NovelToon NovelToon
Skandal Cinta Tuan Muda

Skandal Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Office Romance
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: itsclairbae

Nadira Elvarani yakin hidup pahitnya akan berakhir setelah menerima lamaran Galendra, lelaki mapan yang memberinya harapan baru.
Tapi segalanya berubah ketika ia terlibat skandal dengan Rakha Mahendra—anak bos yang diam-diam menginginkannya—menghancurkan semua rencana indah itu.
Di antara cinta, obsesi, dan rahasia, Nadira harus memilih: hati atau masa depan yang sudah dirancang rapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon itsclairbae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 — Skandal di Ambang Pintu

Rakha mengepalkan tangannya di atas setir, amarah dan kecewa bercampur dalam dadanya.

Pagi ini, ia sengaja berangkat lebih awal demi bisa menjemput Nadira. Tapi yang ia lihat justru pemandangan menyakitkan—Nadira masuk ke dalam mobil Galendra, tanpa ragu, seolah segala yang pernah terjadi antara mereka tidak pernah berarti apa-apa.

"Brengsek!" Rakha memukul setir keras-keras, amarah membuncah dalam dadanya. Ia tidak percaya Nadira bisa melakukan ini padanya.

Ia yakin, kemarin Nadira merasakan hal yang sama. Ciuman mereka... sentuhan itu... tatapan di antara mereka...

Bagaimana bisa semua itu tidak berarti apa-apa?

Saat mobil Galendra melaju, Rakha menginjak gas. Ia menyusul dari sisi kanan, sengaja menyalip agar Nadira melihatnya.

Melihat bahwa ada seseorang yang tengah hancur karena keputusannya.

Seseorang yang, untuk sesaat, ia beri harapan—lalu tinggalkan tanpa penjelasan.

Di dalam mobil, Nadira sontak menegang saat mobil hitam di depan mereka menyalip secara tiba-tiba dari sisi kanan. Jantungnya berdebar cepat saat menyadari siapa pemilik mobil itu. Ia tahu persis—itu mobil Rakha.

Mobil mereka bahkan nyaris bersenggolan, andai Galendra tidak sigap menginjak rem.

“Bukankah itu mobil putra Tuan Mahendra?” tanya Galendra dengan dahi berkerut, matanya mengikuti laju kendaraan yang kini melesat di depan mereka.

“Setahuku, keluarga Mahendra tidak tinggal di daerah sini,” lanjutnya, masih dengan nada penasaran.

Nadira buru-buru berdehem pelan. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Tangannya mengepal di atas pahanya, berusaha terlihat tenang meski pikirannya kacau. Ia tidak menyangka Rakha akan melakukan ini—menunjukkan dirinya dengan begitu terang.

“Itu mungkin hanya kebetulan,” ucapnya akhirnya, mencoba terdengar biasa saja.

Galendra menoleh, menatap Nadira sejenak. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Nadira, namun memilih untuk tidak bertanya lebih jauh. Setidaknya untuk saat ini.

Sementara itu, Nadira memalingkan wajah ke jendela, menatap kosong ke luar. Ia tahu Rakha tidak akan diam begitu saja. Mungkin di kantor nanti, Rakha akan menemuinya dan meminta penjelasan darinya. Dan ia tidak tahu harus menjawab apa.

"Semoga kamu tidak melakukan hal yang lebih nekat lagi setelah ini, Rakha," gumamnya dalam hati.

Akan jauh lebih mudah jika Rakha memilih untuk marah dan menjauhinya. Namun, ia tahu Rakha bukan tipe lelaki yang semudah itu menyerah. Rakha pasti akan mencarinya, menuntut penjelasan, dan meminta alasan di balik semua ini.

Galendra menoleh sekilas pada Nadira, merasa ada sesuatu yang mengganggu pikiran calon istrinya itu. Wajah Nadira berubah setelah mobil putra Tuan Mahendra menyalip mereka, dan Galendra bisa merasakannya.

“Kenapa? Kamu baik-baik saja?” tanyanya, khawatir saat melihat Nadira mendadak terdiam dengan tatapan kosong.

Ia kembali meliriknya, lalu mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Nadira dengan lembut, berusaha menyadarkannya dari lamunan, sementara tangan satunya tetap mengendalikan setir.

“Kenapa?” sahut Nadira pelan, seolah tidak menyadari bahwa Galendra sempat berbicara padanya.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Galendra, mengulang pertanyaannya karena Nadira tampaknya tidak mendengarnya tadi.

Nadira mengangguk pelan. Ia berusaha tersenyum, mencoba meyakinkan Galendra bahwa semuanya baik-baik saja. "Iya, aku baik-baik saja kok," jawabnya.

Namun, justru karena itulah Galendra semakin yakin—ada sesuatu yang sedang mengganggu pikiran Nadira. Sesuatu yang cukup besar hingga ia memilih menyembunyikannya.

"Syukurlah kalau kamu baik-baik saja," ucap Galendra, berusaha menahan diri untuk tidak bertanya lebih lanjut.

Ia tahu, Nadira pasti akan bercerita padanya jika sudah siap. Sama seperti yang dilakukannya tadi malam.

***

Tadi, mobil Rakha jelas-jelas melaju lebih dulu, bahkan sempat menyalip mobil Galendra. Namun entah mengapa, mobil Rakha justru baru tiba beberapa saat setelah mobil Galendra sampai. Hal itu terasa janggal, meski Galendra memilih untuk tidak mempertanyakannya.

“Aku turun dulu, ya,” ucap Nadira pada Galendra tepat setelah mobil mereka berhenti di depan DevaSpace HQ.

Ada sekelebat keterkejutan di wajah Nadira saat melihat mobil Rakha yang baru datang. Namun, ia segera menata ekspresinya, berusaha menyembunyikan keterkejutan itu sebaik mungkin.

“Iya, nanti sore aku jemput kamu,” ucap Galendra, mencoba menepis rasa curiga yang mulai merayap terhadap gerak-gerik Nadira.

“Mobilku ada di sini. Mungkin nanti sore aku akan bawa sendiri,” sahut Nadira dengan nada tenang.

Galendra tahu, itu bukan bentuk penolakan. Nadira memang sempat mengatakan bahwa mobilnya tertinggal di kantor dan akan diambil nanti sore.

“Tidak apa-apa. Kita bisa bawa mobil masing-masing. Tapi aku tetap akan ke sini menjemputmu,” ujarnya, menegaskan bahwa ia ingin tetap hadir di sisi Nadira.

Nadira hanya mengangguk pelan. Sebelum turun, ia sempat menoleh pada Galendra—tatapan sejenak yang tidak bisa ia jelaskan. Ada banyak hal yang ingin ia katakan, tapi semuanya mengendap di balik senyumnya yang tipis.

Galendra membalas tatapan itu dengan senyum kecil, meski ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Ia tidak ingin memaksa bertanya, tidak pagi ini.

Setelah Nadira turun dan menutup pintu dengan hati-hati, Galendra masih diam sejenak. Baru setelah itu ia melajukan mobilnya menuju perusahaannya sendiri.

***

Rakha baru keluar dari mobilnya setelah mobil Galendra melesat pergi. Ia menitipkan kunci dan meminta penjaga keamanan untuk memarkirkan mobilnya sebelum menyusul Nadira memasuki gedung perusahaan mereka.

“Kalian sepertinya sudah baikan,” ucap Rakha, berjalan di samping Nadira dan menyamakan langkah mereka.

Nadira menoleh. Ia tahu tidak ada gunanya menghindar dari Rakha, karena pria itu pasti akan terus mengejarnya dan meminta penjelasan darinya.

"Jadi, kemarin aku hanya terlalu percaya diri, ya?" tanya Rakha dengan tawa yang hampir tidak terdengar di ujung kalimatnya.

Ia mentertawakan dirinya sendiri, yang sudah berharap begitu banyak dan mengira bahwa setelah kejadian kemarin, mereka akan memiliki hubungan yang berarti. Terlebih, ada benih milIknya yang kini tumbuh di rahim Nadira.

"Maaf..." Hanya itu yang bisa Nadira katakan, meski ia tahu kata itu tidak akan bisa menghapus luka yang telah ia torehkan di hati Rakha.

"Kamu pikir aku butuh permintaan maafmu?" tanya Rakha, suaranya terdengar sedikit tajam sekarang.

Langkah keduanya berhenti di depan lift, dan kini Rakha berdiri menghadap Nadira sepenuhnya, matanya terkunci pada wajahnya.

"Aku pikir, ciuman itu berarti kamu juga mencintaiku. Tapi sepertinya, aku memang terlalu berharap," ucap Rakha.

Tubuh Nadira langsung menegang. Refleks, ia menoleh ke sekitar—khawatir ada yang mendengar.

Beberapa karyawan tampak lalu-lalang di kejauhan. Tak ada yang cukup dekat untuk menyimak pembicaraan mereka, tapi Nadira tetap merasa cemas. Rakha berbicara tanpa menurunkan volume suaranya, seolah sengaja ingin dirinya didengar—atau barangkali, memang tidak peduli lagi.

"Tolong, jangan bahas itu di sini," cicit Nadira pelan. Ia tak menyangka Rakha akan mengungkit soal ciuman mereka di lantai bawah gedung perusahaan. Terlebih, masih ada beberapa orang di sekitar mereka.

Meski jaraknya cukup jauh, tetap ada kemungkinan mereka mendengarnya. Dan jika itu terjadi, bisa jadi skandal besar di perusahaan.

1
Syaira Liana
lanjutt kak
Rian Moontero
mampiiir🖐🤩🤸
Syaira Liana
awas aja keira 😡😡😡😡
Syaira Liana
sebel banget sama keira 😡😡😡
ALRININGSIH ALRININGSIH
awal cerita yang bikin penasaran 😊
Clair Bae: Makasih udah mampir ❤
total 1 replies
Asphia fia
mampir
Clair Bae: Terimakasiu sudah mampir, semoga suka sama ceritanya 🙏
total 1 replies
Syaira Liana
lanjuttt kaka
Syaira Liana
Luar biasa
Clair Bae: Terimakasih sudah memberi ulasan ❤
total 1 replies
Susanti
semangat
Clair Bae: Terimakasih banyak ❤
total 1 replies
Trà sữa Lemon Little Angel
Jangan sampai ketinggalan!
Diva Rusydianti
Seru banget! Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya!
Beerus
Suka banget sama buku ini. Jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!