18 Bab 2.8 : PEMBUKTIAN MENYULING PIL ESENSI PENEMPAAN FISIK
19 Bab 2.9 : Tuan muda Cing Hau
20 Bab 2.10 : KOMPLEK PERJUDIAN BATU GIOK MENTAH.
21 Bab 3.1 : FA XHING
22 Bab 3.2 : Giok Kaca Berwarna hijau
23 Bab 3.3 : Judi Batu Giok!
24 Bab 3.4 : Judi Batu Giok II
25 Bab 3.5 : BOS BESAR FANG DIWANG
26 Bab 3.6 : NONA MUDA GIN LING
27 Bab 3.7 : Dermaga Kita Fongkai
28 Bab 3.8 : Batu Mentah Dari Myamar
29 Bab 3.9 : Memilih Batu
30 Bab 3.10 : MEMURNIKAN PIL ESENSI PENYEMPURNAAN FISIK.
31 Bab 4.1 : Resmi Menjadi Kultivator Sejati
32 Bab 4.2 : Perubahan Tuan muda Cing Hau
33 Bab 4.3 : Ketika World Bank Berbicara
34 Bab 4.4 : Membeli Mobil
35 Bab 4.5 : Hadiah Untuk Keluarga
36 Bab 4.6 : Masalah Internal keluarga Thian
37 Bab 4.7 : Sun Hotel
38 Bab 4.8 : Pembersihan Aura Negatif
39 Bab 4.9 : Hubungan Yang Ambigu
40 Bab 4.10 : Peresmian
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Bab 1.1 : Awal Kehidupan Yuan Sheng!
2
Bab 1.2 : Lahirnya Wu Yuan!
3
Bab 1.3 : Mulai Berkultivasi!
4
Bab 1.4 : Tuan Muda Kho Vinsen
5
Bab 1.5 : Pengobatan Kho Geyong!
6
Bab 1.6 : Ingatannya kembali di segel
7
Bab 1.7 : Ho Koklai!
8
Bab 1.8 : Mengajarkan Teknik Jarum akupuntur 18 Jalan menuju ke langit
9
Bab 1.9 : Pil Esensi Pembentukan awal!
10
Bab 1.10 : Tabib Lo Jing menjadi Kultivator
11
Bab 2.1 : Peningkatan Kultivasi
12
Bab 2.2 : Bencana Yang akan datang
13
Bab 2.3 : Membuat Jimat Pelindung
14
Bab 2.4 : Gudang Lelang Lautan Emas
15
Bab 2.5 : Acara Lelang di mulai
16
Bab 2.6 : Persaingan Lelang Pil Esensi Penempaan Fisik
17
Bab 2.7 : Akhir Dari Acara Lelang
18
Bab 2.8 : PEMBUKTIAN MENYULING PIL ESENSI PENEMPAAN FISIK
19
Bab 2.9 : Tuan muda Cing Hau
20
Bab 2.10 : KOMPLEK PERJUDIAN BATU GIOK MENTAH.
21
Bab 3.1 : FA XHING
22
Bab 3.2 : Giok Kaca Berwarna hijau
23
Bab 3.3 : Judi Batu Giok!
24
Bab 3.4 : Judi Batu Giok II
25
Bab 3.5 : BOS BESAR FANG DIWANG
26
Bab 3.6 : NONA MUDA GIN LING
27
Bab 3.7 : Dermaga Kita Fongkai
28
Bab 3.8 : Batu Mentah Dari Myamar
29
Bab 3.9 : Memilih Batu
30
Bab 3.10 : MEMURNIKAN PIL ESENSI PENYEMPURNAAN FISIK.
31
Bab 4.1 : Resmi Menjadi Kultivator Sejati
32
Bab 4.2 : Perubahan Tuan muda Cing Hau
33
Bab 4.3 : Ketika World Bank Berbicara
34
Bab 4.4 : Membeli Mobil
35
Bab 4.5 : Hadiah Untuk Keluarga
36
Bab 4.6 : Masalah Internal keluarga Thian
37
Bab 4.7 : Sun Hotel
38
Bab 4.8 : Pembersihan Aura Negatif
39
Bab 4.9 : Hubungan Yang Ambigu
40
Bab 4.10 : Peresmian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!