NovelToon NovelToon
Ipar Perusak Rumah Tangga

Ipar Perusak Rumah Tangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami
Popularitas:281.4k
Nilai: 5
Nama Author: SHy

Nyatanya, menikah dengan pria yang dicintai tak selamanya membuat Naomi bahagia. Baru beberapa bulan Naomi merasakan kebahagiaan menjalani biduk pernikahan dengan Gilang, badai besar datang menerpa rumah tangga mereka.

Melvina, adik ipar Naomi yang berstatus sebagai adik angkat Gilang, ternyata juga mencintai Gilang dan berusaha melakukan berbagai macam cara untuk memisahkan Naomi dan Gilang.

“Maaf, aku terpaksa harus menikahi Melvina menjadi istri keduaku untuk menyembuhkan rasa trauma di dalam hati Melvina.” Pernyataan Gilang malam itu berhasil membuat hati Naomi hancur berkeping-keping.

“Lebih baik aku pergi dari pada harus di madu dan merasakan sakit hati seumur hidup.” ~Naomi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IPRT 29 - Tidak Akan Mengaku!

Bekas tamparan yang ditinggalkan Mama Ruby di pipi Naomi menimbulkan banyak tanya oleh rekan kerja Naomi. Deretan pertanyaan yang keluar dari mulut rekan kerjanya pun berhasil membuat Naomi bingung untuk menjawabnya. Ingin berdusta, rasanya Naomi enggan. Namun berkata jujur juga bukanlah keputusan yang tepat.

“Apa Gilang menampar kamu, Naomi?” Pertanyaan itu keluar dari mulut Abian saat keduanya sudah berada di dalam ruangan kerja Naomi. Rasanya Abian tak percaya dengan jawaban Naomi tadi yang mengatakan kalau pipinya terbentur dinding.

Naomi menggeleng. “Bukannya sudah aku katakan kalau pipiku memar karena terbentur dinding. Kenapa kamu gak percaya juga?” Wajah Naomi kelihatan kesal. Seolah tidak suka dengan pertanyaan Abian.

Abin menatap intens wajah Naomi. Dia bukanlah pria bodoh yang bisa dibohongi oleh Naomi. “Aku akan mencari Gilang sekarang. Aku mau memberikan pelajaran kepadanya karena dia sudah melakukan tindakan kekerasan kepadamu!” Abian sudah bergerak ingin pergi menemui Gilang. Dia sama sekali tidak percaya dengan yang Naomi katakan hingga bertindak seperti itu.

Pergerakan Abian lantas saja membuat Naomi jadi kalang kabut dan segera mencekal lengan Abian. “Ngapain kamu mau labrak suamiku. Bukannya sudah aku katakan jika bukan suamiku pelakunya?!” Sentak Naomi.

“Sayangnya aku gak percaya dengan yang kamu katakan!” Tegas Abian. Dia sudah kembali mengambil ancang-ancang ingin beranjak pergi.

“Abian stop. Jangan melukai suamiku karena dia gak bersalah!” Teriak Naomi. Dia sungguh takut kalau Abian benar-benar memberikan pelajaran pada suaminya.

Abian menulikan telinga. Dia terus melangkah hingga membuat Naomi akhirnya mengeluarkan suara kembali.

“Bukan Gilang pelakunya. Tapi mertuaku. Mam Ruby yang sudah menamparku.” Naomi akhirnya mengaku. Dari pada Gilang yang menjadi korban salah sasaran Abian, lebih baik dia berkata jujur saja.

Abian terkesiap. Rentetan pertanyaan pun kembali keluar dari dalam mulutnya. Kali ini Naomi menjawab jujur pertanyaan dari Abian. Membuat Abian yang mendengarnya geram bukan main.

**

Mama Jelita terlihat berjalan terburu-buru ke arah ruangan kerja Naomi setelah mendengar cerita tentang kondisi Naomi dari beberapa rekan kerjanya sesama dokter. Setelah masuk ke dalam ruangan kerja Naomi, Mama Jelita terkesiap melihat pipi putri pipinya nampak memar meski memarnya sudah sedikit memudar.

“Apa yang terjadi. Kenapa pipi kamu sampai seperti ini?!” Suara Mama Jelita terdengar keras. Perasaannya sudah tak enak saat ini. Mama Jelita yakin sudah terjadi hal buruk pada Naomi.

Jantung Naomi berdegub cepat. Dia sungguh bingung harus menjawab apa. Terlebih aura wajah Mama Jelita nampak tak bersahabat.

“Ayo jawab, Naomi. Jangan diam atau berniat membohongi Mama!”

Naomi terpaksa jujur pada Mama Jelita. Air matanya pun mengalir saat menceritakannya. Jika tadi Naomi masih bisa menahan diri agar tidak menangis di depan Abian, tapi tidak saat bercerita dengan ibunya.

“Astaga, Naomi. Kenapa kamu gak dengerin perkataan Mama. Kenapa kamu gak mikirin kalau keputusan kamu itu bisa membahayakan janin kamu!” Mama Jelita merasa marah sekaligus kecewa. Namun, dia tak bisa menampik kalau dia kasihan pada putrinya itu.

Naomi hanya bisa menangis. Keputusannya memang salah. Tapi dia juga tak bisa terus-terusan diam dan membuat hatinya selalu tidak tenang.

Mama Jelita berusaha mengontrol dirinya. Tidak ingin emosinya membuat kondisi Naomi semakin memburuk.

“Mama gak bisa terima dengan perlakuan Gilang dan keluarganya sama kamu. Mama bakalan memberikan pelajaran sama mereka!!”

“Jangan, Ma. Aku mohon jangan ikut campur dengan masalah keluargaku. Aku akan berusaha menyelesaikannya.” Naomi mengatupkan kedua tangannya. Jika mamanya ikut campur, bisa membuat masalah semakin runyam.

“Gimana bisa kamu minta Mama buat diam saja sementara kamu udah diperlakukan buruk sama mereka, Naomi? Mama sakit hati Naomi. Mama gak terima anak yang sudah Mama lahirkan dengan susah payah disakiti hati dan perasaannya!”

Naomi memeluk tubuh mamanya. Berusaha menenangkan emosi mamanya meski dirinya juga sedang tidak baik-baik saja saat ini.

“Jika Gilang udah gak mau sama kamu dan gak bisa menjaga kamu dengan baik, dia bisa mengembalikan kamu sama mama dan papa tanpa harus menyakiti kamu seperti ini. Mama gak akan marah kepadanya begitu pula dengan papa.”

Tangisan Naomi semakin pecah. Dari omongan mamanya, Naomi bisa menyimpulkan kalau mamanya sudah sangat kecewa dengan Gilang dan sudah tak mendukung dirinya tetap bersama dengan Gilang.

“Naomi minta satu kesempatan sama Mama untuk menyelesaikan masalah ini dengan Gilang. Kalau masalah ini tidak kunjung ada ujungnya, Naomi janji bakal melepas Gilang, Mah.”

Mama Jelita menarik nafas dalam. Ibu mana yang ingin putrinya berpisah dengan suaminya. Namun, dari pada putrinya selalu makan hati selama pernikahannya, lebih baik berpisah saja. Toh Mama Jelita dan Papa Niko masih sanggup membiayai hidup Naomi dan cucu mereka nanti jika Gilang sudah tak menginginkan Naomi lagi.

**

Pukul tujuh malam, Naomi baru pulang ke rumahnya. Kali ini dia pulang sendiri ke rumah tanpa ada Mama Jelita. Kepulangan Naomi pun bukan tanpa alasan. Karena Gilang menghubunginya tadi sore untuk mengabari jika Gilang akan pulang ke rumah mereka malam itu untuk membicarakan beberapa hal dengan Naomi.

“Dimana Mas Gilang. Dia belum sampai di rumah.” Gumam Naomi. Sembari menunggu Gilang tiba, Naomi membersihkan tubuhnya di kamar mandi. Kemudian mengistirahatkan tubuhnya sejenak di atas ranjang.

Untuk saat ini kondisi Naomi terlihat lebih baik dari sebelumnya. Wajahnya sudah tak lagi pucat dan bekas tamparan Mama Ruby semakin memudar. Naomi juga sudah mengontrol diri dengan baik untuk berhadapan dengan Gilang nanti.

“Naomi…” suara Gilang memanggil namanya membuat Naomi yang baru saja terlelap akhirnya terjaga. Karena terlalu lama menunggu Gilang membuat Naomi jadi ketiduran.

“Mas Gilang.” Naomi segera merubah posisi dari berbaring menjadi duduk. Tatapan mata Gilang kepadanya masih nampak datar dan dingin. Membuat Naomi berpikir kalau suasana hati Gilang masih tidak baik-baik saja.

Pelan, Naomi turun dari ranjang dan melangkah mendekati Gilang.

“Kenapa baru sampai. Bukannya kamu bilang udah berangkat ke sini dari jam enam tadi?” Tanya Naomi.

Gilang tak menjawab. Dia tidak mungkin mengatakan alasan sebenarnya kenapa dia terlambat pulang. Drama yang terjadi di rumah orang tuanya tadi menjadi penyebab yang membuat dirinya tidak langsung berangkat setelah menghubungi Naomi. Lagi, sebelum Gilang pergi meninggalkan rumahnya, Mama Ruby menegaskan pada Gilang untuk menikahi Melvina jika tak ingin kasus Naomi ditindak secara hukum.

“Aku ingin langsung membahas masalah yang terjadi di antara kita.” Kata Gilang yang sudah bulat tak ingin menjawab pertanyaan Naomi.

“Apa yang ingin kamu bahas. Apa kamu masih ingin memintaku untuk jujur jika aku adalah dalang dari pelecehan Melvina?” Tebak Naomi. Jika tadi dia masih bisa menatap wajah Gilang dengan lembut, kini sudah tidak lagi. Tatapan mata Naomi nampak tajam dan dingin sama seperti Gilang menatap wajahnya.

Pelan, Gilang mengangguk. “Aku harap kamu bisa jujur. Dengan begitu masalah yang terjadi saat ini masih bisa aku selesaikan dengan baik.” Balas Gilang tegas.

Naomi tersenyum sinis. “Kamu pikir aku wanita bodoh yang mau mengakui kesalahan yang tidak pernah aku perbuat?” Tanya Naomi. Hilang sudah rasa sopannya pada suaminya itu. Bagaimana tidak, istri mana yang masih bisa bersikap baik-baik saja di saat suaminya sendiri menuduh dirinya yang bukan-bukan. Bahkan tak bisa percaya sedikit pun pada dirinya.

***

Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.

Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa

Terima kasih🌺

1
💥💚 Sany ❤💕
Debby emang selalu punya cara buat matahin Argumen si Gilang.
Ais
ya iyalah pny naomi masa pny siadik angkat kesayangan kamu gilang mikir atuh gilang pake otak jng mikir pake dengkul makanya ngak ktm”kamu sm titik masalahnya dr awal hrsnya pelaku kamu pertemukan sm naomi klo perlu cek ponsel pelaku ada ngak nomer hp naomi kamu hny tanya terus sm pelaku ya jwbannya ttp aja naomi pelakunya jng bego jd manusia kamu gilang
Ais
yes bagus debby kamu bilang naomi keguguran biar gilang smakin merasa bersalah dan dia ttp melanjutkan pernikahannya sm siculas licik adik angkatnya ini karena ngak sabar melihat kehancuran gilang dan ruby atas kegoblokan mereka yg sdh diculasin sm sijalang melvina ini
Rabiatul Addawiyah
pinter bgt Debby bikin aliby 😅
Rabiatul Addawiyah
makin nyesel lo Gilang krna tau ada anak lo di rahim Naomi
Rabiatul Addawiyah
Rasain lo Gilang ...bodoh sih jd seorang siami
Uthie
Suka awal mampir nya 👍👍👍🤗🤗
Heni Karlina
lanjut & semangat ka shy di tunggu dobel up'ya 💪
vivi sukrayani
Naomi tidak keguguran Gilang,berjuanglah untuk mencari bukti kebusukan Melvina kalau kamu bener² masih sangat mencintai Naomi,tinggalkan ortu kamu yang toxic itu Gilang toh nanti Mamah kamu akan hidup dengan penyesalan ketika tau kebusukan Melvina.
vivi sukrayani
Kamu bayar tinggi laki² yang ngaku suruhan Naomi pasti dia buka mulut dan akan kasih tahu kalau semua itu rekayasa Melvina
Heni Karlina
disaat Naomi membutuh kan kehadiran seorang suami gilang mlh tdk memperdulikan'ya bahkan menuduh naomi dalang dari pelecehan melvina hati wanita mana yg akan hancur.
Heni Karlina
apa yg gilang rasakan saat ini blm seberapa di banding luka yg Naomi rasanya
Siti Sholikhah
kuuuapok pora lang....??? 🤣🤣🤣🤣🤣
Juni Hutabalian
bagus Debby kamu berbohong sama gilang
Felycia R. Fernandez
trus klo Naomi gak hamil kamu gak merasa jadi suami yang jahat gtu????
pengen ku tabok dirimu pake kuali Mak ku Gilang😠😠😠😠😠
Anonim
Gilang si tolol semakin tambah tolol kalau tetap menikahi Melvina. Naomi hamil syok juga si tolol ini
Anonim
Gilang yang goblok bin tolol tanya kok sama pelaku yang sama jelas jawabannya ya sama Naomi si dalang pelecehan Melvina. Lapor polisi tidak usah takut Naomi sebagai pelaku biar jelas siapa pelaku sebenarnya.Perkawinan kok dipertaruhkan untuk hal yang belum tentu kebenarannya. Rasakan kau Gilang tolol sekarang merindukan Naomi
Amel_
bagus debby , dan kamu Gilang klu seandainya tahu Naomi hamil anak kamu , aku yakin kamu akan menyesal dan hancur
Puji Hastuti
Makan tuh penyesalan
Ana Ana
pasti Debby hanya bohongin Gilang aja ,aq harap sih Naomi g kembali sama Gilang karna buat apa punya suami yg TDK bisa percaya sama istri n sllu mementingkan org lain dr pada istri sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!