seorang mahasiswi yang dijodohkan dengan seorang ketua BEM oleh neneknya Ketua BEM tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti masulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lebih Keren
Di kelas..
"Nanti malam gue ke rumah loh ya" ucap Jodi.
"Mau ngapain?" Tanya Linda penasaran.
"Mau maen lah, mau ngapain lagi" jawab Jodi.
"Kenapa harus malam-malam coba, nanti sore Juga bisa kan?" Tanya Linda lagi.
"Sore gue mau anter mami ke toko, pulang nya juga pasti maghrib, kalo lo gak izinin gue ke rumah lo, gak papa kok" ucap jodi
"Ih apaan sih lo, gue bilang gak boleh juga enggak" ketus Linda.
"Jadi boleh?" Jodi sumbringah.
"Oke gue nanti ke rumah lo abis maghrib" Jodi bersemangat.
"Jod, Hari ini gue gak bawa mobil lho" ucap Linda pelan.
"Ya terus, apa urusannya sama gue" Jodi menjahili Linda sambil menahan tawanya, padahal dia juga tau maksud Linda apa.
"Ih nyebelin, lo jadi cowok peka dikit dong" Linda ngambek lalu mencubit lengan Jodi.
"Aww sakit, iya gue juga ngerti maksud lo, nanti gue anterin lo pulang" Jodi tertawa, karena dari tadi menahannya.
"Dasar lo seneng banget jahilin gue, awas gue balas nanti" ucap Linda kesal.
"Sekarang kalian makin deket ya, gue do'ain semoga kalian berdua berjodoh" ucap Faisal sambil tersenyum.
"Aamiin" ucap Jodi. Sementara Linda dia hanya tersenyum mendengar ucapan Jodi.
"Nanti gue tunggu di parkiran" bisik Jodi ke Linda. Linda hanya mengangguk.
Di parkiran..
"Jodi mana sih, padahal tadi dia keluar duluan, tapi kenapa sekarang gak ada" ucap Linda.
"Sorry lama, gue tadi abis beli ini" Jodi muncul dari depan gerbang, dia membawa sebuah kantong plastik, gak tau isinya apa.
"Itu apa?" Tanya Linda.
"Ini namanya es dawet, loh pasti haus kan dari tadi, soalnya gue perhatiin dari pak Yanto masuk sampai keluar lagi, loh pegang leher loh terus, kayak kehausan banget gitu, mangkanya ni gue bawain minuman seger dan mengenyangkan, ini sendok dan sedotannya" Jodi memberikan minuman dawetnya.
"Kok cuma satu, lo gak beli?" tanya Linda.
"Kan yang hausnya juga lo, bukan gue. Udah kita duduk Dulu ayo sini" Jodi mengajak Linda untuk duduk dulu, untuk menikmati es dawetnya.
"Seger banget jod, loh cobain nih" Linda menyuapi Jodi.
"Iya bener seger banget" Jodi tersenyum karena dia bahagia karena disuapi sama orang yang dia cintai.
"Kenapa senyum-senyum gitu?" tanya Linda.
"Seneng bisa deket sama lo" jawab Jodi.
"Yaudah Kita pulang sekarang, dawetnya juga udah abis" ajak Linda.
"Gak mau bilang makasih gitu" sindir Jodi.
"Iya makasih Jodi sayang" ucap Linda sambil berjalan menuju motor Jodi.
"Apa, apa sayang sekali lagi coba mau denger" Jodi mengikuti langkah Linda sambil tersenyum.
"Apa sih udah nyalain motornya, Kita pulang sekarang" Linda mengalihkan pertanyaan Jodi.
"Yaudah ayo" ajak Jodi sambil tersenyum.
Setelah beberapa menit mereka pun sampai di depan rumah Linda.
"Makasih ya udah nganterin gue, makasih juga buat dawetnya" ucap Linda sambil tersenyum.
"Iya makasih juga" ucap Jodi.
"Kok makasih, makasih buat apa?" Linda merasa heran.
"Makasih udah ngasih senyumnya buat gue" Jodi tertawa.
"Dasar gombal, gue masuk ya" ucap Linda sambil berjalan menuju pintu rumahnya.
"Iya silahkan, gue juga pamit pulang" ucap Jodi.
"Oke, daah" Linda melambaikan tangan di depan pintu.
Lalu Linda masuk ke dalam rumah nya, Jodi pun pulang ke rumah nya.
Di rumah Jodi..
"Assalamualaikum" ucap Jodi.
"Waalaikumussalam, baru pulang sayang?" Tanya mami nya Jodi, namanya Mami Sera.
"Iya mi, tadi aku nganterin temen dulu ke rumah nya" Jodi mencium punggung tangan mami nya.
"Temen apa pacar" goda mami.
"Calon mi" jodi tersenyum.
"Kapan mau di kenalin ke mami"? Tanya mami.
"Nanti mi, kalo udah waktunya Jodi kenalin ke mami" Ucap Jodi.
"Sayang jadi kan anter mami ke toko kue" tanya mami.
"Iya mi jadi" jawab Jodi.
"yaudah sekarang kamu makan dulu, terus mandi ya" ucap mami.
"Iya mi Jodi makan Dulu" ucap Jodi.
Setelah makan Jodi langsung mandi, lalu pergi bersama mami nya ke toko kue.
Di toko kue..
"Mbak saya beli yang ini dua, terus yang sebelah kanan nya satu" mami nya Jodi sedang memilih-milih kuenya.
"Mbak tambah lagi kuenya yang ini dua, dipisah tapi sama yang punya mami saya" Jodi menunjuk ke arah kue.
"Kamu buat siapa beli kue?" Mami penasaran karena biasanya juga Jodi gak pernah beli kue.
"Buat temen aku mi, nanti malam aku mau main ke rumahnya.
"Oh gitu" mami tersenyum.
Setelah membeli kue, Jodi dan maminya kembali pulang ke rumahnya.
"Mi, aku ke kamar dulu ya" Jodi berjalan menuju kamar nya.
"Baru jam setengah enam, mending gue pilih baju dulu deh buat nanti di pake ke rumah nya si Linda, gue pake yang mana ya" Jodi bingung mau pake baju yang mana, semua baju yang ada di dalam lemari dia keluarin.
"Tok tok tok" ada yang mengetok pintu kamarnya.
"Masuk" teriak Jodi.
"Ya ampun Jodi ini kenapa bajunya di keluarin semua" mami menghampiri Jodi.
"I.. ini mi, aku kan mau ke rumah temen aku, terus aku bingung mau pake baju yang mana" Jodi nyengir kuda.
"Dasar yang lagi kasmaran, sampai semua baju di keluarin" mami tersenyum melihat kelakuan anaknya.
"Bukan gitu mi, takut gak keren aja kalo salah pake baju, walau sebenarnya aku emang udah keren tapi tetep aja kan" Jodi tertawa.
"Gak keren itu kalo kamu bake baju nya kebalik" mami tertawa.
"Mami bisa aja" ucap jodi.
"Yaudah nanti kalo udah, beresin lagi bajunya" mami lalu berjalan keluar.
"Iya mi" jawab Jodi.
Setelah beberapa menit, Jodi akhirnya menentukan baju mana yang akan di pakenya, setelah itu Jodi langsung mandi, sholat, terus siap-siap untuk pergi ke rumah Linda.
"Mi, gimana aku keren gak pake baju ini"? Jodi meminta pendapat mami.
"Keren banget sayang cocok, pacar kamu pasti terpesona melihat anak mami yang ganteng ini' Ucap mami.
"Anak papi mau kemana udah keren gitu" tiba-tiba dari belakang Jodi ada seorang laki-laki tua menghampiri nya, dia adalah papi nya Jodi, nama nya pak Anton. Kemudian Jodi menoleh ke belakang.
"Gimana pi keren gak aku"? Jodi minta pendapat papi nya.
"Keren kayak papi nya" papi tertawa.
"Papi ini bisa aja" ucap mami.
"Mau kemana emang kamu, rapi banget" tanya papi.
"Mau apel pi ke rumah pacar nya" goda mami.
"Wih anak papi udah dewasa kayaknya sekarang, udah bisa apel" papi tertawa, Jodi memang belum pernah deket sama cewek mana pun.
"Yaudah aku pamit ya, mau berangkat sekarang" Jodi lalu bersalaman kepada papi dan maminya. Kemudian Jodi berangkat. Setelah dua puluh menit, akhirnya Jodi sampai di rumah nya Linda.
"Tok tok tok, assalamualaikum" Jodi mengetuk pintu rumah Linda. Seorang wanita, seumuran dengan mami nya Jodi membuka kan pintu rumahnya.
"Assalamualaikum tante" Jodi mencium punggung tangan wanita itu, dan dia adalah mamahnya Linda, namanya tante Lidia.
"Waalaikumussalam" jawab Tante Lidia sambil tersenyum.
"Linda nya ada Tante?" Tanya Jodi sambil tersenyum.
"Ada, itu dia orangnya, kamu nak Jodi ya, soalnya tadi Linda udah bilang ke Tante bakal ada tamu, ternyata tamunya ganteng juga" Tante Lidia menengok ke belakang. Lalu Linda menghampiri mamah dan Jodi.
"Tante bisa aja" ucap Jodi sambil tersenyum.
"Jodi lo ganteng banget, kenapa jantung gue degdegan gini ya" gumam Linda dalam hati sambil bengong menatap Jodi.
"Linda, apa kabar" Jodi basa-basi, dia bingung mau ngomong apa karena di depannya juga ada mamanya Linda. Sementara Linda masih terpelongo menatap Jodi. Jodi hanya tersenyum melihat tingkah Linda.
"Dorr, sampai segitunya menatap nya, ganteng ya" goda mama.
"Mamah ngagetin aku aja" akhirnya Linda sadar.
"Lagian kamu dari tadi natap nak Jodi sampe bengong gitu. Ucap mama.
"Siapa juga yang bengong, yaudah jod, ayo masuk" ajak Linda.
"Di sini aja deh Lin,di teras" ucap jodi.
"Yaudah kalo kalian mau ngobrol, mama ke dalam dulu ya" ucap mama.
"Iya mah" jawab Linda.
"Lo duduk dulu ya, gue ambil minum dulu" Linda menggeser kursi yang ada di depan rumah nya, mempersilahkan Jodi untuk duduk. Kemudian Linda membawakan minum dan beberapa toples kue kering.
"Loh kenapa dari tadi liatin gue Mulu, ada yang salah sama penampilan gue" tanya Jodi.
"Nggak, cuma agak beda aja" ucap Linda sambil tersenyum.
"Beda gimana?" Tanya Jodi.
"Lebih keren" jawab Linda singkat.
"Baru kali ini gue denger lo bilang gue Keren, gue mimpi gak sih, cubit gue dong" Jodi menyodorkan tangannya.
"Nih, sakit gak" Linda mencubit Jodi sangat keras.
"Aww sakit Sayang" Jodi meringis kesakitan.
"Sayang sayang pala luh peang" ucap Linda ketus.
"Kan gue emang sayang sama loh" ucap Jodi.
"Apa sekali lagi, gue gak denger" Linda pura-pura gak denger.
"Gue sayang sama lo, gue cinta sama lo, lo adalah cewek satu-satunya selain mami gue yang gue sayang, lo mau kan nikah sama gue" ucap Jodi.
"Nikah"? Linda kaget karena tiba-tiba Jodi ngajak nikah.
"Iya, kenapa gak mau ya, gak papa kalo lo gak mau, gue sadar gue gak setampan Faisal, mana mau loh sama gue" ucap Jodi.
"Bu.. bukan gitu, gue juga sayang kok sama lo, cuma gue belum siap kalo harus cepet-cepet nikah" ucap Linda.
"Terus lo pengennya gimana" tanya Jodi.
"Kita jalanin aja dulu, kita saling kenal dulu, memahami kekurangan masing-masing, gue gak mau ya nantinya Kita udah nikah terus loh gak terima sama kekurangan gue, terus loh ninggalin gue, terus gue jadi janda, gue gak mau" cerocos Linda.
"Loh berlebihan banget mikirnya sampe ke situ, gue gak bakal ninggalin loh, gue juga gak mau kali kalo harus jadi duda" Jodi tertawa.
"Kok malah ketawa sih, gue serius tau" Linda memegang tangan Jodi.
"Iya gue tau, gue juga serius sama lo, kalo lo gak mau nikah sama gue cepet-cepet, yaudah gak papa, tapi.." Jodi menghentikan ucapannya.
"Tapi apa?" Tanya Linda penasaran.
"Lo harus terima cincin ini terus lo harus pake cincin nya, gue gak mau kita menjalin hubungan tanpa status, nanti lo diambil orang" Jodi menyodorkan cincin yang di pegang nya.
"Oke gue terima cincin nya" Linda mengambil cincin yang di berikan Jodi.
"Peke Dong"pinta Jodi.
"Pakaikan" Linda menyodorkan lagi cincin nya supaya jodi memakaikannya. Lalu Jodi memakaikan cincin itu. Linda tersenyum.
"Kenapa senyum-senyum" tanya Jodi yang juga ikut tersenyum.
"Seneng lah" jawab Linda singkat.
"Gue juga seneng, dan cincin ini sebagai tanda kalo loh calon istri gue" ucap Jodi sambil tersenyum.
"Linda hanya mengangguk tersenyum.