Bagi semua wanita, memiliki wajah yang cantik adalah sebuah keberuntungan dan membawa berkah namun beda hal nya dengan wanita dewasa bernama lengkap Dariella
Dariella menyembunyikan wajah cantiknya karena wajah cantiknya selalu membawa kesialan untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arran Lim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Malam harinya sekitar pukul 9 malam, kalix pun diperbolehkan pulang. Kalix terlebih dahulu pulang ke rumah orangtua nya untuk menjelaskan permasalahan lebih detail. Cukup lama kalix berada di rumah orangtua nya hingga pukul 11 malam ia pun memutuskan untuk pulang ke rumah pribadinya, dan ia tau jika riel masih menunggu dirinya saat ini
Suara mobil yang masuk kedalam halaman rumah membuat lamunan riel buyar, riel segera bangkit dari duduknya lalu sedikit berlari kecil menuju halaman depan rumah
Kalix tersenyum melihat riel yang langsung keluar saat mendengar suara mobilnya, ia dengan cepat turun dari mobil lalu menghampiri riel. Sedangkan riel, ia menatap wajah kalix yang sedikit lebam dengan sendu
“Ayo masuk, angin malam ngga baik buat kamu” Ucap kalix lalu meraih tangan riel dan menuntun riel masuk kedalam rumah, tidak lupa ia juga mengunci pintu
Riel melepas tautan tangan kalix lalu mengambil kotak p3k, ia menuntun kalix duduk di sofa dan mulai mengobati luka di wajah kalix
“Ibu kamu tetap di jatuhi hukuman” Ucap kalix namun riel hanya diam
“Kamu ngga keberatan kan?” Tanya kalix menatap wajah cantik riel
“Riel” Panggilnya kala riel hanya diam
“Saya keberatan pak” Menatap kalix sendu “Tolong untuk kedepannya jangan lakukan apapun”
“Kamu masih aja berpikiran yang ngga-ngga tentang saya?”
Riel menggelengkan kepala “Bukannya saya udah bilang kemarin pak? Saya hanya akan membawa dampak buruk bagi pak kalix, ini belum seberapa tapi pak kalix sudah menelan kerugian yang tidak main-main. Jangan berpikir saya akan senang apa, karena saya justru merasa takut dan gelisah”
“Bagaimana caranya saya mengganti kerugian yang pak kalix tanggung karena menolong saya?"
"Bagaimana saya akan menghadapi ratusan orang yang terlibat dalam pembangunan proyek kalian? Mereka sudah berjuang membangun proyek bersama namun hancur seketika hanya karena saya” Ucap riel dengan mata yang mulai berkaca-kaca
“Saya tidak suka pak… Saya tidak suka menjadi kesialan untuk orang lain”
“Apa yang harus saya lakukan untuk mengganti kerja keras mereka?” Tanya riel lirih
Kalix menghela nafas panjang lalu mengusap air mata riel
“Kamu mikirnya kejauhan, sebenarnya setelah berita kurang baik tentang pak johan tersebar saya ingin langsung membatalkan kerjasama, selain karena saya ngga ingin merusak nama saya di dunia bisnis, orangtua saya juga ngga mau bekerjasama dengan pengusaha yang memiliki citra buruk. Dan yang paling menentang kerjasama ini setelah berita pak johan tersebar adalah mama dan nenek. Tapi memang saat itu kami memikirkan banyak karyawan yang terlibat dalam proyek itu dan terlebih proyek itu sudah berjalan hampir 90% jadi mau tidak mau proyek nya tetap dijalankan”
“Kamu jangan khawatir karena yang akan ganti rugi sebesar 70% adalah pak johan, karena dia yang memutuskan kerjasama lebih dulu dan beliau yang lebih dulu membuat masalah dan tidak memikirkan konsekuensi sebelum bertindak yang akhirnya merugikan banyak orang. Walaupun saya juga mengganti rugi, tapi ganti ruginya tidak terlalu besar. Jadi kamu ngga perlu khawatir”
“Dan soal ibu kamu, dia tetap dijatuhi hukuman dan pak johan tidak bisa membebaskan dia. Sidang vonis akan dilangsungkan minggu depan. Lagian untuk saat ini saya rasa pak johan tidak bisa memikirkan hal lain selain ganti rugi, saya yakin dia sedang sakit kepala karena memikirkan harus mengganti rugi jutaan dollar”
Menangkup wajah riel “Udah jangan nangis, nanti makin cantik” Godanya
“Pak kalix ngga cocok kayak gitu” Melepas tangan kalix dari wajahnya dan menatap kalix kesal
“Jadi cocoknya gimana hmm” Tanyanya sembari mendekatkan wajahnya ke wajah riel, lagi dan lagi kalix jatuh dalam pesona wajah cantik itu
“Aneh banget tiba-tiba manis kayak gini. Biasanya juga ketus sama saya”
“Beda sayang, sebelumnya kan belum fallin in love, sekarang kan udah” Ucapnya membuat riel menatap kalix dengan tatapan horror
Kalix terkekeh lalu merapikan rambut riel yang berantakan “Tidur gih, malam ini saya tidur lagi disini, saya udah ngga punya tenaga mau menyetir. Sebenarnya tadi saya ngga ingin pulang kesini tapi saya tau kamu menunggu saya. Sekarang tidur ya, udah larut” Mengusap kepala riel
Riel mengangguk lalu bangkit dari duduknya dan menuju kamar yang ia tempati
*****
Pukul 1 malam, riel belum kunjung tertidur, ia masih memikirkan hal tentang kalix
“Ngga bisa… Kayaknya tu orang bener-bener serius sama perasaan nya, aku harus cepat-cepat bertindak selagi perasaan suka nya masih belum terlalu besar” Gumamnya
Siapa yang tidak suka dengan kalix, ia tampan rupawan kaya raya dan dan baik meski kurang ramah pada perempuan, dan meskipun riel tidak memiliki persaan apapun pada kalix saat ini tapi tidak menutup kemungkinan riel akan jatuh hati pada kalix jika ia berada di sisi kalix dalam kurun waktu yang lama.
Tapi riel sadar diri jika dia akan menjadi kesialan bagi kalix jika dia tetap membiarkan kalix berada di sisi nya, ia tidak ingin menjadi penyebab citra seseorang jadi buruk karena itu riel memutuskan untuk segera menghindari kalix
****
3 hari kemudian, riel telah pulang ke kediaman nya. Kalix memberi nya libur selama 1 minggu karena itu ia tidak ke kantor dan hanya berada di rumah seharian
Seperti biasa setiap jam kantor selesai kalix akan langsung menuju rumah riel, dan membawa banyak bahan makanan untuk riel. Sekalian makan malam bersama riel dan terkadang naka pun ikut namun hari ini kalix melarang naka ikut karena hanya ingin berduaan dengan riel
Sesampainya di rumah riel, kalix pun langsung masuk dan membawa belanjaan nya. Kalix menghentikan langkahnya kala melihat seorang pria yang 2 minggu lalu menjemput riel di kantor
“Pak kalix udah datang” Tanya riel yang muncul tiba-tiba dan membawa minuman serta camilan
Setelah menaruh nampan di atas meja, riel menghampiri kalix dan mengambil alih belanjaan dari tangan kalix
“Dia siapa” Tanya kalix dingin dan datar
Riel ingin menjawab tapi sang kakak lebih dulu menyelah
“Riel, kakak mau berbicara berdua saja dengan bos kamu” Ucap dani mengisyaratkan riel untuk meninggalkan ia dan kalix berdua
“Iya kak” Ucap riel lalu menuju dapur
“Silahkan duduk pak, sebelumnya perkenalkan saya dani kakak angkat riel” Ucapnya ramah
“Ohh jadi dia salah satu keluarga angkat riel” Batinnya
“Saya kalix” Ucapnya singkat
“Syukurlah bapak datang kemari karena sebelumnya saya berniat ingin menemui anda di kantor. Saya ingin mewakili keluarga besar untuk mengucapkan terimakasih pada pak kalix karena sudah banyak membantu adik kecil kami dariella”
Kalix tersenyum “Tidak perlu berterimakasih”
Dani terdiam sejenak lalu menatap kalix dengan tatapan serius “Saya rasa anda sudah tau mengenai riel dan ibu kandungnya, benar begitu?” Kalix mengangguk “Karena itu kedatangan saya ke Surabaya bukan hanya ingin berterimakasih pada pak kalix tetapi juga ingin membawa adik saya pulang ke Jakarta” Ucapnya membuat kalix mengernyit
“Selama dia tinggal di Jakarta dan berada di bawah pengawasan kami, dia aman-aman saja. Tapi semenjak pindah dan bekerja di kota ini, riel mulai terganggu karena ibu kandungnya. Karena itu keluarga besar kami menginginkan riel balik dan menetap lagi di Jakarta”
“Mengenai pekerjaan riel, saya sebagai kakak nya ingin mengajukan pemutusan kontrak. Mengenai biaya pinalti, kami sanggup membayarnya” Ucapnya membuat kalix mengepalkan tangannya dengan ekspresi wajah yang beruba dingin dan datar
“Saya tidak mengizinkan” Ucap kalix penuh penekanan