NovelToon NovelToon
Kembali Hidup Untuknya

Kembali Hidup Untuknya

Status: tamat
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Rebirth For Love / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Chicklit / Mengubah Takdir / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:870.9k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Ariana Lyra Aurelia tidak pernah menyangka cinta tulusnya dibalas dengan pengkhianatan kejam dari sang kekasih yang tega menghabisi nyawanya.

Di ujung napas yang masih bisa Ia pertahankan, Kael Ethan Thomson, pria yang dijodohkan oleh ayahnya datang. Memeluk tubuh Ariana dengan air mata membasahi pipi pria itu. Pria yang selama ia abaikan karena perjodohan justru menjadi pria yang sangat tulus mencintainya dan selalu ada untuknya, bahkan ada disaat terakhirnya.

"Andai aku memiliki kehidupan kedua, aku akan mencintaimu setulus hatiku..."

Apa yang akan Ariana lakukan ketika kehidupan kedua benar-benar diberikan untuknya?

Ikuti kisah mereka...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15.

#Flashback#

"Siapa?"

"Mereka selalu menyebut Tuan-ku. Bos mereka, pemilik dari casino yang dulu sering aku datangi," jawab Paman Marius.

"Enam preman ini juga orang yang sama dengan mereka yang dulu menagih hutang padaku dan Nona-lah yang melunasi semuanya,"

"Jika orang yang mereka sebut Tuan ini mengetahui apa yang mereka lakukan, mereka tidak akan selamat, karena pemilik casino itu adalah orang yang selalu melindungi keluaga Aurelia,"

"Sekaligus orang yang tidak akan melakukan hal ilegal ataupun membuat keributan. Kecuali bagi mereka yang berbuat curang, dia akan bersikap kejam,"

"Itu artinya enam orang ini berkhianat dari bos mereka?" sambut Kael.

"Benar,"

Perlahan, Paman Marius menghentikan mobil yang ia kemudikan ketika melihat batang pohon menghalangi jalan. Satu alasan yang membuat keduanya keluar dari mobil untuk melihat kadaan sekitar dan menemukan tiga orang melangkah mendekati mereka

"Tuan Muda, pergilah lebih dulu. Aku yakin Nona tidak terlalu jauh dari tempat ini. Aku akan mengalihkan perhatian mereka," ucap Paman Marius.

"Bagaimana dengan, Paman?" sambut Kael keberatan.

"Ijinkan saya melakukan penghormatan saya untuk terakhir kalinya, Tuan Muda Ethan. Andai kesempatan untuk setia pada Nona Ariana bisa saya dapatkan, saya akan mengambilnya dengan sukarela,"

Kael tertegun saat melihat sikap Paman Marius berubah, sikap formal yang tidak pernah ditunjukkan pria paruh baya itu, kini ia bisa melihatnya. Pria paruh baya itu mengubah cara bicara sembari membungkukkan badan.

"Saya mohon, selamatkan Nona Ariana dan sampaikan permohonan maaf saya pada Nona,"

"Sekarang pergilah! Anda tidak memiliki banyak waktu,"

"Jaga dirimu, Paman!" ucap Kael.

Paman Marius mengangguk, menghalangi tiga orang yang ingin mengejar Kael hingga ia tidak menyadari salah satu dari mereka sudah menyiapkan belati di salah satu tangan dan menghunuskan belati itu di perut Paman Marius ketika pria paruh baya itu lengah.

.

.

Kael terus berlari, namun tidak menemukan siapapun di sepanjang jalan ia memandang. Hanya jalanan kosong, sunyi, dengan pencahayaan redup dari rembulan yang ada di atas kepalanya.

Barulah ia sadar, tiga orang yang mencegatnya beberapa saat lalu adalah suatu kejanggalan. Pemikiran tentang tiga orang itu hanya pengalih perhatian di saat mereka sudah selesai dengan tugasnya mulai menguasai hati dan pikirannya.

"Tidak... Kuharap tidak..."

"Lyra..."

Puluhan kali Kael memanjatkan doa, berharap wanita yang ia cinta baik-baik saja. Namun, takdir tidak berpihak padanya kala netranya menemukan seseorang tergeletak di tengah jalan. Diam, tak bergerak, dalam kesunyian malam.

"Tidak..."

"LYRAAA..."

Kael berlari, berharap apa yang ia lihat hanyalah mimpi. Tapi, apa yang ia lihat setelah berada disamping Ariana, memusnahkan harapannya. Genangan darah yang berada di bawah tubuh Ariana, serta belati yang menancap di dada Ariana hanya menjadi penegasan bahwa itu adalah nyata. Air mata Kael mengalir tanpa bisa ia tahan.

"Lyra..."

"Buka matamu, kumohon..."

Kael membawa tubuh Ariana ke dalam pelukannya, menangis, meratap, menyesali dirinya datang terlambat.

"Kael..."

Suara lirih Ariana terdengar tepat saat Kael akan mengangkat tubuh Ariana, wanita itu menggeleng lemah dengan sisa tenaga yang dia miliki.

"Bertahanlah sebentar saja," pinta Kael.

Ariana kembali menggeleng, terbatuk dengan cairan merah yang keluar dari mulut Ariana.

"Kumohon bertahan sebentar saja, kita ke rumah sakit!" ucap Kael.

"Maaf..."

Air mata Kael mengalir deras, merasakan betapa dinginnya tangan Ariana saat menyentuh pipinya.

"Andai... Aku... Memiliki kehidupan... Kedua... Aku... Akan... Memilihmu... Untuk... Ku..."

Sebelum Ariana dapat menyelesaikan kalimat yang akan dia sampaikan, tangan yang sebelumnya berada di pipi Kael terkulai diikuti dengan kedua mata yang terpejam.

"Lyra..."

"Buka matamu... Jangan tidur..."

"Kumohon..."

"Lyra..."

Kael merasakan dunianya runtuh dalam sekejap, hatinya hancur. Benaknya terus berdoa bahwa wanita yang kini ada di dalam pelukannya kembali membuka mata. Tetapi, semesta seakan tidak mendengar doanya.

"Maaf..."

"Maafkan aku..."

"Andai aku datang lebih cepat... Andai aku tidak pergi meninggalkanmu... Andai aku lebih keras dalam memaksamu ikut denganku... Andai... Andai..."

"AAARRGGHH...."

"Bangun... aku bilang bangun...! Buka matamu! Kenapa kamu tidur!"

"LYRAA..."

"Bangun... Maki aku seperti biasanya... Marahi aku seperti saat aku merebut makanan favoritmu... Pukul aku seperti saat...."

Kael terisak, meraung, meratap, berulang kali ia menguncang tubuh Ariana, wanita itu tetap setia dalam diamnya. Wajah Ariana yang kian memucat, tubuh yang menjadi lebih dingin seiring waktu seakan memukul Kael lebih keras bahwa takdir sudah menentukan akhir yang dia inginkan.

Tangis yang tak kunjung mereda membuat Kael mendekap erat tubuh Ariana, membiarkan air matanya jatuh membasahi pipi Ariana.

"Andai aku memiliki kehidupan kedua... Aku bersumpah tidak akan membiarkanmu terluka,"

Dengan segala daya, Kael mengangkat tubuh Ariana. Sorot matanya menunjukkan kehampaan. Senyum manis dari wajah cantik yang senantiasa ia damba perlahan memudar, lalu musnah tanpa sisa.

Langkahnya menyusuri jalan tanpa arah, jiwanya seakan pergi meninggalkan raga dengan rasa sakit yang teramat sangat, sampai ia tidak menyadari beberapa meter di belakangnya, Ryder menginjak pedal gas dengan seringai lebar di wajah pria itu.

"Pergilah ke neraka!"

Ryder menarik tuas transmisi, menginjak pedal gas dalam-dalam dan tanpa ragu menghantamkan mobilnya pada Kael yang berjalan bersama Ariana berada di gendongan pria itu.

Detik seolah berjalan dengan begitu lambat, tubuh keduanya terlempar beberapa meter dari tempat semula dan terhempas dengan keras di atas aspal.

Ryder turun dari mobilnya, tersenyum tanpa belas kasih saat langkahnya membawa dirinya lebih dekat pada Ariana yang tergeletak tanpa nyawa, mencabut belati yang kini terbenam lebih dalam tanpa rasa iba, dan pergi meninggalkan lokasi setelah memastikan bukti pembunuhan yang ia lakukan tidak tertinggal.

"L-Lyra..."

Pergerakan lembut terlihat dari Kael yang berusaha untuk bangun, namun terhalang oleh rasa sakit luar biasa yang ia rasakan di sekujur tubuhnya. Kepalanya terangkat perlahan, mencari di mana wanita yang ia cintai berada, lalu menyeret tubuhnya untuk mendekat.

"Maaf..."

"Bahkan... Di saat terakhir pun... Aku masih... Gagal melindungimu..."

Tangan Kael terulur, meraih satu tangan Ariana untuk ia genggam saat tubuhnya tidak mampu lagi untuk lebih dekat dengan wanita yang ia cinta, dan berakhir dengan Kael terkulai tanpa pergerakan diiringi suara gemuruh angin dan guntur yang saling bersahutan serta hujan deras mengguyur keduanya.

.

.

"LYRAAA....!"

Kael tersentak, terbangun dari tidurnya dengan tangan terulur setelah meneriakkan satu nama yang selalu ada di hatinya. Saat itu jugalah ia sadar, dirinya kembali ke masa lima tahun lalu di mana dirinya masih menjadi seorang mahasiswa dan berencana untuk pindah ke kota di mana Ariana berada satu minggu mendatang.

Namun, Kael tidak menunggu waktu lebih lama. Hari itu, ia segera meminta penerbangan pagi dan meminta semua surat kepindahannya diurus hari itu juga.

Waktu seakan berhenti berputar saat ia tiba di sebuah universitas di mana Ariana tercatat sebagai mahasiswi, pendengarannya menangkap suara yang sangat ingin ia dengar kembali, netranya membulat tak percaya, menemukan sosok penuh Ariana yang tengah berdiri dan bertemu pandang dengan dirinya.

'Semesta mendengar doaku,'

#Flashback Off#

Kael mengusap kasar wajahnya, menghilangkan rasa cemas yang sebelumnya menelusup ke dalam hatinya mengingat Ariana merencanakan sesuatu tanpa melibatkan dirinya. Namun tiba-tiba, ia tersentak, segera menegakkan punggung dan meraih ponsel yang ia letakkan di atas nakas saat ia mengingat seseorang.

"Kenapa aku bisa lupa, aku bisa meminta bantuannya,"

Kael menggulir layar, terhenti pada satu nama seseorang yang menjadi sahabatnya. "Baim"

. .. ..

. . .. .

To be continued...

.

Hallo sahabat pembaca... Salam hangat...

Author promosi dikit yaa...

Author ada kisah seru dari teman Author yang tak kalah menarik... Kisah Baim sang ahli IT bersama orang terkasihnya Reina yang juga mengalami Reinkarnasi, ada di lapak Author lain dengan nama pena Mama Mia dengan judul PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA.

Untuk bab selanjutnya, Author sedikit berkolaborasi dengan judul di atas ya. Semoga tidak membuat imajinasi kalian dalam membaca kisah ini berubah.🥰

Yukk mampir... Dan ikuti keseruan kisah mereka...

1
Lydia
Terima kasih Author atas ceritanya.
yetiku86
banyak karya serupa, tapi karya Othor satu ini memiliki ciri khasnya sendiri, recommended bgt buat dibaca.
yetiku86
maturnuwun kak Zira, karyamu selalu 👍👍👍👍👍 bikin ketagihan.
lanjut baca apalagi ya???
〈⎳ FT. Zira: ya ampun kakk🙈🙈.. diri ini terharu banget lhoo🙈🙈
total 1 replies
Mas Rukhah
buat Ariana jadi gadis tangguh thor
Mas Rukhah
aq mampir thor
〈⎳ FT. Zira: terima kasih banyak kak sudah berkeban mampir🥰
total 1 replies
yetiku86
suka heran kalau kejadian seperti ini, kenapa tdk menendang , menangkis atau apapun itu utk mencegah musuh melesatkan pisaunya. kenapa malah mengorbankan diri sendiri padahal ia bisa beladiri.
yetiku86: mbuhlah Thor 😤
total 2 replies
yetiku86
percakapan mereka sangat manis, seperti anak dan ayah yg sedang bertengkar . iya ngga sih???
yetiku86
waduh.... siapa??? jangan bilang tuan Cassino🤭
yetiku86
benar2 tdk mencerminkan sikap seorang yg pernah kehilangan 😏
〈⎳ FT. Zira: masih perlu getokan di kepalanya kyknya dia.. ehh/Silent/
total 1 replies
yetiku86
benar, aku setuju 👍
yetiku86
masa nyosor Lyra aja berani, ngajak keluar nda berani, ish... ish... ish...
yetiku86
Aaric Valter, ternyata dugaanku salah. tuannya Oliver bukan Kael ataupun ayahnya. semoga tdk ada permusuhan diantara Aaric dan Kael.
yetiku86
di lapak mana kak Zira?
yetiku86
sama2 diberikan kesempatan kedua tapi sama2 blm saling tahu.
yetiku86
aku biasanya kalau baca cerita dengan kata2 tdk umum biasanya aku googling dulu baru lanjut baca. tapi disini aku nda pernah googling karena aku yakin kak Zira pasti memberikan penjelasan di akhir bab👍. terimakasih kak Zira 🙏🙏🙏🥰
〈⎳ FT. Zira: ehhh.. ternyata ada fungsinya ya🤭
total 1 replies
yetiku86
apa??? jadi Kael juga terlempar ke 5 tahun sebelumnya?? itukah yg membuatnya pulang lebih cepat???
yetiku86
dan kenapa pengawalnya nurut utk berbalik?? sebenarnya mereka bawahan siapa?
yetiku86
siapakah tuannya? apakah ayah Kael atau Kael sendiri??? 🤔🤔🤔
yetiku86
Hai Oliver...kita bertemu lagi 🤭
sepertinya kak Zira suka dengan namamu 🤭✌
yetiku86: semoga Oliver disini panjang umur dan bahagia. kalau tetep mati berarti Othornya dendam sama kamu Oliver 😅
total 2 replies
yetiku86
udah dag dig dug aja neh, Lyra ketahuan bersembunyi karena HP nya bunyi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!