NovelToon NovelToon
Ayo Bercerai Kaisar!

Ayo Bercerai Kaisar!

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Pernikahan Kilat / Cerai / Obsesi / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: aif04

Annette seorang bangsawan miskin yang tinggal jauh dari kekaisaran. Hidupnya terbilang sederhana akan tetapi penuh kebahagiaan. Hingga suatu hari masalah muncul di hidupnya.

Utusan kekaisaran tiba-tiba datang kerumahnya dan mengatakan jika dirinya telah menikah dengan kaisar dengan cara yang tidak diduga.

"Aku tidak mau! Aku mau cerai!"
Bagaimanakah kelanjutannya? Apakah Annette bisa bercerai atau tidak? Ayo pantengin terus ceritanya di "KAISAR AYO BERCERAI!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghilang

Tepat di tengah hari akhirnya kereta kuda yang di tumpangi oleh Annete dan juga Bina tiba di desa yang menjadi tujuan mereka. Setelah tiba, akhirnya Annete bisa merasakan rasa tenang karena setidaknya ia bisa beristirahat dengan baik di tempat itu.

"Bina, dimana rumah kakek dan juga nenekmu?" tanya Annete dengan bersemangat tapi dengan kantung mata yang menghitam.

Saat ini ia sangat butuh tidur setelah seharian penuh tidak memejamkan matanya.

"Hmm ayo ikuti aku kak," ajaknya dengan menarik tangan Annete.

Annete hanya mengikuti Bina dengan sesekali menguap karena rasa kantuknya.

"Hoam..."

"Itu kak, rumah kakek dan juga nenek!"

Bina lantas berlari kearah rumah yang tampak begitu sederhana yang terletak tepat di ujung desa itu.

"Kakek! Nenek!" panggil Bina dengan suara nyaringnya.

"Kakek! Nenek!"

Berulang kali anak itu memanggil tapi tidak ada seorangpun yang keluar dari rumah tersebut.

"Sebenarnya ya kak, biasanya mereka berada di kebun belakang."

Tanpa menunggu jawaban dari Annete segera anak itu pergi ke bagian belakang rumah tersebut. Sedangkan Annete hanya diam di tempat dengan kantuk yang menjalarinya.

'Aku bahkan bisa tidur di atas rumput saja.'

Annete benar-benar ingin langsung berbaring di tempat ia berdiri saat ini jika bisa.

"AKH!" hingga teriakan Bina mengusir semua rasa kantuknya.

"Apa lagi kali ini..." gumam gadis itu sebelum akhirnya pergi ke arah belakang rumah menyusul Bina.

"Ada apa!"

"ka-kak...kenapa banyak darah disini?" tanya Bina dengan menunjuk kekacauan yang ada di kebun kecil itu.

"Ini..."

Sejujurnya Annete juga bingung dengan apa yang terjadi di tempat ini.

'Apa-apaan kekacauan ini?' batin Annete tapi sedetik kemudian ia mengalihkan perhatiannya pada Bina yang tidak dalam kondisi yang baik saat ini.

"Semua akan baik-baik saja, ini hanya darah hewan."

Mendengar perkataan Annete membuat gadis kecil itu bisa bernafas lega. Tampaknya Bina jauh lebih menyayangi kakek dan juga neneknya di banding dengan ayah dan ibunya yang merupakan penjahat.

"Hmm bagaimana jika kita tanya tetangga sekitar terlebih dahulu?" tawar Annete.

Saran yang ia berikan di setujui oleh gadis kecil itu.

Beberapa saat berjalan hingga kini Annete dan juga Bina telah berada di depan rumah yang paling dekat dengan rumah kakek dan nenek Bina.

"Hmm permisi paman apa saya boleh bertanya?"

untung saja saat ini di depan rumah tersebut sedang ada seorang pria yang sedang membersihkan rumput di sekitar pekarangan rumahnya.

"Ya? Ada apa?" tanyanya dengan nada yang jelas tidak bersahabat.

"Apa Anda ada melihat kakek dan juga nenek yang tinggal di samping rumah ini? maksud saya tetangga Anda?" tanya Annete dengan sesopan mungkin.

Raut wajah pria tersebut tampak berubah sejenak dan itu tentunya tidak luput dari perhatian Annete.

"Aku tidak tahu tidak ada yang tinggal di tempat itu, pergilah!" pintanya.

"Bagaimana Anda mengatakan tidak tahu sedangkan saat aku tinggal bersama dengan kakek dan juga nenek, paman sering datang ke rumah untuk mengantarkan makanan. Tapi kenapa sekarang...."

"I-itu hanya khayalan mu saja! Rumah sebelah ini memang tidak di huni oleh siapapun!"

"Tapi..."

"Ternyata begitu, maaf karena sudah mengganggu waktu Anda," potong Annete yang membuat Bina menatap penuh tanya padanya.

"Kita pergi dulu," gumam Annete pada gadis kecil itu.

Setelahnya kini mereka benar-benar telah pergi dari rumah pria kasar tersebut.

"Paman itu berbohong kak, nenek dan kakekku memang tinggal disana. Aku baru saja mengunjungi mereka seminggu yang lalu jadi..."

"Iya kakak percaya jadi tenang saja..." jawab Annete dengan cepat.

"Jadi kenapa kita pergi begitu saja?" tanya Bina.

"Hmm karena kakak malas berdebat, lagipula kita tidak punya waktu untuk meladeni pria tersebut. Lebih baik kita mencari keberadaan kakek dan juga nenekmu itu."

"Kakak benar."

"Sudahlah ayo kita pergi kembali ke rumah kakek dan juga nenekmu itu" ajak Annete.

Kali ini mereka telah tiba di rumah itu kembali. Annete memperhatikan sekitar dengan seksama mulai dari hal besar maupun hal-hal kecil yang mungkin saja bisa ia jadikan petunjuk.

"Ini aneh...tidak ada barang berharga yang hilang dan juga tempat ini tidak berantakan hanya kebun saja yang terlibat cukup buruk."

Sejujurnya Annete mulai merasa sakit kepala memikirkan kemungkinan yang bisa terjadi. Tapi setelah ia pastikan kesekian kalinya bahwa yang ada di kebun belakang memanglah darah hewan.

"Akh apa yang sebenarnya terjadi?" gumam Annete lalu duduk di kursi rotan yang ada di dalam rumah tersebut.

"Kakak pasti lelah bukan? Maaf karena aku kakak bahkan harus ikut pusing. Jika kakak ingin kembali ke ibukota maka ini uang untuk ongkos membayar kereta," jelas Bina dengan menyerahkan selembar uang kertas yang terlihat cukup kusut.

"I-ini satu-satunya uang yang aku miliki. Dengan ini kakak mungkin bisa sampai di ibu kota dan terimakasih karena telah mengantarku sejauh ini," tambah anak itu.

Annete terdiam sejenak lalu mengangkat tangannya tapi bukan untuk mengambil uang tersebut melainkan mengelus kepala gadis kecil itu.

'Dia...masih kecil dan tidak memiliki siapapun lagi.'

"Simpan saja, lagipula kakak ingin mencicipi bagaimana masakan yang dibuat oleh nenekmu jadi ayo kita cari dia," tekad Annete.

Tampaknya Annete akan menambahkan kasus yang harus ia pecahan saat ini.

"Baiklah kamu harus menceritakan semua yang kamu ketahui tentang kakek dan juga nenekmu. Jika kamu tahu musuh atau masalah yang mereka hadapi maka itu lebih baik lagi," pinta Annete.

"Baik kak."

Setelahnya Bina mulai menceritakan bagaimana aktivitas kakek dan juga neneknya sehari-hari selama ia berada di sana. Annete mendengarkan dengan seksama hingga matanya berbinar saat mengetahui satu fakta yang mungkin akan menjadi titik terang dari semua ini.

"Tampaknya akan ada sedikit keributan di desa ini," gumam Annete lalu tersenyum tipis penuh dengan misteri.

1
Pa Muhsid
tuh mamam Aldrich, otw bucin puas nanti apalagi udah jebol gawang
Seven sweet
Mampir nih thor
Eka suci
ikut penasaran dgn kasus ketiga, kenapa aldrik menghalangi nya 🤔
Ayudya
ini novel yg ke 2 yg aku baca
kang mager: makasih kk❤️
total 1 replies
Eka suci
lanjuuut thor 💪🏻💪🏻👍🏻
Eka suci
jangan kan kaisar aku aja ngga ngerti Annette mau kemana🤭
Eka suci
lanjuuut 💪🏻
Eka suci
insting kah , atau Annette mang cerdas 🤔
Eka suci
sedikit lucu dan mau bantu, aku tungguin sampai kamu menghalangi Annette menyelesaikan kasus karena kamu ngga mau cerai
Eka suci
UPS sensor 🤭
Eka suci
laaah Annette pergi belum sarapan kena jebakan Batman
Eka suci
lanjuuut 💪🏻💪🏻
Eka suci
semangat Thor 💪🏻💪🏻💪🏻
Eka suci
belajar beladiri jg Annette
Eka suci
semoga bnyk yg minat ya Thor, 💪🏻
Eka suci
mungkin ini kasus ke 2
Eka suci
semangat Thor 💪🏻💪🏻
Eka suci
bahasa Annette masih dunia real bukan kerajaan 🤭
Eka suci
semoga rame ya Thor, semangat
Eka suci
regresi, reinkarnasi masuk ke dunia novel untuk jadi detektif, keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!