NovelToon NovelToon
Catatan Perjalanan Kaisar Abadi

Catatan Perjalanan Kaisar Abadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Persahabatan
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: APRILAH

Huang Xuan— 15 tahun seorang anak muda dari Desa Hitam. Lima tahun yang lalu sosok misterius datang membuat kekacauan di Desa Hitam, menewaskan banyak warga desa termasuk kedua orangtuanya.
Di usianya yang telah mencapai 15 tahun, Dia mengikuti sebuah Kompetisi bela diri di Sekte Pedang Surgawi. Tetapi ia mendapat sebuah kabar tentang Desa Hitam yang akan di hancurkan.
Huang Xuan pun berjuang untuk melawan orang-orang kuat, bahkan saat itu ia hampir kehilangan nyawanya sendiri.
Sejak saat itu, Huang Xuan terjatuh kedalam kegelapan, menjadikannya pribadi yang dingin dan kejam.
Tetapi, di perjalanan kultivasinya, ia terlibat konflik antara kebaikan dan kejahatan, serta kisah cinta segitiga yang rumit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Telur

Semua orang telah pergi! Saat itu, hujan turun begitu deras, Huang Xuan masih bertekuk lutut di lapangan di Desa Hitam.

Tubuhnya basah kuyup, ia masih tidak percaya akan kenyataan yang sangat begitu menyakitkan. Dia tetap terdiam, jiwanya kosong, semua penduduk desa keluar, mereka nampak senang dengan datangnya hujan kali ini.

Bunyi hujan yang datang saat titik-titik air itu membasahi bumi dan mengenai berbagai benturan yang ada. Ia adalah saksi bisu yang melihat orang-orang menari di tengah datangnya hujan, ia melihat mereka tertawa dengan riang gembiranya.

Ketika tetesan hujan jatuh menyentuh permukaan bumi, membawa pesan kehadiran dalam hidup setiap orang. Tetesan suara lembut dan gemercik air, merayap di atap rumah, mengalir di jendela, dan menyentuh daun-daun pepohonan. Setiap tetesan hujan yang datang, membawa semangat kesegaran dalam pikiran setiap orang.

Huang Xuan bangkit ditengah-tengah derasnya hujan yang turun. Disaat semua orang menari riang, hanya Huang Xuan yang berjalan dengan jiwa yang kosong.

Huang Xuan berjalan dan terus berjalan tanpa mengetahui arah dan tujuannya. Melewati Desa Hitam, melewati perkebunan, meninggalkan keramaian warga desa yang menikmati hujan saat ini yang telah lama sekali tidak turun.

Sesaat kemudian, hujan telah berhenti. Huang Xuan berjalan memasuki Gubuk Tua.

Gubuk tua yang telah hancur berhasil berdiri kembali oleh kerja keras Huang Xuan dan Xiao Ling yang pada saat itu bekerja sama untuk memperbaiki Gubuk Tua.

Di dalam Gubuk, atap yang terbuat dari jerami itu tidak cukup padat. Membuat air hujan menetes membasahi lantai kayu di dalamnya.

Huang Xuan masuk, lalu menjatuhkan tubuhnya di atas lantai kayu.

Saat itu, tubuhnya terlentang di atas lantai kayu. Kedua matanya terbuka lebar menatap atap, dalam perasaan yang penuh keputusasaan, ia berkata, "Xiao Ling ... maafkan aku! Aku tidak bisa menepati janjiku, aku hanyalah manusia biasa yang berangan-angan untuk menjadi seorang ahli bela diri." gumamnya dengan raut wajah yang sangat tidak bersemangat.

Namun, Desa Hitam kembali gempar! Langit begitu gelap, gemuruh guntur memenuhi langit disertai kilatan petir yang menyambar.

Gunung Nirwana tenggelam, bahkan pinggang gunung itu tidak terlihat, semuanya tertutup oleh awan hitam.

Di langit, awan hitam itu berputar, membentuk sebuah pusaran besar, pusaran awan hitam itu berputar, membuat pusaran semakin kecil dan semakin kecil lagi.

Huang Xuan tertegun, ia kemudian berjalan menuju pintu Gubuk Tua. Di depan pintu, kepalanya terangkat menatap langit yang kelabu, siang hari itu terasa seperti malam hari, semuanya gelap.

Desa Hitam menjadi begitu sunyi, semua orang masuk kedalam rumah untuk berlindung. Kini tidak ada sedikitpun suara manusia ataupun binatang, hanya deru angin kencang yang menimbulkan suara siulan, dan gemuruh guntur yang begitu mengerikan.

Kedua mata Huang Xuan melotot, lalu ia berkata, "Apakah ... kejadian lima tahun yang lalu akan terulang kembali!" gumam Huang Xuan sembari terus menatap langit yang nampak mengerikan.

Pusaran awan hitam itu semakin mengecil, dan berada tepat di atas Gubuk Tua. Tiba-tiba, sebuah cahaya bersinar terang, cahaya itu begitu cemerlang. Bersamaan dengan Huang Xuan yang merasakan sebuah rasa sakit yang begitu dahsyat di bagian kepalanya.

Huang Xuan pun merintih kesakitan, ia tidak bisa untuk tidak berteriak, meneriakkan kata "Aaa." suaranya begitu keras, ia begitu tersiksa, tetapi tidak ada seorangpun yang mengetahuinya.

Tubuhnya perlahan runtuh, saat ini ia berguling-guling di lantai kayu, sehingga ia pun berguling hingga keluar dari Gubuk Tua.

Di lahan yang luas, Huang Xuan terus memegangi kepalanya yang sangat terasa begitu menyakitkan, seolah-olah seribu jarum tengah menancap di kepalanya, dan seperti tengah menusuk-nusuk kedalam otaknya.

Huang Xuan seperti orang yang kehilangan akal, ia membenturkan kepalanya pada permukaan tanah dan terus membenturkannya berulang kali, sehingga dahinya pun terluka. Dari dahinya, darah itu mengalir membasahi kedua belah mata dan pipinya.

Huang Xuan kembali berteriak, "Aaaaaa!" kepalanya terangkat tinggi, kakinya terlipat, badannya melengkung, kedua tangan mencengkram tanah dengan sangat kuat, rasa sakit itu benar-benar dahsyat.

Lalu, pusaran awan hitam di langit dengan cahayanya yang cemerlang mengeluarkan sebuah hantaman energi seperti laser. Energi itu mendarat tepat di tubuh Huang Xuan, membuat tubuhnya seolah-olah terkoyak, bahkan ia merasa tubuhnya akan hancur berkeping-keping. Huang Xuan tidak bisa untuk tidak berteriak kesakitan.

Teriakan "Huaaaa ...." suaranya menggema hingga ke langit. Sambaran energi itu sangat dahsyat, terlihat setiap permukaan kulit Huang Xuan yang seolah-olah retak seperti kaca. Dari retakan itu, cahaya cemerlang keluar dari setiap celah retakan di kulitnya.

Namun, sesuatu keluar dari dahi Huang Xuan, di mana itu adalah sebutir telur besar, sebesar bola. Huang Xuan terkejut, sembari menahan rasa sakitnya ia berkata, "Telur?" satu kata yang dipenuhi rasa kebingungan.

Namun, kekacauan langit seketika menghilang, bertepatan dengan munculnya sebutir telur dihadapan Huang Xuan.

Awan hitam telah pergi, cahaya matahari kembali menembus awan, pinggang Gunung Nirwana kembali terlihat, angin kencang itu telah kembali stabil.

Huang Xuan tertegun, ia terdiam tanpa kata, hanya menatap telur itu dengan penuh kebingungan. Namun, ia tahu betul bahwa telur itu keluar dari dalam tubuhnya, melalui dahinya.

Dengan perasaan yang dipenuhi rasa bingung, Huang Xuan pun mengambil telur itu, namun ketika satu tangan hendak menyentuh telur itu, telur itu bergelinding, seperti sesuatu yang tengah menggerakkannya.

Huang Xuan lagi-lagi terkejut, saking terkejutnya, bahkan ia tidak merasa bahwa kepalanya terus mengeluarkan darah segar.

Tiba-tiba, sesuatu keluar dari dalam telur tersebut. Melihatnya, membuat Huang Xuan sangat begitu terkejut.

1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Seru
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makjlebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
'kasian qin luo'/Sweat/
APRILAH: /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Tooooooops
APRILAH: /Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow
APRILAH: /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
APRILAH: /Grin//Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Kᵝ⃟ᴸᏒᎥҽ_ϒαη.POTEK.ѕͣυͣηͪηͪ💋💋
seperti temenku. sayangnya dia sudah meninggal. dia penulis seperti ini juga.
APRILAH: turut berduka cita kak
total 1 replies
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Sesuatu...
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Banyak penderitaan, banyak pula keberuntungan..
APRILAH: Betoolll
total 1 replies
Fajar Fathur
lanjut update thor ceritanya seru
APRILAH: Siyap kak,
total 1 replies
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
APRILAH: /Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
abyman😊😊😊
Mantap..
Lanjutkan
APRILAH: Terimakasih bang aby
total 1 replies
abyman😊😊😊
/Determined//Determined//Determined/
APRILAH: /Grin//Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Nurhani ❤️
Anjay, keren banget, lanjut up thor
APRILAH: Mwehehehe, thanks kak
total 1 replies
Nurhani ❤️
Gak tau diri banget jadi seorang pemimpin kok kek gitu sih
APRILAH: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Nurhani ❤️
Xiao Ling gak tau kalau Huang Xuan udah kuat
APRILAH: /Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Nurhani ❤️
Siapa sosok hitam itu?
apa dia yang pernah bertarung melawan putri salju di bab awal itu?
APRILAH: siapa ya /Tongue//Tongue//Tongue/
total 1 replies
Nurhani ❤️
Dapet banyak Huang Xuan.
udah dapet malaikat Kekaisaran, dapet juga jenius sekte pedang surgawi
APRILAH: /Tongue/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!