Terkadang seseorang harus merasakan kehilangan terlebih dahulu untuk bisa menghargai kehadiran seseorang, yah seperti itulah kisah cinta seorang Aldi Nugroho, pewaris utama dari keluarga pembisnis besar di bidang property dan fashion retail.
Aldi harus merasakan kehilangan orang yang tulus mencintainya demi seorang wanita yang mengkhianatinya yaitu sang mantan kekasih. Aldi baru menyadari betapa berharganya seorang Kiandra Anastasya Darwin setelah mereka berpisah selama empat tahun lamanya. Disaat cinta sudah terkubur mati dalam hati Kiandra, Aldi datang kembali dengan ketulusan hati, mencoba memperjuangkan kembali cinta Kiandra yang sudah mati.
Akankah Aldi berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu Arin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15 - Terungkap 1
"Boss, sepertinya ini ada macet panjang, kita mau tetap lanjut ke apartement tuan Reyhan atau langsung saja, saya khawatir ini akan berlangsung lama." tanya Mike sambil memastikan kanan dan kiri.
"Bagaimana kalau kita ambil kopermu di apartement kakak mu besok saja, Sayang?" Kiandra mengangguk setuju.
"Kau kabari kakakmu dulu. Mike ... langsung kerumah om Darwin." perintah Aldi.
"Siap Boss!"
"Aku sudah chat ke kak Rey aku akan mengambilnya nanti." Kiandra tersenyum, Aldi pun mengelus kepala Kiandra.
Setelah memutar arah, akhirnya mereka sampai di rumah utama keluarga Darwin.
Kiandra turun dari mobil dan disambut oleh beberapa pelayan rumah utama.
"Selamat sore Nona, Tuan Aldi, dan Tuan Mike." sapa pak Min, beliau adalah kepala pelayan dirumah utama, yang memantau semua urusan rumah dan pelayan. Kiandra hanya membalas sapaan pak Min dengan senyuman.
"Sore juga, Pak." Aldi menepuk pelan lengan pak Min.
"Bunda ...." Kiandra memanggil bunda nya sambil berlari kemudian memeluknya.
Sang bunda langsung mencium pipi kanan dan kiri putri kesayangannya itu.
Astaga ternyata wanitaku begitu manja, dari luar tidak terlihat sama sekali kalau dia anak yang manja.
"Bunda, ada Aldi." bisik Kiandra malu.
"Oh, hallo Al, silahkan duduk. Maaf bunda tidak tahu jika kamu akan datang kesini." Aurora mempersilahkan duduk, mereka bertiga pun duduk di sofa dan mulai mengobrol, menanyakan kabar bahkan kegiatan Aldi, masih seputar obrolan pada umumnya jika bertamu.
Tiba-tiba suara sang ayah mengheningkan seisi rumah seketika, "Ternyata anak Ayah sudah pulang?" Richard sang ayah berjalan menuju sofa.
Kiandra pun seketika menegang.
"A, ayah ...." ucapnya terbata dan menunduk.
Kiandra ketakutan ayah nya akan membahas perjodohan saat itu juga.
Richard duduk dan memulai obrolan. Namun, tak menapik bahwa suasana masih negitu tegang.
"Hallo Al, apa kabar?" Aldi yang ditanya tapi Kiandra yang panas dingin.
"Kabar saya baik Om." jawab Aldi dengan senyuman khasnya, ketika bunda mencairkan suasana dengan bertanya apa saja yang Kiandra lakukan saat liburan, mereka pun asik mengobrol, saking asiknya lupa bahwa ada dua pria yang hanya menyimak pembicaraan mereka disana.
"Aldi, bisa ikut Om sebentar?" tanya Richard, entah bagaimana, tiba-tiba saja Kiandra beranjak dari duduknya, berdiri membentengi Aldi dari sang ayah, tangannya menahan Aldi untuk tidak berdiri. Semua kaget melihat reaksi Kiandra yang tak biasa.
"Ayah, kenapa tidak mengobrol disini saja? Kiandra yang ingin diantar Aldi tadi Yah, Aldi tidak memaksa Kiandra sama sekali, Kiandra mohon Ayah jangan memarahinya ya Yah, jika Ayah ingin menghukumnya hukum saja aku, maafin Kiandra ya Ayah, Kiandra sudah lancang membawa laki-laki tanpa seijin Ayah." Kiandra tertunduk dan menggigit bibir bawahnya, tangannya bergerak tak menentu.
Sayang, tindakanmu manis sekali, terima kasih.
Aldi tersenyum lalu beranjak berdiri, pria itu mengelus kepala Kiandra dengan penuh kasih sayang.
"Percayalah, aku akan baik-baik saja." katanya pelan.
Melihat itu bunda menutup mulutnya dengan kedua tangannya, ia sungguh kaget atas tindakan dua anak ini berani bertindak seperti itu didepan Richard.
Sedangkan Richard hanya menatap dingin sikap dua sejoli yang sedang dimabuk asmara itu.
Sayang, sepertinya sebentar lagi kau harus siap melepaskan putrimu satu-satunya. - Aurora
Richard bangun dari duduknya, dan berjalan menuju ruang bacanya, Aldi pun mengekor dibelakang.
"Bunda ... bagaimana ini?" tanyanya penuh dengan kekhawatiran.
"Kiandra sayang, Ayah hanya mengajaknya untuk mengobrol diruang kerja, Sayang. Ayah tidak akan memukul Pria Kesayanganmu itu, percayalah." Aurora tersenyum meledek putrinya.
"Bunda, kenapa Bunda meledek ku?" tanya Kiandra
"Jadi sejak kapan anak Bunda yang satu ini sudah punya kekasih? Bukankah dulu seingat Bunda kamu ingin melupakan Aldi dengan kuliah di Djogja? Hihihi, sudah jauh-jauh pergi tapi tetap saja kembali ke Aldi, memang jodoh tidak akan kemana, Sayang." Bunda pun tertawa kecil.
"Hmm, aku pun tidak mengerti Bunda, aku hanya mengikuti hatiku saja." Kiandra menunduk malu.
"Oke, oke, Bunda tidak akan meledekmu lagi." lalu bunda berhenti menertawakan Kiandra, dan mengubah topik obrolan mereka.
****
"Duduklah" pinta Richard ke Aldi, Aldi pun duduk dengan tak kalah wibawanya.
"Om langsung saja Al, Om sudah bisa melihat apa yang terjadi diantara kalian, tapi Om ingin mendengarkannya darimu semuanya." pinta Richard dengan penuh penekanan.
"Sebenarnya ini agak sedikit rumit Om tapi Aldi akan coba jelaskan semuanya." kata Aldi.
"Saat itu, hari menjelang hari try out Dita, Mika, dan Kiandra, karena terlalu sering belajar bersama akhirnya aku dan Kiandra jadi sering bertegur sapa, bercanda, bahkan sering berbincang bersama. Saat itu Aldi sedang menjalin hubungan dengan mantan kekasih Aldi, Om."
Aldi terdiam sejenak, rasanya sakit sekali mengorek ingatan luka lama, bukan karena ditinggalkan sang mantan, tetapi tindakan ke Kiandra yang sudah membuatnya menyesal selama empat tahun belakangan ini.
"Jika ketiga anak itu ke mall Aldi mengantarnya dan menemani mereka Om, sejak kedekatan itu Aldi lebih sering mengobrol bersama, chat, telepon, dan video call Kiandra. Terkadang Aldi cerita tentang kesusahan Aldi di kantor saat pertama kali terjun menggantikan papih walau masih sementara, bahkan Aldi menceritakan sekecil apapun ke Kiandra.
"Ada perasaan marah saat Kiandra dekat dengan teman sekolahnya, ada rasa senang setiap bersamanya, Aldi bingung saat itu kenapa Aldi bisa senyaman itu, sesenang itu bersama Kiandra, bahkan tidak pernah Aldi dapatkan ketika bersama Mantan Aldi, Om. Aldi sempat berpikir apa Aldi sudah mencintai Kiandra? tapi Aldi menepisnya, dan lebih menerima fikiran bahwa Aldi menganggap Kiandra sebagai adik, seperti Aldi ke Dita, karena pada saat itu Aldi masih merasa mencintai Wanita itu."
Aldi mulai menundukkan kepalanya, karena bagian ini adalah bagian dimana dirinya menyakiti Kiandra dan bahkan harus menceritakan hal menyakitkan itu didepan ayah dari anak yang ia sakiti hatinya.
Aldi menelan salivanya, entah apa yang akan ia terima dari om Richard nanti, yang jelas apapun itu ia tetap harus berkata jujur demi Kiandranya.
"Karena Aldi sering bersama Kiandra dan Dita, Aldi jadi jarang menghiraukan wanita itu, wanita itu marah karena Aldi lebih memperhatikan Dita dan kawan-kawannya daripada dia, sejak kejadian itu hubungan aldi dan wanita itu pun renggang, hingga sampai pada saat itu ...."
"Kiandra, Mika dan Dita sedang menghadiri acara ulang tahun salah satu kawan mereka di hotel A, mereka berangkat dengan supir pribadi Dita, karena Aldi sedang ada urusan kantor Om. Saat itu Kiandra keluar sebentar dari gedung acara untuk mengambil kadonya yang tertinggal di jok mobil belakang, Kiandra melihat Mantan Aldi sedang bersama salah satu kolega bisnis papih di hotel tersebut.
Kiandra melihat mereka berpelukan mesra didepan meja respsionis saat mereka ingin check-in, ketika mereka masuk lift, Kiandra sempat melihat mereka berciuman sebentar sebelum pintu itu tertutup."
"Kiandra cepat-cepat menghubungiku, menjelaskan secara detail wanita itu dimana, dengan siapa, dan akan melakukan apa, dan apa yang semua Kiandra lihat. Kiandra tahu pria yang bersama wanita itu adalah kolega papih karena pria itu pernah kerumah untuk makan malam, saat Dita, Mika dan Kiandra sedang dirumah."
"Aldi langsung pergi ke hotel yang Kiandra ceritakan Om, dan sesampainya disana ternyata Aldi melihat wanita itu baru turun dari lift, Aldi menarik kasar wanita itu dan meminta penjelasan kenapa bisa ada di hotel tersebut, ia memberikan Aldi surat undangan makan malam dari salah satu majalah yang menaunginya, Aldi merasa kesal, marah karena merasa dibohongi oleh Kiandra, dan segera mengantarkan wanita itu pulang ke apartementnya, Aldi hanya mengantarkan Wanita itu, Aldi tidak turun dari mobil dan langsung menuju rumah utama, sejak saat itu Aldi mendiamkan Kiandra, hingga beberapa hari kemudian Kiandra menghampiri Aldi keruang kerja."
"Dia bertanya kenapa sikap Aldi tidak seperti biasa, Aldi marah, kesal saat meluruskan apa yang Aldi lihat sendiri, lalu berbicara pada Kiandra bahwa Aldi tidak ingin bertemu dengan Kiandra lagi. Aldi meminta Kiandra untuk menganggap tidak pernah ada kedekatan diantara kita berdua seperti sebelumnya, dan Aldi meminta Kiandra untuk sebisa mungkin pergi jauh dari hidup Aldi, Kiandra tidak membalas ucapan Aldi, hanya keluar dari ruang kerjaku sambil menangis."
"Ternyata Aldi tidak tahu bahwa Kiandra benar-benar pergi, Om. Hari itu Dita keserempet motor dan dibawa kerumah sakit, saat menunggu Dita, Aldi tidak sengaja melihat wanita itu dirumah sakit bersama salah seorang pria menuju ruang USG, Aldi menghampiri mereka dan meminta penjelasan. Bukannya penjelasan yang mereka berikan, mereka malah menertawakan kebodohanku yang selama ini dengan mudahnya dibodohi oleh mereka."
"Wanita itu membenarkan bahwa mereka sedang memeriksa kandungan hasil mereka berdua, dan mereka akan menikah resmi setelah anak itu lahir, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah wanita itu tertawa dan mengakui sempat melihat Kiandra memergokinya di hotel sebab itu mereka berdua langsung merencanakan drama kebohongan untukku, surat undangan yang ia berikan saat itu ditujukan ternyata untuk si pria tersebut yang tak lain adalah kolega papih, bukan miliknya. Aldi pergi setelah memukulnya dan kembali keruangan Dita, Aldi yakin pasti Mika dan Kiandra ada disana, Aldi ingin meminta maaf pada Kiandra, andai waktu itu Aldi membuka suratnya, mungkin tidak akan terjadi hal seperti ini."
"Saat mamih dan papih sudah datang, tak lama Mika datang, tapi Mika hanya seorang diri. Aldi tidak melihat Kiandra disana, setelah berbincang sebentar Aldi permisi dan mengajak Mika keluar."
"Tiba-tiba saja Mika menampar muka Aldi, ia mengatakan bahwa jangan pernah untuk datang lagi menemui Kiandra, ia memberitahuku bahwa Kiandra lebih memilih untuk mengambil tawaran kuliah di Djogja bersama Mika daripada di universitas impiannya di Jakarta, dan akan berangkat esok hari. Mika senang bisa kuliah bersama Kiandra tapi tidak senang atas alasan Kiandra memilih untuk kuliah disana yang tidak lain adalah untuk menghindari Aldi, lalu Mika mengancam Aldi untuk tidak hadir menampakkan diri di bandara saat keberangkatannya dan Kiandra pertama kali ke Djogja, dan tidak boleh menghubungi bahkan menganggu hidup Kiandra lagi selama disana, jika Aldi melakukannya maka Mika jamin tidak akan pernah lagi berteman dengan Dita, Mika terpaksa tapi ini demi kebaikan semuanya, ucap Mika saat itu."
Richard mengepalkan tangannya, ia akhirnya tahu sekarang apa yang membuat anaknya lebih memilih tinggal di Djogja daripada di Jakarta bersamanya dan Aurora.
"Jadi kau yang membuat putriku pergi?" tanya Richard yang sudah tidak bisa menahan emosinya.
"Bagus saja selama empat tahun ini putriku tidak ada niatan untuk bunuh diri saat kau menyuruhnya untuk pergi, jika saja itu terjadi aku tidak segan-segan untuk menghancurkan keluargamu, tidak peduli sedekat apa kita saat ini, bersyukurlah karena putriku masih punya akal sehat!" mata Richard sudah dipenuhi emosi.
"Aldi benar-benar minta maaf, Om. Mungkin maaf ini tidak bisa menggantikan jarak yang sudah Aldi buat untuk Om dan keluarga, tapi Aldi juga tersiksa Om, karena sejujurnya bukan Kiandra yang menjauh tapi Aldi yang menjauhi Kiandra, setiap Aldi rindu hanya bisa melihat social media Kiandra, Mika selalu tahu jika Aldi berusaha mendekati Kiandra lagi, dan lagi."
"Hingga akhirnya ultimatum yang Mika berikan benar-benar ia jalankan, Mika dan Kiandra menjauhi Dita atas permintaan Mika, mereka selalu punya alasan untuk tidak bisa hadir ke Jakarta, pada akhirnya Aldi memohon ke Mika untuk tidak membawa Dita dalam urusan ini, dan Aldi tidak akan pernah lagi coba-coba untuk menemui dan menghubungi Kiandra, Aldi sudah merenungi kesalahan dan hidup dalam penyesalan selama empat tahun terakhir, Om. Apalagi Aldi sudah membuat orang tua Aldi ikut terkena dampaknya." Aldi menunduk sedih.
"Aldi sudah mengatakan semua penyesalan dan permintaan maaf Aldi pada Kiandra, Om. Syukurnya kami sudah berdamai dengan masa lalu kami sekarang." jelas Aldi.
Ya, Om tahu itu Al, Alam dan Tuhan sudah menghukummu, bahkan itu lebih dari cukup, kau sudah melewati karmamu dan merenungi kesalahanmu itu jauh lebih baik - Richard.
"Om, Aldi tahu ini tidak mudah, Aldi tahu ini sedikit lancang, tapi kedatangan Aldi kesini, Aldi ingin meminta izin untuk meminta restu Om dan Tante Aurora agar bisa menikah dengan putri Om Richard satu-satunya, Aldi mencintai Kiandra, Om. Sungguh-sungguh mencintai anak Om."
****
Bersambung.. 🖤
🌼🌼🌼🌼🌼
(Akankah Aldi mendapatkan restu dari Richard? See you on next chapter ya 🖤)
aq kangen mike and mika thor
smga bayi mereka kembar beneran thor
semangatt thor di tunggu up selanjuttnya..fighting.
huaaaakakakakakakakkakaka
semangatt thor di tunggu up selanjuttnya.
kuat macam kudaa😂