Bagi semua wanita, memiliki wajah yang cantik adalah sebuah keberuntungan dan membawa berkah namun beda hal nya dengan wanita dewasa bernama lengkap Dariella
Dariella menyembunyikan wajah cantiknya karena wajah cantiknya selalu membawa kesialan untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arran Lim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, kalix begitu frustasi karena belum menemukan riel.
Sekitar pukul 3 sore kalix menghubungi riel tapi ponsel riel tidak bisa di hubungi, akhirnya kalix menghubungi keluarga angkat riel dan mereka mengatakan jika riel sudah berangkat ke Surabaya dari pagi tadi. Kalix pun langsung menuju kediaman riel namun riel tidak ada di sana, kalix pergi ke kantor polisi dan orang-orang disana mengatakan jika riel telah selesai berkunjung 1 jam yang lalu
Kalix mengerahkan beberapa orang untuk mengecek cctv di sekitaran kantor polisi serta cctv jalanan agar bisa mengetahui kemana riel pergi namun sudah 3 jam berlalu kalix belum kunjung mendapatkan kabar dari orang-orang suruhan nya
Kalix terus mondar-mandir di depan rumah riel dengan perasaan yang semakin gelisah
Tap tap tap
Kalix mendongak kala mendengar langkah kaki mendekat, ia terbelalak menatap riel yang tampak pucat dengan mata yang sembab. Kalix sontak menghampiri riel dan memeluk riel dengan erat
“Kamu kemana aja? Bukan nya saya udah bilang kalau kamu ke Surabaya langsung hubungin saya biar saya jemput di bandara” Omel kalix dan riel hanya diam
“Kunci rumah mana?” Tanya kalix, riel langsung membuka tas nya dan hendak mencari namun kalix sudah lebih dulu mengambil tas itu dan mencari kunci
Setelah menemukannya, kalix langsung membuka pintu lalu kembali berjalan kearah riel dan menggendong riel masuk kedalam rumah. Kalix membawa riel ke kamar dan menurunkan riel di atas kasur, kalix cekatan membuka sandal riel dan menuntun riel berbaring
“Badan kamu panas banget” Ucap kalix khawatir setelah menyentuh dahi riel
Kalix merogoh ponselnya untuk menghubungi naka dan tidak butuh waktu lama naka pun menjawab nya “Halo, kirim satu maid ke rumah riel, dan tolong juga hubungi dokter dan suruh datang secepatnya ke rumah riel, gue tunggu!” Ucapnya lalu mematikan sambungan telfon
“Kalau aja ayah ngga berbuat jahat sama ibu sintia semua yang telah saya lalui ngga akan pernah terjadi” Ucap riel tiba-tiba
Kalix sontak menoleh menatap riel lalu menghela nafas panjang “Kita ngga tau kebenaran nya seperti apa! Mungkin saja memang ayah kamu melakukan hal yang ngga baik pada bu sintia, atau ngga, bisa saja bu sintia yang lebih dulu memancing ayah kamu apalagi ayah kamu dulu nya orang berada pasti banyak yang berusaha masuk dalam rumah tangga orangtua kamu hanya demi harta tapi balik lagi ngga ada yang tau kejadian sebenarnya selain mereka sendiri”
“Kamu sudah mendengar pengakuan bu sintia entah pengakuan itu benar ada nya atau tidak tapi yang bisa kita pastikan adalah keduanya memang memiliki keterkaitan satu sama lain di masa lalu, dan bu sintia tidak akan mungkin menculik kamu tanpa ada sebab. Terlepas dari itu semua saya harap kamu ngga terlalu berlarut-larut dalam kesedihan yang membuat kesehatan kamu memburuk”
“Cukup relakan dan menerima semua, karena kita ngga bisa memutar waktu. Sekalipun bisa, ngga menutup kemungkinan jika apa yang kamu lalui akan terjadi lagi” Mengelus pipi riel “Saya tau berat untuk kamu menerima fakta yang ada, tapi tolong jangan menyakiti diri kamu sendiri apalagi sampai berbuat yang tidak-tidak, kamu harus ingat kamu ngga sendiri di dunia ini. Kamu punya keluarga angkat yang menyayangi kamu dengan tulus dan kamu punya saya”
Riel tersenyum kecil mata nya memanas hingga bulir air mata jatuh membasahi pipi nya “Saya ngga tau harus berterimakasih dengan cara apa pada pak kalix, jika bukan karena pak kalix mungkin sampai saya ngga ada di dunia ini pun saya ngga akan pernah tau kalau dia bukan ibu kandung saya. Terimakasih pak, terimakasih banyak. Meski orangtua kandung saya sudah tiada, tapi berkat pak kalix saya bisa mengetahui keberadaan mereka dan mengetahui darimana saya berasal”
“Sekali lagi terimakasih banyak, saya akan membalas kebaikan pak kalix sebisa saya”
Kalix tersenyum, ia mengusap air mata riel dan berucap “Terimakasih nya cukup dengan menerima saya aja, saya akan senang banget kalau kamu berterimakasih dengan cara itu”
Riel hanya diam sambil menatap kalix dengan tatapan yang sulit untuk di artikan
*******
Esok hari nya
Hari rabu pukul 9 pagi
Saat ini kalix tengah siap-siap ia akan ke rumah riel melihat keadaan riel, meski ia sudah mengetahui dari maid bahwa riel sudah tidak demam tetap saja kalix ingin memastikan nya sendiri. Hari ini kalix tidak pergi bekerja, semua pekerjaan nya akan di handle oleh naka. Ia sudah memutuskan akan menghabiskan waktu bersama riel mumpung hari ini tidak ada meeting penting
Semalam kalix menginap di rumah orang tua nya. Sebenarnya ia ingin menginap di rumah riel namun riel tidak mengizinkan. Jadi mau tidak mau kalix harus pulang, dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah orang tua nya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kediaman riel
“Kalix, mau kemana pagi-pagi gini? Bukan nya semalam kamu bilang ngga kerja ya hari ini?” Tanya nenek irina saat melihat kalix berjalan melewati mereka yang ada disana tanpa menoleh sedikitpun
Kalix menoleh menatap sang nenek, ia sedikit tertegun saat baru menyadari jika ada orang lain disana, saking buru-buru nya ingin bertemu dengan riel, kalix sampai-sampai tidak memperhatikan sekitar nya
“Kalix sini, ini papa kedatangan teman baik papa semasa muda. Kenalan dulu” Ucap sang papa
Kalix menatap kearah pria paruh baya yang seumuran sang ayah lalu melirik sekilas kearah wanita muda yang duduk di samping teman papa nya itu
“Saya kalix, maaf saya ada urusan penting. Jadi tidak bisa berbincang lama-lama. Saya permisi” Ucapnya lalu pergi begitu saja
“Astaga anak itu” Gerutu mama aila kesal
“Maaf ya bram, anak ku memang lagi sibuk-sibuk nya hari ini” Ucap vano tak enak hati dengan sikap putra tunggal nya itu
“Ngga papa van santai aja, cuma kayaknya anak gadis ku agak sedikit kecewa karena dia ikut kesini pengen ketemu kalix” Goda nya pada sang putri
“Apaan sih paa, jangan bikin aku malu” Bisiknya kesal
Raut wajah mama aila dan nenek irina tampak kurang mengenakkan, mereka hanya ngga ingin ada gadis yang menaruh harapan pada kalix di saat kalix sudah menaruh hati pada perempuan lain
“Sebel banget, udah dandan cantik-cantik gini malah ngga dapet kesempatan ngobrol” Batin clara anak dari teman papa nya kalix itu
Sesampainya di kediaman riel, kalix melihat riel yang tengah duduk dengan pandangan kosong
“Jangan melamun nanti kesambet” Ucapnya membuat riel tersentak kaget
Kalix menyentuh dahi riel lalu menghela nafas lega karena riel benar-benar sudah tidak demam lagi
"Pak kalix ngga kerja?"
Kalix menggelengkan kepala "Ngga ada meeting penting hari ini, jadi saya mutusin ngga ke kantor hari ini. Mau kencan sama saya ngga? Hitung-hitung ngurangin beban pikiran"
Kalix tersenyum sembari mengelus rambut riel "Mau ya?!"
"Badan saya masih ngga enak pak"
"Kencan nya di rumah aja, contohnya nonton film bareng, masak bareng atau berkemah di depan rumah"
Riel terkekeh "Kemah depan rumah? Ngga ahh malu di liatin sama pengendara yang lalu-lalang" Ucapnya membuat kalix tertawa
Keduanya pun menghabiskan waktu bersama, meski hanya di rumah tapi ada banyak kegiatan yang bisa mereka lakukan. Dan kegiatan mereka hari ini di tutup dengan nonton film bersama di ruang tengah sampai-sampai ketiduran
jangan tanggung tanggung ya, up episode nya,,,🙏🙏🙏