NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Ketiga

Pernikahan Yang Ketiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Cinta Lansia
Popularitas:56.6k
Nilai: 5
Nama Author: CovieVy

Setelah sepuluh tahun menjanda setelah pernikahan kedua, Ratna dihadapkan oleh perilaku tak terduga dari anak tiri yang ia rawat. Setelah menikah dengan Dirli, Amora mengusir Ratna dari rumah peninggalan ayahnya (suami Ratna).

Suatu hari, ia bertemu dengan seorang pria tua memakai jaket ojek online. Pria bernama Robin itu melihat ketulusan Ratna yang menolong orang yang tak dikenal. Dengan lantang ia mengajak Ratna menikah.

Dalam pernikahan ketiga ini, ia baru sadar, banyak hal yang dirahasiakan oleh suami barunya, yang mengaku sebagai tukang ojek ini.

Rahasia apakah yang disembunyikan Robin? Apakah dalam Pernikahan yang Ketiga dalam usia lanjut ini, rumah tangga mereka akan bahagia tanpa ada konflik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CovieVy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Bukan Cinta dalam Sekejap

Robin memasukkan cincin itu ke dalam jemari Ratna. "Sekarang juga kita ke KUA yuk?"

Ratna yang masih mengalami trauma, seakan tanpa nyawa menoleh pada pria berambut putih itu. "Apa? KUA?" Pancaran matanya terlihat hampa.

"Iya, ayo!" Robin bangkit dan menggenggam tangan Ratna.

Namun, Ratna menarik tangannya kembali. Raut yang masih menyisakan trauma itu mulai mengerut. "Apa Bapak tahu, pernikahan itu bukan lah mainan?"

"Ya, tentu saja aku tahu. Karena aku tahu, ini bukan mainan, makanya aku pun serius mengajakmu menikah," potong Robin, suaranya terdengar lebih dalam, tetapi masih tetap tenang.

Ratna menggeleng pelan, napasnya masih tak beraturan. Ia menatap pria yang baru ia kenal satu hari kemarin, yang datang seolah bagai pahlawan, yang saat ini berbicara seolah-olah hidupnya bisa dibalik secepat membuka pintu warung.

"Bapak bahkan belum tahu nama lengkap saya," ucap Ratna lirih. "Belum tahu apa saya suka pedas atau manis. Belum tahu apakah saya masih sering mimpi buruk atau tidak."

Robin terdiam. Tatapannya tetap lembut, namun kali ini tampak mulai ragu. Sementara itu, Amora tak henti mengeluarkan cibiran.

"Saya bukan gadis muda yang bisa diajak menikah hanya karena detak jantungnya menjadi berdebar lebih cepat," lanjut Ratna.

"Saya pernah gagal, Pak. Bahkan saya pernah menghancurkan rumah tangga saya sendiri karena cinta yang saya kira akan membuat saya bahagia."

Robin membisu. Wajahnya seketika berubah. Tatapan yang semula antusias kini meredup. Ia menarik napas panjang, seperti mencoba menelan kenyataan menyadari ternyata baru saja ditolak oleh Ratna.

Ratna menghela napas berat. "Selama sepuluh tahun saya hidup tanpa suami. Mencoba menebus dosa dan rasa bersalah dengan tetap merawat Amora meskipun ia selalu membenci saya. Dan sekarang, saya tidak bisa membiarkan diri ini menikah hanya karena seseorang datang di saat saya lemah."

Robin mengangkat kedua tangannya, seakan menyerah pada waktu. "Maaf. Saya terlalu terburu-buru. Saya hanya takut kehilangan kesempatan."

Ratna menatapnya, pelan, dalam. "Kalau memang jodoh, dia tak akan ke mana."

"Duh, gemes juga gue pengen muntah denger obrolan kalian." potong Amora.

"Dia itu emang pernah selingkuh tuh, Pak. Lebih tepatnya jadi selingkuhan papa saya, karena suami sebelumnya miskin. Bayangkan, betapa menderitanya mama saya, dulu? Mereka menikah tanpa persetujuan kami dan akhirnya mama—"

"Amora? Cukup!" Raut wajah Ratna merah padam menahan malu.

Amora menatap ibu tirinya yang semakin gemetar, lalu memalingkan muka, masih dengan ekspresi tak peduli. “Aku memang bilang kalian berdua cocok. Hanya saja, saya pikir Bapak perlu tahu bagaimana masa lalunya. Biar Bapak gak merasa tertipu bila kalian memang telah menikah."

Amora merentangkan kedua tangannya. "Bapak juga harus tahu. Semua bagian dari warung ini dibuat dari uang papa saya—"

"Amora?" Penjelasan Amora terhenti karena ada suara yang begitu familiar di telinganya.

"Kenapa lama sekali?" Pria memakai kemeja biru muda dengan lengan digulung hingga siku, dan celana dasar bewarna abu-abu muncul dari antara kerumunan orang tadi.

Mata Robin, seakan mengenal pakaian tersebut memilih untuk memastikan lanyard yang menggantung di leher pria yang baru saja masuk ke warung ini.

"Mas Dirli?" gumam Amora sedikit kikuk mendapati sang suami memasang muka masam.

"Aku tungguin dari tadi, aku kan mau berangkat ke kantor dan gak boleh terlambat, tapi kamu malah singgah ke sini menemui—" Dirli menatap ke arah Ratna dengan senyum sumbang.

Robin berhasil menangkap ID card di lanyard yang tertulis, "R.H. Group." Sejenak, Robin tersenyum tipis. 'Dunia ini memang kecil,' batin Robin.

Amora segera mendekati suaminya. "Maaf, Mas. Tadi aku penasaran ada kejadian apa gitu kan? Ternyata, ada yang lagi caper," ucap Amora cuek.

"Cepat lah! Aku mau berangkat kerja," bentak Dirli.

"Sarapan dulu, Mas. Ayo kita pulang." Amora merangkul lengan Dirli dan sejenak melirik Ratna dengan senyum dingin.

"Bubar! Bubar! Bubar!' sorak Dirli mengusir para warga yang masih penasaran.

Setelah semua pergi, hanya menyisakan Ratna dan Robin, ada rasa canggung yang hebat menggantung di antara mereka berdua.

Ratna masih teringat semua ucapan yang keluar dari bibir Amora, anak tirinya. Kata-kata yang lebih tajam dari pisau kembali menoreh luka di hatinya. Semua yang dikatakan Amora tidak sepenuhnya salah. Masa lalunya memang seperti duri yang tak bisa dicabut begitu saja.

Namun, Robin melangkah pelan mendekat padanya. Ia sedikit menunduk agar sejajar dengan wajah Ratna. “Aku tahu, semua orang memiliki masa lalu. Tapi, kamu yang kulihat hari ini, bukan lagi kamu dengan masa kelam itu. Aku sendiri, memiliki masa lalu yang lebih kelam. Jika kamu ingin tahu, aku akan menceritakan semua, agar kamu tak terlalu kaget jika nantinya kita memang berjodoh."

Ratna memalingkan wajahnya, matanya berkaca-kaca. “Apa boleh, saya meminta tolong?" tanya Ratna, lirih.

"Tentu? Apa itu?"

"Tolong tinggalkan saya sendiri. Saya butuh waktu untuk menyendiri."

Robin tersenyum tipis. “Baik. Sepertinya saya masih harus menunggu. Aku akan menunggu kesiapanmu menerima aku."

Setelah semua sepi, Ratna memeluk dirinya sendiri. Tubuhnya bergetar dengan rasa yang tak bisa diungkapkan.

"Tuhan, masih belum lunas kah hutang dosa yang kumiliki? Masih kurang banyakkah air mata yang kutumpahkan selama sepuluh tahun ini sebagai penebus dosa itu?"

Ia terduduk di lantai warung yang dingin dan berdebu, matanya nanar menatap pintu yang tadi dibuka saat Robin keluar dari warung ini.

“Kenapa kamu harus datang saat aku belum selesai menyembuhkan diriku sendiri?” bisiknya lirih, hampir tak terdengar.

Bayangan masa lalu kembali melintas. Rumah yang pernah ia hancurkan, Hanza yang pernah ia tinggalkan di saat masih membutuhkan ASI, dan cinta yang dulu terasa besar tetapi berakhir menjadi mimpi buruk.

Ratna menunduk lebih dalam, menggenggam kedua lututnya. Hatinya dipenuhi rasa bersalah dan rasa takut berharap, takut percaya lagi.

"Aku lelah. Tapi aku juga takut, Tuhan ... takut menolak kebahagiaan yang mungkin Kau kirim lewat Robin."

Sementara itu di atas motor, ia masih mengingat suami dari Amora, yang dapat ia pastikan lewat obrolan mereka tadi.

"Sepertinya dia harus tau bagaimana cara mengajarkan istrinya untuk menghormati seorang ibu," bibirnya tersenyum penuh makna.

1
Syahril Maiza
loh loh loh, jangan marah dong hanza.. kamu kan udah punya adik sama paapa
Syahril Maiza
setidaknya hanza mau memanggil Ratna dengan mama
Syahril Maiza
gak kuat kalau adegan tangisan
arielskys: yang namanya asmara nggakndianggap
total 1 replies
Purnama Pasedu
apa hanza menolak adiknya
SoVay: kita tunggu ya kakak 😇🙏😭
total 1 replies
MomyWa
bagus buu, harus berusaha bu. siapa tau membuat hanza lebih lunak
arielskys: emang bener, dr dulu
Syahril Maiza: gregetan bgt ya mooom
total 2 replies
MomyWa
kalimat ini sungguh sangat menyentuh /Sob/
arielskys: kayaknya kalau 15 tahun bukan lg terlambat deh
Syahril Maiza: terlambat 15 menit rasanya terlalu lama
total 2 replies
Arni
Hiks hiks hiks.. pagi " da berlinang air mata seakan terbawa suasana, semoga Hanza membuka hati memaafkan dan menerima keluarga baru ibunya
SoVay: tnggu ya kak 😇
total 1 replies
MomyWa
nah kan, keegoisan masa lalumu tak.akan pernah selesai sebelum benar2 kalian bicarakan ini berdua
arielskys: setuju, biar sbg org tua tak melakukan hal yg sama
Syahril Maiza: bisa jadi pelajaran di masa depan kan ini, hati2 memperlakukan buah hati kita
total 2 replies
MomyWa
lain konteksnya bambang, kecuali sejak awal kamu ajak keliling dunia mungkin bahgia yg didapat akan berbeda lagi. tp, bahagia kehilangan anak itu menyakitkan
arielskys: tak ada yg lebih berharga selain kebersamaan dgn kluarga
Syahril Maiza: kayaknya ada yg salah mommmm, masa kehilangan anak memiliki bahagia yg berbeda
total 2 replies
MomyWa
coba lah, selag bisa meraih maaf dari hanza. mantan suami memang ada, tp yg namanya mantan anak gak ada
arielskys: benar sekali mom
Syahril Maiza: aduh maak, kata2nya kadang bikin ketawa, kadang lgsung bikin makjleb
total 2 replies
MomyWa
mungkin yang meniup adalah angin badai
arielskys: iya, pdhl dah siap2 nangis, tp ga jd gara2 angin badai
Syahril Maiza: wkwkwkw..ga jd sedih
total 2 replies
MomyWa
jangan, biarkan saja mereka berbicara satu sama lain
arielskys: mana anak paham sama duit?
Syahril Maiza: siapa tau kalau uang yg main langsung mingkem 🤪
total 2 replies
arielskys
semangat lanjutkan thor, ternyata pinter juga bikin cerita sedih
Syahril Maiza
semangat thor..meski tak sesuai ekspektasi votenta 🤪
Purnama Pasedu
tetap sedih ya
Purnama Pasedu: nambah boleh
SoVay: sabar ya kakak, karena 1 bab per hari, jd agak lama jalur langitnya 🙏😇
total 2 replies
Safira Aurora
tambah vote aku baru 9 biji thor. dih, bener2 akalan busuk author nih, biar gak crazy up
Safira Aurora
thor, cerita kali ini sungguh menyayat hati versi bang maranya 🥵 aaahh..aku lupa gimana susahnya bang mara smpai utk mandi pun sama air bekas mandi hanza 🤣
MomyWa
aku bonusin kopi thor, biar ga ngntuk nulisnya
MomyWa
udah aku kasih vote dan iklan thor. awas kalau nggak update
Safira Aurora
mak mu neng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!