Sidney Catrina terlahir dengan nama Sidney Carlotta Thanos, puteri bangsawan Prancis yang berasal dari kota Marseille.
Sidney terkenal sebagai gadis pembangkang, ia menolak memakai nama belakang keluarga dan memilih kabur dari kastil modern yang menjadi tempat tinggalnya sedari dilahirkan ke dunia ketika mengetahui rencana orangtuanya untuk menikahkannya dengan kolega sang ayah yang terpaut usia sangat jauh darinya guna menyelamatkan penyitaan kastil peninggalan kakek buyut Sidney dari hutang yang membelit ayahnya, Alexeus Thanos. Mengakibatkan keluarga mereka mengalami kebangkrutan finansial.
Setelah kabur dari keluarga selama hampir tiga tahun, Sidney di paksa pulang ke rumah dan akan di jodohkan dengan Edxel Leonard Conte yang terlahir sebagai bangsawan Italia.
Bagaimana kelanjutan kisah ini, apakah kali ini rencana Alexius akan berhasil membuat Sidney menuruti keinginan orang tuanya?
Baca ya 🙏
Tinggalkan komentar dan jejak kalian di setiap bab ya reader's kesayangan 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
UNGKAPAN PERASAAN
"Ya meskipun Pernikahan kita palsu", sambungnya lagi terlihat konyol.
"Ya, kau benar sekali. Tapi bagaimana kalau pernikahan kita bukan palsu dan aku ingin serius dengan pernikahan kita?", ucap Edxel menatap lekat kedua manik biru Sidney yang tidak berjarak darinya. Bahkan Edxel merapatkan tubuhnya pada gadis itu. Merasakan deru nafas dan detak jantung yang semakin cepat berpacu.
"Kamu jangan bercanda, Ed. A-ku tahu di hati mu hanya ada tunangan mu Anatasha. Aku tidak mau menjalani hubungan jika pasangan ku masih memberikan seluruh hatinya pada wanita lain walau dia telah pergi dari dunia ini", ucap Sidney terdengar lirih namun mengisyaratkan ketegasan di setiap kata-katanya.
Edxel menganggukkan kepalanya. Jemari kokoh laki-laki itu terulur, mengusap lembut wajah cantik Sidney yang terasa dingin. Bibir gadis itu terbuka dengan kedua netra tak berkedip menatap Edxel.
"Hal berbeda dengan pernikahan kita saat ini, aku masih bisa menjalaninya karena aku tidak berkewajiban melayani mu". Ucap Sidney terdengar begitu pelan. Namun Edxel bisa mendengarnya dengan jelas.
Lagi-lagi Edxel menganggukkan kepalanya. Dia mengerti yang di rasakan Sidney.
"Aku tahu perasaan mu pasti akan sakit jika hidup dengan laki-laki yang hatinya masih terluka. Tapi kini aku membuka hati ku untuk mu. Aku ingin lebih mengenal mu. Satu bulan pernikahan kita, aku ingin kita merayakan nya malam nanti".
Edxel menatap lekat kedua mata indah gadis di hadapannya. Seakan-akan ingin menyelami netra biru terang itu. "Aku menyukai mu. Aku nyaman di dekat mu. Walaupun selama pernikahan, kita tidak selalu bersama-sama namun karena kamu, aku ingin segera kembali ke kota ini. Merubah jadwal-jadwal ku, agar bisa kembali ke Conte Castillo secepatnya".
Mendengar itu, Sidney berusaha mencernanya. Terasa sejuk di hati. Namun gadis itu masih ragu, kata yang terucap dari bibir Edxel haruskah ia senang mendengarnya? Yang pasti gadis itu merasa detak jantungnya semakin berdegup kencang dari biasanya, pun merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya kini.
Sesaat Sidney memejamkan mata dan menganggukkan kepalanya. "Aku mau mencobanya. Tapi aku ingin kau berusaha melupakan masa lalu Ed. Aku bersedia membantu mu melupakan sakit hati mu. Wanita yang kamu cintai itu tetap menjadi bagian kisah hidup mu. Aku mengerti", ucapnya sambil mengangkat tangannya mengusap lembut dada bidang Edxel.
Netra biru terang gadis itu menyelami manik kelam milik Edxel. "Tapi kini aku ingin hanya ada aku di hati mu saat ini. Jika kau tidak sanggup melakukannya sebaiknya biarkan hubungan kita seperti ini saja. Karena aku tidak mau hidup dalam bayang-bayang orang lain, sekalipun orang itu telah tiada", tegas Sidney memberikan persyaratan pada Edxel yang nampak terdiam mendengarnya.
Edxel menganggukkan kepalanya.
"Aku janji akan mencobanya", ucapnya sambil mengusap bibir Sidney. "Bantu aku melupakan masa lalu ku. Aku sadar sudah terlalu lama menangisi kepergian Anatasha. Tidak ada wanita lain yang bisa menggantikan nya. Namun semua berubah saat aku melihat mu. Kau sangat berbeda dengan wanita di luaran sana".
"Kamu polos, bicara selalu ceplas-ceplos. Aku menyukainya. Bahkan kau tidak perduli dengan harta yang aku punya walau kamu mengalami masalah keuangan", ujar Edxel tersenyum sambil membingkai wajah Sidney.
"Aku sangat beruntung di pertemukan dengan mu. Roland memang asisten terbaik, ia yang menemukan mu ketika menyeleksi beberapa keluarga bangsawan yang sedang mengalami masalah keuangan. Aku tidak akan pernah menyesali di pertemukan dengan gadis seperti diri mu, karena kamu mempunyai prinsip hidup yang kuat".
"Ketika melihat mu di sore hari itu, aku tidak menyangka kau sangat cantik sekaligus kuat dengan lemparan mu yang melukai ku. Kau jauh lebih cantik dari foto-foto yang di berikan Roland pada ku", ucap Edxel setengah berbisik di telinga Sidney.
Sidney memejamkan kedua matanya, kala Edxel menundukkan kepala. Menyatukan bibirnya pada bibir Sidney yang terbuka. Kali ini Sidney membalas tautan bibir Edxel.
Balasan Sidney bagai jawaban bagi Edxel, membuat perasaan laki-laki bahagia dan semakin memperdalam ciumannya.
...***...
To be continue
aku harap sih ga nongol kaya si kamfreeet Luisa