NovelToon NovelToon
Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Rumah Yang Tak Lagi Utuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cintapertama
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aure Vale

Bagaimana rasanya ketika suami yang Aurel selalu banggakan karena cintanya yang begitu besar kepadanya tiba-tiba pulang membawa seoarang wanita yang sedang hamil dan mengatakan akan melangsungkan pernikahan dengannya? Apakah setelah ia dimadu rumah yang ia jaga akan tetap utuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aure Vale, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian Tujuh

Aurel terbangun dalam keadaan tangannya kirinya yang terinfus, ia sedikit mengernyitkan dahinya mencoba mengingat mengapa ia berada di ruangan seba putih ini.

Aurel menoleh ke arah nakas dekat brangkarnya, ia menghela nafas karena tasnya tidak ada yang iseng mengambilnya, karena bagaimana pun, sebanyak apapun uang yang dikantongi Aurel, ia tetap tidak ingin kehilangan tas itu, isinya banyak sekali berkas-berkas penting yang ia simpan di ponsel miliknya.

Perlahan Aurel mengulurkan tangannya untuk mengambil tasnya, ia perlu menghubungi suaminya jika dirinya berada di rumah sakit, Aurel tidak tahu siapa yang membawanya ke rumah sakit, tapi ia yakin, pasti orang-orang yang berada di dalam restoran itu yang membawanya.

Aurel mencoba membuka ponselnya, ia sempat panik karena ponselnya tidak mau menyala, tapi menghela napas lega begitu ponselnya hanya kehabisan daya.

"Permisi, apakah anda ada keluhan?"

Aurel mendongak dan mendapati seorang perawat sedang berdiri di pintu masuk dengan segelas air putih di tangannya.

"Suster, bisakah saya meminjam alat pengisi daya ponsel?" tanya Aurel mengabaikan pertanyaan sang perawat.

"Beritahu saya tipe ponselmu," balas perawat itu sembari menghampiri Aurel.

"Minum dulu!" Aurel menerima gelas yang diberikan oleh perawat dan meneguknya hingga tandas.

"Kami minta maaf karena tidak bisa menghubungkan keluarga anda, ponselmu memakai kata sandi, jadi kami tidak bisa membukanya," ucap perawat itu menyampaikan permintaan maafnya kepada Aurel.

"Tidak apa-apa, saya bisa menghubungi,"

Perawat itu mengangguk, lalu memeriksa cairan infus yang menggantung di sisi sebelah kiri Aurel, perawat itu langsung menggantinya karena kebetulan cairan infusnya habis.

"Bisakah anda memberitahu tipe ponsel Anda, saya akan kembali lagi dengan membawa kabel charger!" pinta sang perawat sembari menatap Aurel.

"type C," beritahu Aurel singkat, karena tiba-tiba ia merasakan sakit lagi di perutnya, padahal ketika ia sadar dari pingsannya, Aurel tidak lagi merasakan sakit, tapi sekarang, sakitnya seperti mencekik dirinya.

"Suster, perut saya sakit," ucap Aurel mengadukan keluhan yang sedang ia rasakan.

Sang Perawan dengan sigap menekan tombol khusus untuk memanggil dokter, perawat itu juga berusaha menuntun Aurel untuk menarik napasnya dan menghembuskannya pelan-pelan sembari menunggu dokter datang ke ruangan Aurel.

"Bagaimana, apakah masih terasa sakit?" tanya perawat itu.

Aurel mengangguk, "masih sakit, tapi tidak sesakit tadi,"

Terdengar suara pintu terbuka, keduanya menoleh dan mendapati seorang dokter wanita dan satu perawat yang mengikuti di belakangnya.

"Ada apa?" tanya dokter wanita berambut sebahu itu.

Perawat yang mengantarkan minum untuk Aurel dan menemaninya, sedikit mundur beberapa langkah, memberikan sang dokter ruang untuk memeriksa Aurel.

"Pasien mengeluhkan sakit pada bagian perutnya, dok," beritahu perawat itu.

Sang dokter mengangguk, lalu membantu Aurel untuk kembali berbaring, Aurel hanya diam saja ketika dokter itu sibuk memeriksa dirinya, bahkan saat perut bagian bawahnya di tekan.

"Apakah kamu merasakan sakit saat saya tekan bagian ini?" tanya dokter sembari kembali menekan perut bawah sebelah kanan.

Aurel menggeleng, ia tidak merasakan sakit di bagian yang dokter tekan itu, hanya saja di bagian tengah perut bawah, masih terasa nyeri.

"Sakit di bagian sini, dok," beritahu Aurel seraya menyentuh bagian perut yang masih terasa sakit.

Sang dokter menghela nafas, lalu ia berbicara sebentar kepada perawat yang ikut dengannya, Sang perawat itu mengangguk lalu berbalik keluar dari ruangan.

"Ada apa, dok, apakah ada yang aneh dengan sakit yang saya rasakan?" tanya Aurel sedikit khawatir melihat serius Sang dokter.

Dokter itu menggeleng seraya tersenyum kecil, "tidak ada yang aneh yang bahaya, hanya saya perlu memastikan satu hal yang membuat anda merasa sakit di bagian perut bawah,"

Aurel mengangguk mendengar penuturan dokter, ia menjadi sedikit lebih tenang begitu dokter itu mengatakan tidak ada keanehan berbahaya di dalam perutnya.

Beberapa menit setelah mereka saling diam, perawat yang keluar tadi kembali masuk dengan mendorong sebuah benda yang Aurel tidak ketahui namanya juga memberikan sebuah benda kecil ke tangan dokter.

"Maaf, sebelumnya kami ingin memeriksa Perut bagian bawah anda, anda tidak keberatan jika kami sedikit menyingkap baju anda?" tanya dokter itu sopan, mungkin karena pasien yang sedang ia tangani memakai hijab, makanya dokter itu meminta izin dulu untuk menyingkap bajunya.

Aurel hanya mengangguk saja, ia tidak masalah karena dokter dan perawat yang ada di dalam ruangan itu semuanya wanita.

Sang dokter mulai menyingkap baju Aurel, Aurel sendiri langsung tersentak karena terkejut dengan rasa dingin yang tiba-tiba menyentuh perutnya, lalu perlahan tangan Sang dokter mengusap-ngusap area perutnya, seperti sedang meratakan cairan dingin yang di taruh di atas perutnya.

Tidak lama setelah itu, dokter itu memeriksa perut Aurel menggunakan sebuah alat yang dimana alat itu sudah menyambung ke alat yang di dorong oleh perawat.

Aurel memperhatikan wajah dokter yang tiba-tiba tersenyum, ada rasa senang juga begitu melihat senyum dari dokter, itu artinya memang tidak terjadi hal yang berbahaya di dalam perutnya.

"Apa semuanya baik-baik saja, dok, tidak ada hal berbahaya kan di dalam perut saya?" tanya Aurel yang langsung mendapatkan gelengan dari dokter.

Dokter itu kembali menutup perut Aurel, lalu tersenyum lembut ke arah pasien yang menantikan jawaban darinya.

"Tidak ada hal berbahaya apapun di dalam perut anda," ucap sang dokter sengaja menggantung penjelasannya.

"Jadi tidak ada masalah apapun kan, dok?"

"Tidak ada masalah yang membahayakan anda, tapi mungkin ada masalah lain yang membuat anda tidak percaya ini," ucap dokter membuat Aurel mengerutkan dahinya bingung.

"Masalah lain? Apa itu?" tanya Aurel.

"Selamat, anda hamil!" ucap dokter itu membuat Aurel langsung terdiam kaku, apa katanya? hamil? Dirinya hamil?

"S-saya hamil, dok?" tanya Aurel mencoba memastikan jika dirinya tidak salah dengar, ia benar-benar hamil, kan?

"Benar, anda sedang hamil yang usianya sudah sampai dua bulan,"

Aurel menutup mulutnya tidak percaya, dua bulan? ia sedang mengandung dua bulan? Tidak henti-hentinya ia mengucap rasa syukur, ia senang penantiannya selama hampir tiga tahun terwujud, ia akhirnya mengandung.

"Akhirnya kamu tumbuh, nak," ucap Aurel seraya mengusap lembut perutnya, ia sampai mengeluarkan air matanya karena bahagia, ia tidak menyangka jika Tuhan akan memberikan keturunan darinya dalam keadaan rumahnya yang tidak lagi utuh, tapi biarlah, semuanya sudah rencana dari yang Maha Kuasa.

"Tumbuhlah dengan sehat di dalam sana, sayang,"

Dokter dan juga dua perawat yang menyaksikannya kebahagian Aurel ikut tersenyum bahagia, lalu setelah memberikan resep obat untuk Aurel tebus di apotek, mereka pamit mengundurkan diri dari ruangan Aurel.

"Terima kasih dokter.." Aurel bingung ingin menyebut nama dokter, tapi ia tidak tahu namanya.

"Anya, nama saya Anya," beritahu dokter Anya yang tahu rasa bingung Aurel.

"Terima kasih dokter Anya,"

_________________________________________

Ada yang nyangka gak kalau ternyataa Aurel udah hamil 2 bulan?

Komen yang nyangka Aurel hamil!☝

1
Sanda Rindani
aurel oon bertahan
Dian Fitriana
update
Nur Hayati
alasan buaya buntung
Lala lala
capeknya...ud bab 30 msh menye2.
bye bye aja lah
Soraya
klo masih nerima maaf nya aku keluar thor
Yeni Astriani
yang dikatakan Yasmin benar untuk apa pertahankan erven lebih baik cerai dan pergi jauh bersama kedua anakmu, cinta boleh tapi jangan jadi wanita bodoh aurel
Soraya
Aurel jgn bodoh krna cinta
Soraya
ternyata oh ternyata
Soraya
klo q jd Aurel mending pisah gak usah juga ksh tau klo hamil
Soraya
Erven munafik katanya gak cinta
Soraya
katanya cuma nolong gak cinta tp perhatiannya ke jihan kok berlebihan
Soraya
Aurel aja yg bodoh
Soraya
knp Aurel gak cari tau ke benerannya apa benar klo Jihan dilecehkan
Soraya
gak masuk di akal nolong cuma alibinya aja dasar buaya
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!