Seorang pria yang terdampar ditengah hutan dan mengalami luka parah akibat mobilnya masuk ke dalam jurang.
saat ia tersadar, ia sudah berada didapam sebuah bilik yang ditemani oleh wanita cantik.
Siapakah Wanita itu? dan apakah ia akan selamat, serta dapat kembali ke rumahnya dan mengungkap siapa yang telah membuatnya berada didalam jurang?
Ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga puluh empat
Sreeeeeek....
Suara tarikan paksa dari penjambret itu saat menarik tas beserta liontin milik Endah Yulia yang terputus dengan paksa karena ulah pria tersebut.
Tetapi sang penjambret merasa naas, sebab sebuah tangan ramping mencekal leher jaketnya dan memutar tubuhnya, lalu merampas kembali tas dan juga perhiasan yang telah ditarik paksanya.
Endah Yulia tercengang melihat siapa yang melakukan itu semua. Ia tak menyangka nika calon menantunya melakukan hal yang diluar nalar.
Tanpa berbicara, gadis itu memberikan tinjunya dengan gerakan cepat,
Buuuuugh....,
"Aaaargh...," pekik pria itu menahan sakit saat hidungnya menerima bogem mentah dan mengucurkan cairan pekat berwarna merah.
Adhisti kembali i menendang sang jambret sehingga terjungkal, dan hal ini mendapat perhatian dari banyak warga dan pengunjung Mall yang sudah berada dihalaman gedung perbelanjaan tersebut.
Adhisti menghampiri kembali pria itu, dan bersiap melayangkan tendangannya, tetapi sang penjambret itu mengatupkan kedua tangannya didepan wajah. "Ampun, ampuni saya," mohonnya dengan wajah menghiba dan memelas.
Adhisti mengurungkan niatnya, lalu kembali memutar tubuh untuk menyerahkan tas dan perhiasan kepada sang calon mertua yang menatapnya dengan bengong dan mulutnya yang ternganga.
Namun tanpa diduga, pria penjambret itu beranjak bangkit dan menancapkan sebilah pisau ke punggung sang gadis hingga dalam. Darah mengalir deras dari luka tersebut.
"Aaaaaa..," Endah Yulia terpekik melihat gadis itu terluka parah dengan luka yang cukup dalam.
Namun tidak bagi Adhisti. Ia menghentikan langkah. Lalu menangkap pergelangan tangan lawan yang masih memegang senjata yang digunakan untuk menyerangnya.
Ia mencengkram kuat pergelangan lawannya hingga sangat kuat dan membuat pria itu merasakan jika tulang tangannya mengalami patah.
"Aaaargh...," pria itu meringis kesakitan dengan wajah memerah. Lalu melepaskan pisau tersebut.
Dengan gerakan perlahan, Adhisi memutar tubuhnya sembari memelintir tangan lelaki penjambret itu.
Tatapan sang gadis terlihat penuh amarah. Ia telah memberikan ampunan, namun mengapa justru dimanfaatkan untuk menyerang.
Ia kembali memberikan tinju diwajah pria, dan i melayangkan tendangannya tepat mengenai perkutut sang pria brengsek itu hingga membuatnya terpental, lalu menghantam tiang pembatas parkir.
Braaak
"Aaaaarh...," pria itu terkapar dilantai halaman Mall dengan luka culup parah. Wajahnya penuh cairan pekat akibat tulang hidungnya yang patah karena terkena hantaman sang gadis.
Endah Yulia tiba-tiba menjadi tremor melihat punggung Adhisti penuh dengan cairan kental berwarna merah yang berbau amis. Ia merasakan matanya menggelap melihat banyaknya cairan darah yang membasahi pakaian Adhisti, perlahan ia tak lagi dapat melihat apapun., dan jatuh.
Namun Adhisti dengan sigap menangkap tubuh calon sang ibu mertua sebelum semoat menyentuh lantai halaman Mall.
Entah siapa yang terluka, entah siapa yang pingsan. Entahlah.
******
"Emmmm....," Endah Yulia menggeliatkan tubuhnya dan merasakan kepalanya sangat pusing. Ia mencoba membuka matanya yang terasa sangat berat.
Dengan sedikit memaksa, Ia melihat pergelangan tangannya sudah terpasang jarum infus. Dan ketika ia melihat sekelilingnya, terlihat ruangan berwarna putih dan tercium bau obat-obatan yang menyengat.
Wanita itu tersentak kaget saat melihat Jhonatan dan juga Kenzo-puteranya sudah berada didepannya.
"Kenzo, kenapa mama bisa ada disini?" tanyanya bingung. Ia masih belum dapat berfikir dengan benar.
"Mama pingsan dan Adhiatii membawa mama ke rumah sakit," pemuda itu menjelaskan. Lalu menggenggam jemari tangan sang wanita yang ia cintai sepenuh hati.
"Hah, bagaimana dengan kondisinya?" tanya Endah Yulia dengan rasa penasaran. Sebab ia mengingat jika gadis itu terluka parah dibagian pundaknya, dan dipastikan mengalami pendarahan, namun tetap menyelamatkannya.
"Maksud mama itu," tunjuk Kenzo dengan memajukan bibirnya ke arah seorang gadis yang tengah tertidur pulas disebuah kasur yang ada disebelah ranjang pasien tempatnya berbaring.
"Hah! Apakah lukanya sudsh dijahit?" ia tersentak kaget saat melihat gadis itu sangat nyenyak dalam tidurnya.
"Luka apa yang mama maksud?" tanya Kenzo dengan rasa penasaran.
Akan tetapi, Endah Yulia tak menjawabnya, ia bergegas beranjak bangkit dari ranjang pasien dan menghampiri gadis tersebut dengan perasaan uang diliputi kecemasan.
"Ma, hati-hati, jarum infusnya jangan sampai lepas." cegah Kenzoengingatkan, lalu membantu mendorong tiang infus agar tak mencelakai mamanya karena takut terlepas akibat terburu-buru.
Setibanya diranjang Adhisti, wanita itu bergegas memeriksa punggung sang calon menantu yang terluka akibat menyelamatkannya barusan.
"Hah," Endah Yulia tersentak kaget, lalu bergerak mundur sembari menutup mulutnya. "Tidak mungkin, aku melihatnya dengan jelas jika ia terluka parah, tetapi mengapa tidak ada luka sedikitpun?" wanita itu benar-benar tidak dapat mempercayai apa yang dilihatnya.
"Sudahlah, Ma..., mungkin Mama belum begitu pulih, dan sebaiknya beristirahat," Jhonatan menyarankan sang istri yang terlihat sangat syok.
Pria itu memegang pundak wanitanya dengan sangat lembut, lalu membimbing sang istri kembali ke ranjang pasien.
Endah Yulia merasakan deguban jantungnya memburu. Ini sangat janggal dan ia merasakan sesuatu yang sangat aneh pada diri sang menantu dan ini semakin membuatnya bingung.
"Ta...," ucapannya tercekat ditenggorokan.
"Sudahlah, Ma...," Kenzo ikut memapah sang mama untuk beristirahat dan ini membuat Endah Yulia harus mengalah, meskipun diliputi rasa penasaran yang sangat dalam.
Endah Yulia melirik Adhisti yang terlihat sangat begitu pulas dalam tidurnya, seolah tak merasakan sakit apapun.
Sementara itu, Mayang yang mendengar berita Kenzo akan melakukan pernikahan, dan ia merasa tidak terima.
Ia meminta bantuan dari Robert untuk menyusun rencana dan membalaskan sakit hatinya diacara yang akan diselenggarakan disebuah hotel mewah. Itu desas dan desus yang ia dapatkan.
"Ini tidak dapat dibiarkan, wanita itu harus mati dan hanya aku yang dapat menjadi pendamping Kenzo!" ucapnya dengan geram.
Saat bersamaan, Josep datang menghampiri sang wanita yang saat ini masih terbaring diatas ranjang dan baru saja selesai dengan tugas rendahannya.
"Ada apa, Sayang? Mengapa kau terlihat sangat muram?" tanya pria bertampang bule itu.
"Oh, tak mengapa, tidak perlu mencemaskanku." wanita itu membenahi rambutnya yang sangat berantakan, lalu memungut pakaiannya.
"Apakah kamu kurang puas dengan permainan hari ini?" Josep menarik tubuh Mayang dalam pangkuannya, dan memberikan cumbuannya.
"Tidak, Sayang. Aku hanya ada sedikit keperluan, mungkin malam ini aku akan sedikit terlambat menemuimu." wanita itu menepis dekapan sang pria, memberikan senyum palsu dan bergegas mengenakan pakaiannya.
"Jika butuh bantuanku, maka datanglah padaku," pria itu merebahkan tubuhnya yang masih tanpa busana.
"Tentu saja, aku akan selalu meminta bantuanmu," sahut Mayang, lalu berjalan menuju pintu untuk keluar dari kamar.
Setelah tiba diluar rumah milik pria kaya itu, Mayang menghubungi seseorang dan sepertinya ia terlihat begitu serius dengan obrolannya.
"Baiklah, aku akan segera ke sana, dan saat ini aku sangat butuh bantuanmu." Mayang mengakhiri panggilannya, dan memasukkan ponsel pintarnya ke dalam tas sandangnya.
benar2 menghibur.. mksh up nya thor 🙏
parah nya lg ular nya Kenzo mlh gak di sarungin lg setelah dapat sarang nya dan mlh jd tontonan gratis 🤣🤣🤣
skrg dh ketahuan dach klu Ki Sobo mmg manusia iblis