NovelToon NovelToon
Loving Again?

Loving Again?

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:35.4k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Mencinta kembali, apakah mungkin bagi Dewi Bhuana Joyodiningrat. Diusianya yang sudah lebih dari kepala 4 sekarang, dirinya kembali dihadapkan oleh 2 pria dari masa lalunya.

Ditinggalkan begitu saja, membersarkan anaknya sendirian. Dan kini orang itu kembali hadir berbarengan dengan orang lain dari masa lalunya.

Hendra Kusuma dan Aji Kurniawan. Satu adalah mantan suaminya, dan yang satu adalah temannya.

Siapakah dari kedua pria itu yang bisa membuat Dewi kembali mencinta?

Akankah putri Dewi yang bernama Aisya menerima kembali sang ayah yang meninggalkan mereka bahkan saat dia tidak diketahui sudah ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Loving Again 23

"Eh tahu tidak, katanya Dokter Zein dan pacarnya putus lho?Aku kemarin siang tidak sengaja dengar itu."

"Masa? Yang bener kamu?"

"Iiih benar lah. Aku mana bohong. Gila juga berani bohong tentang hal itu. waaah Dokter Zein jomblo. Bisa kali ya buat di PDKT in."

Kabar putusnya Zein ternyata cepat sekali menyebar. Nasib orang populer mungkin memang seperti itu, apa yang terjadi padanya langsung diketahui oleh banyak orang.

Zein pribadi yang ramah juga periang ditambah tampan dan juga tinggi. Pastinya menjadi idaman setiap gadis. Intinya dia sosok yang perfect untuk dijadikan pasangan. Setidaknya itu lah yang ada dikepala para wanita lajang.

Namun tidak dengan Aisya. Saat ini gadis itu memilih menghindar dari topik. Dia enggan mendengar celotehan rekan-rekannya tentang Zein. Baginya, pria itu sama saja dengan pria kebanyakan. Tampan standar dan baik yang standar pula.

"Ais, bagaimana pendapatmu tentang putusnya Dokter Zein?"

"No comen."

"Ish Ais selalu begitu. Tidak asik ah."

Aisya hanya tersenyum kecil, itu pun senyum yang dipaksakan karena sekedar untuk sopan santun.

Saat ini Aisya tidak ada waktu untuk memikirkan nasib percintaan orang lain. Dia harus fokus dengan pekerjaannya dan juga orang yang saat ini tengah memerhatikan nya.

Hendra, pria itu datang lagi. Bahkan sekarang Hendra berani datang ke tempat dimana Aisya bekerja. Tapi Aisya sama sekali tidak peduli. Saat ini dia tidak ada waktu juga untuk meladeni pria itu.

Huft

Aisya membuang nafasnya kasar ketika tahu bahwa dirinya terus saja diperhatikan. Jika hanya sebentar, maka dia rasa tidak masalah. Tapi ini sudah lama, setidaknya lebih dari satu jam Hendra berada di sana untuk memerhatikan Aisya. Sungguh membuat rasanya tidak nyaman juga seperti ini.

Tap tap tap

"Apa Anda ada perlu dengan saya?Sedari tadi saya melihat Anda terus memerhatikan saya."

Akhirnya Aisya menghampiri Hendra juga. Dia tidak tahan dilihati terus begitu.

"Tidak, bukan apa-apa. Apa aku mengganggumu?"

"Saya tidak nyaman dengan tatapan Anda. Lagi pula mengapa Anda di sini untuk memerhatikan saya yang bukan siapa-siapa Anda? Bukankah putri Anda baru saja putus dengan kekasihnya. Bahkan sekarang hal itu menjadi buah bibir di sini."

"Apa? Alifa putus dengan Zein?"

Aisya tersenyum tipis. Sepetinya Hendra masih belum tahu perihal itu.

Keterkejutan Hendra bukan lah dibuat-buat. Waktu kapan itu Hendra memarahi Alifa terkait apa yang dilakukan putrinya. Dia juga mengatakan bahwa jika akan menyudahi hubungan dengan Zein maka lakukan. Tapi dia tidak menyangka bahwa Alifa secepat ini melakukannya.

Aisya benar-benar puas melihat ekspresi keterkejutan dari Hendra. Ya dia melakukan itu untuk membuat pria paruh baya tersebut agar tidak lagi memerhatikan nya.

Meskipun Aisya tahu bahwa hendra adalah ayah kandungnya, namun tetap saja dia merasa bahwa Hendra tak lebih dari orang asing baginya.

Ketika Zein datang, Hendra langsung menghampiri Zein dan itu cukup membuat Aisya lega.

"Bagus, sana pergi! Menjengkelkan saja rasanya melihat dia di sekitar mata ku."

Tap tap tap

"Zein apa benar kalian putus? Om mendengarnya dari ucapan rekan-rekan kerja mu?"

Zein mengangguk, dia lalu membawa Hendra untuk pergi ke taman. Di sana Zein menjelaskan apa yang terjadi.

Hendra kembali terkejut mendapati fakta Alifa meminta putus secara tiba-tiba itu kepada Zein. Ia pikir anak gadisnya itu akan memiliki banyak pemikiran dan pertimbangan.

"Maafkan aku Zein."

"Tidak Om, semua ini bukan salah Om jadi Om tidak perlu minta maaf. Putusnya aku dan Alifa ya anggap saja karena kita memang tidak ada jodoh. Semoga Alifa bertemu pria yang sesuai dengannya."

"Doa baik untuk kamu juga ya Zein. Semoga kamu pun juga segera bertemu dengan jodohmu."

Apa yang dikatakan Hendra memang tulus. Dia lalu melihat ke arah jam dan sebentar lagi sudah waktunya.

"Kalau begitu Om pamit dulu ya Zein."

"Iya Om, hati-hati di jalan."

Hendra segera pergi. Waktu keberangkatan pesawatnya tak lama lagi. Ya ternyata Hendra hari ini berniat pergi ke Pekanbaru. Setelah selama semalam memikirkannya, Hendra memutuskan untuk pergi ke sana dan menemui Dewi. Dia ingin mengklarifikasi terkait Aisya.

Kepergiaannya kali ini, Hendra tidak memberitahu Alifa. Kalau Delia, dia sudah tidak ada kewajiban apapun untuk melaporkan apa yang akan dia lakukan.

Statusnya dengn Delia sudah berpisah. Hanya tinggal menunggu ketuk palu hakim saja yang membuat statusnya benar-benar menjadi duda.

"Dewi, aku harap bisa kembali bertemu dengan mu."

Hendra sungguh berharap dia bisa bertemu dengan Dewi. Ada banyak pertanyaan yang ia dia utarakan. Pertanyaan terkait dulu dan juga sekarang. Terlebih ketika melihat wajah Aisya yang begitu mirip dengannya.

"Kesalahan terbesar yang pernah aku buat. Dan apakah itu meninggalkan sesuatu yang besar juga?"

Hendra mengusap wajahnya kasar. Dadanya bergemuruh hebat. Jika mengingat waktu itu, jika dugaannya benar, mungkin saja Aisya adalah benar adalah anaknya. Mungkin saja ketika berpisah Dewi telah mengandung darah dagingnya.

"Apa yang sudah ku lakukan?" tanyanya pada dirinya sendiri dengan penuh rasa frustasi. Hendra sungguh kebingungan sekarang.

Ia mencoba mengingat kejadian dulu. Dia juga mencoba mengingat-ingat tentang apa yang Dewi katakan sebagai syarat perpisahan mereka.

"Tinggalkan perusahaan dan juga tinggalkan kota ini. Aku pun juga akan melakukan hal yang sama. Aku akan pergi dari kota ini."

Kalau tidak salah Dewi pernah bicara demikian.

"Apa mungkin saat itu Dewi sudah hamil? Aaah Ya Allah, apa benar demikian?"

Hendra menjambak rambutnya sendiri. Dia menjadi tidak sabar untuk bertemu dengan Dewi dan bertanya tentang segala hal yang terjadi.

"Dew, aku salah maafkan aku."

Perkataan maaf yang sangat terlambat. Kesalahan yang disadari dengan terlambat juga.

"Jika semua dugaanku benar, pantas saja Dewi begitu tidak suka ketika melihatku. Pancaran kebencian itu sungguh terlihat jelas."

Hendra juga mengingat tentang pertemuannya terakhir kali dengan Dewi. Waktu itu jelas-jelas mereka beradu tatap, tapi Dewi menghindar. Bahkan mantan istrinya itu terlihat jelas berpura-pura tidak mengenalnya.

"Tunggu Dew, aku mohon tunggu. Aku harap bisa bertemu dengan mu dan mengetahui segala halnya dengan pasti dan jelas."

Kemunculan Aisya benar-benar membuat hati dan pikiran Hendra menjadi sangat gelisah. Dan memutuskan untuk pergi ke Pekanbaru adalah keputusan yang menurut Hendra paling tepat.

TBC

1
Ani
meskipun ada yang namanya kesempatan kedua..lebih baik jangan deh.. soalnya waktu menceraikan Dewi dia gak jujur dengan alasan yang sebenarnya
GiZaNy
skak mat gak tuh Hendra di bilang begitu...? makanya jangan asal ambil keputusan.. dah komitmen kok ya ngga mau bertanggung jawab... heraannn...
Uba Muhammad Al-varo
Hendra baru juga Dewi dekat sama seseorang kamu udah kepanasan,apa kabarnya Dewi sakit hati dan raganya akibat perbuatan penghianatanmu, rasakan penyesalanmu Hendra/Hammer//Hammer//Hammer/
marie_shitie💤💤
mampus Luh blm blng dah di kasih ULTI m Dewi dan aji
marie_shitie💤💤
Pepet trus keluarkan gombalan maut mu
Djuniati 123
smoga dr sandiwara brakhir jadi nyata bang aji bersatu menikah sm dewi
marie_shitie💤💤
hey jng berharap lebih karena banyak yg mentang mu enak bgt mnt di jitak kyknya
Esther Lestari
gk usah cemburu Hen....kan dulu kamu yang ninggalin Dewi.
Esther Lestari
drama yg sangat meyakinkan...meskipun Aji hanya pelengkap☺
Pede sekali kamu Hendra...emang Dewi mau kembali sama kamu
Miss Typo
dih Hendra gak tau diri gak tau malu bgt sih, msh mengharapkan Dewi yg dulu sangat disakitinya 😏
Aji akan selalu ada untuk Dewi ♥️
Rahma Inayah
lanjut thor
Noey Aprilia
Pnas ga tuhhhh......
gliran sng mntan udh ada yg lain,cmburu...ga ingt apa dlu nyktin dewi sgtunya,trs bhgia sm yg lain....sdngkn dewi,hrs mnyembuhkn lukanya sndri....
Mundri Astuti: carilah bahagiamu dew
total 1 replies
Miss Typo
skrg hanya akting, tar jadi kenyataan ya bang Aji dgn Dewi hehe
gak ada kesempatan bagimu untuk mendekati Dewi kembali Hendra
Rahma Inayah
good akting aji untung aji segera nyambung arti dr sinyal Dewi biar tau rasa Hendra jgn sok PD JD orng
Dewi kunti
hayo jiiiii maju terus pantang kendor🤭🤭🤭🤭
Dewi kunti
Hendra percaya diri mu terlalu tinggi ,tp Yo Ojo duwur2 Ndak kesampluk montor mabur lambemu kui🙃🙃🙃🙃
Hozaimah
eeeh si pak dokter aji,,,,,,,,,😀 aji mumpung ya pak dokter untuk menyalurkan semua rasa yang ada🤭😆😆
GiZaNy
hahaha... good Dewi dan Aji... lagi main pacar2an kayanya yaa... dahlah langsung bilang calon suami. aja.. biar jiper itu si Hendra.. 😁😁
Djuniati 123
bagussssss... makan tuh sakit ati hendra
Mundri Astuti
seeehhhh si aji girang dah, kebetulan inih 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!