NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Ketiga

Pernikahan Yang Ketiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Janda / Cerai / Identitas Tersembunyi / Cinta Lansia
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: CovieVy

Setelah sepuluh tahun menjanda setelah pernikahan kedua, Ratna dihadapkan oleh perilaku tak terduga dari anak tiri yang ia rawat. Setelah menikah dengan Dirli, Amora mengusir Ratna dari rumah peninggalan ayahnya (suami Ratna).

Suatu hari, ia bertemu dengan seorang pria tua memakai jaket ojek online. Pria bernama Robin itu melihat ketulusan Ratna yang menolong orang yang tak dikenal. Dengan lantang ia mengajak Ratna menikah.

Dalam pernikahan ketiga ini, ia baru sadar, banyak hal yang dirahasiakan oleh suami barunya, yang mengaku sebagai tukang ojek ini.

Rahasia apakah yang disembunyikan Robin? Apakah dalam Pernikahan yang Ketiga dalam usia lanjut ini, rumah tangga mereka akan bahagia tanpa ada konflik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CovieVy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Bukan Cinta dalam Sekejap

Robin memasukkan cincin itu ke dalam jemari Ratna. "Sekarang juga kita ke KUA yuk?"

Ratna yang masih mengalami trauma, seakan tanpa nyawa menoleh pada pria berambut putih itu. "Apa? KUA?" Pancaran matanya terlihat hampa.

"Iya, ayo!" Robin bangkit dan menggenggam tangan Ratna.

Namun, Ratna menarik tangannya. Raut yang masih menyisakan trauma itu mulai mengerut. "Apa Bapak tahu, pernikahan itu bukan lah mainan?"

"Ya, tentu saja aku tahu. Karena aku tahu, ini bukan mainan, makanya aku pun serius mengajakmu menikah," potong Robin, suaranya terdengar lebih dalam, tapi tetap tenang.

Ratna menggeleng pelan, napasnya masih tak beraturan. Ia menatap pria yang baru ia kenal satu hari ini, yang datang seperti pahlawan, tapi sekarang bicara seolah-olah hidupnya bisa dibalik secepat membuka pintu warung.

"Bapak bahkan belum tahu nama lengkap saya," ucap Ratna lirih. "Belum tahu apa saya suka pedas atau manis. Belum tahu apakah saya masih sering mimpi buruk atau tidak."

Robin terdiam. Tatapannya tetap lembut, namun kali ini lebih ragu. Sementara itu, Amora tak henti mengeluarkan raut cibiran.

"Saya bukan gadis muda yang bisa diajak menikah hanya karena detak jantungnya sempat berdebar," lanjut Ratna.

"Saya pernah gagal, Pak. Bahkan saya pernah menghancurkan rumah tangga saya sendiri karena cinta yang saya kira akan membuat saya bahagia."

Robin membisu. Wajahnya seketika berubah. Tatapan yang semula penuh semangat kini meredup. Ia menarik napas panjang, seperti mencoba menelan kenyataan yang baru saja ditolak oleh Ratna.

Ratna menghela napas berat. "Selama sepuluh tahun saya hidup tanpa suami. Mencoba menebus dosa dan rasa bersalah dengan tetap merawat Amora meskipun ia selalu membenci saya. Dan sekarang, saya tidak bisa membiarkan diri ini menikah hanya karena seseorang datang di saat saya lemah."

Robin mengangkat kedua tangannya, seakan menyerah pada waktu. "Maaf. Saya terlalu terburu-buru. Saya hanya takut kehilangan kesempatan."

Ratna menatapnya, pelan, dalam. "Kalau memang jodoh, dia tak akan ke mana."

"Duh, gemes juga gue pengen muntah denger obrolan kalian." potong Amora.

"Dia itu emang pernah selingkuh tuh, Pak. Lebih tepatnya jadi selingkuhan papa saya, karena suami sebelumnya miskin. Bayangkan, betapa menderitanya mama saya, dulu? Mereka menikah tanpa persetujuan kami dan akhirnya mama—"

"Amora? Cukup!" Raut wajah Ratna merah padam menahan malu.

Amora menatap ibu tirinya yang semakin gemetar, lalu memalingkan muka, masih dengan ekspresi tak peduli. “Aku memang bilang kalian berdua cocok. Hanya saja, saya pikir Bapak perlu tahu bagaimana masa lalunya. Biar Bapak gak merasa tertipu bila kalian memang telah menikah."

Amora merentangkan kedua tangannya. "Bapak tahu? Semua bagian dari warung ini dibuat dari uang papa saya—"

"Amora?" Penjelasan Amora terhenti karena ada suara yang begitu familiar di telinganya.

"Kenapa lama sekali?" Pria memakai kemeja biru muda dengan lengan digulung hingga siku, dan celana dasar bewarna abu-abu muncul dari antara kerumunan orang tadi.

Mata Robin, seakan mengenal pakaian tersebut memilih untuk memastikan lanyard yang menggantung di leher pria itu.

"Mas Dirli?" gumam Amora sedikit kikuk mendapati sang suami memasang muka masam.

"Aku tungguin dari tadi, aku mau berangkat ke kantor, gak boleh terlambat, tapi kamu malah singgah ke sini menemui—" Dirli menatap ke arah Ratna dengan senyum sumbang.

Robin berhasil menangkap ID card di lanyard yang tertulis, "R.H. Group." Sejenak, Robin tersenyum tipis. 'Dunia ini memang kecil,' batin Robin.

Amora segera mendekati suaminya. "Maaf, Mas. Tadi aku penasaran ada kejadian apa gitu kan? Ternyata, dia lagi caper," ucap Amora cuek.

"Cepat lah! Aku mau berangkat kerja," bentak Dirli.

"Sarapan dulu, Mas. Ayo kita pulang." Amora merangkul lengan Dirli dan sejenak melirik Ratna dengan senyum dingin.

"Bubar! Bubar! Bubar!' sorak Dirli mengusir para warga yang masih penasaran.

Setelah semua pergi, hanya menyisakan Ratna dan Robin, ada rasa canggung yang hebat menggantung di antara mereka berdua.

Ratna masih teringat semua ucapan yang keluar dari bibir Amora, anak tirinya. Kata-kata yang lebih tajam dari pisau kembali menoreh hatinya. Semua yang dikatakan Amora tidak sepenuhnya salah. Masa lalunya memang seperti duri yang tak bisa dicabut begitu saja.

Namun, Robin melangkah pelan mendekat. Ia menunduk sedikit agar sejajar dengan wajah Ratna. “Aku tahu, semua orang memiliki masa lalu. Tapi, kamu yang kulihat hari ini, bukan lagi kamu dengan masa kelaman itu. Aku sendiri, memiliki masa lalu yang lebih kelam. Jika kamu ingin tahu, aku akan menceritakan semua, agar kamu tak terlalu kaget jika nantinya kita memang berjodoh."

Ratna memalingkan wajahnya, matanya berkaca-kaca. “Apa boleh, saya meminta tolong?" tanya Ratna, lirih.

"Tentu? Apa itu?"

"Tolong tinggalkan saya sendiri. Saya butuh waktu untuk menyendiri."

Robin tersenyum tipis. “Baik. Sepertinya saya masih harus menunggu. Aku akan menunggu kesiapanmu menerima aku."

Setelah semua sepi, Ratna memeluk dirinya sendiri. Tubuhnya bergetar dengan rasa yang tak bisa diungkapkan.

"Tuhan, masih belum lunas kah hutang dosa yang kumiliki? Masih kurang banyakkah air mata yang kutumpahkan selama sepuluh tahun ini sebagai penebus dosa itu?"

Ia terduduk di lantai warung yang dingin dan berdebu, matanya nanar menatap pintu yang tadi dibuka saat Robin keluar dari warung ini.

“Kenapa kamu harus datang saat aku belum selesai menyembuhkan diriku sendiri?” bisiknya lirih, hampir tak terdengar.

Bayangan masa lalu kembali melintas. Rumah yang pernah ia hancurkan, Hanza yang pernah ia tinggalkan di saat masih membutuhkan ASI, dan cinta yang dulu terasa besar tetapi berakhir menjadi mimpi buruk.

Ratna menunduk lebih dalam, menggenggam kedua lututnya. Hatinya dipenuhi rasa bersalah dan rasa takut berharap, takut percaya lagi.

"Aku lelah. Tapi aku juga takut, Tuhan ... takut menolak kebahagiaan yang mungkin Kau kirim lewat Robin."

Sementara itu di atas motor, ia masih mengingat suami dari Amora, yang dapat ia pastikan lewat obrolan mereka tadi.

"Sepertinya dia harus tau bagaimana cara mengajarkan istrinya untuk menghormati seorang ibu," bibirnya tersenyum penuh makna.

1
Aku Rajin Membaca
nyesel nggak tu?
Aku Rajin Membaca
hmmm, ini kenapa sampai ngotot banget ketemu robin?
Aku Rajin Membaca
oooh, jadi begini ceritanya
Syahril Maiza
takutnya balas dendam malah jd CLBK, jangan lemah ya pak
Syahril Maiza
apa nggak kembung perutnya? 🤣
Syahril Maiza
sambil sarapan, baca cerita dulu
arielskys
udah habis aja, up lagi dong thor
arielskys
takut kan lo
arielskys
apa suami istri ini sengaja dibodoh2 author? 😄
arielskys
seru sekali, Robin mengerjai Amora habis2ann🤣
arielskys
emangnya enak?
arielskys
terpaksa memanggil mama 😗
arielskys
pria ini sudah malang melintang hidup dalam kekerasan dunia, wajar saja dia seolah bisa membaca pikiran lawan bicara
arielskys
masih diungkit ternyata
arielskys
wahahaha, ngakak..emangnya enak
arielskys
jika terus sakiti istrinya, tentu kau akan terus jadi bulan-bulanannya
arielskys
ternyata aku ketinggalan banyak, semangat update ya thor
arielskys
mau ke mana itu pak?
arielskys
pngen lihat Robin nonjok orang
Safira Aurora
pokoknyaa seru banget rhooorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!