"Seorang gadis yang terkenal dengan keimutannya karna terlihat imut dan mempunyai pipi chubby.dan si gadis tersebut mempunyai teman yg bernama inayah saja yg bisa membuat si gadis chubby ini mempercayai seluruh keluh kisahnya ke inayah temannya.
namun,semejak si gadis chubby ini makin beranjak remaja dia makin memperbaiki pola makannya dan tidak berlebihan dalam makanan.
"ka raudah! nayah bawa sesuatu looohh? ucap nayah menyeru raudah."ayoo sini,kita duduk bareng sambil makan dan cerita dibawah pohon cery" jawab raudah sambil berdiri menunggu yg lainnya.
tiba tiba raudah merasa seperti ada yg memerhatikan."ha? siapa itu?" celetuk di batin raudah yg seketika ia menoleh se"orang dan se"orang itu pun langsung beranjak pergi.
"heh,dasar si pipi chubby!" ucapnya pelan si se"orang yg misterius😉🤫.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saputri alia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15
Umar mencium dahi wanitanya penuh dengan kasih sayang kepada Raudah.
*****
Umar sang suami menghadap memutar posisi duduk setelah selesai sholat dan ke samping kanannya memimpin wirid dan do'a.
Kemudian,selesai dari itu semua umar mengulurkan tangannya untuk disalimi oleh istrinya.
Raudah menyambut tangan suaminya itu.tapi,malah menautkan tangan umar layaknya teman.
"Eh!".raudah langsung sadar dengan kelakuannya dan malu.
ia langsung ingin menarik tangannya.namun,umar sudah menggenggam erat tangan istrinya lebih dulu dan menahan genggaman raudah.
Setelah merubah posisi tangan mereka dengan posisi yang pantas dengan arahan umar bahwa seperti ini dan begini.
Raudah menaruhnya di pipi miliknya.
"ga gitu..".ucap umar.
Umar ingin menempelkan tangannya ke bibir raudah.tapi,malah terkena hidungnya.
*(emosii ga tuh ;) .
Umar hanya bisa menghembuskan nafas panjang dengan perlahan dan menatap raudah dengan tatapan menggoda.
Setelah itu umar mencondongkan badannya dan mendekati istrinya.
Dan raudah malah memundurkan diri sedikit demi sedikit secara perlahan.
Endingnya umar menarik dengan lembut tengkuk raudah dan..
"Cup!".umar mencium dahi istrinya dengan usaha nya sendiri agar lebih dekat lagi dengannya.
Perasaan yang tulus.
●●●●●●
"iiihhh! UMARRR DOSAAAA".Raudah cemberut sambil mengusap-usap bekas tempat kecupan sang suami tadinya.
"Dosa?? Hah?😅😂 kan udah sah?".tambah umar.
"ihh jijik!!".ucap raudah lagi.dan raudah merasa kegelian dan menutup muka ya dengan telapak tangannya.
(sifat raudah disini sebenarnya anti romantis guys.. Makanya begitu dan dibalik dia bersikap manis itu karna dia terlalu polos).
*Sekian Terima Gajih*🙏
(canda weeee..)" ucap author, xixixi.
♤♤♤
"{Aduhh,ini gimana kalo udah malam pertama?}".batin umar dan terbesit dengan pemikirannya itu.
Sangat-sangat liar😅.
"Bersikaplah manis padaku,agar lebih mudah lagi untuk kita saling mengenal satu sama lain".ucap raudah menyarankan sambil melipat mukena dan sajadahnya.
Dan langsung memakai hijabnya dengan cepat.
Umar disini tidak memaksa istrinya untuk berlebihan dalam hal apapun dan akan ada masanya dia akan terbiasa dengan kehadiran suaminya.
Yang membuat umar lebih memilih memerhatikan apa yang istrinya sukai,umar akan berusaha agar istrinya senang selalu dan tertawa bahagia ketika bersamanya.
♤♤♤♤♤
Raudah bangkit dan berjalan menuju pintu keluar kamar dan membukanya.
Ketika hendak melangkah keluar.
"mau kemana?".tanya umar.
"mau ke kamar mandi.kenapa?,mau ikut kah?".tawar raudah dengan maksud bercanda.
"MAU!".jawab umar langsung.
"GA BOLEH !!".raudah merespon cepat.
"DUB!"
(suara pintu tertutup rapat dan terkunci dari dalam).
*Umar tersenyum Licik.
Tak lama kemudian setelah beres dari kamar mandi itu.
Raudah berjalan menuju kamar dan tidak ada umar disitu.
dan raudah dari tadi hendak menguraikan rambutnya yang basah setelah dihanduki dan mendapati sisir milik umar dilaci.
Lalu,merapikan rambutnya yang basah dibagian depan (poni) dan ia mencari dimana letak kipas angin milik umar ternyata tidak ada hanya ada ac saja dikamar nya itu.
Raudah gelisah karna tidak mendapatkan kipas angin hanya untuk mengeringkan rambutnya itu saja.
Ia turun ke bawah dalam keadaan tidak memakai hijab dengan rambutnya yang sudah disisir namun terlihat basah sedikit.
Dan sampainya dibawah. raudah menemui dapur terlebih dahulu karna matanya kagum dengan dapur miliknya umar yang terlihat lumayan bersih dan rapi and estetic menurut raudah begitu.
Raudah melupakan apa yang ia hendak lakukan (mencari kipas angin) dan rambutnya ia biarkan begitu saja.
Dan sisir berada diatas kepalanya masih terdiam ditempat itu.
Ia tak pergi ke ruang utama dan ia malah langsung singgah ke dapurnya umar.
Dan melihat-lihat dengan kagum pastinya.
Hampir seluruh yang di inginkannya tentang dapur impiannya sendiri dan tidak lagi berebut dan berbagi dapur dirumah dengan orang rumah.
Akhirnya raudah melihat laci penuh dengan makanan terlihat baru ada disana.
Semakin raudah menyukainya. (bukan umarnya tapi makanannya saja! Jangan aneh-aneh deh. Tapi.. Tanpa umar,raudah ga bakalan bisa membangun rumah sebagus ini dan luas!).
kompor listrik yang raudah inginkan ternyata ada didapur umar terkabulkan.
"{untung aku nikah sama anak muda! Bukan kakek-kakek dapatnya.kalau sudah kakek-kakek kemungkinan bakal aku pelorotin hartanya}".canda raudah dihatinya.
Raudah dikenal sebagai gadis yang mata duitan. pendengaran dan indra penciumannya sangatlah tajam apalagi kalau soal makanan / minuman dia maju paling terdepan.
jangankan lagi tidur kalau ada bahas tentang makanan saat dia tidur dia akan mendengar itu dengan jelas dan sisanya dia lanjut tidur kalau sudah saatnya makanannya itu benar-benar ada. barulah ia langsung bangun seketika itu untuk ikut gabung.
●●●●●