NovelToon NovelToon
HarBy Kelabu

HarBy Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Murid Genius / MLBB / Kegiatan Olahraga Serba Bisa / Persahabatan
Popularitas:464
Nilai: 5
Nama Author: Amil Ma'nawi

"Payungmu hilang, langit pun menghujanimu dengan deras, serta angin yang berhembus juga kencang, yang membuat dirimu basah dan kedinginan"

"Ternyata tidak berhenti sampai disitu saja, hujan yang deras serta angin yang berhembus kencang ikut menenggelamkan dirimu dalam banjir yang menerjang"

"Sampai pada akhirnya kamu menghilang dan yang aku temukan hanyalah luka yang mendalam"

~Erika Aura Yoana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amil Ma'nawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dirundung

Tiga Hari Kemudian

Semua orang yang menyayangi Haura, mendapat kabar atas siumannya Dea. Alvan dan Erika langsung bergegas pergi menuju rumah sakit, dimana Dea berada. Dan benar saja, ternyata Dea sudah sadar dan kini ia sedang di suapi makan oleh orangtuanya.

Di luar ruangan, juga sudah ada dua orang polisi yang akan memintai keterangan dari Dea. Erika harap, Dea bisa memberikan keterangan sesuai dengan ekspektasinya. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya polisi di silahkan untuk masuk, sementara itu, Erika dan yang lainnya menunggu di luar.

Erika tidak habis pikir, kalau masalah sebesar ini akan terjadi pada hidup temannya. Karena itulah, Erika harus membantunya. Karena menurutnya, hidup Haura adalah hidupnya.

Saat polisi keluar dari dalam ruangan, Erika langsung beranjak dan menghampirinya. "Pak, bagaimana hasilnya?" Tanya Erika dengan penuh penasaran.

"Untuk mengetahuinya, kalian bisa ikut ke kantor polisi. Kami akan menjelaskannya disana, mari"

Ya Allah,,, semoga aja hari ini kita bisa bawa pulang Haura. Erika sangat senang, tapi ia agak mengenyampingkan sedikit, karena takutnya nanti hasilnya malah mengecewakan. Erika yakin kalau usaha mengkhianati hasil itu pasti ada.

Sesampainya di kantor polisi, dua orang pemuda dan pemudi itu kini duduk menghadap polisi yang sedang menjelaskan. Mereka hanya mengangguk mengerti tidak lebih dari itu.

Sampai pada akhirnya. "Saudari Haura, kami bebaskan" Ujar aang polisi. Sontak, Erika langsung berdiri dan menangia karena terharu. Akhirnya, ia bisa kembali bersama teman yang telah menjadi sahabatnya itu. Erika tidak sabar untuk memeluk Haura dan membawanya pulang.

Seorang polwan, membukakan pintu jeruji dan memanggil nama Haura. Begitu pintu terbuka, Haura langsung keluar dari sel dan berhambur memeluk Alvan. Ia memeluknya dengan begitu erat, seakan dirinya baru pertama kali bertemu lagi dengan Alvan.

"Hei, jangan nagis. Kamu sekarang udah bebas, dan kita pulang oke?" Alvan mengusap pipi Haura yang sudah di banjiri oleh air mata. "Makasih, maaf Haura udah ngerepotin Avan" Ucapan Haura terbata-bata, karena ia berkata sambil menangis.

"Nggak, Avan gak merasa di repotin kok. Justru, yang udah repot itu, Erika" Tatapan Haura beralih pada Erika yang sedang tersenyum namun menahan tangis. "Dia rela, pulang sekolah bulak balik ke rumah sakit, cuma buat lihat kondisi Dea, dan alhamdulilah, Deanya udah siuman, terus tadi dia di mintai keterangan dan kamu bisa bebas. Sekarang, kamu harus berterimakasih sama Erika"

Sebelum benar-benar berterimakasih pada Erika, Haura menatap dalam mata Alvan dengan ragu, ia berusaha mendapat keyakinan dari Alvan, sebelum pada akhirnya, Lavna mengangguk.

Haura pun berhambur memeluk Erika dan menangis disana. Erika juga sangat senang, karena baru kali ini merasakan pelukan bersama Haura. "Makasih, Erika. Makasih, udah berjuang buat Haura. Maaf ya, kalo selama ini, Haura sering abaikan Erika, sering-" Perkataan Haura langsung di potong begitu saja oleh Erika.

"Ssstt,,, gak papa. Yang penting sekarang, Haura udah bisa pulang. Yang berlalu biarlah menjadi masa lalu, dan masa sekarang kita lanjutkan untuk masa depan" Mereka berdua kembali berpelukan dan saling memberikan pelukan hangat satu sama lain.

Hal yang sekarang paling aku syukuri, adalah mendapat kepercayaan dari Haura untuk menjadi sahabatnya. Terimakasih tuhan, ternyata seindah ini bisa berpelukan dengan seseorang yang sedari dulu aku kejar

Sebelum pulang ke rumah, mereka membawa Haura ke rumah sakit terlebih dahulu untuk bertemu dengan Dea. Rencananya Dea ingin berterimakasih kepada Haura, dan juga ia meminta pacarnya untuk meminta maaf pada Haura dan bersedia untuk membersihkan kembali nama baiknya.

"Haura, terimakasih banyak, ya? Atas pertolongan kemarin, kalo gak ada lo, mungkin sekarang gw udah gak ada disini, dan pacar gw mau minta maaf sama lo" Kemudian, ia langsung berbicara.

"Ya, Haura. Gua minta maaf, karena udah nuduh lo yang gak bener. Maaf karena gua udah mencoreng nama baik lo di sekolah ataupun sama temen-temen. Gua janji, besok kalo gua masuk sekolah, gua pastiin nama lo bersih lagi. Dan makasih, atas pertolongannya sama pacar gua, gua janji kalo hal kayak gini gak bakalan terjadi lagi" Permintaan maaf dari Kim di terima oleh Haura. Selanjutnya mereka pun pulang ke rumah oma.

Sebelum tiba di rumah oma, Alvan memberitahu Haura, kalau omanya tidak tau Hayra di penjara, melainkan oma tahunya Haura berada di rumahnya. Jadi, Alvan memberitahu Haura tentang hal itu. "Assalamu'alaikum, oma"

Oma yang sedang menyiram bunga pun melihat ke arah orang yang baru saja tiba disana. "Wa'alaikumsalam, nak" Oma meletakkan selangnya dan buru-buru menghampiri Haura.

"Ya ampun, sayang. Oma kangen banget sama kamu" Haura, Alvan dan Erika mencium tangan oma bergantian. "Betah banget ya kamu disana? Sampai gak pulang-pulang kesini?"

"Betah oma, maaf ya, udah ninggalin oma tinggal sendirian di rumah" Haura memeluk oma kesayangannya itu dengan penuh kerinduan yang mendalam.

"Kamu sehat, kan nak? Katanya kamu sakit di rumah tante kamu, tadinya oma mau jenguk, tapi gak di bolehin sama tante kamu"

"Alhamdulillah, oma. Makanya, Haura langsung pulang"

"Yaudah masuk, yuk. Kita minum teh dulu di dalam" Erika yang berada di belakang Alvan hanya mengikut saja. Ia juga baru tahu, kalau Haura ternyata orangnya sebawel dan semanja itu pada omanya. Ya ampun, Er,,, kemana aja kamu selama ini? Ternyata Haura yang kamu kenal bisa bicara selancar ini, dia gak pendiem, dia manja, dia pandai berbicara. Ternyata,,, sejauh itu ya? Aku sama kamu Hau?

HARBY KELABU

Keesokan harinya, Haura kembali bersekolah setelah empat hari di tahan. Haura berangkat dengan menaiki sepatunya, ya alias jalan kaki. Meski dia telah menjalin hubungan persahabatan dengan Erima, tapi Haura masih merasa bahwa dirinya tidak memiliki teman dan kini berangkat ke sekolah sendirian.

Saat Haura sedang berjalan menuju kelasnya. Tiba-tiba saja ada seseorang yang membuat langkahnya terhenti, tiada lain dan tiada bukan adalah Irsya. "Waw,,," Irsya bertepuk tangan tepat di depan wajah Haura.

"Lo, masih berani ya? Nunjukin diri di sekolah ini? Yang padahal, kemarin lo udah berniat bunuh temen kita!" Perkataan Irsya langsung membuat perhatian orang-orang, kini tertuju pada Haura.

Tidak sampai disitu, Irsya juga menyeret Haura ke tengah lapang, niatnya agar Haura di kelilingi oleh seluruh siswa SMA laksmana. "Hei! Kalian lihat semua! Ni orang, yang kemarin udah mau bunuh temen kita, dan sekarang dia masih berani nunjukin muka di sekolah ini, orang kayak gini masih punya tau malu gak?!" Irsya berbicara dengan nada tinggi, supaya semua orang yang berada disana mendengarnya dan semakin merundung Haura.

"ENGGAKLAH WOI!"

"BOCIL KEMATIAN!"

"GW KIRA SISWA BERPRESTASI, TERNYATA SIKOPAT!"

"HUU!!!"

"BOIKOT!"

Seluruh siswa meneriaki Haura dan melempari Haura dengan sampah, ada juga yang melemparkan batu, dan tepat mengenai pelipis matanya. Tidak ada satu orang pun yang menghentikan aksi dari mereka, sehingga kini, baju Haura sudah kotor dan ada luka-luka lebam di tubuhnya.

Haura sama sekali tidak bisa melawan, karena setiap kali ia berusaha untuk membela diri. Irsya pasti akan mendekatinya lalu mendorong kepalanya. Akhirnya Kim pun datang, dia langsung menerobos masuk melewati orang-orang yang sedang berkerumun.

Kim sudah menduganya, kalau orang yang sedang berada di tengah-tengah itu adalah Haura, dan tugasnya kini harus segera diselesaikan.

"WOY, UDAH CUKUP! BERHENTI!" Teriakan Kim mampu membuat semua orang yang berada disana terdiam. Namun. "Ngapain, lo Kim? Mau sok jadi jagoan disini? Dia itu pembunuh, dia udah berusaha buat bunuh pacar lo sendiri" Lagi-lagi Irsya, dia tidak ada habisnya untuk menuduh Haura dan memojokkannya.

"Haura gak salah, dan yang salah itu gua. Gua udah salah sangka sama dia, dan udah bikin nama baik dia tercoreng" Kim berbicara dengan nafas yang tersengal-sengal, karena menahan emosinya. Sementara Irsya, dia malah tersenyum seperti meremehkan Kim.

"Kalian semua percaya?!"

"ENGGAK!"

"AAARGG!"

Orang-orang kembali melempari Haura. Untungnya, Kim berhasil kembali menghentikannya. "WOY, UDAH! KALIAN KALIAN MAU BUKTI, BUKA GRUP SEKARANG!" Mereka pun langsung menuruti perintah Kim, dan ternyata benar saja, disana terdapat sebuah vidio, yang menunjukkan Dea sedang berbicara.

Dea menyatakan kalau Haura tidak bersalah, dan menjelaskan kronologi kejadian yang menimpanya, sampai akhirnya dia bisa di rawat di rumah sakit. "Udah lihat kan?! Sekarang kalian bubar! BUBAR!" Setelah siswa perlahan pergi, tadinya Kim berniat untuk membantu Haura. Tapi, Erika sudah lebih dulu menghampirinya.

"Haura,,, ya ampun, kamu kenapa? Yuk bangun yuk. Kita ke ruang UKS ya?" Tanpa bertanya pun, Erika sudah tahu dengan apa yang sudah terjadi. Kini Ia membawa Haura ke ruang UKS dan membantu mengobati lukanya.

Bersambung...

Wahhh, makin seru gak nii ceritanya?... Kira-kira kedepannya akan ada apa lagi ya?

Markijut,,,

Jangan lupa like komen dan votenya ya

Fafay...

1
Mukmini Salasiyanti
Balqis????
Mukmini Salasiyanti
gpp acak acakan, thor..
yg penting bersatu kan?

wkwkwk
Mukmini Salasiyanti
Erika ni cowok ato cewek ya??!
Mukmini Salasiyanti
memperbaiki punggung??
mksdnya, thor????
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum
salken, Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!